SMILE...^_^

Minggu, 27 Februari 2011

POHON BAMBU


Alkisah, tersebutlah seorang pria yang hampir  putus asa dan ingin meninggalkan segalanya.Meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup. Ia lalu pergi ke tempat seorang kyai  untuk bicara untuk mencari solusi

“Pak Kyai,” katanya. “Apakah pak kyai  bisa memberi saya satu alasan yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah?”

“Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu? ”Ya,” jawab pria itu.

“Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik.Aku memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi.Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan.Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun.Tapi Aku tidak menyerah.

Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak,tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu. Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu. Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu. Aku tidak menyerah,” terang pak kyai

“Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil. Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna.Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki. Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup.Ingatlah Allah  tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan manusia,” katanya kepada pria itu.

“Tahukah kamu, anak-Ku, di saat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini,
kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?”“Aku tidak meninggalkan bambu itu. Allah juga tak akan meninggalkanmu. ”

“Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain,”.
“Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah.”

“Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi.” “Saya akan menjulang setinggi apa?” tanya pria itu. “Setinggi apa pohon bambu bisa menjulang?” tanya sang Kyai  “Setinggi yang bisa dicapainya,” jawab pria itu.

“Ya, benar!Dan jangan lupa tetap ber doa dan ikhtiar dan selalu  Agungkan dan Muliakan nama Allah di hatimu untuk menjadi yang terbaik,meraih yang tertinggi sesuai kemampuanmu,” ucap sang kyai.[1]

 Semoga bisa mencari cerita motivasi atau inspirasi  yang mungkin sedang mengalami proses seperti yang “pohon bambu”

Ya Allah,
aku semakin yakin
nampak tak mungkin di mataku
namun bagi Engkau, tak ada yang tak mungkin
Engkau tak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambaMu


[1]  “Berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS.Al Anfal [8]:45)

[2] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." " (QS Al-Baqarah  : 286 ).

copas dari;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar