SMILE...^_^

Minggu, 06 Maret 2011

Syndrome Emotional


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
==============================

Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan "Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah" (H.R. Malik).

Rasa kesal saat kita terhadap orang yang serng menyakiti kita dan ada keinginan untuk membalas perbuatan ialah suatu bentuk dari kemarahan. Dampaknya memang cukup mengkhawatirkan nich. Sahabat, ayo kita belajar lebih sabar menjalani hidup ini. Ingat, kalau bisa karena terbiasa. So, Yuk mari kita realisasikan untuk sabar dalam kehidupan kita sehari-hari. Kali ini Nai ingin berbagi tentang cara-cara meredam amarah. Check this out :
1. Langkah awal saat kita merasakan perasaan marah melanda, sebaiknya kita segera Membaca Ta’awwudz. Karena hanya kepada Allah lah kita bisa meminta pertolongan.
"dan jika syetan datang menggodamu, berlindunglah kepada Allah...." (al- a'raf : 200)
Rasulullah bersabda Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim, Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (H.R. Bukhari Muslim).

2. Berikutnya sahabat, segeralah mengambil air wudhu.
Rasulullah bersabda Kemarahan itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah (H.R. Abud Dawud).
Nach jadi kalau sahabat sedang Syndrome emotional. Yach maksud Nai penyakit orang kalau sedikit-sedikit diselasaikan dengan cara kemarahan. Kita langsung saja ambil air wudhu.
3. Masih belum hilangkah perasaan marah sahabat? Jika sahabat marah dengan keadaan berdiri maka duduklah, jika masih belum hilang maka berbaringlah.
Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah (H.R. Abu Dawud).
Sahabat, Setiap emosi memerlukan persiapan tenaga untuk mengekspresikannya. Misalnya marah, takut, atau ragu-ragu memerlukan kinerja organ dalam yang berbeda untuk dapat menunjang kebutuhan tenaga yang diperlukan. Disini yang berperan mengatur kinerja organ dalam adalah saraf otonom. Yang merangsang saraf otonom paling efektif adalah titik perut (pusar). Jadi sahabat selain sebagai titik tolak ukur yang membagi dua sama panjang antara tubuh bagian atas (dari perut hingga kepala) dan tubuh bagian bawah (dari perut hingga kaki), pusar adalah pusat emosi yang ada pada tubuh kita. Nach, pada saat sahabat duduk maka posisi pusar kita dalam keadaan tertekuk maka itulah insya allah membantu emosi kita meredah.

4. Jika langkah diatas masih belum mampu menghilangkan rasa kesal didiri sahabat. Sebaiknya sahabat, diam. Menjaga perkataan lalu banyak-banyak berzikir atau membaca surut cinta dari Allah (Al qur’an).
Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad).
5. Islam punya solusi kok sahabat untuk meredam amarah. Nggak perlu ke dukun untuk sibuk balas dendam terlalu kuno dan primitif plus konvensional jika sahabat menggunakan cara tersebut. Ingat yach, jika kita yang menyimpan dendam kesumat maka pemiliknyalah yang akan mendapat akibat tersebut pertama kali. Yach penyakit datang dari diri kita sendiri. Fikiran jadinggak beres.
Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi)
Nai ingat saran sahabatku yang selalu melindungi diri ini dikala setiap masalah menghampiri Nai “Nai, remember! always ikhlas and possitive thinking in this world”. Sempat lelah menghadapi masalah yang seabrek mengunjungi namun Nai selalu ingat pesan sahabat. Jadi, kalau kita ikhlas nggak mungkin kita menghadapi masalah dengan marah apalgi sampai ngambaek sama Allah. Jangan yach, sahabatku!
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Insyirah 5-6 : “karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
...
( Surah Al-Baqarah ayat 286 )

Sahabat, Jangan lagi yach marah. Rugi!
Rugi tenaga, energi tubuh kita habis karena marah-marah.
Rugi waktu, tadinya kita bisa aktivitas yang bermanfaat jadi terhambat gara-gara marah.
Rugi barang, nach bagi sahabat nich yang punya kebiasaan marah terus banting barang. Sayang atuh kalau barangnya di buang-buang mending di sedekahin saja, lebih bermanfaat.
Rugi kesehatan, kesel sendiri kan jadinya kalau terus-terusan marah? Apa lagi kalu lagi ngambek kalau kata orang palembang bilang sich di cugakin alias d kacangin. Waduh, sedih amat yach kalau marah terus nggak ada yang perhatiin. Makanya sahabatku, jangan marah-marah lagi yach? Say stop syndrome emotionial, yes to love. Peace!

Mudah-mudahan kita menjadi sosok yang lebih baik untuk nanti dan esok.
Wassalamulaikum wr. wb
---------------------
_Nai_

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar