SMILE...^_^

Rabu, 09 Maret 2011

Zat Tambahan Berbahaya Dalam Makanan


Pengantar

Banyak makanan saat ini yang tidak aman lagi untuk dikonsumsi. Di dalam makanan sehari-hari ternyata mengandung bahan kimia racun dan berbahaya, baik sebagai pewarna, penyedap rasa dan dan bahan campuran lain. Maraknya penggunaan bahan tersebut adalah banyak tersedia di pasaran, juga harganya relatif sangat murah.

Bahan itu berpengaruh terhadap tubuh kita dalam level sel, sehingga kebanyakan kita akan mengetahui dampaknya dalam waktu yang lama. Dampak negatif yang sudah tercatat antara lain adalah dapat memicu kanker, kelainan genetik, cacat bawaan lahir, dan lain-lain.

Tidak ada cara untuk menghindar 100% dari bahan-bahan kimia itu dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi paling tidak adalah meminimalkan penggunaannya sehingga tidak melewati ambang batas yang disarankan.


Jenis Bahan Tambahan Berbahaya Itu

Berikut adalah contoh bahan-bahan yang bersifat racun yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari :


1.  Sakarin (Saccharin)

Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali lebih manis dari gula biasa. Oleh karena itu, ia sangat populer dipakai sebagai bahan pengganti gula.

Namun harus diingat bahwa ada dampaknya pada tubuh manusia. Pada tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama lebih dari 2 tahun, menunjukkan munculnya kanker pada mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup).

Sekalipun hasil penelitian ini masih kontroversial, namun kebanyakan para peneliti berpendapat, sakarin memang meningkatkan derajat kejadian kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para pemakai, khususnya pada kaum laki-laki.

Food and Drug Administation (FDA) Amerika menganjurkan untuk membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para penderita kencing manis dan obesitas. Dosisnya agar tidak melampaui 1 gram setiap harinya.


2.  Siklamat (Cyclamate)

Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Bilamana kadar larutan dinaikkan sampai dengan 0,5%, maka akan terasa getir dan pahit.

Siklamat dengan kadar 200 mg per ml dalam medium biakan sel leukosit dan monolayer manusia (in vitro) dapat mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah. Tetapi hewan percobaan yang diberi sikiamat dalam jangka lama tidak menunjukkan pertumbuhan ganda.

Di Inggris penggunaan siklamat untuk makanan dan minuman sudah dilarang, demikian pula di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat.


3.  Nitrosamin

Sodium Nitrit adalah bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu kuning. Ia berbentuk bubuk, butiran atau bongkahan dan tidak berbau. Garam ini sangat digemari, antara lain untuk mempertahankan warna asli daging serta memberikan aroma yang khas pada sosis, keju, kornet, dendeng, daging ham, dan lain-lain.

Untuk pembuatan keju dianjurkan kandungan sodium nitrit tidak melampaui 50 ppm, sedangkan untuk bahan pengawet daging dan pemberi aroma yang khas bervariasi antara 150 – 500 ppm.

Sodium nitrit adalah precursor dari nitrosamines, sementara nitrosammes sudah dibuktikan bersifat karsinogenik pada berbagai jenis hewan percobaan. Oleh karena itu, pemakaian sodium nitrit harus hati-hati dan tidak boleh melampaui 500 ppm. Selain itu, pada makanan bayi sama sekali dilarang mengandung sodium nitrit.


4.  Pewarna Sintetis

Hasil pengamatan di lapangan, di pasar ditemukan ada 5 (lima) zat pewarna sintetis yang paling banyak digemari di Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau dan coklat.

Dua dari lima zat pewarna tersebut, yaitu merah dan kuning adalah Rhodamine-B dan metanil yellow. Kedua zat pewarna ini termasuk golongan zat pewarna industri untuk mewarnai kertas, tekstil, cat, kulit dsb. dan bukan untuk makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kedua zat warna tersebut kepada tikus dan mencit mengakibatkan limfoma (kenker pada kelenjar getah bening).. Selain itu, boraks, juga merupakan zat pewarna yang juga sekaligus sebagai pengawet favorit yang sering digunakan oleh produsen makanan.


5.  Monosodium Glutamat (MSG)

Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin adalah penyedap masakan dan sangat populer di kalangan para ibu rumah tangga, warung nasi dan rumah makan. Hampir setiap jenis makanan masa kini dari mulai camilan untuk anak-anak seperti chiki dan sejenisnya, mie bakso, masakan cina sampai makanan tradisional sayur asam, lodeh dan bahkan sebagian masakan padang sudah dibubuhi MSG atau vetsin.

Pada hewaan percobaan, MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel saraf (neuron), degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina (penyebab kerusakan mata), menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak.


Penutup

Semua bahan berbahaya itu kini kerap termakan, sadar atau tidak, telah menjadi teman dan bagian dari keseharian manusia. Setidaknya dengan membaca artikel ini, sekarang anda sudah tahu kan betapa bahayanya zat-zat beracun tersebut dan mau mulai menjaga kesehatan apabila masih mengiginkan hidup yang lebih lama dan sehat.

Gaya hidup sehat terkadang sederhana, yaitu mencoba menghindari bahan beracun tersebut. Namun gaya hdiup serampangan kerap pula hidup dekat dengan bahan berbahaya tersebut. Hidup adalah pilihan: Mau hidup sehat sampai usia senja, atau, hidup gaya tetapi dengan segala penderitaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar