SMILE...^_^

Selasa, 06 September 2011

LoA dan LoA dan LoA

Oleh : Ronny FR ( www.ronnyfr.com )




Catatan: Dalam rangka ber LOA ria, berikut ini saya sampaikan tulisan tentang LOA oleh Ronny F Ronodirdjo yang saya copy dari blog beliau “ Ronnyfr.com”. Apa yang dialami Ronny FR dengan LoAnya seperti yang dikisahkan berikut ini sebenarnya banyak juga dialami oleh rekan pembaca terutama yang sudah sepuh. Saya juga banyak mengalami kisah serupa selama hidup saya yang sudah 57 tahun ini. Mudah mudahan kita bisa mengambil pelajaran dari pengalaman mas Ronny dalam ber LOA RIA sebagaimana dikisahkan berikut ini.







Alhamdulillah!



Pada saat SMP/SMA, saya membeli peta dunia yang cukup besar, berukuran 1 X 1.5 meter. Kemudian saya laminating plastik dengan landasan triplek berbingkai, bukan yang pigura kaca). DI peta itu, berbagai negara saya ingin kunjungi maka saya “pines” (pin / paku payung kecil yang pangkalnya plastik warna-warni). Satu warna untuk menandai negara yang saya kepingin banget kesana, warna lain untuk negara yang saya agak kepingin. Saya tidak punya alasan yang jelas kenapa saya agak kepingin atau kepingin banget, cuma pakai perasaan aja.



Teman-teman banyak yang mengomentari dengan kalimat yang aneh-aneh, jika mereka melihat peta dunia saya itu. Ada yang mengejek, ada yang katanya kagum, ada yang geli, ada yang senyum-senyum. Hehehe…, saya biarkan saja keomentar mereka. Toh cuman komentar. Well, bahkan ketika saya pindah ke Jakarta di akhir tahun 1995, peta itu saya bawa naik kereta. Kemudian saya pasang lagi di tembok kost saya yang sempit di bilangan Setiabudi Jakarta. Kost itu cuman kamar berukuran 3 X 4 meter, ditambah dengan kamar mandi shower ukuran 1 meter2. Semua ada di kamar itu, mulai kasur di lantai, meja belajar, lemari baju, buku, rice cooker , dan rak sepatu. Tentunya juga peta dunia saya yang dengan manis nempel di tembok…, lagi-lagi banyak teman kost yang mengejek saya, karena kamar saya paling kosong mlompong dibandingkan mereka yang punya TV, Stereo Set, VCD, beberapa punya karaoke, kulkas, dll.



Nah, kilas balik saya renungkan di malam ini, bahwa ternyata keberangkatan saya ke Canada kali ini merupakan perjalanan yang bagi saya luar biasa sekali. Karena mengalami berbagai kejadian yang luar biasa dan unik serta penuh kelimpahan. Kejadian yang intisarinya mengalami berbagai kelimpahan, dibayarin, di diskon, dikasih gratis, ditolong orang, ditraktir makan, nemu duit di jalan, dll…



Dari keseluruhan saya ke luar negeri semenjak tahun 1993, lebih banyak saya dibayarin orang lain. Perjalanan pertama adalah dibayarin oleh JICA pada tahun 1993-an selama sekitar 40 hari ke Jepang. Itu sekaligus merupakan perjalanan pertama naik pesawat terbang, hahahaha… saya masih ingat betapa ndesonya saya waktu itu.



Perjalanan berikutnya adalah dibayarin oleh perusahaan saya berkerja pada tahun 1997-an ke Singapura, mengikuti seminar dan pameran internasional mengenai suatu industri. Tidak lama, sekitar 3 atau 4 hari aja.



Perjalanan-perjalanan keluar negeri berikutnya adalah terutama waktu saya bekerja dengan Presiden Abdurrahman Wakhid. Saya lupa berapa banyak negara yang sudah saya kunjungi waktu itu… Tidak semua perjalanan saya ikuti, karena kami bergantian mendampingi Ibu Negara dan Juru Bicara Presiden waktu itu.



Perjalanan berikutnya yang dibayarin adalah saat memberikan training-training di Malaysia. Perjalanannya dibayari oleh pihak pengundang untuk berbicara sebagai Trainer di sana.



Nah, perjalanan berikutnya adalah atas biaya sendiri. Termasuk perjalanan ke Canada kali ini atas biaya sendiri, namun boleh dibilang dapat sponsor dari beberapa perusahaan secara tidak langsung. Selain itu dapat banyak sekali potongan harga yang nilainya puluhan juta rupiah. Saya yakin, hal ini terjadi karena saya banyak sekali berdoa, dan juga istri saya yang terus mendoakan, demikian pula Ibu saya ketika saya pamitan melalui telpon…



Saat mau merencanakan keberangkatan, dan menghitung pngeluaran selama di Canada…, wah lumayan juga lebih dari 100 juta rupiah nih! Lha saya akan berada di Canada dari 22 Mei sampai dengan 9 Juni, jadi 18 hari. Hotel bagus semacam Sheraton (tempat Michael Losier Seminar harganya sekitar 300 $Can, namun untuk peserta di diskon menjadi 235 $Can, membayangkan jika harus menginap sekitar 6 hari berarti sekitar hampir 15 juta rupiah hanya untuk hotel. Belum makan dan sebagainya…



Saya hitung lagi pengeluaran lain, sebelum ke Michael Losier saya harus ke Vernon dulu mengikuti pelatihan NLP, dengan rate hotel 94.62 $Can sebelum tax. Setelah tax adalah sekitar 1 juta rupiah. Lha kalau dikalikan 10 hari berarti sekitar 10 juta rupiah. Pesawat dari Vancouver ke Kewlona (dekat Vernon) sekitar 5 juta pp, plus lagi air port shuttle dari Kewlona ke Vernon adalah 27 $Can sekali jalan. Harga sebotol aqua sedang sekitar 1.25 $Can, jadi sekitar 11 ribu rupiah. Satu kali makan normal rata-rata antara 7 - 15 $ Can, lumayan juga nih.



Jadi sebelum berangkat, saya sempat tergoda berpikir untuk ngirit selama di Canada. Namun pikiran itu saya reframe dengan : “Nanti banyak kejadian yang akan mempermudah saya dalam rangka mencapai tujuan saya ke Canada ini, amien!” Saya membayangkan dengan perasaan senang…



Nah, menarik sekali dan rasanya saya sungguh diberkati oleh Tuhan YME, dengan mendapatkan berbagai rejeki dan kelimpahan yang saya terima selama perjalanan ke Canada ini :



Saat membeli tiket pesawat, saya mendapatkan diskon cukup lumayan dari travel agent, ratusan ribu rupiah…, lumayan lah…

Saat mengurus Bank Draft untuk syarat membuat Visa, saya ditolong oleh pihak manajemen suatu Bank yang pernah saya training, sehingga saya dapat memperoleh bank draft hanya dalam waktu beberapa jam saja. Biasanya urusan begini bisa makan waktu satu sampai dua hari lho…

Saat pelatihan NLP dengan Steve di Vernon, saya adalah satu-satunya peserta yang mendapatkan diskon sebesar 250 Can$. Ini kira-kira hampir Rp 2.250.000,- Jumlah yang tidak sedikit bukan?

Selama di hotel Best Western Vernon saya dapat diskon dari $123 menjadi 94.62, diskon lagi menjadi 83$Can, jadi akhirnya senilai …. itung sendiri yah…

Perjalanan shuttle bus kembali dari Vernon ke Kewlona saya dapat diskon lagi sebesar 7$, dari 27$ menjadi 20$. Lumayan… sekitar 50 ribu hehehe…

Saya sering sekali di tolong orang selama di Canada, bahkan ditolong orang pada saat sedang tidak mencari pertolongan lho… Tahu-tahu ada yang menawarkan bantuan, dll.

Beberapa kali nemu uang dalam berbagai denominator. Saya berikan lagi sih ke orang lain. BTW, di Vancouver cukup banyak pengemis juga, setidaknya yang mengaku pengemis dan homeless.

Saat pelatihan dengan Michael Losier, dari fee training senilai 3999 $Can (hampir 40 juta) saya mendapatkan diskon sebesar 1000 Can$, ini hampir setara dengan Rp 9.000.000,- . Masya Alloh!

Selesai training NLP saya pindah lagi ke kota Vancouver, sementara saya belum dapat hotel, maka saya pilih di hotel YWCA, sekitar 103$Can (sekitar 1 juta rupiah). Hotel ini agak jauh dari lokasi pelatihan, dan sempit, saya memilihnya karena bersih dan aman. Saya hanya menginap 2 hari di sini, sambil mencari hotel alternatif yang cukup dekat dengan acara pelatihan. Akhirnya saya mendapat hotel tepat di samping hotel Sheraton, yakni Burrard Inn :).

Burrard Inn, dari namanya Anda dapat menduga ini hotel kecil. Benar sekali! Ini sekelas motel sebenarnya, semua sederhana dan kuno, nggak ada pemanas/pendingin, hanya ada fan…, bayangkan deh! Harganya? 123 $Can semalam…., sejutaan lho… Saya sempat deg-degan juga waktu nginep di sini, karena membaca di internet reviewnya kurang bagus. Katanya ini dan itulah… Bahkan salah satu review di internet mengatakan bahwa pengunjung itu sangat kecewa dan marah dengan pada penjaganya karena kurang sopan dan dapat kamar buruk. Semalaman ia merutuki sambil membayangkan tamu-tamu lain yang tidur di hotel sebelah pasti keenakan dan penuh kenyamanan (maksudnya hotel Sheraton). Tulisan itu mempengaruhi saya, sehingga ketika saya datang ke hotel itu, saya muterin dulu satu kali sambil saya berdoa untuk diberikan aman, dan nyaman… Dan malam harinya, aduuuuuuuuh dingin banget, karena selimut tipis banget… Saat kedinginan itu saya jadi ikut ngebayangin betapa enaknya yang nginep di Sheraton itu…, sambil memandang dari jendela kaca… Namun saya segera mengubah feeling saya “Saya juga akan mendapatkan kenyamanan itu…, yang penting saya happy!!!” Saya mengembangkan rasa syukur saya, karena sudah mendapatkan hotel yang harganya murah (RP 1 juta semalem lebih murah dari 3 juta khan?), dan dekat dengan lokasi pelatihan, cuma nyeberang jalan saja…

Well, selama di Burrard In saya ternyata mendapat diskon menjadi 89$ plus pajak. Lumayan… Saya tadinya berencana nginep disini sekitar 8 hari. Namun ternyata hanya 3 hari 2 malam saja…, sebab, pada sore hari ketiga… saya mendapatkan kejutan yang tidak di duga-duga dari Michael Losier!

Malam sebelumnya adalah acara pertemuan informal dengan sesama peserta (yang saya tulis di artikel sebelumnya). Di sana saya sempat bertemu dengan Gizelle, yakni EO-nya Michael Losier. Saya bertanya padanya apakah uang pendaftaran yang ditransfer istri saya di Jakarta (saya sudah di Canada) sudah ia terima? Di bilang belum di cek, dan besok akan ngabarin…

Nah, hari berikutnya kelas dimulai di sore hari jam 3 tepat. Saya datang sekitar jam 2.30 dan melakukan regristasi. Setelah mendapat training kit, saya hendak balik ke hotel saya, namun tiba-tiba dipanggil oleh Gizelle “Ronny, please wait a second, I ‘ll talk to you, important!” Dia memanggil saya sambil menelepon orang lain, jadi saya harus menunggunya. Saya sempat melihat ia memegang kertas kecil bertuliskan tulisan tangan nama saya dan angka-angka. Jadi saya sempat berpikir…, “Aduh, jangan-jangan transferan dari istri saya bermasalah nih!”. Untungnya saat itu juga saya menyadari bahwa itu adalah emosi negatif (vibrasi negatif), jadi segera saya reframe : pasti ada hikmah dan manfaatnya bahwa saya disuruh menunggu ini . Sejurus kemudian Gizelle bertanya saya menginap di mana? Saya jawab di hotel sebelah… Kemudian ia mengatakan bahwa semalam Michael Losier memutuskan bahwa SAYA DIBERI KAMAR GRATIS SELAMA 4 HARI Di HOTEL SHERATON! What!!!!???? <!--[if !vml]--><!--[endif]-->

Menginap 4 hari di Sheraton, senilai hampir 10 juta lho! Lha jadi saya ini cuman mbayar seminar Michael separo saja! Alhamdulillah luar biasa!!! Ya Alloh! Terima kasih Ya Alloh…. Tuhan memang nggak bakal kekurangan skenario! Yang penting kita meminta, bersyukur dan happy.

Akhirnya malam itu jam 10 saya pindah ke hotel Sheraton. Saat mengambil tas di hotel saya…, saya bertemu dengan beberapa orang peserta yang berasal dari Australia dan Filipina yang ternyata menginap di Burrard Inn juga. Sempat kasihan juga, kok mereka nggak dapat hotel gratis. Lantas saya doakan saja, semoga mereka segera mendapat kemudahan juga…, amien!







Demikian kisah saya mengenai kejadian yang related dengan LOA yang saya alami selama di Canada. Saya masih beberapa hari lagi di sini, nanti saya lanjutkan ceritanya.



Ohya,



Jadi ingat, ternyata Michael Losier juga menggunakan paku pines (berbentuk bendera kecil) dan peta untuk mewujudkan impiannya! Luar biasa, ternyata kami ada persamaan lagi… Asyiknya, setelah saya pelajari lebih jauh, cara Michael Losier agak berbeda dikit dan……… lebih baik…

ronny.jpg


Pengin tahu?



Tunggu berikutnya deh!



Semoga semua pembaca juga penuh berkelimpahan, amien!



(Ronny F Ronodirdjo)




http://www.fadhilza.com/2008/08/tadabbur/loa-dan-loa-dan-loa.html#more-199

Tidak ada komentar:

Posting Komentar