SMILE...^_^

Sabtu, 19 Mei 2012

TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA – By Arif Rh


TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA – Bagian 1


Beberapa waktu lalu saya di undang memberikan workshop selama 2 hari di sebuah pabrik gula terbesar se-Jawa Barat. Tempatnya boleh dibilang “terpencil” karena dikelilingi 12.000 hektar areal tanaman tebu. Namun di lokasi pabrik itu ada tempat khusus dimana saya menginap. Fasilitasnya cukup mewah, kamar ber AC plus televisi flat layar sangat lebar lengkap dengan indovision channel. Bahkan sudah disediakan fasilitas juga untuk karaoke lengkap dengan speaker besar kanan kiri. Tapi panitia sepertinya agak heran kenapa saya sama sekali tidak begitu antusias, terutama dengan televisi. Televisi kok kayaknya saya cuekin? Remotenya benar-benar menganggur. Supaya mereka tidak salah paham saat makan malam saya sampaikan, saya sudah lama menjauhi televisi. Mengapa? Saya akan jelaskan di workshop esok hari. Dalam note ini saya akan jelaskan alasannya.

Pada suatu saat saya buka facebook dan membaca status teman. Diceritakan tentang ada kecelakaan pesawat di Jawa Barat. Wah saya baru tahu. Saya termasuk orang yang sangat terlambat menerima informasi tersebut karena ya itu tadi, saya sudah lama sekali menjauhi televisi. Dan saya “amati dari jauh” peristiwa ini terus-terusan dibahas dan diberitakan. Sampai ambang waktu tertentu saya berkesimpulan ini mulai terlalu lebay. Sepertinya saya harus melakukan sesuatu di facebook. Eh, belum sampai saya menulis status tentang itu saya dicolek guru sekaligus sahabat saya yaitu Mas Ifan Winarno. Beliau menulis status begini :

“Sampai kapankah mereka akan mengerti? ... #mulai.bnyk.gambar.bangkai.pesawat ..
 #eling.lan.superwaspodo

Saya waktu itu memberikan komentar begini :  

“Iki koyo kejadian tugu tani maneh ... Diberitakan terus ... Nanti aku buat status soal ini ah ... Aku tau ini yo gara gara satus teman soale wis sue gak ndelok tivi mas ...”

Setelah itu saya menuliskan status begini :

Sebuah kejadian jika diberikan perhatian terus menerus ...
Akan "mengundang" kejadian yang serupa ...

Karena di tingkatan yang "halus" ...
Semua hanya probabilitas alias potensi alias kemungkinan ...
Dan menjadi NYATA saat diamati terus menerus ...
Saat diberi perhatian terus-menerus ...

Ayo kawans ... Beralihlah dulu dari televisi ... 
Yang menyiarkan / memberitakan kejadian naas itu terus menerus ...
Matikan televisimu segera ... 

Status ini sangat serius ...

*sonthen.hakikat

Dan tadi saya dicolek oleh pak Yogi Yogayaza yang menulis status begini :

“Bener khan, ada yang latah "terprogram" jatuh di Nepal......colek pak Arif Rh dan pak Ifan Winarno..”

Dan agar lebih lengkap kita simak dialog antara saya, pak Yogi Yogayaza dan Mas Ifan Winarno di status itu :

Ifan Winarno : hmm .. Nepal barat? .. bhs Sunda dg bhs Kusunda? .. _/|\_
Yogi Yogayaza : wah, pak ifan ngeh aja untuk bisa menghubungkan nya hehehehe
Ifan Winarno : bukan kebetulan khan kalo tiba2 ada tulisan mengenai bhs Kusunda dlm bhs indonesia, dan ada yg mengkaitkannya dg bhs sunda?
Yogi Yogayaza : hehehe.. orang sunda menyebut dirinya Kisunda, makanya saya agak terkejut di nepal ada suku Kusunda, dan ternyata pekan ini kedua tempat tersebut "terhubung " begitu dekat...
Arif Rh : Sampai kapan media "belajar" soal ini ...
Yogi Yogayaza : rasanya media tidak tertarik untuk belajar soal ini, apalagi itu jadi arena pertarungan menjadi yang pertama memberitakan...
Ifan Winarno : ya sudahlah mari tidak kita hubung-hubungkan dg mengakhiri status ini .. _/|\_ semuanya sudah benar adanya
Yogi Yogayaza : siap.case closed

Sampai di sini mungkin masih ada di antara anda yang mengatakan, “ah itu kebetulaaaan” atau “ ah ini sih disambung-sambungin jadinya nyambung”. O ya? Baik, kita akan bahas pada bagian selanjutnya.

Bersambung di bagian 2 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)


TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA – Bagian 2


Saya tidak memaksa agar anda satu persepsi dengan saya. Namun bagi saya TIDAK ADA YANG NAMANYA KEBETULAN. Belajar dari pengalaman hidup saya, semua ada penjelasannya. Jika anda sudah membaca note saya soal vibrasi dan fractal tentu anda bisa memetakan kira-kira bagaimana peta dalam pikiran saya dalam memahami cara kerja kehidupan ini. Jadi, saya ulangi sekali lagi di sini, TIDAK ADA KEBETULAN. Setiap peristiwa kita sebenarnya TERLIBAT dalam prosesnya, hanya saja kita TIDAK MENYADARINYA. Apakah TUHAN dalam hal ini diabaikan? TIDAK. TUHAN tentu TERLIBAT dalam semua hal, dalam semua peristiwa. Karena dzat TUHAN itu MELIPUTI SEGALA SESUATU maka ia BEBAS saja menggunakan kata ganti AKU, DIA atau KAMI. Bukan sebuah masalah bagi-NYA, karena semua kata ganti itu akan menunjuk ke subject yang itu itu saja. Nah ketika TUHAN menggunakan kata KAMI maka ini harus kita sadari bahwa kita juga merupakan co-creator bersama-sama dengan TUHAN dalam mewujudkan sebuah realita. Sebagaimana TUHAN menciptakan manusia ya kita juga dilibatkan dalam proses perkawinan. Ini pada umumnya lho, bukan termasuk yang kasus mukjizat.

Ketika saya sebutkan bahwa PERHATIAN yang TERUS-MENERUS pada sebuah KEJADIAN bisa MENGUNDANG kejadian serupa, tidak semua orang setuju. Dikatakan bahwa urusan takdir itu adalah HAK ALLAH. YA !!! Saya 1.000.000 % sangat sangat “mbah”-nya setuju. Setuju dalam pemahaman saya tentunya. Namun kali ini berikan saya kesempatan untuk menjatimkan, eh salah, menjabarkan apa yang saya pahami tentang takdir. Bagi saya takdir ibarat sebuah kalkulator. Anda tahu kalkulator khan? Oke deh barangkali belum tahu perhatikan gambar berikut ini he he he he :



Jika saya katakan begini, “bahwa operasi penjumlahan apapun, pembagian apapun, perkalian apapun dengan angka apapun sudah ada di dalam kalkulator itu, bahkan sebelum kalkulatornya kita nyalakan, bahkan sebelum kalkulatornya kita beli dari toko”. Iya khan? Jelas iya. Nah sekarang anggaplah apapun yang nanti muncul di layar kalkulator itu adalah TAKDIR. Namun bukankah apapun yang akan muncul di layar itu TERGANTUNG TOMBOL APA SAJA YANG KITA TEKAN? Artinya KITA DILIBATKAN.

Semua jalan cerita di alam semesta ini saya katakan SUDAH SELESAI, hanya saja perhatian, keputusan, dan tindakan kita lah yang menentukan alur cerita apa yang mau kita jalani. Perhatian, keputusan, dan tindakan kita lah yang saya maksud sebagai MENEKAN TOMBOL kalkulator itu. Semua aturan main yang diprogram dalam kalkulator itu ibaratnya adalah ATURAN MAIN dalam kehidupan yang diciptakan TUHAN. Kita bebas bermain dan jika melanggar akan kena konsekuensinya. Kehidupan ini bagi saya adalah PERMAINAN VIBRASI, dan ada ATURAN MAINNYA. Permainan vibrasi ini sangat berbahaya jika tidak disadari, termasuk ketika terus fokus dengan peristiwa naas di gunung salak itu. Mengapa begitu?

Untuk menjawab pertanyaan “mengapa begitu?”, ini tidak mudah. Yang saya maksud saya tidak bisa menjawabnya dengan kalimat pendek. Saya harus memulai dengan pembahasan apa sih “bahan dasar” dari alam semesta / kehidupan ini? Karena jawaban sesunggunya di sana. Ya, dimana lagi kalau bukan di zona quantum. Bagi anda yang masih belum familiar dengan kata quantum tidak usah kuatir. Saya di sini akan menjelaskannya kembali dari awal. Yaah capek sih tapi daripada anda salah persepsi dan dikiranya merk kompor? Berabe deh hua ha ha ha. Begini. Jika sebuah benda kita urai maka akan ketemu yang namanya molekul. Molekul jika kita urai akan ketemu yang namanya atom. Atom jika kita urai lagi akan ketemu yang namanya partikel. Nah jika partikel ini kita urai lagi maka akan ketemu yang namanya quantum (bentuk jamak quantum adalah quanta). Dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya. Kita tidak lanjutkan penguraian ini. Yang penting “gampangnya” anda sudah akrab dengan kata quantum, yaitu suatu “bahan” yang kita temukan dalam semua hal yang ada di alam semesta ini. Lalu apa “masalahnya” dengan “bahan” ini? Jika anda bertanya kepada saya, SANGAT MENAKJUBKAN. Saya katakan saya TERPESONA. Seorang ilmuwan fisika modern yang sangat terkemuka bernama NEILS BOHR mengatakan :“Siapa saja yang tidak tertegun oleh teori kuantum berarti dia tidak memahaminya”. Dan saya setuju dengan pendapat tersebut.

Ketika “memasuki zona quantum” banyak temuan yang akan “memporak-porandakan” cara pandang kita atas kehidupan. Di sisi lain akan menjawab berbagai pertanyaan yang selama ini kita pertanyakan. Soal spiritualitas, soal TUHAN? Bagi saya YA ! Saya agak memahami “PERILAKU TUHAN” setelah “menyelami zona quantum ini”, yang saya bahas dalam catatan saya berjudul MANUNGGALING KAWULO LAN GUSTI. Dan kali ini kita fokuskan pembahasan berkenaan dengan TAKDIR. Bagaimana hasil riset ilmuwan tentang perilaku “bahan dasar” alam semesta di zona quantum ini berkenaan dengan takdir? Bagaimana hubungannya dengan kita dalam mewujudkan peristiwa tertentu? Kita akan bahas di bagian selanjutnya.

Bersambung ke bagian 3 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)



TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA – Bagian 3



Sebenarnya sangat banyak riset ilmuwan yang berupaya mengungkap bagaimana perilaku atom, partikel dan quantum. Namun ada satu percobaan yang menurut saya paling menarik dan paling sederhana untuk dibahas adalah percobaan dua celah (double slit experiment) yang dilakukan Thomas Young. Percobaan fisika ini awalnya bertujuan untuk mengetahui apakah cahaya itu partikel (particle) ataukah gelombang (wave)? Perlu anda ketahui di sini bahwa partikel itu “makhluk” yang benar-benar berbeda dari gelombang. Partikel bisa kita definisikan sebagai “gumpalan kecil sari bahan”. Sementara gelombang adalah “gangguan tak berbentuk yang dapat menyebar dan berhamburan kemana-mana”. Secara logika TIDAK MUNGKIN sesuatu itu bersifat keduanya. Mana mungkin sesuatu berada di suatu koordinat tertentu namun juga sekaligus menyebar dan berada dimana-mana? Itu pertanyaan para ilmuwan pada waktu itu.

Namun apa yang terjadi selanjutnya? Ternyata percobaan tersebut yang menunjukkan suatu fakta yang sangat-sangat mencengangkan. Setelah diulangi berkali-kali disimpulkan bahwa niat, pengamatan dan perhatian kita ternyata mempengaruhi / menentukan perilaku partikel, atom, quantum (di sini saya tidak merisaukan penyebutan ketiganya sekaligus). Nah saya akan jelaskan bagaimana percobaan tersebut namun saya rekomendasikan setelah anda membaca sempatkan mampir ke www.youtube.com. Cari video tentang double slit experiment. Di situs itu banyak versi video double slit experiment, ada yang futuristik, ada yang kartun dan sebagainya. Adapun yang menjadi acuan penjelasan saya ini adalah video yang saya temukan di sini http://www.youtube.com/watch?v=DfPeprQ7oGc. Atau anda cari saja dengan kata kunci Dr. Quantum Double Slit Experiment. Anda akan mengenalinya nanti karena adegan dalam video tersebut saya “crop” di sini. Baiklah saya akan uraikan apa yang dijelaskan dalam video tersebut. O ya dalam video double slit experiment ini partikel diilustrasikan sebagai bola-bola kecil (marbels). Sementara untuk gelombang diilustrasikan dengan riak gelombang pada air.

Pada sesi pertama bola-bola kecil ditembakkan secara beruntun pada sebuah papan yang memiliki satu celah. Akibatnya akan ada bola-bola yang mengenai papan dan ada juga yang melewati satu celah kemudian mengenai dinding di belakang papan. Jika sesi ini dilakukan cukup lama maka akan bisa dilihat bahwa pola yang terbentuk pada dinding adalah sebuah garis yang sejajar dengan celah yang dilewati bola. Perhatikan gambar berikut ini.





Pada sesi kedua kembali bola-bola kecil ditembakkan. Namun kali ini papan penghalangnya memiliki dua celah. Dan yang terjadi adalah akan ada bola-bola yang menabrak dinding dan akan ada pula bola-bola yang berhasil melewati kedua celah di papan dan menabrak dinding di belakangnya. Akibatnya terbentuk pola di belakang dinding berupa dua garis yang sejajar dengan dua celah yang dilewati. Perhatikan gambar berikut ini.





Dan bagaimana sesi percobaan selanjutnya? Tahan rasa ingin tahu anda. Kita akan bahas di bagian 4.

Bersambung ke bagian 4 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)




TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA – Bagian 4



Pada sesi ketiga giliran gelombang air dilewatkan pada papan dengan satu celah. Hasilnya ternyata sama dengan bola-bola ketika ditembakkan ke papan satu celah. Gelombang pada air tersebut akan melewati celah dan menabrak dinding dengan pola membentuk sebuah garis yang sejajar dengan celah. Perhatikan gambar berikut ini.





Pada sesi keempat gelombang air dilewatkan pada papan dengan dua celah. Di sinilah terjadi sesuatu yang berbeda. Gelombang pada air tersebut akan melewati dua celah dan menabrak dinding dengan pola membentuk banyak garis di dinding karena terjadi interferensi atau percampuran gelombang. Perhatikan gambar berikut ini.





Nah dari keempat sesi percobaan tersebut di atas kita bisa mengambil beberapa kesimpulan berikut ini :
  • Partikel (yang dalam hal ini diwakili oleh bola-bola) ketika melewati papan satu celah perilakunya akan membentuk pola satu garis di dinding.
  • Partikel (yang dalam hal ini diwakili oleh bola-bola) ketika melewati papan dua celah akan membentuk pola dua garis di dinding
  • Gelombang (yang dalam hal ini diwakili gelombang air) ketika melewati papan satu celah perilakunya akan membentuk pola satu garis di dinding
  • Gelombang (yang dalam hal ini diwakili gelombang air) ketika melewati papan dua celah akan membentuk banyak garis di dinding.
Sekarang mari kita lihat apa yang terjadi jika percobaan tersebut dilakukan pada “dunia quantum” dimana dalam hal ini yang diteliti adalah cahaya. Sebagaimana saya sampaikan sebelumnya percobaan ini untuk mengetahui cahaya itu sebenarnya partikel ataukah gelombang?

Pada saat cahaya ditembakkan ditembakkan pada papan satu celah yang terjadi adalah terbentuk pola satu garis pada dinding di belakang papan. Perhatikan gambar berikut ini.





Namun saat cahaya ditembakkan pada papan dengan dua celah, terjadi sesuatu hal yang sangat-sangat mengejutkan. Apa hal yang mengejutkan itu? Kita bahas pada bagian 5.

Bersambung ke bagian 5 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)


TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA – Bagian 5



Saat cahaya ditembakkan pada papan dengan dua celah, terjadi sesuatu hal yang mengejutkan karena pola yang terbentuk pada dinding di belakang papan adalah banyak garis . Perhatikan gambar berikut ini.





Fakta ini mencengangkan. Ini membuktikan bahwa asumsi sebelumnya bahwa cahaya berperilaku seperti marbels alias partikel tidak benar. Buktinya, saat ditembakkan melewati dua celah cahaya berperilaku seperti gelombang. Lalu cahaya ini sebenarnya partikel atau gelombang? Di sini masih menggunakan kata ATAU karena para ilmuwan berprinsip bahwa sesuatu TIDAK MUNGKIN BERSIFAT DUA-DUANYA. Tidak mungkin ya sebagai partikel sekaligus sebagai gelombang. Kemudian para ilmuwan menduga bahwa mungkin pola banyak garis itu tercipta karena “partikel cahaya” ditembakkan dalam jumlah banyak secara acak sehingga sangat mungkin terjadi percampuran (interferensi) antar “partikel” satu sama lain yang mengakibatkan efek seperti perilaku gelombang.

Oleh karenanya untuk memastikan maka dilakukan percobaan lanjutan dimana “partikel cahaya” ditembakkan secara satu per satu. Namun yang terjadi sungguh mengherankan. Ketika penembakan “partikel cahaya” secara “satu per satu” dilakukan lebih dari satu jam ternyata pola yang terbentuk pada dinding di belakang papan dua celah kembali membentuk banyak garis. “Partikel cahaya” ini TETAP berperilaku seperti GELOMBANG, dan BUKAN PARTIKEL. Ini mengherankan. Karena itu kata “partikel cahaya” di sini saya beri tanda kutip terus hingga catatan selesai. Alias menjadi tidak tepat disebut partikel. Mengapa mengherankan? Begini.

Jika “partikel cahaya” ditembakkan satu per satu pada papan dua celah dan masih saja menimbulkan pola dua garis. Artinya saat satu “partikel cahaya” ditembakkan, “partikel cahaya” itu berperilaku sangat aneh, yaitu :
  • Kadang hanya memilih lewat celah yang kanan
  • Kadang tidak melewati kedua celah sama sekali
  • Kadang melewati keduanya sekaligus, dan
  • Kadang hanya memilih celah yang kiri.
Bagaimana mungkin itu terjadi? Secara matematis itu sulit untuk dijelaskan. Akhirnya diputuskan oleh para ilmuwan untuk mengamati salah satu celah saja ketika “partikel cahaya” tersebut ditembakkan. Apa yang terjadi? “Partikel cahaya” akan memilih melewati celah sebagaimana yang diniatkan, diberi fokus dan perhatian untuk diamati. Woooow sangat sangat amazing !!! Memporakporandakan tatanan pengetahuan. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
  • Cahaya memiliki dua sifat sekaligus (yang sebenarnya secara logika bertentangan) yaitu partikel sekaligus gelombang. Ini disebut dualitas partikel gelombang atau wave-particle duality.
  • Niat, perhatian dan pengamatan SI PENELITI mempengaruhi perilaku cahaya.
  • Saat tidak diamati cahaya adalah sesuatu yang bersifat gelombang (wave) dan saat diamati fungsi gelombang ini runtuh (collapsing wave function) dan menjadi partikel.
Fenomena mengherankan ini juga ditegaskan oleh fisikawan ternama bernama Neils Bohr dan Warner Heisenberg. Beliau mengungkapkan dunia atom itu adalah “dunia yang tidak jelas sulit untuk dijelaskan”. Tanpa mengamati maka atom adalah “hantu”Atom hanya ada jika kita meniatkan mencarinya. Kalau mencari lokasinya kita bisa menemukannya. Jika berniat mengukur kecepatannya kita akan menemukan partikel yang bergerak. Tapi kita tidak akan menemukan lokasi dan kecepatannya bersamaan. Prinsip yang berlaku di dunia atom adalah ketidakpastian. Danketidakpastian itu baru menjadi kepastian saat kita berniat, memberikan perhatian dan mengamati sebuah keadaan tertentu. Ini menurut saya impikasinya sangat spiritual. Kita harus bijaksana memahami soal takdir. Karena temuan ini menunjukkan, manusia sebenarnya terlibat dalam menciptakan realitas (kenyataan). Kita terlibat dalam proses mengaktualkan samudera potensi kemungkinan kejadian tiada batas. 

Bersambung ke bagian 6 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)



TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA – Bagian 6 (tamat)



Saya ulangi ya kalimat terakhir dari bagian sebelumnya. Bahwa manusia sebenarnya terlibat dalam menciptakan realitas (kenyataan). Kita terlibat dalam proses mengaktualkan samudera potensi kemungkinan kejadian tiada batas. Jika niat, pengamatan dan perhatian kita bisa mempengaruhi perilaku quantum sebagai “bahan baku” alam semesta, maka bisa dipastikan apapun yang kita amati dan kita perhatikan dalam kehidupan akan mempengaruhi hal yang tersebut. Dengan pemahaman ini maka kita harus semakin “eling lan waspodo” dengan input informasi yang kita terima. Karena saya melihat media lebih cenderung mengeksploitasi berita yang “negatif”. Jarang kan anda liat koran headline-nya, “ISTRI PRESIDEN IKUT ARISAN RT”. Kalaupun ada kayaknya jarang juga yang beli. Tapi coba kalau headline-nya begini, KAKEK-KAKEK USIA 80 TAHUN MEMPERKOSA 5 WANITA. Kayaknya tuh koran bakalan laris karena ada sebuah rasa penasaran, “kok bisa kakek-kakek kuat memperkosa lima wanita?”, “itu si kakek pake obat kuat apaan?”. Ini bisnis sodara-sodara, tidak akan perduli dengan efek-efek yang sedang kita bahas. Lagian saya kira kita tidak perlu menyalahkan mereka. Lha salahnya kita khan, kenapa mau baca? Kenapa kita mau nonton?”

Nah mungkin ada yang masih mempertanyakan, apa iya demikian? Sebegitu hebatkan pikiran? Begini aja deh. Coba perhatikan. Apa di Eropa ada hantu pocong? Apa di Jawa ada hantu drakula? Tidak bukan? Pocong ya di Jawa dan Drakula ya di Eropa. Bisakah anda melihat peran pikiran dan keterhubungannya dengan realita? Bahkan hasil riset menunjukkan ada perubahan gaya gravitasi bumi yang signifikan pada saat moment moment tertentu, misalnya saat tragedi WTC dan tragedi kemanusiaan sejenis lainnya. Ketika perhatian ini dilakukan secara massal dampaknya sangat luar biasa kawan. Saya beri contoh satu lagi. Ini sudah lama, saya pernah beberapa kali mendemonstrasikan bagaimana kita bisa mempengaruhi cuaca. Dan bagi saya yang paling mudah adalah angin / udara. Salah satu demonstrasi itu saya lakukan di telagasunyi baturraden. Dua orang rekan saya menonton bagaimana saya melakukannya. Dan ini divideokan. Sempat video ini saya tampilkan di pelatihan, tapi kemudian saya hapus. Karena dampaknya tidak baik. Bisa dianggap klenik, atau bahkan memicu napsu duniawi untuk “memperalat” alam semesta yang sudah harmoni tanpa campur tangan keinginan kita. Jadi waktu itu hanya dalam rangka pembuktian.

Waktu itu saya meminta 2 reka saya memperhatikan keadaan sekeliling. Bagaimana dedaunan bergerak dan merasakan seberapa cepat angin berhembus. “Kebetulan’ di telagasunyi ini sangat sunyi. Bahkan angin saja sangat sangat jarang. Sehingga dedaunan hampir terlihat tidak bergerak. Nah mulailah saya melakukan “sesuatu”. Niat, perhatian dan fokus saya arahkan dan beberapa saat kemudian tubuh saya bergerak sendiri mengikuti “maunya alam”. Kemudian apa yang terjadi? Udara bergerak mulai cepat dan semakin cepat hingga membuat dedaunan di situ “kalang kabut”. Dan ketika saya hentikan apa yang saya lakukan, semua kembali sunyi. Contoh lainnya. Dalam keadaan terdesak untuk membantu pihak tertentu saya melobi “semesta” untuk mempause hujan. This is true !!. Salah satu yang pernah melihat adalah bro Fahmy Arafat Daulay, dan dia menuliskan soal “mempause hujan” ini dalam catatannya saat bertualang ke Jawa dan berjumpa dengan saya. Ini murni dengan kekuatan pikiran bukan pakai jin, setan, iblis atau semacamnya. Jika anda tanya caranya? Maaf saya tidak akan menshare-nya. Biarkan alam mengalir apa adanya kawans. Jangan merusak keseimbangannya hanya karena ego dan kepentingan kita.

Sampai di sini apakah anda sudah mendapatkan point-point-nya? Supaya lebih mantap perhatikan gambar berikut ini :



Gambar di atas menunjukan bahwa awalnya segala sesuatu itu berupa lautan kemungkinan (wave). Masih berupa POTENSI kejadian. Saat kita mengamati, meniatkan dan memberikan perhatian potensi itu akan aktual menjadi realita. Bayangkan jika yang memberikan perhatian ini jutaan orang! Bayangkan jika yang diperhatikan adalah hal negatif! Saya kira saya tidak perlu lagi menjelaskannya. Kawans. Mulai-hari ini saya mengajak sekali lagi. Mari saling mengingatkan. Agar semua menjadi lebih eling dan lebih waspodo. Dengan demikian kehidupan ini menjadi lebih harmoni. Sampai jumpa dalam note selanjutnya.

Tamat.

Salam Quantum.

ARIF RH
(The Happiness Consultant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar