SMILE...^_^

Selasa, 08 Mei 2012

RAHASIA DI BALIK JEDA – By Arif RH


RAHASIA DI BALIK JEDA – Bagian 1



Jumpa lagi friends !! Kali ini note saya akan membahas rahasia di balik jeda. Ya jeda. Apa sih jeda? Oke kita gak kebanyakan teori. Saya minta anda membaca dua paragraph berikut dengan sungguh-sungguh. Baca dulu paragraph pertama. Setelah selesai baru baca paragraph kedua. Supaya hasil yang akan kita bahas lebih optimal. Sekarang, silahkan membaca paragrap pertama :

Paragraph 1 :
Padatahun1982sebuahperistiwayangluarbiasaterjadi.DiUniversitasParis,sebuahtimpenelitiyangdipimpin olehfisikawanAlainAspectmelakukanapayangmungkinberubahmenjadisalahsatueksperimenyangpaling pentingdiabadke20.Andamungkinbelummendengartentanghalitu.KecualiAndamemilikikebiasaanmembacajurnalilmiahAndamungkinpernahmendengarnamaAlainAspectmeskipunadabeberapaorangyangpercayapenemuannyadapatmengubahwajahilmupengetahuan.Aspectdantimnyamenemukanbahwadalamkondisi
tertentupartikelsubatomik,sepertielektron,mampuberkomunikasidenganseketikasatusamalaintanpatergantungpadajarakyangmemisahkanmereka.Tidakpeduliapakahmerekahanyaterpisah10kakiatau
10miliarmil.Entahbagaimanasetiappartikelselalumengetahuiapayangdilakukanpartikellainnya.MasalahdenganpresentasiiniadalahbahwahalitumelanggarprinsipEinsteinyangtelahlamadiakuibahwatidakadakomunikasidapatberjalanlebihcepatdaripadakecepatancahaya.Karenaperjalananlebihcepatdarikecepatancahayainiberartimenembusdindingwaktu,makaprospekyangmenghebohkaniniakanmenyebabkanbeberapa
ilmuwanfisikamencobamenyangkaltemuanAspect.Tapipenemuanitutelahmengilhamioranglainuntukbahkanmenawarkanpenjelasanyanglebihradikal.

Sudah selesai membaca paragraph 1? Jika sudah baru boleh membaca paragraph kedua … Silahkan …

Paragraph 2 :
Pada tahun 1982 sebuah peristiwa yang luar biasa terjadi. Di Universitas Paris, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh fisikawan Alain Aspect melakukan apa yang mungkin berubah menjadi salah satu eksperimen yang paling penting di abad ke-20. Anda mungkin belum mendengar tentang hal itu. Kecuali Anda memiliki kebiasaan membaca jurnal ilmiah Anda mungkin pernah mendengar nama Alain Aspect, meskipun ada beberapa orang yang percaya penemuannya dapat mengubah wajah ilmu pengetahuan. Aspect dan timnya menemukan bahwa dalam kondisi tertentu partikel subatomik, seperti elektron, mampu berkomunikasi dengan seketika satu sama lain tanpa tergantung pada jarak yang memisahkan mereka. Tidak peduli apakah mereka hanya terpisah 10 kaki atau 10 miliar mil. Entah bagaimana setiap partikel selalu mengetahui apa yang dilakukan partikel lainnya. Masalah dengan presentasi ini adalah bahwa hal itu melanggar prinsip Einstein yang telah lama diakui bahwa tidak ada komunikasi dapat berjalan lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Karena perjalanan lebih cepat dari kecepatan cahaya ini berarti menembus dinding waktu, maka prospek yang menghebohkan ini akan menyebabkan beberapa ilmuwan fisika mencoba menyangkal temuan Aspect. Tapi penemuan itu telah mengilhami orang lain untuk bahkan menawarkan penjelasan yang lebih radikal.

Nah sekarang tuangkan apa yang anda rasakan di koment. Apa yang anda rasakan saat membaca parapgraph 1 dan apa yang anda rasakan saat membaca parapgraph 2.. Kita akan lanjut nanti di bagian 2 untuk pembahasan konsepnya.

Bersambung ke bagian 2 ...

Salam Hakikat ...
ARIF RH
(The Happiness Consultant)


RAHASIA DI BALIK JEDA – Bagian 2



Setelah membaca dua paragraph di note bagian satu 1 saya yakin sebagian besar  dari anda mumet bin pusing membaca paragraph 1 dan lebih enak membaca paragraph 2. Padahal teksnya sama persis. Mengapa? Bedanya hanya satu kok. Paragraph pertama TIDAK ADA SPASI dan paragraph 2 ada SPASInya. Nah SPASI itulah yang namanya JEDA. JEDA memang hanya semacam RUANG KOSONG namun SANGAT BERMANFAAT BUKAN? Lalu apa kaitannya dengan rahasia dalam kehidupan?

Begini. Bila dalam hidup kita tidak pernah meluangkan waktu untuk mengakses JEDA, maka sama saja kita dalam hidup seperti membaca tulisan terus menerus TANPA SPASI. Akibatnya jelas kelelahan mental dan fisik. STRESS !! Anda MEMIKIRKAN TERUS masalah anda, anda MEMIKIRKAN TERUS impian dan target anda, itu beberapa contoh HIDUP TANPA JEDA. Kalau mau contoh lain yang sederhana ini misalnya. Silahkan anda tatap sebuah benda TERUS MENERUS TANPA BERKEDIP. Apa yang terjadi? Saya jamin lama-lama mata anda akan terasa perih. BERKEDIP itulah contoh JEDA. Keberadaan KEDIP inilah yang MENYEHATKAN MATA. JEDA dalam BERPIKIR akan MENYEHATKAN JIWA.

Dalam pelatihan saya biasa membuat simulasi soal JEDA ini. Saya minta satu orang ke depan. Saya tunjukkan kepadanya kertas dan dan kursi. Saya tanya, “antara kertas dan kursi ini mana yang lebih berat?” … Si peserta menjawab,  “kursi pak”. Kemudian saya bilang begini, “kalau saya minta anda memegang salah satu benda ini dengan salah satu tangan anda supaya menggantung anda milih mana?”. Si peserta menjawab, “saya milih kertas pak”. Saya tanya, “kenapa anda milih kertas?”. Si peserta menjawab, “karena ringan pak”. Saya bilang, “oke kalo begitu silahkan anda duduk di sini tangan anda ke depan dan memegang kertas ini, siap?”. Si peserta, “siap pak”. Lalu si peserta ini duduk tangannya ke depan memegang kertas sehingga kertasnya menggantung”. Saya bilang, “jangan lepas kertas itu dan jangan turunkan tangan anda sampai saya memerintahkannya, kecuali anda nyerah”. Si peserta, “baik pak”. 

Saya lalu melanjutkan materi dan cuek sama si peserta ini. Setelah 15 menit peserta tersebut teriak, “pak saya nyerah!!’. Saya tersenyum dan saya tanya, “lo kenapa pak?”. Si peserta, pegel pak?”. Saya, “kan bapak sendiri yang memilih kertas tadi dan bapak bilang itu ringan”. Peserta, “iya pak ini ringan, cuman ini memegangnya lama sekali jadi saya pegel”. Saya, “THAT’S IT !!! yang membuat kita lelah baik jiwa maupun raga BUKAN KARENA BERATNYA SESUATU itu. Tapi karena kita MEMEGANG SESUATU itu TERLALU LAMA. Kita tidak memberi JEDA alias ISTIRAHAT dan MELEPASKAN walau sejenak.” Waduh, lagi-lagi pembahasannya soal MELEPASKAN? Ya memang demikian, rahasia kehidupan itu-itu aja. 

Nah bagi anda yang muslim, itulah sebabnya ada sholat 5 waktu. Apa tujuannya? JEDA !! Ya anda diminta mengistirahatkan sejenak JIWA dan RAGA anda minimal 5 kali dalam sehari. Lalu mengapa banyak muslim yang udah sholat tetap stress? Karena saat sholat tetep aja MIKIR. Tidak MELEPASKAN SEJENAK alias memberi JEDA bagi dirinya. Akhirnya sholat cuman olah fisik raga doank. Ada lagi kekonyolan yang saya lihat. Yaitu saat melakukan sholat MENGABAIKAN yang namanya TUMAKNINAH. Yaitu BERHENTI SEJENAK alias JEDA. Itulah sebabnya kadang saya malas sholat berjamaah di masjid, karena seringnya si imam sholat mengabaikan JEDA ini. 

Padahal justru TUMAKNINAH inilah kita bisa mengakses keadaan MEDITATIF dalam sholat. Saat itulah kita bisa MELEPASKAN. Niy saya ngomong apa adanya, mudah-mudahan para imam sholat yang baca note ini tidak tersinggung. Sholat itu kuncinya di TUMAKNINAH!. Dan bagi saya TUMAKNINAH ini SANGAT WAJIB. Jadi saya jika memang waktunya sempit saya mendingan baca surat pendek tapi TUMAKNINAHnya LAMA. Dan yang sering terjadi di banyak sholat jamaah, baca suratnya panjang tapi TIDAK ADA TUMAKNINAHnya. Wajar saja sholat tidak berdampak apapun dalam kehidupan nyata. Udah sholat masih saja stress dan kacau dalam mengelola emosi dan pikiran. O ya mohon maaf bagi yang non muslim, saya jadi membahas sholat di sini karena ini yang saya tau. Saya yakin ada ritual tertentu dalam agama dan kepercayaan anda yang fungsinya memberi JEDA itu. Silahkan anda sesuaikan penjelasan saya ini dengan konteks kehidupan anda.

Bersambung ke bagian 3 ...

Salam Hakikat ...
ARIF RH
(The Happiness Consultant)


RAHASIA DI BALIK JEDA – Bagian 3 (tamat)



Sekarang ijinkan saya bertanya. Apakah SPASI itu MEMISAHKAN antar KATA? Sebagian besar dari anda mungkin akan menjawab YA! Soalnya di dalam pelatihan ketika saya mengajukan pertanyaan tersebut jawaban peserta mayoritas demikian. Namun saya memiliki cara pandang bahwa SPASI itu TIDAK MEMISAHKAN antar KATA. Justru SPASI itu MENGHUBUNGKAN antar KATA! Ya, SPASI BUKAN MEMISAHKAN TAPI MENGHUBUNGKAN. Mengapa saya memandang demikian? Karena pada hakikatnya semua hal yang ada di alam semesta ini SATU KESATUAN TIDAK TERPISAHKAN. Dimana letak ILUSI KETERPISAHAN itu? Ya adanya RUANG KOSONG antar sesuatu. Itu yang bisa MENJEBAK kita untuk menguak hakikat kehidupan ini. Antara SAYA dan ANDA memang ADA RUANG KOSONG. Tapi RUANG KOSONG itu lah yang SESUNGGUHNYA MENGHUBUNGKAN ANDA, SAYA dan SEMUANYA!

Jadi, jika kita ingin TERHUBUNG KE SEGALA SESUATU maka AKSESLAH “RUANG KOSONG” itu. Caranya? Ya JEDA itu. TUMAKNINAH itu !! Saat kita masuk keadaan JEDA kita TERHUBUNG. Bila saat itu kita memiliki persoalan maka dengan terhubung ke segala sesuatu maka akan cepat mendapatkan solusinya dan menjadi realita. Jika kita enggan melakukan JEDA alias enggan masuk ke “zona kekosongan” ini maka segala persoalan cenderung kita tanggung sendirian. Dan kenyataannya Tuhan memberikan JAWABAN DO’A lewat makhluk. Lalu apa yang terjadi jika kita tidak mau terhubung ke semuanya? Ya jadi lambat datangnya jawaban permasalahan kita.

Seorang ilmuwan kondang bernama GREGG BRADEN menulis sebuah buku yang best seller berjudul “THE DIVINE MATRIX ; BRIDGING TIME, SPACE, MIRACLES AND BELIEF”. Dari buku itu saya menyimpulkan bahwa RUANG KOSONG itu sesungguhnya BUKAN RUANG KOSONG. Ada sesuatu di situ yang MENJEMBATANI (bridging) segala sesuatu sehingga bisa terjadi  komunikasi secara INSTANT yang MELAMPAUI KECEPATAN CAHAYA. Saya kira ini sangat nyambung dengan ungkapan BIKSU TONG SAM CHONG DALAM SERIAL KERA SAKTI SUN GO KONG, “KOSONG ADALAH ISI, ISI ADALAH KOSONG”. Itu bukan omong kosong, kalimat itu adalah benar adanya dan merupakan rahasia hidup yang harus kita renungkan baik-baik. Jadi, soal JEDA ini sangat sangat mbahnya serius. Sekarang hayo cek ke masing-masing. Apa yang terus menerus kita pikirkan dan belum kita beri jeda? Dan saya pastikan sesuatu yang anda “pegang terus menerus” itu semakin hari semakin membebani jiwa namun  tak kunjung hadir solusinya. STOP dulu bung !!! Lupakan sejenak. Beri JEDA !!! Hening !!!

Lalu bagaimana kita tahu kita sudah saatnya JEDA atau belum? Jangan khawatir, manusia ini didesain Tuhan dengan sangat sempurna. Semuanya sudah ada. Dan dalam hal ini TUBUH kita itu sebagai INDIKATORnya. Jika tubuh sudah mulai TIDAK NYAMAN karena sesuatu hal yang kita pikirkan maka itu TANDA atau SINYAL bahwa kita harus STOP !! Jika dipaksa terus maka bisa DUARRR !!! BURN OUT !!!Tubuh kita ini jujur, apa adanya. Mulut kita bisa berdusta bahwa kita sudah makan namun perut kita akan “berkata” apa adanya. Mulut kita bisa berdusta bahwa kita tidak mencuri tapi jantung kita akan “berkata” apa adanya. Oleh karenanya sekali lagi, AMATI APA YANG TERJADI DENGAN TUBUH ANDA, itu pedomannya. Lalu bagaimana lagi agar lebih mudah untuk mengamati TUBUH ini?

Dan di sini kita mulai nyangkut ke soal PERASAAN alias EMOSI. Sinyal dari tubuh itu menjelma dalam bentuk EMOSI atau PERASAAN. Jadi pengertiannya, PERASAAN adalah REAKSI BIOKIMIA TUBUH terhadap PIKIRAN. Saat anda memikirkan sebuah masalah terus menerus terjadi reaksi kimia dalam tubuh. Dan itu akan dirasakan sebagai CEMAS, KHAWATIR, TAKUT  atau apapun. Yang gejala fisiknya mungkin otot sangat tegang, keringat dingin, jantung berdetak cepat dan sebagainya. Jika sudah begini maka bagi anda yang muslim segera ambil air wudlu dan sholat dengan TUMAKNINAH. Atau apapun yang penting ayo segera beri JEDA !!! Dan bersiaplah menyaksikan keajaiban terjadi dalam hidup anda.

Demikianlah pembahasan soal RAHASIA DI BALIK JEDA ini. Dan untuk lebih jelasnya silahkan membaca note saya yang berjudul “MENGHENTIKAN PIKIRAN ; MUNGKINKAH?” karena keduanya sangat berkaitan. Silahkan dicari pada koleksi note saya di FB ini. Sampai jumpa dalam note selanjutnya.

Tamat.

Salam Hakikat
ARIF RH
(The Happiness Consultant)

1 komentar: