SMILE...^_^

Minggu, 31 Juli 2011

Hidup Bahagia dengan Al-Qur'an




Pada tahun-tahun pertama pernikahannya Andi (bukan nama asli) merasakan  kebahagiaan yang besar sebagaimana yang diidamkan oleh setiap pasangan baru.  Keceriaan, ketenteraman dan kebahagiaan.  Namun di tahun ke empat pernikahannya dia merasakan kehampaan dalam hidupnya. Rumah tangganya tidak lagi harmonis. Dia semakin sibuk dengan pekerjaan. Hingga sering pulang malam. Istrinya merasa diabaikan dan akibatnya sering marah-marah. Andi merasa ada yang tidak beres dengan hidupnya. Dia sadar bahwa semakin hari ia semakin jauh dari Sang Khalik. Karena capek kerja kemudian jarak tempuh antara tempat kerja dan rumahnya membuatnya langsung tidur begitu sampai di rumah. Ditambah gaya hidupnya yang tidak sehat. Dia tidak bisa lagi untuk bangun malam. Mendekatkan diri kepada sang Khalik pun terasa berat.

Di suatu pagi, saat dia sedang kerja sambil browsing internet mencari inspirasi untuk pekerjaannya dia mampir ke sebuah blog yang berisi artikel keislaman. Matanya tertuju pada sebuah hadits Rasulullah Saw. yang sangat menakjubkan tentang keutamaan Al-Qur’an. berikut teks hadits tersbut:

عَنْ أِبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: مَنْ شَغَلَهُ الْقُرآنَ عَنْ مَسْأَلَتِيْ أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا اُعْطِي السَّائِلِيْنَ،  وَفَضْلُ كَلاَمُ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْكَلاَمِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ. (رواه الترمذي قال: حديث حسن)
Rasulullah Saw. bersabda : “Barang siapa disibukan dengan Al-Qur’an (menghafal, mempelajari atau memahaminya, -penj.) dari berdoa kepada-Ku, niscaya Aku beri ia sesuatu yang terbaik yang Aku berikan kepada orang yang meminta kepada-Ku, dan keutamaan Kalamullah terhadap kalam lainnya seperti keutamaan Allah terhadap makhluk-Nya.”

(maksud hadits ini kurang lebih siapa saja yang disibukkan dengan mempelajari Al-Qur’an, menghafal atau mengajarkannya, sehingga ia terlupa untuk berdoa kepada Allah agar terpenuhi segala hajatnya, Allah tidak akan lupa terhadap segala kebutuhannya. Allah akan memberikan kepada orang tersebut semua yang butuhkan, bahkan lebih besar dari apa yang biasa ia minta lewat doa-doanya. Jadi, bagi para penghafal maupun pengajar Al-Qur’an jangan risaukan urusan duniamu, karena telah dijamin oleh Allah).

Deg... dia tersadar dan membatin barangkali kehidupannya yang akhir-akhir ini tidak karuan, pekerjaan yang berantakan dan tidak ada habisnya, serta rumah tangga yang tidak harmonis, bisa jadi karena dirinya telah jauh dari Al-Qur’an.

Sejak itu, ia menjadwalkan satu jam setiap hari untuk membaca Al-Qur’an, bahkan di saat-saat yang kosong dia isi dengan membaca Al-Qur’an atau mendengarkan murattal Al-Qur’an, juga menghafal beberapa surat Al-Qur’an.

Setelah itu, dia pun merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hidupnya dan keluarganya sebagaimana yang dijanjikan dalam sebuah hadits Rasulullah Saw. tentang datangnya ketenangan, rahmat Allah dan doa para malaikat bagi orang-orang yang mempelajari Al-Qur’an.

Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang senantiasa disibukkan dengan Al-Qur’an; membaca, menghafal atau mengajarkannya. Amiin.***

Saudaraku,
Apakah Anda ingin menghapal ayat-ayat Allah SWT dengan mudah dan cepat beserta memahami maknanya?
Yuk ikutan Training KQM  - Metode Cepat Menghapal Al Qur’an, yang akan dilaksanakan pada:
Hari, Tgl          : Ahad, 17 Juli 2011
Jam                  : 08.00 – 17.00 WIB
Tempat            : Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta
Trainer             : Ust. Bobby Herwibowo, Lc.

Training ini akan mengantar Anda memiliki keahlian dalam hal;
  1. TAHFIZ (cara cepat dan mudah menghapal al[-Qur’an)
  2. TAHSIN (cara pengucapan huruf yang tepat sesuai makhrajnya)
  3. TAJWID (cara membaca ayat-ayat Allah SWT secara tepat)
  4. FAHMUL MA’ANI (mengerti dan memahami makna ayat yang dihapal)
  5. KITABAH (cara menuliskan huruf-huruf al-Qur’an)

Informasi selengkapnya, hubungi:
Kauny Quantum Memory (KQM)
KAUNEE CENTER
Jl. Bambu Wulung No. 10, Bambu Apus
Cipayung, Jakarta Timur 13890
Telp. 021-845.999.81/82; Fax. 021-8444987
www.al-kauny.com

Kontak Person:
1. 083.88.087.087
2. 021-3225.1070 (Mutia)

Demikian, semoga bermanfaat
Semoga berkah, sehat dan sukses selalu buat semua. Amin…
Wassalam

Kauny Quantum Memory


KENAPA ALLAH KETEMUKAN KITA DENGAN ORANG YANG SALAH



Memang sakit bila cinta kita tak dihargai oleh insan yg bernama kekasih,apalagi kita ditinggalkan begitu saja, tapi mungkin itu jyang terbaik untuk kehidupan kita dimasa yang akan datang.

1. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah apabila kita bertemu jodoh yg sebenar-benarnya masih ada rasa syukur kita pada ketentuanNYA.

2. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat menjadi penilai yg baik.

3. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita sadar bahwa kita hanyalah makhluk yg sentiasa mengharapkan pertolongan ALLAH.

4. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat KASIH SAYANG YANG TERBAIK,KHAS UNTUK DIRI KITA.

5. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita sedar bahawa ALLAH MAHA PEMURAH & PENYAYANG karena mengingatkan kita bahawa dia bukanlah pilihan yg hebat untuk kita dan kehidupan kita pada masa depan.

6. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat mengutip pengalaman yg tak semua orang berpeluang untuk mengalaminya.

7. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita jadi MANUSIA YG HEBAT JIWANYA.

8. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita lebih faham bahawa CINTA YG TERBAIK HANYA ADA BERSAMA ALLAH.

9. memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita LEBIH MENGENALI KEHIDUPAN YG TAK SELAMANYA KEKAL.

kepada sahabat yg kecewa,menderita dan sengsara karena cinta, selalu bersyukur karena kita telah merasakan dicintai dan mencinta, fahamilah bahwa kehidupan kita makin sampai ke penghujungNya. Hari esok pun kita sendiri tak pasti menjadi milik kita. Gapailah keredhoan ALLAH dengan melaksanakan perintahNYA, dan meninggalkan laranganNYA.. PERCAYALAH sesungguhnya ALLAH malu untuk menolak permintaan hambaNYA yg menadah tangan meminta dengan penuh pengharapan HANYA kepadaNYA....

Wasalam...
copas dr fb nya : SriPurna Ciptati -- Kisah Hikmah dan Motivasi

Sabtu, 30 Juli 2011

رمضان كريم



‎^ Dalam Renungan ^
11 bulan.
banyak kata sudah diucapkan dan dilontarkan tak semua menyejukkan,

11 bulan
...banyak perilaku yang sudah dibuat dan diciptakan tak semua menyenangkan,

11 bulan
banyak keluhan, kebencian, kebohongan menjadi bagian dari diri,

Saatnya istirahat dalam "perjalanan dunia"
Saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga,
Saatnya menikmati indahnya kemurahanNya
Saatnya memahami makna pensucian diri





..... رمضان كريم ..... كل عام وانتم بخير




kata2 copas dr fb nya bpk :Lutfi S Fz

Senin, 25 Juli 2011

Jalan Terang Untuk Bayar Hutang




PHOTO : ILLUSTRASI












Seorang pria bernama Mukhlis tengah mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung. Bisnis yang begitu menggiurkan sesaat membuatnya terjerembab hutang hingga lebih dari Rp 2 milyar. Ia tak sanggup bayar dan perusahaan kreditur pun memperkarakannya hingga ia dipenjara.
Hari itu adalah Ahad, sudah dua pekan lebih Mukhlis berada di dalam sel sempit di balik jeruji. Ia merasa sedih dan kesepian. Kebebasan yang biasa ia hirup sebelumnya kini hanya tinggal kenangan. Jangankan untuk bersenang-senang dengan rekan dan sahabat, untuk berkumpul dengan keluarga tercinta saja sudah tidak lagi bisa. Mukhlis merasa sedih, dan ia berjanji tidak ingin lagi hidup seperti ini. Berkali-kali dengan mulutnya ia gumamkan doa kepada Allah Sang Maha Penolong dari balik jeruji agar ia dapat menyelesaikan perkara dan segera bebas dari penjara dan kembali ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga.
Dalam kesedihan yang Mukhlis alami, tiba-tiba seperti ijabah doa yang datang dari Allah Swt maka Mukhlis dapati ustadz Iman sedang berkeliling dari satu sel ke sel lainnya. Ustadz Iman adalah pembimbing rohani Islam para tahanan yang kerap memberikan pelajaran mental bagi setiap tahanan yang ada di Lapas Sukamiskin. Sepekan dua kali biasanya ustadz Iman datang ke lapas. Demi melihat datangnya ustadz Iman maka Mukhlis pun memanggil beliau dari balik jeruji.
Terjadilah obrolan antara Mukhlis dan ustadz Iman. Banyak nasehat yang disampaikan sang ustadz kepada Mukhlis, termasuk salah satu nasehatnya adalah agar Mukhlis rajin bersedekah. Ustadz Iman menyampaikan bahwa sedekah itu menjadi salah satu cara yang membuat datangnya pertolongan Allah Swt.
Mukhlis meresapi nasehat itu, maka sejurus kemudian ia bangkit untuk mengambil sesuatu. Ia buka tas dan dari dalam tas tersebut ia ambil uang sejumlah Rp 1 juta dan ia berikan kepada sang ustadz.
“Ustadz..., mohon salurkan uang ini sebagai sedekah saya. Terserah ustadz mau berikan kepada siapa... saya berharap dengan sedekah ini saya akan mendapat pertolongan Allah seperti yang ustadz sampaikan kepada saya!”
Sang Ustadz menerima sedekah Mukhlis. Beliau berjanji untuk menyalurkan sedekah tersebut selekas mungkin. Tak lupa sang Ustadz mendoakan Mukhlis agar segala masalah yang ia hadapi diberi kemudahan oleh Allah Swt.
Sejurus kemudian ustadz Iman pun berlalu meninggalkan Mukhlis.
Ustadz Iman kembali ke kampungnya. Sebelum beliau tiba di rumah beliau menyempatkan untuk mampir di sebuah warung kecil. Beliau membeli sesuatu di sana. Teringat akan titipan sedekah Mukhlis, maka ustadz Iman pun berbincang dengan pemilik warung.
“Bu, punten..., apakah di warung ini ada orang-orang miskin yang punya hutang dan belum bisa terlunaskan?!” tanya ustadz Iman kepada ibu pemilik warung.
“Ada ustadz....! ada beberapa orang susah yang punya hutang di warung saya.” jawab ibu pemilik warung.
“Berapa orang bu kira-kira jumlah mereka dan besaran hutangnya?!” kejar ustadz Iman lagi.
Maka ibu pemilik warung pun menceritakan bahwa ada sejumlah orang miskin yang berhutang di warungnya, dan itu membuat usahanya sulit berkembang sebab modal yang ia putar tertahan oleh hutang-hutang mereka.
Sang ibu pemilik warung menyebutkan sejumlah nama, namun setelah dihitung semua orang itu memiliki jumlah hutang Rp 1,8 juta. Sang ibu mengutarakan; biasanya mereka berhutang keperluan sehari-hari seperti sembako, namun rupanya mereka selalu tidak mampu membayar hutangnya sementara sang ibu tidak tega kalau mendengar mereka mengiba, maka ia pun memberikan izin kepada mereka untuk berhutang di warungnya.
Usai mendapat penjelasan dari ibu pemilik warung maka ustadz Iman menjelaskan bahwa ia memiliki titipan sedekah sebesar 1 juta rupiah. Beliau meminta kepada ibu pemilik warung untuk menghitung siapa saja kiranya yang bisa ditolong agar terbebas dari hutang.
Sang ibu pemilik warung amat senang mendengarnya. Maka ia memberikan data orang-orang susah yang kerap berhutang di warungnya. Setelah dihitung maka ada 7 nama di antara mereka yang bisa dilunaskan hutangnya dengan uang sedekah 1 juta rupiah tersebut.
Dengan baca basmalah ustadz Iman menyerahkan uang sedekah Mukhlis kepada ibu pemilik warung. Sang ibu berucap syukur dan ia mengangkatkan tangan seraya berdoa kepada Allah Swt atas anugerah-Nya yang telah menggerakan hati Mukhlis, orang yang tidak dikenalnya, untuk mau melunasi hutang-hutang orang susah yang ada di warungnya.

Ibu pemilik warung berjanji kepada ustadz Iman untuk memberitahukan kepada 7 nama tadi kabar gembira ini. Maka saat kesemua nama tadi mendapatkan kabar tersebut maka mereka pun bersyukur kepada Allah Swt dan mendoakan Mukhlis dengan penuh kesungguhan.
Ina, istri Mukhlis datang berkunjung ke lapas pada hari Kamis. Ada gurat kegembiraan pada wajahnya. Saat Mukhlis datang di ruang besuk, maka Ina bangkit dari duduknya dan ia tak kuasa menahan tangis. Mukhlis kaget melihat istri tercintanya menangis. Mukhlis menanyakan apa gerangan namun Ina tidak mampu menjawab apa-apa. Tubuhnya bergetar dan terlihat banyak air mata yang mengalir di pipinya. Ina mengeluarkan secarik surat berwarna putih dari tasnya. Surat itu ia serahkan kepada Mukhlis dan langsung surat itu dibaca.
Tidak banyak kata dan kalimat tertulis dalam surat itu. Namun demi membaca surat tersebut, maka Mukhlis pun tertunduk dan mulai meneteskan air mata haru.
“Allahu akbar.... Allahu Akbar.... Allahu Akbar....
Alhamdulillah ya Rabb.... sungguh Engkau Maha Penolong dan Maha Pemurah... Engkau tolong hamba-Mu yang lemah ini untuk keluar dari masalah” pekik Mukhlis dalam doa.
Dalam surat tertanggal hari Selasa dua hari yang lalu tertulis bahwa perusahaan tempat Mukhlis berhutang menyatakan bahwa hutangnya SEBESAR 1 MILYAR RUPIAH TELAH DIHAPUSKAN!
Mukhlis dan Ina saling berpegangan tangan. Mereka sungguh bahagia mendengar berita gembira ini. Berita ini sungguh membuat beban hutang Mukhlis bertambah ringan. Maka usai bertemu dan bertukar kabar, beberapa saat kemudian Ina pun berpamitan untuk pulang ke rumah.
Keesokannya adalah hari Jumat. Seluruh penghuni lapas bersiap untuk melaksanakan shalat  Jum'at. Saat menanti  datangnya waktu Jum'at tiba Mukhlis mengisinya dengan dzikir dan i'tikaf. Begitu adzan Zuhur dikumandangkan maka naiklah sang khatib yang tiada lain adalah ustadz Iman. Saat menyimak khutbah Jum'at yang disampaikan ustadz Iman maka air mata Mukhlis kembali menetes deras. Mukhlis mengingat perjumpaannya dengan ustadz Iman pada hari Ahad lalu dan ia teringat sedekah satu juta rupiah yang ia titipkan kepada beliau. Sungguh sedekah itu telah dibayar Allah Swt hanya dalam tempo 2 hari menjadi 1000 kali lipat.
Saat shalat Jum'at usai, maka Mukhlis mendatangi ustadz Iman. Ia menyampaikan ucapan terima kasih yang berulang-ulang atas bantuan ustadz Iman menyalurkan sedekahnya. Ustadz Iman pun kembali mengucapkan terima kasih. Beliau sampaikan bahwa pemilik warung dan 7 orang yang berhutang juga turut berterima kasih kepada Mukhlis dan mendoakan. Mendengarkan penuturan ustadz Iman kembali air mata haru mengalir deras di pipi Mukhlis.
Sambil terisak Mukhlis berkata kepada ustadz Iman, “Ustadz..., janji Allah Swt yang ustadz sebutkan bagi orang yang bersedekah sungguh kini telah saya rasakan. Sedekah saya kemarin dalam dua hari sungguh telah Allah bayarkan kepada saya sebesar 1000 kali lipat!”
Mukhlis pun merangkul erat tubuh ustadz Iman. Kedua manusia itu tak henti-hentinya berucap hamdalah dan bersyukur kepada Allah Swt. Ada kebahagiaan yang tiada terperi di hati kedua manusia itu. Keduanya menjadi saksi atas janji Allah, bahwa masalah yang dihadapi bisa mudah diatasi asalkan kita saling menolong terhadap sesama.

Rasulullah Saw bersabda, “Allah Swt senantiasa menolong seorang hamba, selagi sang hamba kerap menolong saudaranya.” HR.Muslim dari Abu Hurairah.
Apakah Anda ingin mencoba cara ini?! Semoga Allah mudahkan jalan Anda! Amien

Salam,
Bobby Herwibowo

Sabtu, 23 Juli 2011

Keajaiban Sedekah Pak Husni


Sahabat Rumah Dhuafa Indonesia Mari kita simak sebuah kisah keajaiban sedekah yang semoga menjadi renungan kita bersama mari kita simak inilah kisahnya
Pasangan Pak Husni dan Ibu Juriyah tinggal di satu desa di kawasan perkebunan teh milik PT..Nusantara. di Cianjur. Mereka adalah pasangan suami istri dimana Pak Husni bekerja sebagai buruh tani sedangkan Ibu Juriyah bekerja sebagai guru swasta di Sekolah Dasar.
Di sekeliling tempat tinggal mereka, berdiri beberapa rumah yang rata-rata sebagai karyawan perusahaan perkebunan, sebagian ada yang berprofesi sebagai pedagang roti, bekerja di toko bangunan bahkan ada yang sebagai karyawan serta pejabat di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Keluarga Husni adalah keluarga harmonis, dia termasuk keluarga terpandang yang semua kebutuhan mereka dapat terpenuhi dengan baik. Mereka tidak pernah kekurangan sama sekali dalam hal sandang, pangan dan papan. Bahkan mereka juga tidak pernah terlambat dalam hal menyumbang kegiatan sosial, baik berupa kerja bakti maupun iuran sosial yang harus merogoh kantong saku sendiri.

Dalam hal semua jenis iuran sosial, keluarga Husni termasuk yang paling mendahulukan. Kondisi ini berbeda dengan para tetangga mereka yang notebane adalah orang kaya dengan aktivitas dan keuangan yang tergolong lancar dan berlebih. Tapi itulah anehnya, yang mampu-mampu justru kebanyakan absen dan tidak pernah mengisi iuran kegiatan sosial seperti pembangunan Masjid, perbaikan jalan maupun sarana umum yang lain.

Hal ini juga sama dengan tetangga lainnya yang bekerja sebagai salah satu pimpinan unit pada salah satu kantor Badan Usaha Milik Negara dengan tunjangan gaji yang bisa mencapai di atas 10 juta rupiah. Ya mungkin dalam hal pengelolaan keuangan rumah tangga tidak bisa melihat dari sisi luarnya saja. Bisa saja dengan gaji seperti itu mungkin tetap belum cukup.
Suatu saat Ibu Juriyah sedang sibuk membersihkan halaman rumahnya sedangkan Pak Husni sibuk menyiangi pohon mangganya yang sangat rimbun. Seorang nenek tua tiba-tiba datang sembari berkata pada Ibu Juriyah. "Penghuni rumah ini tidak akan kekurangan harta selama hidupnya". Nenek tua itu secara spontan mengucapkan kata-kata tersebut di depan Ibu Juriyah dan lantas ia pergi begitu saja tanpa penjelasan. Sebaliknya Ibu Juriyah sama sekali tidak mengerti maksud dan ucapan Nenek tua yang tidak dikenalnya itu.

Cerita itu bukan dongeng atau legenda, tetapi ini adalah kenyataan yang dialami keluarga Pak Husni. Bahkan Ibu Juriyah juga telah meyakinkan hal itu kepada saudaranya bahwa keluarganya selalu diberi kemudahan harta dan ketentraman berkeluarga sejak menempati rumah miliknya selam puluhah tahun.  Keluarga Pak Husni memang selalu diberi keberkahan rejeki karena kebaikan-kebaikan yang selalu diberikan kepada orang lain.

Pak Husni dan Ibu Juriyah selalu menyisihkan setiap hasil panennya untuk zakat dan sedekah. Bahkan mereka tidak pernah melewatkan kesempatan untuk sedekah. Siapapapun yang datang apalagi ia sampai menyampaikan kehendak hatinya untuk meminta uang, ia langsung memberikan apapun yang mereka miliki di rumah itu tanpa banyak komentar. Tidak heran jika Pak Husni tidak pernah mengalami kesulitan keuangan, makanan dan sebagainya. Hal yang sering dilakukan yang menurut tetangganya adalah menengok tetangganya yang sakit baik sakit ringan maupun sakit berat. Bahkan mereka tidak canggung untuk membawa keluarga si sakit ke rumah sakit dengan membiayai semua biaya perawatan dan pengobatannnya.

Suatu ketika Pak Husni sedang dalam perjalanan menjenguk sanak keluarganya yang berada di Wonosobo dan di Jogjakarta, tiba-tiba dia ditelpon oleh seorang tetanggannya yang bernama Mang Daim. Pada saat yang sama laki-laki itu memerlukan uang tebusan untuk menolong nyawa istrinya yang hampir tidak tertolong sehabis melahirkan. Karena Mang Daim memerlukan biaya besar untuk keperluan medis di rumah sakit swasta. Biaya yang diperlukan kurang lebhih 30 juta untuk bisa mengambil istri dan buah hatinya karena operasi cesar yang telah dilakukan oleh istri Mang Daim itu.

Akhirnya Pak Husni langsung pulang, sesampainya di rumah Pak Husni langsung menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit dia sempat kebingungan karena tidak membawa uang yang cukup untuk menebus obat dan membayar biaya perawatan istri Mang Daim. Kemudian Pak Husni bergegas pulang. Selama perjalanan dia berpikir " Dari mana uang sebesar itu ya Alloh? Gumamnya dalam hati.
Atas saran istrinya Pak Husni langsung menuju ke rumah saudara iparnya." Saya perlu uang sekarang minimal 30 juta". saudara ipatnya menyetujuinya tetapi dengan tenggang waktu yang tidak masuk akal. "Tidak boleh lebih dari 3 hari. Jika lebih dari 3 hari maka tanahmu menjadi milik saya." Kata saudara iparnya itu. 
Ketika semua biaya perawatan dan pengobatan sudah terbayar, maka istri Mang Daim bisa dibawa pulang. Betapa bahagianya Mang Daim beserta keluarganya karena bisa membawa pulang istri dan buah hati mereka.
Suasana yang dirasakan Mang Daim berbeda denga suasana hati Pak Husni, "30 juta?, dari mana saya dapat mengembalikan itu dalam waktu 3 hari?, dari mana saya bisa mendapat uanh sebanyak itu? kalau tidak bisa mengembalikan berarti tanah dan sawah saya akan hilang?" Hati Pak Husni demikian gelisah.
Bi-idznillah atas kekuasaan Alloh SWT, ternyata kegelisahannya terjawab dalan waktu yang sangat cepat. Saat bangun tidur di pagi hari, dia mulai dibayangi berbagai kecemasan. Demikian juga saat siang dan sore. Bahkan saat adzan maghrib berkumandang hatinya semakin gelisah karena waktunya untuk mengembalikan pinjaman akan segera berakhir. Dihari ketiga setelah menunaikan shalat maghrib dia berdoa "Ya Alloh, mudahkanlah segala urusan yang menyempitkan hati dan kehidupan saya. "Ya Alloh, berilah jalan yang mudah, baik dan cepat untuk menyelesaikan seluruh hutang saya" Demikian doa Pak Husni sambil menangis, dia sudah tidak ada jalan keluar lagi kecuali dicurahkannya isi hatinya kepada yang maha Hidup, uang 30 juta tidaklah mungkin datang begitu saja tanpa pertolongan Alloh SWT.

Diluar perkiraan, Alloh SWT ternyata mengabulkan doa Pak Husni dengan melapangkan berbagai kesulitan yang sedang dihadapinya. Malam itu selepas shalat isya Pak Husni Kedatangan tamu seorang saudagar kaya. Pak Husni sendiri tidak mengenali tamunya, yang dia tahu bahwa tamunya berkendaraan mobil mewah yang sangat mencolok kalau masuk kampung Pak Husni. "Kedatangan saya ini pertama silaturahmi, yang kedua saya mempunyai kelebihan uang dan silahkan bapak pakai dengan tidak usah memikirkan pengembalianya. Saya dulu itu sebeltulnya pernah ditolong Bapak, saat itu saya tidak mempunyai tiket dalam perjalanan dari Jakarta ke jogjakarta dan berkat pertolongan Bapak saya tidak jadi diturunkan di tengah perjalanan." cerita saudagar itu. "Subhanalloh,, saya sendiri sudah lupa peristiwa itu lhoPak?" Timpal Pak Husni."Justru saya teringat terus dengan Bapak, saya juga tidak tahu alamat bapak, tapi dengan niat tulus ingin silaturahmi ya saya cari-cari alamat bapak di Cianjur ini, berkat Alloh SWT-lah saya bisa berjumpa kembali dengan Bapak." Muka Pak Husni agak berkaca-kaca, Allloh sangatlah dekat, terutama dekat dengan orang-orang yang dekat dengan-Nya. 

Setelah tamunya pulang Pak Husni langsung bergegas ke rumah saudara iparnya itu. Alangkah kagetnya setelah membuka amplop besar dari tamunya, rupanya isi amplop tidak hanya 30 juta rupiah tapi malahan 50 juta rupiah. Jumlah itu diketahui setelah Pak Husni menghitung sejumlah 30 juta untuk membayar hutang, tidak tahunya kok uangnya masih sisa begitu banyak. 

Pak Husni hanya berdoa agar dapat membayar hutang sejumlah 30 juta, tapi Alloh SWT memberinya 50 juta. Sedekah mempercepat urusan seseorang dalam hal hutang piutang. Orang yang semakin sering bersedekah semakin kecil kemungkinannya terjerat hutang dan semakin sering bersedekah semakin sering pula hutang piutangnya terbayar. Subhahalloh....

Sahabat Rumah Dhuafa Indonesia selagi Kita Masih diberi kelapangan Rezeki Mari kita Salurkan Sedekah untuk program Pemberdayaan anak yatim dhuafa Penghafal Alquran dan Ilmu Informatika

https://www.facebook.com/notes/rumah-dhuafa-indonesia/keajaiban-sedekah-pak-husni/257448237613969
http://rumahdhuafa.org

Kamis, 21 Juli 2011

Semakin sering ketemu, semakin emosi……inilah biang masalah. Yuuk bersihkan!


Salam Sahabat Mahakosmos,
Sesungguhnya konsep terapi alternatif dimanapun ya sama, yaitu melepaskan seluruh penyebab masalah, penyebab penyakit medis jasmani, penyakit kejiwaan, halangan rejeki, jodoh, kesuksesan, dan lain-lain.
Dibersihkannya dari gelombang pikiran, muncullah seabreg-abreg teknik terapi untuk Terapi Pikiran.

Juga melepaskannya dari sel-sel tubuh, muncullah macem-macem teknik terapi.
Dan semua itupun akan merekam juga BACK UP FILE-nya di ruang-ruang ruhani, jadi chip kepribadian yang menarik masalah di kemudian hari, dan konsep spiritual agama bisa menjadi penawarnya.
Penyebab masalah dari semuanya adalah judulnya sama yaitu EMOSI alias NAFSU. Emosi: marah-marah, jengkel, dendam, kecewa, panik, gugup, cemas, gelisah, sakit hati, memendam sabar, ketakutan, kesedihan, dan lain-lain seabrek-abrek pola lainnya.
Dan sahabat, ternyata sumber emosi adalah justru dari orang-orang yang pernah kita jumpai atau kita kenal.

Semakin sering bertemu, semakin besarlah emosi yang tidak disadari terekam di gelombang pikiran, sel-sel tubuh, jalur-jalur meridian organ tubuh, hati hingga ruhani.
Sehingga pepatah yang sering saya gunakan dalam terapi emosi adalah:
MUSUH TERBESAR MU ADALAH ORANG-ORANG TERDEKATMU…..

Siapa itu penyebab emosi terbesar:
- pasangan hidup
- anak, saudara kandung
- tetangga
- rekan / relasi bahkan sahabat karib

Sehingga tanpa disadari muncul gejala penyakit tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, migrain, pusing, sesak nafas, dan lain-lain yang disebabkan emosi terpendam. Dan lambat laun mengganggu sistem tubuh bekerja, dan jadilah masalah penyakit berkepanjangan.

Terapi awal untuk mengatasi emosi terpendam itu ya cuma istighfar alias intropeksi.
Bisa dengan sujud yang panjang atau bisa juga dengan duduk, namun kedua telapak tangan tetap diarahkan ke dasar bumi (grounding, netralisir energi). Hukum Positif, Negatif dan Netral.
Lalu berdo’alah di hati dengan bahasa sederhana yang MUDAH DIMENGERTI
WAHAI ALLAH, DZAT YANG MENGHIDUPIKU.
AMPUNI SELURUH KESALAHANKU YANG BERLAPIS-LAPIS DAN SEPERTI BUIH DI LAUTAN, MEMENDAM EMOSI KEPADA (PASANGAN HIDUP, ANAK, ORANGTUA, MERTUA, SAUDARA, TETANGGA, REKAN KERJA, DLL).
HAMBA BERTOBAT. APAPUN KESALAHAN DIA, HAMBA TELAH MAAFKAN LAHIR BATIN KARENA ENGKAU YA ALLAH.
IZINKAN DENGAN TOBATKU DAN NAFASKU INI, KEKUASAAN-MU YANG MELENYAPKAN SELURUH KESALAHANKU YANG MEMENDAM EMOSI INI.

(lalu istighfar sambil bernafas)
Jangan lupa untuk terus bernafas ya……
Sebaiknya satu-satu melepaskan emosi, jangan sekaligus sapu jagat.
Pertama kali pasangannya dulu, lalu kalau sudah selesai….lanjutkan lagi dengan sosok yang lain.
Efeknya pertama kali akan merasakan hawa gak enak, sesak, kurang nyaman, dan teruslah intropeksi hingga semuanya plong. Badan terasa nyaman sekali.
Semoga ini langkah awal untuk terapi diri dari segala masalah kehidupan maupun penyakit jasmani yang kerap muncul.

Tanpa disadari, bisa masuk surga. Surga kehidupan.
Karena konon menurut agama, Nabinya orang Islam mengatakan demikian ada satu umatnya yang biasa saja ibadahnya namun dikatakan ahli surga. Sehingga membuat sahabat lain mencari tahu, apa sih amalannya.

Ternyata amalannya adalah
hanya introspeksi dan memaafkan siapapun.
Cara ini pun bisa dipakai bila ingin bertemu dengan rekan bisnis, relasi, pacar, atau siapapun
Karena gara-gara emosi terpendam ini dari lawan bisnis, kerap kali terjadi kegagalan dalam bertransaksi.
Bahkan barangkali Anda sendiri, karena emosi kepada seseorang menjadikan tanpa disadari keputusannya menjadi subyektif, jadi malas bertemu dan menghindar.
Demikian juga perilaku orang lain terhadap diri kita.
Semoga bermanfaat.
Salam Ikhlas. Rahayu.
Mas Kris