SMILE...^_^

Senin, 28 Februari 2011

THINKING STRAIGHT

down town nya Jordan



Memang agak aneh,
tapi banyak orang yang mengharapkan
kekasih yang lengkap segala sesuatu TAPI
yang bersedia menerimanya APA ADA-nya.

Mana mungkin?

Pribadi super yang anggun itu
memiliki kesadaran yang baik, bahwa
dia bebas memilih pasangan yang
secara bersama membangun kehidupan
yang saling memuliakan.

Hmm … memang benar,

Wanita yang baik untuk pria yang baik,
dan sebaliknya.



by : Mario Teguh

Lima Barang Pengancam Kesehatan



Bahaya yang mengancam kesehatan ternyata ada di dalam rumah Anda sendiri. Apa saja?
Siapa sangka, barang-barang di rumah kita bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut daftar barang-barang tersebut, seperti yang dikutip dari Genius Beauty.

1. Talenan kayu. Hingga kini, benda ini masih menjadi barang yang selalu ada di dapur. Fungsinya sebagai tatakan saat memotong bahan-bahan mentah untuk di masak. Menurut John Oxford, peneliti dari Universitas London, sebuah talenan kayu dapat menyimpan ribuan bakteri penyebab penyakit. Sisa potongan makanan yang mengendap dapat membuat koloni bakteri baru dan mengendap di kayu. Bakteri tersebut akan menempel di setiap bahan makanan yang kita potong.

2. Talenan plastik. Seringkali digunakan untuk mengganti talenan kayu yang lebih tradisional. Tak semua talenan terbuat dari plastik yang aman. Bahan plastik bisa berbahaya jika tidak sengaja terkonsumsi. Pilihlah produk talenan plastik yang menjamin keamanan plastiknya. Jika Anda tak yakin, saat talenan sudah tergores, lebih baik ganti dengan yang baru.

3. Sikat gigi. Peneliti dari Universitas Manchester mengungkap bahwa sebanyak 10 juta bakteri bisa berkumpul di sikat gigi. Tak hanya itu, virus penyakit dan jamur bisa berkembang biak di sana. Para peneliti menyarankan Anda untuk mengganti sikat gigi 2-3 bulan sekali.

4. Handuk. Kondisinya kurang lebih sama dengan sikat gigi. Dan untuk menghilangkan bakteri yang berkumpul di dalamnya, perlu pemanasan hingga 90 derajat celcius.

5. Bantal. Bakteri yang berkumpul pada bantal bisa menyebabkan gangguan pernapasan, gatal-gatal dan demam. Professor Jean Amberline, dari British Society for Allergy menyarankan untuk mengganti sarung bantal secara teratur, serta mengganti bantal setiap 2 tahun sekali.

yang kaya hati juga bisa menjadi kaya harta...



Aku akan MENGURANGI berkata;

lebih baik miskin harta daripada miskin hati,

karena orang lain bisa merasa,
aku sedang menghibur diriku
yang sedang belajar menerima kelemahan hidup.

Lebih baik aku bekerja,
membuktikan bahwa yang kaya hati
juga bisa menjadi kaya harta.

Lebih baik aku berlatih merajinkan diri,
karena

Tuhan menyejahterakan
jiwa rendah hati yang gemar bekerja.

by; Mario Teguh

aku akan mencapai hakku untuk berhasil...^_^...


Summer 2010



Aku harus menginginkan sesuatu.

Siapa pun yang mencapai sesuatu yang bernilai,
selalu memulai dengan menginginkan sesuatu.

Aku harus mulai dengan keinginanku.

Jika hatiku belum ramah kepada keinginan besar,
aku akan mulai dengan keinginan kecil,
asal yang kulakukan untuk mencapainya
menuntunku menuju keinginan besarku.

Melalui keinginanku,
aku akan mencapai hakku untuk berhasil.

by Mario Teguh

Minggu, 27 Februari 2011

BERHARGA BILA TULUS


Hadiah yang paling sederhana apabila diberikan dengan hati yang tulus bisa sangat berharga bagi sebagian orang.Sayangnya manusia masih banyak pula yang menilai segala sesuatunya dari harga sesuatu barang pemberian orang lain, tanpa memikirkan berapa banyak energi, waktu, pikiran yang terkuras untuk barang tersebut yang telah diberikan oleh orang lain.
Air botolan ukuran gelas memang sangat murah, tetapi nilainya jadi tinggi ketika seseorang  membagi-bagikannya ke jamaah wanita yang kehausan karena teriknya panas matahari. Coba saja jika dia bagi-bagi uang seharga jual termurah air botolan  ke tiap jamaah wanita, mungkin banyak yang  tersinggung jika melihat hadiah dalam bentuk nominal.

Berapa sering kita mendengar orang dapet kado yang harganya ternyata gak mahal, si penerima itu jadi tak puas dan tak senang menerimanya. Padahal bisa jadi orang yang memberi kado tadi, sudah bersusah payah keluar ongkos utk pergi mencari kado dan bungkusnya, belum lagi mungkin saja uang yang tak seberapa utk membeli kado tadi ternyata diam-2 sangat ia butuhkan utk keperluan yang lain, bisa jadi waktu nyari kado itu tadi dia kepanasan dan karena tak ada uang lebih untuk bisa membeli minuman dsb.

Yup, sayangnya manusia masih banyak yang menilai segala sesuatunya dari harga sesuatu barang pemberian orang lain, tanpa memikirkan berapa banyak energi, waktu, pikiran yang terkuras untuk barang tersebut yang telah diberikan oleh orang lain.

Seorang petani dari desa, bisa jadi datang berkunjung ke keluarganya di kota sambil membawa oleh-oleh hasil panennya. Karena di kota harga sayuran murah sekali, oleh-oleh petani ini tentu diremehkan oleh si penerima. Padahal jika kita mau menengok, berapa banyak tenaga, waktu, pikiran, kecemasan akan berhasil tidaknya panen; yang terkuras demi membawa hasil panen itu buat orang yang ia cintai dan hormati, yang tinggal di kota.

Sebaliknya jika kita mau berhenti sejenak berpikir, mana yang lebih banyak nilainya (bukan dari sisi harga) pemberian dari orang yang sekedar beli oleh-oleh di supermarket yang sudah tersedia; atau oleh-oleh dari petani yang menanam sendiri bibit oleh-oleh tersebut....mana yang lebih tinggi nilainya ? Saya lebih menghargai hasil usaha si petani ini.

Pernahkah anda memberi sesuatu pada orang yang anda hormati dan cintai, hasil usaha anda sendiri, karya anda sendiri, apakah itu kue, hasil sulaman, baju, atau apapun hasil kreatifitas anda sendiri; dan ternyata si penerima menyepelekannya karena dia menganggap tak ada nilainya ? Tentu kita kecewa. Bagi kita yang mengusahakan semuanya dari hasil usaha sendiri, nilai pemberian kita tentu jauhhhhhhhhh lebih tinggi dari apa yang dijual di pasaran bukan ?

Jadi memang, sebuah pemberian itu tidak bisa dinilai dari harga jualnya di pasaran, tetapi nilailah dari usaha si pemberi, keinginannya untuk berbagi hal yang ia anggap penting, biarpun itu hanya sebotol air di hari jumat yang sangat panas. Semakin seseorang suka berbagi, berarti semakin tinggi tingkat kepedulian dia kepada kita; hargailah ini dan kita akan mendapat sahabat baru. Bukankah saling memberi itu akan mempererat silaturrahmi seperti isi salah satu hadist nabi SAW yang mendorong sesama muslim untuk saling memberi hadiah untuk mempererat persaudaraan ? Maka mengapa kita menilai hadiah itu dari harganya, nilai nominalnya; sedangkan ada nilai-2 lain yang jauh lebih tinggi dibalik hadiah itu yang tak sebanding dengan harga jualnya jika diberikan dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang.

Imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan:
Allah ta’ala mengabarkan bahwa Dia telah menjadikan Muhammad SAW., sebagai rahmat bagi semesta alam. Yaitu, Dia mengutusnya sebagai rahmat bagi kalian semua. Barangsiapa yang menerima dan mensyukuri nikmat ini, niscaya dia akan berbahagia di dunia dan di akhirat. Sedangkan barangsiapa yang menolak dan menentangnya, niscara dia akan merugi dunia dan akhirat.


copas dari;


POHON BAMBU


Alkisah, tersebutlah seorang pria yang hampir  putus asa dan ingin meninggalkan segalanya.Meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup. Ia lalu pergi ke tempat seorang kyai  untuk bicara untuk mencari solusi

“Pak Kyai,” katanya. “Apakah pak kyai  bisa memberi saya satu alasan yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah?”

“Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu? ”Ya,” jawab pria itu.

“Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik.Aku memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi.Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan.Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun.Tapi Aku tidak menyerah.

Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak,tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu. Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu. Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu. Aku tidak menyerah,” terang pak kyai

“Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil. Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna.Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki. Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup.Ingatlah Allah  tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan manusia,” katanya kepada pria itu.

“Tahukah kamu, anak-Ku, di saat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini,
kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?”“Aku tidak meninggalkan bambu itu. Allah juga tak akan meninggalkanmu. ”

“Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain,”.
“Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah.”

“Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi.” “Saya akan menjulang setinggi apa?” tanya pria itu. “Setinggi apa pohon bambu bisa menjulang?” tanya sang Kyai  “Setinggi yang bisa dicapainya,” jawab pria itu.

“Ya, benar!Dan jangan lupa tetap ber doa dan ikhtiar dan selalu  Agungkan dan Muliakan nama Allah di hatimu untuk menjadi yang terbaik,meraih yang tertinggi sesuai kemampuanmu,” ucap sang kyai.[1]

 Semoga bisa mencari cerita motivasi atau inspirasi  yang mungkin sedang mengalami proses seperti yang “pohon bambu”

Ya Allah,
aku semakin yakin
nampak tak mungkin di mataku
namun bagi Engkau, tak ada yang tak mungkin
Engkau tak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambaMu


[1]  “Berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS.Al Anfal [8]:45)

[2] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." " (QS Al-Baqarah  : 286 ).

copas dari;

MATI HATI AKIBAT MAKIAN



foto dari om google ^_^


Ada salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan, yakni meneriaki pohon. Untuk apa ? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.Inilah yang mereka lakukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati.Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari.Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian, mudahlah ditumbangkan. Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya.Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati.

Nah, sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini ? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ? Ayo cepat ! Dasar lelet! Bego banget sih. Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan? Jangan main-main disini! Berisik ! Bising !Atau, pernahkah Anda berteriak kepada orang tua Anda karena merasa mereka membuat Anda jengkel ? Kenapa sih makan aja berceceran ? Kenapa sih sakit sedikit aja mengeluh begitu? Kenapa sih jarak dekat aja minta diantar ? Mama, tolong nggak usah cerewet, boleh nggak? Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati? Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak! Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa ! Aduh. Perempuan kampungan banget sih !?

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya? E, tolol. Soal mudah begitu aja nggak bisa. Kapan kamu jadi pinter? Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesel? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel. Kerja gini nggak becus ? Ngapain gue gaji elu ?

Ingatlah ! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini.

Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan? Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begituuuu jauhnya. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak ! Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh pada orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin hati pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh nya, selalulah berteriak.

Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.


Hendaklah kedua orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya.Yaitu dengan menetapi manhaj Islam dalam perilaku mereka secara umum dan dalam pergaulannya dengan anak secara khusus. Jangan mengira karena anak masih kecil dan tidak mengerti apa yang tejadi di sekitarnya, sehingga kedua orangtua melakukan tindakan-tindakan yang salah di hadapannya. Ini mempunyai pengaruh yang besar sekali pada pribadi anak. “Karena kemampuan anak untuk menangkap, dengan sadar atau tidak, adalah besar sekali. Terkadang melebihi apa yang kita duga. Sementara kita melihatnya sebagai makhluk kecil yang tidak tahu dan tidak mengerti. Memang, sekalipun ia tidak mengetahui apa yang dilihatnya, itu semua berpengaruh baginya. Sebab, di sana ada dua alat yang sangat peka sekali dalam diri anak yaitu alat penangkap dan alat peniru, meski kesadarannya mungkin terlambat sedikit atau banyak.

Akan tetapi hal ini tidak dapat merubah sesuatu sedikitpun. Anak akan menangkap secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran , dan akan meniru secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran segala yang dilihat atau didengar di sekitamya.”

4. Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya.
Antara lain: (Silahkan lihat Ahmad Iuuddin Al Bayanuni,MinhajAt TarbiyahAsh Shalihah.)

” Dibiasakan mengambil, memberi, makan dan minum dengan tangan kanan. Jika makan dengan tangan kiri, diperingatkan dan dipindahkan makanannya ke tangan kanannya secara halus.

” Dibiasakan mendahulukan bagian kanan dalam berpakaian. Ketika mengenakan kain, baju, atau lainnya memulai dari kanan; dan ketika melepas pakaiannya memulai dari kiri.

” Dihindarkan tidak memakai pakaian atau celana yang pendek, agar anak tumbuh dengan kesadaran menutup aurat dan malu membukanya.

” Dicegah menghisap jari dan menggigit kukunya.

” Dibiasakan sederhana dalam makan dan minum, dan dijauhkan dari sikap rakus.

” Dilarang bermain dengan hidungnya.

” Dibiasakan membaca Bismillah ketika hendak makan.

” Dibiasakan untuk mengambil makanan yang terdekat dan tidak memulai makan sebelum orang lain.

” Tidak memandang dengan tajam kepada makanan maupun kepada orang yang makan.

” Dibiasakan tidak makan dengan tergesa-gesa dan supaya mengunyah makanan dengan baik.

” Dibiasakan memakan makanan yang ada dan tidak mengingini yang tidak ada.

” Dibiasakan kebersihan mulut denganmenggunakan siwak atau sikat gigi setelah makan, sebelum tidur, dan sehabis bangun tidur.

” Dididik untuk mendahulukan orang lain dalam makanan atau permainan yang disenangi, dengan dibiasakan agar menghormati saudara-saudaranya, sanak familinya yang masih kecil, dan anak-anak tetangga jika mereka melihatnya sedang menikmati sesuatu makanan atau permainan.

” Dibiasakan mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengulanginya berkali-kali setiap hari.

” Dibiasakan membaca “AZhamdulillah” jika bersin, dan mengatakan

“Yarhamukallah” kepada orang yang bersin jika membaca “Alhamdulillah”.

” Supaya menahan mulut dan menutupnya jika menguap, dan jangan sampai bersuara.

” Dibiasakan berterima kasih jika mendapat suatu kebaikan, sekalipun hanya sedikit.

” Tidak memanggil ibu dan bapak dengan namanya, tetapi dibiasakan memanggil dengan kata-kata: Ummi (Ibu), dan Abi (Bapak).

” Ketika berjalan jangan mendahului kedua orangtua atau siapa yang lebih tua darinya, dan tidak memasuki tempat lebih dahulu dari keduanya untuk menghormati mereka.

” Dibiasakan bejalan kaki pada trotoar, bukan di tengah jalan.

” Tidak membuang sampah dijalanan, bahkan menjauhkan kotoran darinya.
” Mengucapkan salam dengan sopan kepada orang yang dijumpainya dengan mengatakan “Assalamu ‘Alaikum” serta membalas salam orang yang mengucapkannya.

” Diajari kata-kata yang benar dan dibiasakan dengan bahasa yang baik.

” Dibiasakan menuruti perintah orangtua atau siapa saja yang lebih besar darinya, jika disuruh sesuatu yang diperbolehkan.

” Bila membantah diperingatkan supaya kembali kepada kebenaran dengan suka rela, jika memungkinkan. Tapi kalau tidak, dipaksa untuk menerima kebenaran, karena hal ini lebih baik daripada tetap membantah dan membandel.

” Hendaknya kedua orangtua mengucapkan terima kasih kepada anak jika menuruti perintah dan menjauhi larangan. Bisa juga sekali-kali memberikan hadiah yang disenangi berupa makanan, mainan atau diajak jalan-jalan.

” Tidak dilarang bermain selama masih aman, seperti bermain dengan pasir dan permainan yang diperbolehkan, sekalipun menyebabkan bajunya kotor. Karena permainan pada periode ini penting sekali untuk pembentukan jasmani dan akal anak.

” Ditanamkan kepada anak agar senang pada alat permainan yang dibolehkan seperti bola, mobil-mobilan, miniatur pesawat terbang, dan lain-lainnya. Dan ditanamkan kepadanya agar membenci alat permainan yang mempunyai bentuk terlarang seperti manusia dan hewan.

” Dibiasakan menghormati milik orang lain, dengan tidak mengambil permainan ataupun makanan orang lain, sekalipun permainan atau makanan saudaranya sendiri.

“Seorang ibu yang muslimah harus menyadari bahwa tidak ada suatu apapun yang mesti menghalanginya untuk memberikan kepada anak kebutuhan alaminya berupa kasih sayang dan perlindungan. Dia akan merusak seluruh eksistensi anak, jika tidak memberikan haknya dalam perasaan-perasaan ini, yang dikaruniakan Allah dengan rahmat dan hikmah-Nya dalam diri ibu, yang memancar dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhan anak.” (Muhammad Quthub,Manhaiut Tarbiyah Al Islamiyah, juz 2.) . Maka sang ibu hendaklah senantiasa memperhatikan hal ini dan tidak sibuk dengan kegiatan karir di luar rumah, perselisihan dengan suami atau kesibukan lainnya.

Tahukah Anda,bahwa metode ini juga digunakan oleh para politikus utk menghancurkan lawan nya.

copas dari:

KARPET KOTOR (RENUNGAN RUMAH TANGGA)


Sebuah kisah nyata. Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki empat anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan dan kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih dan teratur. Suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah. Ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan empat anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang kyai , dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, sang jyai tersenyum dan berkata kepada sang ibu :
"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Lalu pak Kyai  melanjutkan;
"Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu.Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu dan kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya
"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"
Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Saya tahu maksud pak kyai," ujar sang ibu.
"Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Teknik yang dipakai pak Kyai  di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita "membingkai ulang" sudut pandang kita, sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.


Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang : Saya BERSYUKUR;

1.Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya IA BERSAMAKU bukan dengan orang lain.

2.Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya IA berada DI RUMAH dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3.Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka DI RUMAH dan tidak jadi anak jalanan.

4.Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya SAYA BEKERJA dan DIGAJI TINGGI.

5.Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi BANYAK TEMAN.

6.Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya CUKUP MAKAN.

7.Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih MAMPU bekerja keras.

8.Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada KEBEBASAN BERPENDAPAT.

9.Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih HIDUP.

10.Untuk setiap permasalahan hidup yang saya hadapi, karena itu artinya Tuhan sedang membentuk dan menempa saya untuk menjadi lebih baik lagi.


copas dari :

ENGGAN MERUBAH DIRI (RENUNGAN)


Kekuatan seseorang mengubah dirinya akan menjadi salah satu kunci kesuksesan…
Kita bisa dikatakan sukses jika kita selalu beriman & bertakwa kepada Allah, dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Begitu banyak keinginan kita sebagai hamba Nya Sehingga kita pun banyak berharap dan berdoa kepada Allah agar keinginan kita dapat terkabul.

Namun sibuknya kita meminta kadang-kadang membuat kita tidak sempat menilai diri kita sendiri.
Terkadang kita hanya sibuk meminta kepada Allah & berharap semua doa kita selalu di ijabah oleh Allah, tapi kita sendiri tidak pernah mau berusaha untuk merubah diri kita menjadi lebih baik…

Jangan Hanya Menuntut Hak Kita Kepada Allah, Padahal Kita Sering Lupa Menjalankan Kewajiban Kita Kepada Allah”

Kita berharap padi yang kita tanam dapat tumbuh subur........................
Tetapi kita sendiri tidak bergairah mencangkul, memberi pupuk dan memeliharanya dengan baik. Mana mungkin keinginan itu dapat tercapai? Kita berdoa kepada Allah karena ingin dimudahkan dalam mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.Tetapi, kita tidak meningkatkan kegigihan belajar, enggan memperluas wawasan, malas berkonsultasi, tidak mau menggali informasi sebanyak banyaknya, pendek kata tidak mau bersungguh-sungguh (hanya berdoa, tanpa berikhtiar semaksimal mungkin)

Allah berfirman dalam surat Ar Rad ayat 11 :
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

jadi setiap manusia bebas menentukan pilihan nya mau menjadi orang beriman
ataupun menjadi jahat...ALLAH pun tak akan rugi jika kalian menjadi jahat yang pasti setiap perbuatan itu pasti ada balasan nya PAHALA ATAU DOSA SURGA ATAU NERAKA,,, jd teman2 tinggal memilih saja mw yang mana??? (tentu saja pasti mendambakan surga)

Pernah suatu ketika ada seorang istri yang begitu mendambakan memiliki anak-anak yang shalih dan suami yang lebih bertanggung jawab, dapat menjadi teladan yang baik bagi keluarga serta taat dalam beribadah.Ia telah banyak memanjatkan doa kepada Allah. Tak jarang pula mendatangi ulama untuk meminta nasihat dan didoakan.Akan tetapi, wanita tersebut ibadahnya tidak pernah ditingkatkan. Shalatnya pun masih biasa-biasa saja….

Kita selalu menginginkan agar doa kita bisa diijabah dengan cepat oleh Allah.Tapi kita hanya selalu meminta, tanpa memperbaiki diri kita sendiri menjadi lebih baik dan lebih dekat kepada Allah. Lihat pula kedalam diri sendiri, selidikilah apa saja yang kurang dari kebiasaan ibadah kita selama ini.
Tidak cukup hanya dengan doa saja, tapi terus perbaiki diri semaksimal mungkin.Namun, bila semua ikhtiar mengubah diri tersebut enggan dilakukan, bagaimana mungkin segala sesuatu yang kita harapkan itu bisa kesampaian?

Kita harus mulai berani mengubah kebiasaan yang kurang baik, sejauh yang sanggup kita ubah.
Bila kita selama ini terbiasa merokok cobalah mulai dikurangi. Daripada uang dibelikan untuk yang tidak berguna  lebih baik disedekahkan karena bersedekah itu jelas-jelas merupakan perbuatan mulia yang mengandung nilai pahala yang amat tinggi. Malam hari yang biasanya tidur pulas, kali ini bangunlah untuk tahajud.Siang hari, yang biasanya segala makanan disantap, cobalah kali ini belajar menahan diri dengan melaksanakan shaum sunnah. Selama ini sudah terbiasa tidak bisa menahan lisan, maka sekarang jagalah lisan kita agar tidak menyakiti orang lain.

Kita banyak didera oleh berbagai persoalan hidup, lantas sangat berharap segera terbebas dan memperoleh kenyamanan dan kebahagiaan, tetapi selama hidup tidak pernah masuk ke mesjid.
Bukankah kesanggupan pergi ke mesjid untuk bersujud kehadapan-Nya itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada kita….Lalu tengok pakaian yang sedang kita kenakan, adakah memang milik sendiri, tidakkah dibeli dengan uang haram?Mulut mungkin selama ini terlalu banyak dipergunakan untuk menyakiti perasaan orang lain. Mulailah dari sekarang menjaga setiap ucapan kita .

Pendek kata semakin banyak permintaan yang kita panjatkan kepada Allah,semakin kita harus pandai-pandai mencermati diri, apalagi yang harus kita ubah dari diri kita sendiri. Insya Allah semua ini akan membuat lebih cepat diijabahnya suatu doa.

Berdoa adalah suatu amalan yang baik, tetapi perubahan suatu amalan yang tidak baik menjadi baik itu juga harus lebih bagus lagi dari yang sudah-sudah. Kalau kita rajin berdoa tetapi selama ini tidak ada perubahan akhlak, mutu ibadah ataupun pengendalian diri, maka tidak usah menyalahkan siapa-siapa kalau doa kita sepertinya hampa dan tak terkabulkan.

Padahal mustahil Allah tidak mengabulkan doa seorang hamba.Begitu banyak ayat Al Qur'an dan hadist yang menegaskan jaminan Allah ini,

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS.Al Baqarah:186)

Pada umumnya orang itu suka lebih sibuk dan merasa pusing dengan apa yang diinginkannya ketimbang mengubah dirinya sendiri.Bagi orang yang doanya ingin diijabah, ia akan melihat kritik, pencelaan, atau cercaan orang lain itu sebagai bagian dari karunia Allah, sehingga ia lebih mudah mengubah diri daripada sibuk-sibuk membela diri. Tidak demikian halnya bagi orang yang tidak mau berubah. Ketika mendapatkan sesuatu yang tidak enak, mendengar kritik atau hinaan orang, maka ia akan lebih sibuk membela diri daripada segera berintropeksi untuk mengubah diri. Bahkan ia akan serta untuk menutup-nutupi, bukannya memperbaiki.

Nah kalau kita lebih suka berdalih daripada mengubah diri, kita tidak usah terlalu banyak berharap.
Terhalang doa kita nantinya justru oleh kelakukan kita sendiri. Allah pasti mengabulkan doa-doa setiap umatnya… jika kita berdoa dengan sungguh-sungguh & selalu bertakwa kepada Allah.Tetapi bagaimana agar dengan doa kita bisa membuat mutu diri semakin tinggi dan semakin dekat dengan Allah, inilah justru faktor yang harus kita tekankan.

Ingatlah selalu Firman Allah dalam Surat Ar Rad Ayat 11 : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

Saudaraku…
Marilah kita berikhtiarlah dengan semaksimal mungkin untuk memperbaiki diri, berdoa dan selalu bertakwa kepada Allah, agar kita bisa bahagia di dunia maupun akhirat.Dan jangan bersedih jika kita telah berikhtiar semaksimal mungkin dan berdoa, tapi doa kita belum di ijabah oleh Allah, karena Allah Maha Mengetahui Apa Yang Terbaik Untuk Hamba Nya.

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu,dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal itu buruk bagimu,,ALLAH maha mengetahui ,sedangkan kamu tdk mengetahui'' (QS.AL-Baqarah:216)”

“Sesungguhnya Allah tdk pernah mencabut sesuatu dari kita, kecuali Dia menggantinya dengan yg lebih baik. Tetapi, itu terjadi apabila kita bersabar & tetap ridha dgn segala ketetapan Nya. "Selamat atasmu karena kesabaranmu, maka alangkah baiknya tempat sesudah itu (QS.Ar Rada:24)”

“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yg berdoa apabila dia berdoa kepada Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah Ku & beriman kepada Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran (QS.AL Baqarah:186)”


Cara berpikir seseorang akan menentukan perilakunya...Semoga artikel ini bermanfaat untuk sahabat2 muslim...amin

oleh ustadz abdul aziz setiawan