SMILE...^_^

Kamis, 28 April 2011

BELAJAR DARI KEHIDUPAN



Aku belajar diam dari banyaknya bicara

Aku belajar sabar dari sebuah kemarahan

Aku belajar mengalah dari suatu keegoisan

Aku belajar menangis dari kebahagiaan

Aku belajar tegar dari kehilangan



Hidup adalah BELAJAR



Belajar ikhlas meski tak rela

Belajar taat meski berat

Belajar memahami meski tak sehati

Belajar sabar meski terbebani

Belajar setia meski tergoda

Belajar memberi meski tak seberapa

Belajar mengasihi meski disakiti

Belajar tenang meski gelisah

Belajar tersenyum meski hati terluka

Belajar tulus meski terdzalimi



Smoga kita menjadi pribadi-pribadi yang tulus ikhlas menjalani hidup ini dalam menggapai ridho Alloh Ta'ala....aamiin...

Semoga Bermanfaat...

Jakarta 28 April 2011

COPAS DR FB-NYA IBU : Nadia Saleh Alatas Full

BIARLAH...



Hal yang sangat menyedihkan adalah : saat kau jujur pd temanmu tp dia berdusta padamu :'(

Saat dia telah berjanji padamu tp dia mengikarinya
Saat kau memberikan perhatian namun dia tdk menghargainya

Biarlah...
Jangan pernah menyesali atas apa yg terjadi padamu
Sebenarnya hal hal yang kau alami karena Allah sedang mengajarimu

Saat temanmu berdusta padamu atau tdk menepati janjinya padamu atau tidak menghargai perhatian yang kau berikan,sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku seperti dia

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia kesulitan sebenarnya Allah juga sedang mengajarimu utk menjadi orang yg arif dan santun
Kau telah membantunya saat dia kesulitan

Begitu banyak hal yg tdk menyenangkan yg sering kau alami,ataupun bertemu dengan orang-orang yang menjengkelkan,EGOIS,dan sikap yg tdk mengenakkan

Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang di kecewakan,di sakiti,tidak di perdulikan atau di cuekin,atau bahkan dicaci dan di hina

Biarlah....
Sebenarnya orang orang tersebut sedang mengajarimu atas izin Allah untuk melatih membersihkan hati dan jiwamu

Melatih diri untuk menjadi orang yang sabar dan Allah mengajarimu untuk tidak berprilaku demikian

Itu semua diperlukan agar kelak dirimu menjadi indah...

Semoga Bermanfaat

Jakarta 27 April 2011

COPAS DARI FB-NYA IBU : 
Nadia Saleh Alatas Full

Sabtu, 23 April 2011

Kunci permasalahan tidak ada DILUAR, melainkan ada dalam HATI



Sesungguhnya ada banyak KEBAIKAN disekeliling kita, namun KEEGOISAN menutupi hati, membuat kita tidak MELIHATNYA.

Sesungguhnya kita punya banyak SAHABAT, namun KEBENCIAN membuat kita memandang mereka sebagai MUSUH.

Sesungguhnya kehidupan kita sudah BAHAGIA, namun rasa TIDAK BERSYUKUR membuat kita hidup MENDERITA.

Sesungguhnya PEKERJAAN kita sudah BAGUS, namun AMBISI berlebihan membuat kita terus MENGELUH & PROTES.

Sesungguhnya kita sudah memiliki BANYAK, namun KESERAKAHAN membuat kita merasa MISKIN.

Sesungguhnya hidup ini DAMAI, namun KEGELISAHAN membuat dunia terasa bagai MEDAN PERANG.

Kunci permasalahan tidak ada DILUAR, melainkan ada dalam HATI


**
Sumber :
Yahoo
copas dr fb-nya Slight Hope

Selasa, 19 April 2011

BUANG RASA TAKUT GAGAL



Tanpa kita sadari ternyata keluarga dan lingkungan kita kerap sekali menanamkan rasa takut gagal semasa kita masih anak-anak. Ketika memanjat pohon, "Awas jatuuuh! Turun!" Kita pun turun (kalau yang bandel malah memanjat lebih tinggi :D ). Ketika kita berlari, "Jangan lari-lari entar jatuh!" Kita pun berhenti. Ketika di dapur, "Kamu belum bisa mengerjakan ini, Nak... Ayo sana main saja!" Kita pun menghambur keluar, "Asiiiik!" ^_^

Dengan begitu, bayang-bayang kegagalan selalu hadir di hadapan kita hingga dewasa. Kita menjadi tidak berani mengerjakan suatu pekerjaan yang belum kita ketahui. Kita baru mengerjakannya bila sebelumnya kita telah berhasil mencobanya, atau hanya karena kita telah melihat orang lain berhasil melakukannya. Ketika didatangkan suatu ide atau kesempatan, kita terlalu banyak berpikir dan menimbang-nimbang, bahkan banyak waktu dan pikiran yang habis terbuang hanya untuk satu hal ini tanpa menghasilkan satu action pun. Perasaan takut gagal ini akan mencegah kita untuk mengarungi pengalaman yang sangat banyak, menarik dan berguna bagi kita. Orang-orang yang telah membebaskan dirinya dari perasaan takut gagal adalah orang-orang yang paling berhasil yang pernah kita lihat.

Tapi ngomong-ngomong, apa sih sebenarnya definisi gagal itu? Gagal, secara sederhana adalah pandangan seseorang berdasarkan cara pandang orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kegagalan akan menjadi mustahil apabila kita yakin bahwa tidak ada suatu pekerjaan yang harus dikerjakan hanya dengan aturan tertentu dan sesuai arahan orang lain saja. Memang, dalam suatu kondisi terkadang kita gagal melakukan sesuatu hanya karena mengikuti cara pandang kita pribadi. Tetapi yang penting disini bukanlah menilai suatu pekerjaan dengan penilaian kita pribadi. Tidak berhasilnya kita dalam urusan tertentu bukan berarti kita telah gagal secara pribadi, namun hanya gagal dalam urusan itu saja pada saat itu.
Jangan khawatir dengan pandangan orang lain mengenai kita, juga cacian orang kepada kita. Namanya juga orang :D Ketika kita gagal untuk pertama kali atau lebih dari sekali, sebenarnya kita tidak perlu memikirkannya sama sekali. Jadikanlah kegagalan ini sebagai pintu menuju kesuksesan. Orang yang tidak pernah mengalami kegagalan satu kali pun dalam hidupnya secara umum tidak akan memperoleh keberuntungan dan kesuksesan. Kalaupun ada tentu hal itu sangat jarang, dan kita tidak bisa berpegangan dengan hal ini.

Semua orang besar pernah mengalami kegagalan dalam urusan mereka, karena bila tidak pernah gagal mereka tidak akan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan kesuksesan hidup. Sebagaimana adanya kegagalan dalam hal tertentu, hal itu akan menjadikan kita mengenali titik-titik kelemahan dan kekuatan yang ada pada pribadi kita. Tentunya semua ini akan berguna untuk mengembangkan titik kekuatan kita dan menghilangkan titik kelemahan kita. Sudah menjadi kwajiban kita untuk dapat memisahkan dua hal ini, yaitu kegagalan dan kekuatan pribadi serta penghormatan pada diri pribadi. Maksudnya, kegagalan hendaknya sama sekali tidak menghilangkan penghormatan kita kepada kepribadian kita sendiri, karena kegagalan itu bukan berarti lemahnya kepribadian.

Bila seseorang tidak membedakan antara kegagalan dan kesuksesan berdasarkan penilaian pribadinya, maka semua itu akan menjadikannya tidak memiliki nilai kepribadian. Lihat saja perjuangan Nabi kita shollallohu 'alaihi wa sallam dalam mendakwahkan agama ini, jika di awal perjuangan beliau merasa gagal maka belum tentu kita mengenal agama ini. Atau contoh lain, Thomas Alfa Edison, seandainya ia menafsirkan bahwa semua pekerjaan yang ia lakukan adalah bukti kepakaran dirinya dan ia anggap sebagai kegagalan, maka ia akan berhenti berkarya dan gagal menyinari alam ini.

Perasaan takut gagal adalah batu sandungan yang akan menghalangi langkah kita menuju kemajuan, sehingga kita terbelenggu dalam keadaan cemas, menyesal dan menderita karena banyaknya urusan. Semua itu intinya adalah karena kita takut gagal. Bukankah masih belum terlambat untuk menghilangkan perasaan ini? So let's go friends! Good luck ^_^

Rujukan: Positive Thinking, Adil Fathi Abdullah

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=195725333798252&set=at.195115707192548.37103.100000823593445.100000006064224&type=1&theater

Senin, 18 April 2011

Stop Durhaka Pada anak

Hari ini 20 November, menurut kalender Unicef adalah peringatan "Hari Anak-anak Sedunia" (Universal Children Day), walaupun di banyak negara hari anak dirayakan tanggal 1 Juni, dan di negara kita bahkan Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Tidak masalah kapan diperingati yang penting bahwa kita tidak lupa hak-hak anak, baik anak kita atau anak siapapun, dan menghormati mereka kapan saja dan dimana saja.

Bertepatan dengan peringatan Hari Anak-anak Sedunia ini, saya menyerukan sebuah propaganda kampanye yang berjudul: "Stop Durhaka Pada Anak". Kalau kemarin pada acara kampanye stop kekerasan pada anak, yang dicanangkan Ibu mentri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia F Hatta, tidak ada bannernya, propaganda yang saya ajak ini disertai banner yang bisa dipasang diblog dan situs masing-masing, banner bisa didapatkan di akhir postingan ini atau di sidebar blog ini.

Dan dengan ini saya tulis sebuah artikel sekitar kekerasan dan kedzaliman yang sering menimpa anak-anak.

Stop Durhaka Pada Anak
Oleh Noor.A
Kata durhaka biasanya identik dengan perilaku negatif anak terhadap orang yang lebih tua, baik perilaku itu dengan lisan (bicara keras, membangkang, mengumpat, memaki dan lainnya), atau bahkan dengan perbuatan fisik seperti memukul dan lainnya.
Sedangkan perbuatan yang sama, bila dilakukan oleh orang yang lebih dewasa dan besar kepada anak-anak yang lebih kecil, maka jarang kita dengar penggunaan kata durhaka pada situasi ini.
Padahal inti perbuatannya sama, yaitu perilaku negatif.

Materi-materi pendidikan yang kita terima, baik itu pelajaran akhlaq di sekolah, ceramah-ceramah keagamaan, khutbah jum'at bahkan dongeng dan lainnya, juga mendukung penggunaan kata durhaka hanya untuk perilaku negatif anak kepada orang dewasa terutama orang tua. Maka sejak kecil kita sudah sering mendengar dalil tentang ancaman neraka bagi anak yang durhaka pada orang tua, dongeng Malin Kundang dan lainnya.

Benarkah hanya anak-anak yang bisa berbuat durhaka, benarkah doktrin agama dan kultur masyarakat hanya menghukumi anak-anak yang durhaka sedangkan perilaku negatif orang dewasa pada anak tidak dihukum?
Atau hanyak karena ego orang dewasa saja, sehingga doktrin-doktrin yang menghukumi perbuatan negatif orang dewasa pada anak-anak tidak diajarkan, dan tidak dijadikan tema ceramah atau jadi sebuah dongeng?
Karena biasanya orang dewasalah yang mengajar, berceramah dan mendongeng dan anak-anak yang menjadi objeknya, sehingga kesempatan baginya menggunakan posisinya yang diatas untuk menyoroti perilaku negatif yang ada dibawahnya?

Bukankah agama juga mengancam perilaku negatif orang dewasa? Bahkan hanya karena tidak memberi makan seekor kucing dan menyebabkannya mati bisa memasukkan seseorang ke dalam neraka? Tentunya hal itu bila dilakukan pada anak manusia hukumannya lebih berat?

Salah Faham Doktrin Agama
Rasulullah Muhammad bersabda: "…dan pukullah dia bila tidak mau sholat (meninggalkannya) ketika sudah berumur 10 tahun…".
Sabda Rasulullah diatas adalah diantara sabda-sabda beliau yang sering dijadikan dalih dalam peristiwa-peristiwa kedurhakaan dan kekerasan orang tua kepada anak-anak.
Dijadikan alasan oleh sebagian orang yang alergi dengan dogma-dogma agama untuk menyerang dan menyalahkan agama sebagai salah satu sumber terbesar terjadinya kedurhakaan (kekerasan) anak.
Sebaliknya dalil-dalil yang sama juga dijadikan tameng bagi orang-orang yang lemah iman dan akhlaq untuk melegitimasi kekerasan yang dilakukannya terhadap anak-anak.

Dalil diatas adalah benar perkataan Rasulullah Muhammad, tapi memahaminya hanya dengan tekstualnya tanpa melihat kepada konteks dan aspek filosofinya tentunya sebuah cara yang tidak tepat untuk memahami teks agama.

Hukuman dan Kekerasan
Konteks dari hadits tentang memukul anak yang tidak sholat setelah diperintah adalah sebuah hukuman untuk mendisiplinkan anak dalam rangka pendidikannya. Dalam semua buku pendidikan, kebanyakan penulis menyatakan bahwa salah satu metode pendidikan yaitu penerapan hukuman.
Samakah Hukuman dengan kekerasan Fisik?
Secara fisik mungkin kadang-kadang hukuman mempunyai persamaan dengan kekerasan, diantaranya misalnya berupa pukulan. Tetapi secara esensi, hukuman dan kekerasan adalah dua hal yang sangat jauh berbeda.

Hukuman adalah sebuah metode yang mutlak diperlukan dalam proses pendidikan dimana pasti akan terjadi kesalahan-kesalahan dan tindakan ketidak disiplinan yang dilakukan oleh peserta didik atau anak. Di sini hukuman bertujuan supaya anak belajar dari kesalahan yang telah terjadi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama dimasa yang akan datang.

Hukuman dilakukan setelah melalui proses pendidikan yang bertahap, dan merupakan tahapan paling akhir dari proses pendidikan dan perbaikan. Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya Tarbiyatul Aulad Fiel Islam (Pendidikan Anak dalam Islam) menyebutkan tentang tahap-tahan dan metode pendidikan yang baik yaitu melalui lima tahap:
1- Pendidikan dengan keteladanan
2- Pendidikan dengan adat kebiasaan
3- Pendidikan dengan nasihat
4- Pendidikan dengan perhatian
5- Pendidikan dengan hukuman

Proses pendidikan dan perbaikan bila dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan diatas, mungkin akan sangat jarang akan sampai pada tahapan kelima yaitu hukuman. Kita ambilkan contoh pendidikan untuk melatih dan menyuruh anak sholat. Dengan teladan dari kedua orang tua yang selalu sholat dan juga dengan adanya lingkungan anak (keluarga) yang juga selalu menjaga sholat, seorang anak mungkin akan dengan serta merta ingin meniru apa yang mereka lakukan, meskipun awal-awalnya hanya berupa gerakan fisik saja. Anak saya yang sekarang berusia 11 bulan, setiap kali melihat umminya (ibunya) bersiap-siap memakai mukena atau ketika mendengar seseorang mengucapkan Allahu Akbar, akan dengan serta merta dia mengankat kedua tangannya seperti gerakan orang yang bertkbir dalam sholat. Itu karena seringnya dia melihat contoh yang dilakukan oleh umminya ketika sholat.

Bila memang perlu sampai tahap hukuman, maka hukuman fisik adalah pilihan terakhir, memperbaiki kesalahan bisa dilakukan dengan cara lainnya sebelum menghukum fisik, dengan isyarat, dengan tutur kata yang lembut dan tidak mencela, dengan kecaman yang masuk akal. Suatu hari seorang dari kampong datang kepada rasulullah dengan rambut yang awut-awutan, maka beliau memberikan isyarat dengan menunjuk rambut beliau, dan orang tersebut sudah faham dengan isyarat rasul dan kembali dengan rambut yang rapi.

Dan hukuman fisik yang dilakukan yang berupa pukulan, adalah pukulan yang tidak bertujuan untuk menyakiti, tapi bertujuan untuk menegur, maka pukulannya tidak boleh keras dan menyakitkan, tidak memukul muka dan anggota badan yang fital lainnya seperti kepala dada dan perut, tidak menimbulkan bekas dan diberlakukan hanya bagi anak-anak yang sudah cukup umur, dalam konteks hadits diatas yaitu berumur 10 tahun keatas.
Nabi Ayyub memberikan hukuman istrinya dengan memukulnya menggunakan siwak. Ibnu Abbas dalam mentafsirkan ayat ke 43 surat Annisa dalam Al Qur'an "…Dan pukullah mereka (istri-istri)", yaitu pukulan dengan siwak.
Siwak adalah sejenis kayu seukuran pensil, apakan memukul dengan siwak atau pensil akan menyakitkan fisik? Pasti tidak, karena memang tujuan hukuman disini bukan untuk menyakiti tetapi memberikan pelajaran.

Hukuman dan Emosi
Hukuman yang benar tidak boleh dijatuhkan ketika dalam keadaan marah dan emosi tinggi, karena hal itu akan sangat berbahaya. Dan hal inilah yang membedakan antara hukuman dan kekerasan fisik. Hukuman dilakukan dalam keadaan sadar dan penuh dengan nalar dan I'tikad baik untuk memperbaiki suatu kesalahan.
Sedangkan kekerasan fisik umumnya dilakukan karena emosi dan kemarahan. Walaupun sebabnya kadang-kadang sama yaitu kesalahan anak, tapi cara penanganannya yang berbeda. Hukuman yang dilakukan dalam keadaan marah biasanya akan berubah menjadi sebuah kekerasan fisik, karena itulah dilarang memberikan hukuman dalam keadaan marah sebelum reda kemarahannya, dengan duduk, berdiri berwudhu dan lainnya.

Bentuk-bentuk kedurhakaan Orang Tua Pada anak
Kita sering mendengar bahwa perkataan "ahh" (dalam Al Qur'an disebut dengan uff) yang bermaksud untuk penolakan atau pembangkangan bisa menyebabkan seorang anak disebut sebagai anak durhaka.
Demikian pula bila kata-kata bisa menjadikan orang tua menjadi seorang yang telah durhaka kepada anak dan telah melakukan kekerasan yang disebut dngan kekerasan verbal (verbal abuse), kata-kata yang keras seperti: "dasar bodoh", "anak cerewet" yang sering diucapkan dengan keras dan dalam keadaan emosi mungkin akan mempunyai pengaruh lebih buruk dari pukulan yang masuk akal. Apalagi bentuk-bentuk ucapan yang lebih keras dengan menyebut nama-nama penghuni kebun margasatwa untuk memanggil anak, kata-kata kotor bisa menjadikan seseorang durhaka kepada anaknya.

Bentuk kedurhakaan lainnya yaitu berupa kekerasan psikis dan emosi (emotional abuse) yang beruta penelantaran dan pengabaian hak-hak emosional anak, tidak memenuhi kebutuhan kasih saying anak, pelukan dan ciuman dan hak mendapatkan perlindungan, bisa menyebabkan orang tua durhaka.
Suatu hari Rasulullah mencium dengan kasih cucu beliau Hasan bin Ali, pada saat itu ada seorang bernama Aqra bin Habis yang melihat kemudian mengomentari perbuatan Rasulullah itu dan berkata: "“Sesungguhnya saya mempunyai sepuluh orang anak, tetapi sama sekali tidak seorang pun di antara mereka yang pernah saya cium”.
Dijawab oleh Rasulullah: “Aku tidak dapat menjamin kamu bila Allah mencabut rasa belas-kasihan dari hatimu. Hai Habis, siapa yang tidak mempunyai rasa belas kasihan, dia tidak akan mendapat rahmat”.

Kemudian bentuk kedurhakaan lainnya yaitu berupa kekerasan fisik (Physical abuse), bisa berupa pukulan, tonjukan, jambakan jeweran dan lainnya.

Dan yang akhir-akhir ini sering juga terjadi yaitu Kedurhakaan Seksual (Seksual Abuse), rabaan, colekan, eksploitasi, bahkan perkosaan… naudzubillah…

Dalam buku 20 perilaku durhaka orangtua terhadap anak, pengarangnya Drs.M.Thalib menyebutkan 20 hal yang bisa menyebabkan seorang disebut durhaka kepada anak, yaitu:
1. Salah memilih calon ibu atau ayah.
2. Menafkahi anak dari hasil yang haram.
3. Mengajak anak kepada kemusyrikan.
4. Menghalangi anak beragama dengan baik dan benar.
5. Menelantarkan nafkah anak.
6. Menelantarkan pendidikan anak agama anak.
7. Menempatkan anak di lingkungan yang rusak.
8. Memaksa anak menikah dengan orang yang tidak disukainya.
9. Merintangi anak menikah.
10. Memperlakukan anak tidak adil.
11. Membiasakan hal-hal buruk terhadap anak.
12. Menyerahkan asuhan anak kepada non muslim.
13. Membebani anak dengan tugas-tugas di luar kemampuannya.
14. Menghilangkan hak waris anak.
15. Melahirkan anak di luar nikah.
16. Membiasakan anak boros.
17. Menciptkan suasana maksiat di lingkungan rumah
18. Memberi nama yang buruk kepada anak.
19. Tidak mengakui sebagai anaknya.
20. Membunuh anak.

Seruan
Pada akhir artikel ini saya menyeru kepa saudara-saudara, terutama para orang tua, marilah kita didik anak-anak kita dengan cinta dan kasih saying, karena mereka adalah buah hati kita dan titipan amanat dari Allah yang akan kita pertanggungjawabkan nanti…
Wallahu A'lamu Bisshowab





sumber:
http://azfaazfa.blogspot.com/2007/11/stop-durhakan-pada-anak.html#comment-form

Minggu, 17 April 2011

‎~*... BUKTI TUMBUHAN PUN BERTASBIH ...*~





Bismillahir-Rahmanir-Rahim...
Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of plant Molecular Biologist, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bias didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.

Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.

Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh sang professor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menfsirkan fenomena itu bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus berkomentar apa...

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan diantara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan mengadakan penelitian dan pengkajian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan: "Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu".

Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.
Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Allah:
"....Dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun" (QS.Al-Israa': 44)

Tidaklah suara denyutan itu melainkan lafadz jalalah (nama Allah Azza wa Jalla) sebagaimana tampak dalam layer (Oscilloscope) .Maka keheningan dan keheranan luarbiasa menghiasi aula dimana para ilmuwan muslim tersebut berbicara.

SubhanalLaah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang haq ini!! Segala sesuatu bertasbih menggunakan nama Allah Jalla wa 'Ala. Akhirnya orang yang bertanggung-jawab terhadap penelitian ini, yaitu Prof. William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia menghadiahkan alQur'an dan terjemahnya kepada sang professor.

Selang beberapa hari setelah itu, professor William mengadakan ceramah di universitas Carnich - Miloun, ia mengatakan: "Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah didalam alQur'an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan "Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya"

Sang professor ini telah mengumumkan Islam nya dihadapan para hadirin yang sedang terperangah.

Allahu Akbar !! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah agama Islam.

**Sumber : Dikutip dari Majalah QIBLATI edisi no. 11 tahun 2006/1427 H
sumber dr fb nya :mas Vicky Robiyanto Dua

Ajaklah Hatimu Bicara !



Sahabat Hikmah...

• Ketika dirimu gelisah...
  Sentuhlah hatimu dgn lantunan ayat2 cinta dalam kitab suci Al-qur'an.

• Ketika kau lemah...
  Rangkum kembali makna-makna kebersamaan
  bersama saudara-saudaramu agar saling menguatkan.

• Ketika kau lelah dan mulai putus asa...
  Maka Allah swt akan tersenyum padamu...
  YAKINLAH tiada usaha halal yg sia-sia.

• Ketika peluh & kerja tak dihargai...
  Maka ingatlah saat itu kita sedang belajar tentang KETULUSAN.

• Ketika usaha keras kita dinilai sia-sia oleh orang lain...
  Maka saat itu kita sedang memaknai KEIKHLASAN.

• Ketika hati terluka dalam karena tuduhan atas hal yang tak pernah kita lakukan...
  Maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

• Ketika lelah mendera & kecewa menerpa...
  Maka saat itu kita sedang belajar memaknai tentang arti KESUNGGUHAN.

• Ketika sepi menyergap & sendiri membulat dalam keramaian...
  Maka saat itu kita sedang memberi makna tentang KETANGGUHAN.

• Ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tak perlu kita tanggung,
  Maka saat itu kita sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN.

• Bersama kesulitan ada kemudahan...Bersama Kesulitan ada kemudahan...
  Jangan pernah merugikan & menyakiti org lain.
  Allah maha meliihat & mendengar rintihan hatimu: BERDOALAH.

• Tetap semangat, sabar, tersenyum...
   Dan Terus belajar..!! Karena kamu sedang menimba ilmu di Universitas KEHIDUPAN!

• Dia menaruhmu di tempat yang sekarang, bukan karena kebetulan..!!
  Ada maksud yg TERINDAH di setiap rencanaNya..!! Bergembiralah !!

Oleh : Aboe Bakar Al-Habsyi 


# Dikirim oleh seorang teman.

‎** Mencintai Kehilangan **




Kehilangan adalah sebuah kenikmatan
kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan.
Kehilangan bukanlah momen mencari kambing hitam atas suatu kesalahan, tapi saat yang sangat berharga untuk memperkuat pikiran baik kepada Allah.

Begitulah memang adanya..
kenikmatan hati dan ruh yang terlingkupi dalam energi iman.
sama sekali tak ada waktu tersisa untuk sebuah prasangka, selain senyum untuk Allah sang maha kuasa dan yang maha perkasa, bila semua titipan telah kembali diambilnya.

Tersebutlah seorang wanita bernama Umu Sulaim. Suatu hari, anaknya sakit panas. Tepat pada saat itu, suaminya Abu Tholhah tengah pergi mencari nafkah.

Menjelang malam, anak kesayangannya itupun meninggal.

Umu Sulaim meminta kepada kerabatnya, untuk tidak memberitahukan kepada Abu Thalhah, tentang kematian anaknya. “Biar aku saja yang memberi tahu,” katanya. Ketika Abu Thalhah pulang, dia pun bertanya tentang kondisi anaknya. Umu sulain menjawab dengan senyum “ Dia sudah lebih tenang,” .

Selanjutnya, sebagai istri yang baik, maka dia pun melayani suaminya. Dan setelah semua selesai, bertanyalah Umu Sulaim. “Suamiku sayang. Bagaimana pendapatmu, jika ada orang menitipkan barang ke kita, ketika sudah tiba waktunya dia meminta barangnya untuk dikembalikan?”
“Tentu harus di kembalikan,” kata suaminya.
“Tidak boleh marah?” desak istrinya.
“Ya,” jawab suaminya tegas.
“Anak kita sudah diambil pemiliknya….”

Abu Tholhah tampak sangat marah karena tidak diberi tahu sejak awal. Abu Thahlah mengadukan masalah ini kepada Nabi Muhammad Sollalahu Allaihi Wassalam.

Yang telah dilakukan oleh Umu sulaim atas prasangkanya baiknya pada Allah telah terbukti. Keikhlasannya pun terjawab. Nabi Muhammad Sollalahu Allaihi Wassalam membenarkan tindakan istri Tholah. Beliaupun lantas mendoakan agar apa yang telah dilakukan suami istri di malam itu menjadi berkah, dan akan menghasilkan seorang anak sebagai pengobat hati keduanya. Sembilan bulan berikutnya, anak mereka lahir, dan diberi nama Abdullah.

Sungguh...Kehilangan adalah sebuah kenikmatan
kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan.
Kehilangan bukanlah momen mencari kambing hitam atas suatu kesalahan, tapi saat yang sangat berharga untuk memperkuat pikiran baik pada Allah.

Dan kehilangan pun pernah menimpa Nabi Ayyub A.S.. Beliau kehilangan kekayaan,dan orang orang yang disayanginya.Tidak hanya sampai disana, Beliau pun menderita penyakit yang menggorogoti seluruh tubuhnya. Sampai-sampai ia berdo’a, “Ya Allah, penyakit ini boleh jadi menggerogoti seluruh tubuhku. Tapi ya Rabb, jangan sampai penyakit ini juga menggeroti hati dan lisanku, sehingga aku masih mampu berzikir kepada-Mu.”

Subhanallah...

Begitulah ketabahan Nabi Ayyub. Beliau ikhlas atas kehilangan kesehatan dan penyakit yang dititipkan yang bahkan semua orang jijik melihatnya.

Dan buah kesabaran dan keikhlasan selalu akan membahagiakan. Pada akhirnya Allah mengembalikan kembali semua kehilangan yang dialami Ayyub.

Maka bersabarlah ketika ujian cinta kepada Allah atas nama kehilangan itu datang. Bahwa semakin besar cinta, semakin berat pulalah ujian cinta itu. Dan, setelah ujian itu berakhir, maka akan terbukti sudah iman dan cinta kita. Ketika semua telah dikembalikan atau digantikan dengan yang lebih baik,insyaallah semua akan terasa lebih nikmat

Sungguh, Kehilangan adalah sebuah kenikmatan
kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan.
Kehilangan bukanlah momen mencari kambing hitam atas suatu kesalahan, tapi saat yang sangat berharga untuk memperkuat pikiran baik pada Allah.

Seiring dengan kehilangan yang diwakilkan oleh kata ‘musibah’, maka dengan prasangka baik pada Allah, sebuah kata itu berganti manis dengan sebutan ‘rahmat’.

Atau, Ketika Teguran Allah yang unik untuk mengingatkan hambanya atas kesalahan atau maksiat, dengan sebuah kehilangan, maka teriring dengan prasangka baik pada Allah..kesemua itu akan berubah dengan sangat menyejukkan, menjadi ‘ampunan’.

kehilangan adalah sebuah proses mendapatkan
dan begitu pula sebaliknya, mendapatkan adalah bagian dari kehilangan.
proses ini mengajarkan kita agar tidak tamak pada realitas
dan menyadari hakikat diri sebagai manusia yang memiliki titik nadir pada suatu masanya.

Kehilangan adalah sebuah proses yang harus dilalui dalam perguliran kehidupan. Memang, sesungguhnya apapun yang ada dalam kehidupan kita di dunia ini, tiada yang abadi

Kehilangan adalah sebuah kenikmatan
kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan.
Kehilangan bukanlah momen mencari kambing hitam atas suatu kesalahan, tapi saat yang sangat berharga untuk memperkuat pikiran baik pada Allah.

Innalillahi wa innailaihi rojiun

(syahidah)

http://m.voa-islam.com/news/article/2010/12/15/12309/mencintai-kehilangan/
Oleh : Rien Marini

Kesepian Dapat Menyebabkan Kematian




By: M. Agus Syafii

Kesendirian karena tidak adanya teman menyebabkan kita merasa kesepian. Kesepian adalah perasaan terasing dalam pikiran seseorang. Kita dapat sendiri tanpa merasakan kesepian. Kesepian merupakan masalah umum bagi setiap orang, laki-laki dan perempuan dapat melanda siapapun, tidak mengenal batas usia. Dalam abad kini kita semua bisa menjadi korban dari modernitas dari kemajuan teknologi dan masyarakat yang semakin individu. Akibatnya sering tidak disadari dari awal dan baru terasa setelah berjalan jauh yang berakibat merugikan kehidupan bersama. Kesepian menjadi sumber bermacam-macam penyakit pisik dan psikologis, seperti, sakit kepala, nyeri punggung, darah tinggi, emosional, gampang tersinggung, bahkan depresi berat sampai bunuh diri.  

Manusia di zaman modern lebih takut kesepian daripada bahaya kelaparan.  Kita pada dasarnya makhluk sosial sehingga kita merasa takut kehilangan, takut akan ditinggalkan, memerlukan kebersamaan dan sapaan dari orang lain. Kita takut akan perasaan kehilangan dalam hubungan pribadi, terlebih orang yang kita cintai atau kita butuhkan keberadaannya. Tak seorangpun mampu yang terbebas dari belenggu kesepian. Disinilah orang kemudian melakukan aktifitas apapun agar tidak kesepian yang malah justru makin membuat dirinya merasa sepi.

Ketakutan yang terbesar dari orang-orang yang mengalami kesepian yang hebat adalah depressi atau kehilangan keseimbangan emosional untuk sementara waktu atau lama. Banyaknya pertimbangan sangatlah menentukan kepastian, harga diri, nilai dan pandangan dunia terhadap realitas yang ada. sering membuat orang menjadi terombang ambing dan menjadi merasa 'gila.' Hal itu bukan berarti kesepian adalah penyakit psikologis. Dr. Robert S Weiss dari Kedokteran Universitas Harvard menyebutkan bahwa kesepian adalah tanggapan normal dari kurangnya dua kebutuhan pokok sosial yang utama: Pertama, bila kita memiliki ikatan dilengkapi hubungan akrab dengan pasangan atau seseorang yang kita cintai. Kedua, rasa berkelompok dilengkapi dengan jaringan teman-teman yang ikut berbagi kepentingan yang sama dalam masalah tertentu. Dua kebutuhan pokok inilah yang menjadi pondasi diri kita. Bila kita kehilangan salah satunya maka hal itu menyebabkan kita menjadi kesepian. Pengobatannya bisa melalui cara mengaktifkan atau mencari hubungan yang lebih berarti dan mengisi hari-hari yang ada dengan pekerjaan atau aktifitas yang menyenangkan. Meski kesepian bukan penyakit mental namun bisa berakibat buruk terhadap kesehatan fisik dan emosional seseorang bahkan berakibat kematian dini.

Kesepian dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Angka kematian yang tinggi dari mereka yang mengalami kesepian secara terus menerus selama 6 bulan sesudah kehilangan seseorang yang dicintainya. Kesepian seperti itu berakibat seseorang mengalami stress atau tertekan sekaligus dapat untuk bisa mengenali diri kita yang hakiki. Betapapun sakitnya kesepian itu adanya namun dapat menjadi sebuah pencarian batin yang efektif, saatnya untuk mencari makna hidup dan yang paling penting adalah mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala. Dengan sholat dan doa, menyerahkan diri secara total kepada Allah maka beban hati anda tersalurkan dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan membiarkan anda berjalan dalam kesendirian dan kesepian. 'Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dialah sebaik-baiknya pelindung.' (QS. Ali Imran :173).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, hadir di kegiatan 'Amalia Sejukkan Hati (ASAH)' jam 8 s.d 11 siang, Ahad,24 April 2011. Bila  berkenan berpartisipasi buku2, Majalah, buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai. Kirimkan ke Rumah Amalia.  Jl. Subagyo IV blok ii, no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431,http://agussyafii.blogspot.com/


Senin, 11 April 2011

Ingin menonjolkan diri?

Ketika setiap individu dalam komunitas sudah pada ingin menonjol dan semua merasa "untung ada saya" atau "coba kalau gak ada saya" atau "ini adalah jasa saya" maka tunggulah kehancuran komunitas tersebut.... Bayangkan jika "individu" DINDING di Rumah kita semuanya ingin menonjolkan diri: pasir ingin kelihatan, semen ingin kelihatan, tiang ingin kelihatan... apa yg akan terjadi ?

Ketika semua orang sudah merasa hebat, maka menjadi tidak mudah untuk menghargai kehebatan orang lain. Walaupun orang mengatakan bahwa kita ini HEBAT, maka sadarilah bahwa hanya DIA yang MAHA HEBAT. Bukan pujian yang membuat kita hebat, tapi karena kita sering memujiNya dan menghebatkanNya maka insya Allah kita menjadi hebat yang tawadhu.

Dan sejatinya, Laa hawla walaa quwwata illaa billaah...

wallahu a'lam
www.pencerahanspiritual.co.nr


by : Kang Zain 

Minggu, 10 April 2011

Hypno dalam Sholat


Bismillahirrohmaanirrohiim,

Saya pernah mendengar beberapa pernyataan yang kira-kira intinya begini : "Sesungguhnya setiap Hypnosis adalah Self Hypnosis dan setiap Hypnotherapy adalah Self hypnotherapy, dengan kata lain, keberadaan pihak ketiga (Hypnotist) hanya berfungsi sebagai asisten saja. Sejatinya si client  sendirilah yang mensugesti dirinya sendiri."

Dalam "kaca mata" saya, kondisi hypno adalah kondisi fokus dan rileks dalam hal "mendengar" dan "berserah". Baik itu mendengarkan diri sendiri ataupun mendengarkan pihak ketiga, ataupun berserah kepada diri sendiri atau berserah kepada pihak ketiga.

Kini, mari kita perhatikan, bahwa ternyata dalam Islam (ket : Penganut Islam disebut MUSLIM yang artinya "Orang yang berserah" dan punya karakter "mendengar lalu ta'at"), ada 3 model Sholat yang UMUM dianjurkan :

1. Sholat Wajib yang berjama'ah, bacaan sholatnya dibaca halus/sirr/pelan baik imam ataupun makmum; berlaku pada Sholat Zuhur dan Ashar (Berikutnya disebut sebagai : Sholat Model 1)

2. Sholat Wajib yang berjama'ah, imam membaca dengan keras/jahr/jelas dan makmum mendengarkan dengan tenang; berlaku untuk sholat Subuh, Maghrib, dan Isya (Berikutnya disebut sebagai : Sholat Model 2)

3. Sholat Sunnah yang sendirian (munfarid), umumnya dibaca sirr/halus; contohnya sholat Tahajjud di malam hari, dan sholat-sholat sunnah Rawatib. (Berikutnya disebut sebagai : Sholat Model 3)

Dalam Islam secara umum ditetapkan bahwa Sholat Wajib atau Sholat Fardhu sangat diutamakan dilakukan secara berjama'ah, dan sholat Sunnah dilakukan secara munfarid (sendirian).

Jika kaum Muslimin, melakukan ketiga model sholat di atas, maka insya Allah hasilnya akan luar biasa. Dampak positifnya tidak hanya di akhirat, tapi juga di dunia. Apa pasal? Dan apa kaitannya dengan Hypnotherapy?

Rosulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Wa inna minal bayaani lasihran", "Sesungguhnya sebagian dari perkataan itu benar-benar dapat men-SIHIR (maksudnya : memberi pengaruh yang kuat kepada yang menDENGARnya)." (HR Bukhori, at Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad).

Kemudian, perhatikanlah bahwa sebagian besar dari Bacaan Sholat adalah diambil dari Al-Quran, dan dalam Al-Quran dikatakan : "Dan apabila diBACAkan Al Quran, maka DENGARKANLAH BAIK-BAIK, dan PERHATIKANlah dengan TENANG agar kamu mendapat RAHMAT" (Q.S. 7:204). Itu sebabnya tak heran jika kaum kafir sering menyebut Al-Quran sebagai "Sihrum Mubin" yang artinya "Sihir yang Nyata", karena pengaruh kuat yang timbul darinya setelah mereka mendengar Ayat-Ayat Al-Quran.

Dan begitulah saya sering melihat, para Hypnotist melakukannya, seperti : "Anda akan bekerja sama dengan saya untuk memBANTU Anda keluar dari kesulitan Anda, nah, sekarang DENGARKAN BAIK-BAIK apa yang saya KATAkan, dan PERHATIKANlah dengan TENANG, semakin TENANG, tambah TENANG, Semakin RILEKS......" ... dan terSIHIRlah si client... lalu si client  pun mendapatkan "rahmat" karena telah selesai permasalahan yang dialamainya...

Rupanya, sebelum kita melangkah lebih jauh memelajari hypnosis dari barat, maka sebenarnya kalau kita (sebagai muslim) hendak membenahi kehidupan kita, keluar dari permasalahan yang kita alami, maka sebetulnya kita telah mempraktekkan Sholat dalam ketiga modelnya, yang mana lebih dahsyat daripada hypnosis buatan manusia.

Dalam Sholat Model 1 kita sedang melakukan "Self Hypnosis" secara berjama'ah yang berefek kepada therapy yang sangat kuat karena semua energi "trance" menyatu dalam jama'ah yang saling bersentuhan satu dengan lainnya (kaki ketemu kaki hingga pundak ketemu pundak), sehingga saling memberikan energi setrum kehidupan. Dilakukan secara berjamaah dengan gerakan yang seragam yang diPIMPIN oleh seorang imam, yang mana sang imam hanya membaca secara JAHR disaat mengucapkan "ALLAHU AKBAR", "SAMI'ALLAHULIMAN HAMIDAH", dan "ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAAHI WABAROKAATUH".

Dalam Sholat Model 2, selain mendapatkan kehebatan dari apa yang ada di Sholat model pertama, maka pada model 2 ini, Imam yang membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek dengan JAHR, seolah-olah tengah MENSUGESTI dengan AYAT-AYAT AL-QURAN kepada para makmumnya yang sudah TENANG. Dan Surat Al-Fatihah adalah obat yang MANJUR untuk berbagai masalah kehidupan.

Dengan demikian, saya kira Sholat Model ke 2 ini akan menghasilkan SETRUM yang lebih dahsyat, maka tak heran jika Sholat Model 2 ini dilakukan di tiga waktu (Subuh, Maghrib, dan Isya), sedangkan Sholat Model 1 hanya pada Zuhur dan Ashar, dan itu pun dilakukan pada jam sibuk bekerja. Sehingga Sholat Model 2 ini sesungguhnya lebih dahsyat dibandingkan dengan Sholat model 1, itu sebabnya juga betapa banyak hadist yang mengunggulkan kedahsyatan sholat Isya dan subuh berjama'ah dibandingkan dengan Sholat lainnya.

Nah, baru dalam sholat model 3 lah kita diajarkan untuk mandiri dan tak lagi perlu bantuan imam untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Artinya pada sholat ini, kita tengah mensugesti diri sendiri yang pada hakikatnya DIAlah yang tengah langsung mensugesti kita.

Namun demikian, ada hal yang unik yaitu mengapa Sholat Tahajjud tidak DIWAJIBKAN oleh Rosulullah saw, padahal efek perubahan bawah sadarnya begitu dahsyat. Menurut hemat saya, salah satu alasannya adalah karena "Sholat Tahajjud ini tidak semudah Sholat Fardhu", sehingga hanya orang-orang yang telah memiliki KESADARAN yang CUKUPlah yang mampu melakukan Sholat Tahajud ini dengan optimal, tenang, dan nikmat menyembuhkan jiwa dan raga. Sebuah ritual "Self hypnosis" yang langsung dibimbing oleh ALLAH SWT.

Wallahu a'lam
Salam Sejuk
KZ