SMILE...^_^

Selasa, 08 Mei 2012

PERTANYAAN WAJIB DALAM HIDUP ; SAYA SEDANG MENGGUNAKAN FORCE ATAU POWER? - By Arif RH


Setiap orang tentu pernah mengalami “jatuh bangun” dalam kehidupannya, termasuk saya. Dan setelah mengetahui bahwa TIDAK ADA yang KEBETULAN dalam hidup suatu saat saya sangat penasaran, apa yang menjadi penyebab jatuh atau bangun itu? Bahkan saya amati orang yang sudah sangat sukses dalam ukuran penilaian saya, bisa jatuh dan semua yang ia miliki sirna, habis entah kemana. Apa sebabnya? Lama saya mencari jawabannya. Hingga suatu saat saya “dipertemukan” dengan konsep FORCE dan POWER. Awalnya saya mengenal konsep ini dari salah satu bukunya pak Adi W. Gunawan, kemudian seiring waktu saya kemudian menemukan buku yang menjadi sumber aslinya yaitu buku yang ditulis oleh David. R. Hawkins, M.D., Ph.D., yang berjudul  POWER VERSUS FORCE ; AN ANATOMY OF CONSCIOUSNESS, THE HIDDEN DETERMINATS OF HUMAN BEHAVIOUR. Buku tersebut adalah hasil riset yang dilakukan David. R. Hawkins, M.D., Ph.D., selama 20 tahun. Setelah membaca buku tersebut mata saya “terbelalak”. Isi buku itu menjawab semua pertanyaan yang selama ini saya pertanyakan. Gara-gara buku ini anda bisa jadi menjadi “semi dukun” loh ha ha ha. Dengan mengamati seseorang menggunakan force atau power kita bisa menyimpulkan masa depan kehidupannya akan baik atau hancur. Saya membuktikan berulang-ulang ini sangat akurat.

FORCE dan POWER dalam “kacamata” bukunya David. R. Hawkins, M.D., Ph.D., diartikan berbeda. FORCE adalah kekuatan yang energinya rendah bahkan negatif sedangkan POWER diartikan sebagai kekuatan yang energinya tinggi alias positif. Ketika kita menggunakan FORCE maka konsekuensinya kerja fisik kita HARUS SANGAT KERAS, sedangkan jika kita menggunakan POWER kerja fisik kita lebih hemat. Jadi bila anda sudah bekerja dengan sangat keras namun semuanya seperti serba sulit, segera cek, jangan-jangan anda menggunakan FORCE. Bila anda menggunakan POWER, anda tetap action secara fisik, namun apapun yang anda kejar juga akan berlari ke arah anda, sehingga upaya anda tidak habis-habisan. Dan dalam beberapa kasus, anda belum berupaya pun yang anda cari sudah hadir di depan mata anda. Saya berani bilang begini juga karena telah membuktikan sendiri. Silahkan anda buat target punya tabungan puluhan juta, pada bulan pertama anda pake FORCE, bulan selanjutnya anda pake POWER. Hasil yang diperoleh menggunakan POWER jauh-jauh lebih keren, anda pasti akan bingung ini duit siapa sih pada dateng sendiri, he he he. Anda boleh buktikan sendiri. Dengan FORCE, banyak melesetnya, kalaupun tercapai benar-benar melelahkan, pegel “luar dalam” sodara-sodara.

Nah sedari tadi saya yakin anda penasaran, apa saja yang masuk kategori FORCE dan apa saja yang masuk kategori POWER? Perhatikan baik-baik tabel berikut ini. Ini adalah getaran pikiran dan perasaan yang masuk kategori FORCE.


Sekarang perhatikan baik-baik tabel berikut ini. Ini adalah getaran pikiran dan perasaan yang masuk kategori POWER.


Silahkan cermati dulu kedua tabel di atas. Saya akan jelaskan lebih jauh dengan contoh-contoh nyata tentang fenomena keduanya itu pada bagian selanjutnya.

Bersambung ke bagian 2 ...

Salam Quantum ...


ARIF RH
The Happiness Consultant



PERTANYAAN WAJIB DALAM HIDUP ; SAYA SEDANG MENGGUNAKAN FORCE ATAU POWER? - Bagian 2



Dulu saya adalah aliran “massive action”, yaitu sebuah aliran dimana katanya kunci kesuksesan adalah kerja keras mati-matian, habis-habisan. Kalo masih belum tercapai maka itu tanda saya masih kurang kerja keras dan kurang “habis-habis”an kerjanya. Waktu itu saya belum memahami soal getaran pikiran dan perasaan ikut menentukan hasil. Oleh karenanya saya dulu menggunakan kebencian dan dendam sebagai penggerak action saya. Saya benci dengan keadaan saya punya banyak hutang, saya benci orang yang saya cintai menikah dengan orang lain. Lihat, awas kamu ya !! Kamu bakalan menyesal telah meninggalkan saya !!!. Amarah itu membangkitkan api semangat menggebu-gebu bagi saya mengejar impian. Namun apa yang terjadi? Semua malah tambah sulit, utang saya malah tambah banyak.

Jika kita bahas cuplikan pengalaman saya itu nampak sekali bahwa saya menggunakan FORCE, yaitu MARAH, BENCI, KEINGINAN dan HASRAT YANG SANGAT KUAT TERHADAP SESUATU. Ya pantas saja hasilnya amburadul, bahkan ambu-entut ha ha ha ha ha. Dan jika saya berhasil mendapatkan apa yang saya inginkan maka sudah bisa dipastikan semuanya akan amblas satu per satu. Rekan-rekan saya banyak yang mengalami begitu. Dalam hati saya prediksikan akan mengalami begini begitu dan betul terjadi. Mengapa saya bisa tahu padahal saya hanya mengamati? Lha mereka semua pakai FORCE. Mereka bisa dapet duit banyak, punya mobil, rumah dan sebagainya. Beberapa tahun kemudian amblas semuanya dan terbelit utang setengah milyar lebih. Saya deh yang harus repot menerapi mereka.

Semenjak saya menyadari bahaya penggunaan FORCE ini saya BERHENTI MENJADI MOTIVATOR. Ya, anda tidak salah baca, SAYA SUDAH LAMA BERHENTI MENJADI MOTIVATOR. SAYA BUKAN MOTIVATOR saudara-saudara. Dalam pelatihan-pelatihan saya tidak lagi membombardir peserta dengan kata SEMANGAT dan IMPIAN, itulah sebabnya saya TIDAK COCOK disebut MOTIVATOR he he. Saya banyak membawa ke zona IKHLAS, MENERIMA, SYUKUR dan PASRAH. Karena di sana lah wilayah POWER. Saya mengamati peserta pelatihan saya waktu awal-awal tahun 2007 yang saya jejali dengan konsep MENGEJAR IMPIAN kehidupannya malah morat-marit dan mudah sekali putus asa. Yang pelajar juga prestasinya tambah morat-marit. Ini dosa saya di masa lalu yang tidak boleh terulang. Saya telah merusak kehidupan mereka dengan ajaran-ajaran di wilayah FORCE. Sementara saya amati peserta pelatihan yang saya kenalkan dengan konsep POWER terutama para pelajar, malah hasil ujian nasinal mereka bagus. Padahal dalam sesi tersebut mereka saya minta untuk MELEPASKAN KEINGINAN UNTUK LULUS. Eh malah 100 % LULUS. Dan ini MURNI. Beberapa sekolah tersebut hingga saat ini telah mengundang saya memberikan pelatihan sudah 3 kali dalam 3 tahun terakhir.

Pertanyaannya, apakah FORCE itu sedemikian buruk? No !!! Dalam kadar yang tidak berlebihan itu bermanfaat, namun jika berlebihan akan menjadi racun dalam kehidupan. Kita ambil contoh dalam FORCE ada RASA BERSALAH. RASA BERSALAH ini pada awalnya sangat bagus untuk mendorong orang melakukan PERMINTAAN MAAF dan BERTAUBAT. Namun jika berkepanjangan akan sangat berbahaya. Taukah anda bahwa RASA BERSALAH yang BERKEPANJANGAN merupakan perasaan yang paling dominan yang membuat orang melakukan bunuh diri? Oleh karenanya RASA BERSALAH menurut penelitian David R. Hawkins, M.D., Ph.D., berada di level terbawah yang sangat menyedot energy manusia. Artinya, SANGAT BERBAHAYA. Ini pula sebabnya mengapa salah satu kunci keajaiban dalam hidup adalah MEMAAFKAN, yang dalam hal ini termasuk MEMAAFKAN DIRI SENDIRI. MEMAAFKAN akan membuat kita bisa MENERIMA DIRI SENDIRI dan MENERIMA KENYATAAN akhirnya bisa BERSYUKUR serta MENGAMBIL HIKMAH. Oleh karenanya MEMAAFKAN masuk ke dalam kategori POWER. Dan jika kita sadari inilah sebabnya kenapa TUHAN juga mengenalkan DIRI-NYA sebagai MAHA PENGAMPUN, karena ketika manusia menyadari adanya sifat itu manusia akan TERBEBAS dari RASA BERDOSA dan RASA BERSALAH yang BERKEPANJANGAN. Semua SIFAT TUHAN yang kita kenali sebenarnya bertujuan untuk membawa setiap manusia menuju zona POWER, bukan zona FORCE. Namun yang terjadi tidak sedikit orang beragama yang jiwanya kecanduan menggunakan FORCE, bukan POWER.

Bersambung ke bagian 3 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
The Happiness Consultant

PERTANYAAN WAJIB DALAM HIDUP ; SAYA SEDANG MENGGUNAKAN FORCE ATAU POWER? - Bagian 3 (Tamat)



Apapun pekerjaan, karir, kegiatan bahkan pernikahan yang di dalamnya dibangun dengan energy FORCE, pasti tidak akan lancar, berantakan, amburadul, ambu-entut. Kadang manusia yang belum menyadari ini akan melemparkan keadaan itu kepada Tuhan. Oh ini ujian, oh ini cobaan dari Tuhanku. Mbahmu kui !!! Introspeksi dulu donk. Cek diri kita, kalau sedang dan sering menggunakan FORCE ya itu salah kita sendiri. Mari kita lihat fenomena lain. Bukankah yang sekarang memerintah itu dulunya adalah para pendemo pemerintahan sebelumnya? Lalu kita lihat, saat para pendemo itu naik ke panggung pemerintahan apakah mereka memerintah lebih baik dari pemerintah sebelumnya?  Ndak juga tho? Podo wae gak karu-karuan. Lha demonstrasi itu udah jadi hobi, padahal itu FORCE. Jika anda sekarang sudah menikah silahkan dibuktikan. Bertengkarlah setiap hari dengan pasangan anda, lalu lihat apa yang terjadi dengan rejeki anda berdua. Saya jamin bakalan seret. Ini yang dalam bahasa religi dikatakan “malaikat pembawa rejeki tidak bisa masuk ke rumah anda”. Hmmm seharusnya materi FORCE dan POWER ini wajib diikuti oleh mereka yang akan menikah ya? Hihihihihi.

Tuhan sudah memberikan password kepada kita sebenarnya. Untuk insan-insan yang dekat dengan-Nya dipanggil dengan panggilan WAHAI JIWA YANG TENANG. Bukan Wahai Jiwa Yang Sukses, tapi JIWA YANG TENANG. Coba cermati, ada kata TENANG. Itu jelas POWER, bukan FORCE. Jiwa yang galau, jiwa yang penuh keinginan, jiwa yang penuh kemarahan, jiwa yang penuh dendam, ya jauh dari Tuhan. Jadi ciri sederhana saat kita “jauh” dari Tuhan adalah saat diri kita didominasi pikiran dan perasaan di zona FORCE. Dan saat kita “mendekati” kualitas Tuhan maka diri kita dipenuhi dengan pikiran dan perasaan di zona POWER. Mari kita renungkan. Kita TAKUT KEPADA TUHAN atau MENCINTAI TUHAN? TAKUT itu FORCE, MENCINTAI itu POWER.

Dalam one day workshop AURA TRANSFORMATION saya biasanya mensimulasikan POWER dan FORCE ini. Ada sebuah simulasi dimana dengan niat kita bisa MENGGERAKAN LENGAN orang lain. Ya anda tidak salah baca, MENGGERAKKAN LENGAN. Namun ketika saat melakukan ini diri kita dipenuhi obsesi, keinginan yang berlebihan untuk menggerakan lengan justru TIDAK BISA. Mengapa? Karena simulasi ini HANYA BISA DILAKUKAn saat diri kita TENANG, DAMAI, IKHLAS, PASRAH. Ada pula simulasi yang lain, agak berbeda dengan simulasi yang saya sebutkan tadi yaitu menggerakkan telapak tangannya saja. Jika diri kita dipenuhi FORCE maka yang biasanya terjadi adalah REVERSE. Maksudnya, kita meniatkan menggerakan telapak tangan itu ke kiri dan yang terjadi malah ke kanan. Kalau meniatkan menggerakkan ke kanan, eh malah ke kiri. Ini sebuah penjelasan mengapa kalau kita terlalu ngotot dan bernapsu mengejar sesuatu dalam hidup yang terjadi justru sebaliknya. Bahkan dalam simulasi banyak pula dimana telapak tangan tidak bergerak sama sekali. Ini jelas terjadi akibat niat dipenuhi FORCE. Simulasi-simulasi di atas dengan mudah kita lakukan saat kita menggunakan POWER. TENANG, DAMAI, IKHLAS, PASRAH.

Nah, apa kesimpulannya? Selalu tanyakan dalam diri, SEKARANG SAYA SEDANG MENGGUNAKAN FORCE atau POWER? Jika kita menghadapi banyak kesulitan dalam bidang apapun, di awal boleh saja kita mengatakan ini ujian hidup. Tapi kalau terus menerus dan berkepanjangan jelas itu sebuah sinyal dari kehidupan bahwa kita terlalu didominasi oleh FORCE. Termasuk dalam berdo’a. Kita pakai FORCE atau POWER? Mari lebih peka dengan segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita. Karena alam semesta selalu menjuju titik harmoni, ia pun akan mengajak kita ke titik harmoni tersebut. Baca tanda-tandanya, apakah kita menggunakan FORCE atau POWER. BACALAH !!!

Bahasan tentang FORCE dan POWER ini apakah akan mengubah semua orang dari FORCE menuju POWER? No !! Ini bukan mengutuk, tapi PASTI ADA DI ANTARA ANDA yang TIDAK PERCAYA dan MENCIBIR bahasan ini. Memang harus ada yang seperti itu dan harus ADA BANYAK ha ha ha ha ha. Sebagaimana yang saya sering sampaikan, ILMU PASRAH hanya efektif saat banyak orang TIDAK PERCAYA. Dan dari dulu sampai kapanpun semesta akan menjaga keseimbangan tersebut demi keberlangsungan kehidupan. Sampai jumpa di note selanjutnya kawans.

Tamat.

Salam Quantum

ARIF RH
The Happiness Consultant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar