SMILE...^_^

Sabtu, 24 Maret 2012

love & life ^_^

‎#1. Pria adalah Pemimpin bagi wanita, suami adalah pemimpin bagi istri. Pria kuat fisiknya dan logikanya, wanita kuat perasaannya
‎#2. Secara hukum vibrasi energi maka perasaan memiliki vibrasi lebih kuat dibandingkan dengan fisik dan logika

‎#3. Jika pria memimpin wanita hanya menggunakan fisik dan logika maka akan gagal, sebab vibrasinya kalah dari wanita
‎#4. Maka untuk memimpin wanita maka pria harus memiliki "meta-perasaan" atau "perasaan di atas perasaan" yang disebut keimanan
‎#5. Salah satu ciri hari akhir-kerusakan zaman adalah : suami takut kepada istri. Suami yang penakut karena tak punya iman.
#6. Suami takut istri bermakna : suami gak bisa memimpin istrinya dan sang istri enggan dipimpin oleh suaminya
‎#7. Itu sebabnya, jika istri sedang kesal sama suami dan suami gagal menanganinya, maka biasa "pekerjaan suami di kantor" jadi kacau
‎#8. Mari jadilah suami yang tidak penakut. Jadilah suami yg tegas dan adil. Jadilah suami yg tunduk pd Allah dan tidak tunduk pada istri.




#1. Seseorang bisa lebih mudah berdamai dgn dirinya jika ia bisa bedakan mana : keinginan, keperluan, dan kebutuhan
‎#2. Keinginan sifatnya kurang penting-kurang mendesak, bawaan hawa nafsu pribadi
‎#3. Kebutuhan sifatnya penting dan mendesak, bawaan kehendak Tuhan


Sebetulnya, do'a itu dilakukan agar kita tak lagi fokus kepada APA yang kita pinta, tapi kembali tenang dan fokus kepada SIAPA kita meminta.



1. Semakin tak materi suatu zat maka semakin cerdas dalam merespon tingkah laku kita
2. Semakin padat materi maka semakin pasif dalam merespon tingkah kita terhadapnya
‎3. Itu sebabnya, berurusan dengan zat padat itu melelahkan, karena kita terus yang harus aktif
‎4. Dan berurusan dengan Zat yang tidak padat maka kita bisa menggunakan kekuatan vibrasi jiwa kita, yang penting yakin
‎5. Dan Allah bukanlah materi atau tidak materi, tapi DIA Maha Meliputi itu semua. 


#1. Mengeluh itu seperti buang angin, yakni melepaskan "rasa" dari kotoran yang ada di dalam diri
#2. Buang angin itu sebuah "sinyal" bahwa di perut kita banyak kotorannya
‎#3. Mengeluh itu sebuah "sinyal" bahwa di jiwa kita banyak kotoran hatinya
#4. Buang angin menganggu indra penciuman orang-orang di sekitar kita yang lalu mengusik perasaan mereka
‎#5. Mengeluh menganggu indra pendengaran orang-orang di sekitar kita yang lalu mengusik perasaan mereka
#6. Sebagaimana buang angin, maka mengeluh pun menghasilkan perasaan "plong" bagi si pelaku, tapi "sesak" bagi si penerima
#7. Tapi, itu hanya "plong" yang sementara, sebagai sinyal bahwa "kotoran yang asli" harus segera dikeluarkan
#8. Kalau Anda menahannya, enggan mengeluarkannya, maka akan terjadi penzaliman diri sendiri yang menyebabkan Anda sakit
#9. Tuntaskan Buang Angin Anda dengan proses BAB, dan tuntaskan keluhan Anda dengan proses Memaafkan dan Sedekah
‎#10. Buang Angin dan BAB terbaik adalah di saat sedang MULES dan hanya Anda dan Tuhan yang tahu ...
‎#11. Menegluh, Memaafkan, dan Sedekah terbaik adalah di saat Anda sedang DIZALIMI dan di tempat yang hanya Anda dan Tuhan yang tahu




#1. Kalau kita ingin diterima amal ibadah kita oleh-Nya, maka kita harus terus berusaha menerima semua keputusan-Nya
‎#2. Terima keputusan-Nya: terima Perintah-Nya, terima Larangan-Nya, terima Jodoh Anda, terima Kehidupan Anda, terima berbagai masalah Anda
‎#3. Terima berbagai kecewaan yang Anda rasakan, terima bahwa orang lain tak pandai mencintai dan menghargai Anda
#4. Terima saja dulu, lalu KOSONGkan diri Anda dari berbagai analisa sang pikiran, ambillah JEDA, bernafaslah dgn teratur, berdzikirlah
‎#5. Jika Anda menerima hidup Anda, maka Anda akan diterima oleh kehidupan, diterima oleh-Nya. Insya Allah




#1. Selama Anda masih memiliki harapan, maka Anda layak untuk terus berkembang
‎#2. Tapi "harapan" bukan untuk di"miliki", melainkan untuk di"kembalikan" kepada -Nya
‎#3. Dan yang penting, bukan sekedar APA harapan Anda, tapi kepada SIAPA Anda berharap...




Awal dari kehidupan ini adalah SEDERHANA ... tiada topeng ... bahkan pakaian pun hanyalah dedaunan dari semesta....

Tapi kini "topeng" telah merajalela ...
Bahkan kita "topeng" kan hati kita sendiri ...

Ketika kita mengalami kegagalan, maka kita topengi kegagalan dengan istilah "kesuksesan yang tertunda"

Padahal kegagalan itu menjadi indah karena kita menerimanya, apa adanya, tanpa penolakan 
dan melakukan pura-pura bahagia atas kegagalan kita ...

Tak perlu kita pura-pura bahagia ...
Tak perlu kita pura-pura sedih...

Kita terima saja kehidupan kita ini apa adanya, maka kehidupan akan menerima Anda dengan tangan terbuka ....

Buka topeng kita, tampillah apa adanya, bersama-Nya 










Hidup ini perjalanan >> Senang, Tegang, Tenang ...

Makan : Senang
Kenyang : Senang
Cukup Kenyang : Tenang
Sangat Kenyang : Tegang
Mules : Sangat Tegang
Proses BAB : Senang
Setelah BAB : Tenang
Laper : Tegang
Laper Banget : Sangat Tegang





Sederhanakan hidupmu,
Sebab dalam sudut pandangku..
Allah itu Maha Sederhana ...
DIA itu apa adanya ....
Sangat Sederhana ....

Hanya saja kita hobi memperumit diri kita
Sehingga Tuhan pun kita jadikan rumit,
Padahal dia begitu INDAH
Dan INDAH itu apa adanya
Sederhana ...

Lalu kita pun membuat jalan yang rumit untuk menuju-NYA
Kita buat aturan sendiri atas nama Nabi-Nya ....
Padahal Nabi 
Muhammad s.a.w adalah pribadi yang sederhana..
Ndak suka bikin repot umatnya..

Sudahlah para saudaraku sekalian..
Tak usahlah lagi diperumit agama yang sederhana ini...

Tuhan kita sederhana
Nabi kita sederhana
Agama kita sederhana
Kitab suci kita pun sederhana
dari dulu sampai sekarang, ya ayatnya cuman itu-itu saja..
gak pernah ditambah, diganti, atau direvisi..
Sederhana toh?

Dan jika sekarang hidup kita rumit,
pasti karena kita sudah LARI dari yang sederhana..
Mari KEMBALI ke dalam Kesederhanaan ..

Salam Sederhana 








by: Zain Fuad Abdullah