SMILE...^_^

Jumat, 18 Mei 2012

PITA MOBIOUS ; PERMAINAN SEDERHANA UNTUK MENCERAHKAN JIWA – By Arif Rh


PITA MOBIOUS ; PERMAINAN SEDERHANA UNTUK MENCERAHKAN JIWA – Bagian 1



Sodara-sodaraku, coba perhatikan anak-anak playgroup atau taman kanak-kanak. Ketika ibu guru bertanya, “Siapa yang bisa menjawab pertanyaan ibu guruuuuuu !!?”. Saya yakin semua anak akan menjawab sambil angkat tangan, “Saya ibu guluuuuuuuuu !!!”. Padahal anak-anak itu belum tahu pertanyaannya loh he he he he. Namun coba amati anak-anak itu ketika duduk di bangku kuliah. Ketika dosen di depan ruang kuliah bertanya, “Ada yang mau bertanya?”. Anak-anak yang sama, yang dulu waktu masih di playgroup atau TK berani angkat tangan dan menjawab, bisa jadi berubah diam seribu bahasa. Tangan serasa berat untuk diangkat. Serasa gaya gravitasi di ruangan itu sepuluh kali lipat lebih besar dari 9,8 m / detik kuadrat he he he. Why? Whats wrong in their 12 years? (iki bener ora yo english e?). Pendapat saya karena ada sebuah sistem yang berbeda saat di playgroup dan TK dengan saat anak-anak itu masuk ke SD, SMP dan SMA. Yang tadinya BERMAIN SAMBIL BELAJAR menjadi TERTEKAN SAMBIL BELAJAR he he he he. Yo gimana mereka bisa berpikir reek reek !!!

Nah oleh karenanya kali ini kita akan BERMAIN-MAIN sambil BELAJAR bersama. Apa permainannya anak anaaak? PITA MOBIOUS. Betul sekaliii, baguuus bagusss qiqiqiqi. Mungkin belum banyak yang familiar dengan PITA MOBIOUS atau MOBIOUS STRIP (versi englishnya). Saya mengenal PITA MOBIOUS ini pada awal tahun 2010. Gak sengaja saya temukan pas googling nemu artikel dan video video tentang pita mobious. Awalnya saya bingung. Ini buat apaan sih? Eh lama-lama saya coba bikin dan "TING" !!! ada sebuah AHA MOMENT. Lho, ini kan bisa menjelaskan ini, ini dan ini? Jadi deh tu pita masuk ke khasanah simulasi training saya he he he. Nah sebenarnya apa yang saya bahas di sini nanti tidak ada di artikel atau di video-video di dunia maya itu. Bahkan setahu saya tidak dibahas oleh si penemu pita mobious. Ini penalaran filosofis “ngawur” yang saya rangkai sendiri, othak athik gathuk he he. Dan ketika saya menjelaskan konsep rumit kepada orang lain dengan pita mobious ini ternyata memudahkan saya untuk membuat mereka berkata, iya ya? Tapi ya ada juga sih yang malah tambah bingung dan berkata, “mumet aku mas” hua ha ha ha ha !!! Yang jelas paham gak paham nanti dicoba ya kawans … Saya jamin mudah dipraktekkan kok, tapi saya tidak tanggungjawab kalau anda nanti tersesat ha ha ha.

Apa sih pita mobious? Dari wikipedia berbahasa Indonesia, Pita Möbius dijelaskan sebagai “sebuah obyek topologis yang hanya memiliki satu sisi atau permukaan dan satu komponen perbatasan.” Pita ini ditemukan secara bersamaan namun tidak berhubungan satu sama lain oleh dua matematikawan Jerman August Ferdinand Möbius dan Johann Benedict Listing pada 1858. Seperti apa sih pita mobious ini? Mari kita perhatikan gambar berikut ini :


Hanya dengan memperhatikan gambar itu sudah jelas atau belom? Oke deh daripada bingung saya jelaskan ya. Jadi begini cara membuatnya :
  1. Siapkan kertas HVS dua lembar, gunting dan pulpen atau spidol kecil. Kertas HVS ini sebaiknya yang 80 gram jadi tidak terlalu tipis. Boleh ukuran kuarto boleh ukuran folio. Anda boleh juga gunakan kertas lain yang lebih tebal. Yang penting tidak terlalu tipis nanti mudah sobek.
  2. Gabungkan kedua lembar kertas HVS itu dengan lem secara memanjang, bukan melebar. Jika anda menggunakan kertas yang sudah lebar dan panjang hal ini tidak perlu dilakukan. Nah penjelasan selanjutnya saya asumsikan anda menggunakan kertas HVS.
  3. Lalu setelah sambungan lemnya kering, gunting di bagian tengah secara MEMANJANG, bukan melebar. Dari tahap ini anda akan mendapatkan kertas HVS memanjang seperti pita.
  4. Kemudian “plintir” salah satu ujung pita kertas itu lalu sambungkan dengan ujung lainnya yang tidak “diplintir”. Setelah disambungkan akan membentuk seperti di gambar itu. Kalau belum sama berarti keliru. Ingat hanya salah satu ujung yang di “plintir” baru kemudian disambungkan. O ya “mlintir” di salah satu ujungnya itu hanya sekali lho ya, tidak boleh lebih dari sekali.
Traraaaaaaaaaaa. Anda sudah memiliki pita mobious. Benda sederhana yang sudah anda buat itu bisa menjelaskan banyak hal. Bisa menjelaskan rahasia dualisme, fractal, keterkaitan segala sesuatu di alam semesta bahkan juga dimensi kelima. Kita akan bahas pada bagian selanjutnya.

Bersambung ke bagian 2 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)





PITA MOBIOUS ; PERMAINAN SEDERHANA UNTUK MENCERAHKAN JIWA – Bagian 2




Oke. Anda sudah bikin belum pita mobiousnya? Apa anda baru cuman baca? Ayo “ngacung” siapa yang udah bikin !!? Ha ha ha ha. Hmmm sebaiknya anda bikin dulu pita mobiousnya yaaa jadi kita bisa langsung praktek. Bermain sambil belajar bersama. Nah saya anggap anda semua udah membuat pita mobiousnya. Sekarang saya tanya, pita mobious yang ada ditangan anda itu DUA PERMUKAAN atau SATU PERMUKAAN? Satu atau dua? Ha ha ha. Daripada bingung ambil spidol atau pena anda. Lalu, buat garis ditengah pita itu. Buat garis tanpa terputus terus, terus dan teruuuus. Jika nanti garis itu NYAMBUNG artinya pita mobious adalah SATU PERMUKAAN. Jika garisnya TIDAK NYAMBUNG berarti pita mobious itu DUA PERMUKAAN. Masih bingung? Begini lho bikin garisnya he he he :


Nah. Sudah pasti garisnya nyambung khan? Itu artinya pita mobious ini hanya SATU PERMUKAAN. Pada saat pelatihan banyak peserta yang menduga bahwa pita mobious ini DUA PERMUKAAN. Mereka lupa bahwa ujung kertas HVS saat membuatnya ujungnya “diplintir”. Jika tidak “diplintir” maka akan menghasilkan “gelang kertas” dengan dua permukaan. Sampai di sini apa makna filosofinya?

Anda bisa perhatikan di sekitar anda, semuanya adalah DUALITAS alias berpasangan. Ada pria, ada wanita. Ada siang, ada malam. Ada atas, ada bawah. Ada depan, ada belakang. Ada panas, ada dingin. Apa lagi? O ya, ada baik, ada buruk. Ada sukses, ada gagal. Ada rajin, ada malas. Ada lapar, ada kenyang. Ada kaya, ada miskin. Dan sebagainya, dan sebagainya. Itu adalah DUALITAS atau POLARITAS. Itulah yang disebut sebagai KENYATAAN bukan? Ya, anda tanyakan ke siapapun itu KENYATAAN. Namun di sini jika anda tanya ke saya, saya katakan semua itu SEMU. DUALISME dan POLARITAS itu ILUSI.

Jika kita menaikkan level kesadaran kita maka semua hal yang kita lihat sebagai DUALITAS sebenarnya SATU. Ibarat DUA SISI dari SATU KOIN yang sama. Saya ambil contoh sederhana begini. Ada fenomena MALAM dan SIANG. Keduanya adalah DUALITAS. Namun bukankan itu terjadi karena kita sebagai “object cahaya matahari”? Saat kita tidak mendapatkan cahaya matahari karena matahari sedang ada di belahan bumi yang lain, kita katakan itu malam. Demikian juga sebaliknya, saat kita mendapatkan cahaya matahari kita katakan ini siang. Sekarang bagaimana kalau anda “melebur” dengan sumber cahaya itu sendiri. Ini misal lho ya, anda menyatu dengan matahari sebagai sumber cahaya. Apa masih ada siang dan malam bagi anda? Jelas tidak ada. Ini berlaku pula dalam tataran kesadaran spiritual. Saat kesadaran kita sudah “menyatu” dengan SUMBER CAHAYA atau bahkan CAHAYA DI ATAS CAHAYA yaitu DIA YANG MAHA HIDUP maka kita akan lepas dari “perangkap” DUALITAS. Pada level ini seseorang akan MEMBERIKAN CINTA KEPADA SEMUA MAKHLUK tanpa PILIH-PILIH apakah dia KAYA atau MISKIN, apakah dia RAKYAT BIASA atau PEJABAT. Tidak lagi terjebak dalam DUALITAS.

Seseorang yang telah menyadari bahwa sebenarnya kehidupan yang “nampak dua sisi” ini sebenarnya hanya “penampakan yang SATU” akan lebih mudah mengelola pikiran dan emosinya. Sangat mumpuni dalam mengelola prasangka alias persepsinya terhadap suatu hal. Saat gagal dia tetap tenang, saat berhasil ya tetap tenang. Sementara orang yang masih terjebak pada dualitas akan depresi saat gagal dan akan lebay saat sukses, sangat labil. Karena sukses dan gagal adalah dua sisi dari koin yang sama, yaitu BELAJAR. Berkenaan dengan kesadaran melampaui dualitas ini saya juga pernah iseng bertanya kepada seorang teman :

Saya : “Menurut kamu, kalau saya katakan “MALAM BERSAMAAN DENGAN SIANG” masuk akal gak?”
Teman : “Wah, ya gak gitu ah, siang ya setelah malam, atau malam setelah siang”
Saya : “Kalau semisal kamu ngelihat bumi dari ruang angkasa sana, bukankah MALAM BERSAMAAN DENGAN SIANG?”
Teman : “Haaaa? Iya ya?”

Dialog di atas hanya sekedar contoh bagaimana ketika kesadaran kita melampaui dualitas kita bisa melihat kebenaran yang sejati. Jadi jangan heran ketika Tuhan berfirman, "SESUNGGUHNYABERSAMA KESULITAN, ADA KEMUDAHAN". Perhatikan kata BERSAMA, bukan SESUDAH ! KataBERSAMA menunjukkan KESADARAN MELAMPAUI DUALITAS. Kata sesudah masih dalam perangkap dualitas. 

Bersambung ke bagian 3 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)



PITA MOBIOUS ; PERMAINAN SEDERHANA UNTUK MENCERAHKAN JIWA – Bagian 3 (tamat)



Pita mobious ini bagi saya adalah bisa untuk memaknai bagaimana SUMBER ASAL kehidupan bermula. Ya, kita semua bersumber dari SUMBER yang SATU. Dan coba cermati baik-baik, pita mobious ini tidak ada atas, tidak ada bawah. Tidak ada kanan, tidak ada kiri. Tidak ada depan, tidak ada belakang. Sebuah “object” yang sangat sangat berbeda dengan yang lain. Ini bisa kita ambil filosofinya sebagai DZAT TUHAN yang TIDAK BISA disetarakan dengan apapun. SANGAT UNIK dan sangat sulit untuk dipahami namun sekaligus “sederhana”, ini paradoksnya.

Bukan laki laki, bukan perempuan, bukan pula banci. Tidak di sini dan tidak di situ. Huaaah mumet !! Itulah sebabnya dalam khasanah spiritual jawa TUHAN diekspresikan sebagai “tan keno kinoyo ngopo”. Alias gak bisa dibayangkan seperti apa. MBUH !! Itu tepatnya. Dzat ESA inilah yang MENAMPAKKAN DIRINYA dalam kehidupan sebagai DUALITAS, padahal DIA MAHA ESA, tidak berbilang. Nah, ketika TUHAN yang merupakan “perbendaharaan rahasia” ini “ingin dikenal”, ia menciptakan alam semesta dan makhluk. Di sinilah DIA menampakkan dirinya melalui DUALITAS atau POLARITAS. Supaya mudah dipahami mari kita lakukan simulasinya.

Sekarang ambil gunting. Lalu gunting pita mobiousnya di bagian tengah menyusuri garis yang anda buat tadi. Jadi ini ceritanya kita sedang membelah pita mobiousnya menjadi dua bagian. Sebelum dilakukan saya mau tanya dulu. Kira-kira nanti jadi berapa “gelang kertas”? Ketika saya tanyakan ini biasanya peserta akan menjawab DUA. Ya logikanya karena dibelah dua di tengah ya jadi dua. Mari berhenti berasumsi dan sekarang mulai menggunting. Oke jadi berapa? SATU !!! ha ha ha ha. Ya, “gelang kertasnya” tetap masih satu hanya saja jadi lebih kecil dan lebih besar “diameternya”. Namun tunggu dulu, kenapa saya menyebutnya ”gelang kertas”? bukan pita mobious?.

Karena setelah dibelah dua dan menjadi satu “gelang kertas” ia berubah sifat. Ia memang mirip bentuknya dengan pita mobious tapi menjadi sebuah object yang memiliki DUA SISI. Saya ulangi, dibelah tetap masih jadi SATU namun yang tadinya SATU permukaan menjadi DUA PERMUKAAN. Bisa anda buktikan dengan membuat garis yang membelah “gelang kertas” itu maka garisnya hanya ketemu di satu sisi, sedangkan sisi yang sebelahnya tidak terkena goresan spidol kita. Inilah yang saya sebut di atas terjadi DUALITAS ! Kalau kita misalkan “object turunan” ini sebagai alam semesta, maka tidak heran alam semesta yang merupakan “turunan sumber asal’ ini sifatnya DUALITAS, berbeda dengan SIFAT SUMBER ASALNYA yang NON DUALITAS.

Yang menarik lagi, saat kita terus membelah belah  pita “gelang kertas”itu sampai tiga level, kita akan menemukan jumlah “gelang kertas” yang terbentuk MEMENUHI DERET BILANGAN FIBONACCI yaitu 1, 1, 2. Saat awal pita mobious adalah 1 pita. Kita belah pertama kali akan menjadi 1 pita “gelang kertas” dua permukaan. Object ini kemudian kita belah lagi akan menjadi 2 pita “gelang kertas”. 1, 1, 2 adalah deretan bilangan fibonacci. Kemudian sejak dari ‘gelang kertas turunan pertama” dari pita mobious, “gelang kertas” turunan setelah dibelah memiliki bentuk yang sama, dua permukaan, hanya saja lebih kecil dan “diameternya” lebih lebar (sebenarnya gak pas saya pake istilah diameter, gak apa apa la yau he he he he).

So, INI FRACTAL dan MEMENUHI DERET BILANGAN FIBONACCI. Jadi sampai di sini saya seperti melihat bagaimana proses “evolusi” alam semesta terbentuk sesuai dengan pola-pola riilnya. Bagi anda yang masih bingung soal apa itu fractal, silahkan mampir ke catatan saya berjudul KEAJAIBAN FRACTAL ; TUHAN MELETAKKAN RAHASIA DI DEPAN MATA KITA SETIAP HARI. Saya tidak meneruskan membelah-belah lagi. Setelah 3 level ini saya tidak tahu apakah masih memenuhi deret fibonacci atau tidak. Tapi misalpun tidak ya gak masalah, karena ini hanya untuk perumpamaan saja. Dalam kenyataannya TIDAK SEMUA hal memenuhi bilangan fibonacci, hanya saja BANYAK yang demikian.

Kembali pada simulasi “gelang kertas”. Satu lagi yang menakjubkan adalah, ketika kita membelah-belah “gelang kertas” tadi terus menerus, semua “gelang kertas” yang dihasilkan saling terkait satu sama lain dan menyatu. Apa maknanya? Ini bisa kita maknai bahwa dalam kehidupan senyatanya memang pada hakikatnya alam semesta ini SATU dan MENYATU. Konsekuensinya ya segala sesuatu di alam semesta ini TERHUBUNG satu sama lain. Anda, saya, hewan, tumbuhan, gunung, bintang dan apapun, WE ARE ALL CONNECTED.

Sampai di sini apakah bisa dipahami? Atau tambah mumet kayak beberapa teman saya, ha ha ha ha. Judulnya pencerahan tapi malah pemusingan ya? ha ha ha ha ha. Baik kita simpulkan. Simulasi pita mobious ini menunjukkan kepada kita tentang beberapa hal, yaitu :
  1. SUMBER ASAL KEHIDUPAN
  2. DUALITAS / POLARITAS
  3. KESADARAN MELAMPAUI DUALITAS
  4. FRACTAL / BILANGAN FIBONACCI
  5. KESATUAN SEMUA HAL DI ALAM SEMESTA
Silahkan dicoba sendiri bermain langsung dengan pita mobiousnya. Demikian catatan saya kali ini. Semoga bermanfaat. Mohon dimaafkan kalau banyak hal di sana sini yang gak nyambung dipaksa-paksain nyambung. Maklum namanya juga pake ilmu “othak athik gathuk”, hua ha ha ha . Sampai jumpa di catatan selanjutnya.

Tamat

Salam Quantum

ARIF RH
(The Happiness Consultant)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar