SMILE...^_^

Minggu, 14 Agustus 2011

cara memperbaiki seluruh anasir dalam diri guna memperkokoh pondasi jiwa ketika diterpa angin ribut kehidupan.


 Sebagaimana kita ketahui bahwa diri kita terbentuk atas empat anasir, yaitu api, air, tanah, dan udara. Sedangkan satu anasir pelengkap yaitu eter belum kita selami untuk saat ini.
Banyak dari kita yang sampai hari ini baru berusaha mati-matian memajukan kehidupan raganya. Ia bekerja keras, mencari uang, ketenaran, nama baik, gengsi sosial, koleksi rumah atau mobil. Ketika kalimat diatas saya tulis, bahkan pikiran telah siap berargumentasi, "saya kan butuh uang untuk menghidupi keluarga"
Sangat betul sekali bahwa kita semua harus bekerja keras untuk hal apapun. Tidak ada satu pelajaran spiritual manapun yang menyarankan untuk tidak bekerja dan malas-malasan. Yang membedakan seseorang itu berkesadaran dengan yang tidak berkesadaran dalam bekerja keras adalah, orang berkesadaran akan mempunyai INTENSI dalam bekerja keras yang terhubung dengan nilai-nilai mulia dalam dirinya. Sedangkan para pekerja keras bagi raga hanya memikirkan ego pribadi dan kepuasan individu.

Seperti bedirinya sebuah bangunan, dimana para pekerja telah mencampur adonan dari pasir, semen, dan air dalam komposisi yang pas sehingga bangunan dapat berdiri kokoh. Bangunan tersebut dalam komposisi yang tepat tidak mudah rapuh, tidak mudah runtuh walaupun terkena panas, hujan, maupun angin. Diri manusia dalam diterpa oleh badai kehidupan juga dipengaruhi oleh komposisi anasir yang membentuknya sehingga ia tetap bisa kokoh dalam terjangan badai hidup.

Dalam artikel pertama, kita telah menyadari peran penting dari nafas. Ya karena kesemua anasir tubuh ini mendapatkan ‘makanannya’ melalui nafas. Kita bisa menahan makan dalam beberapa hari, bisa menahan minum dalam beberapa hari, namun kita tidak bisa menahan nafas dalam beberapa jam.
Saya menempatkan nafas pada artikel pertama bukan tanpa alasan, karena pada awal kita melangkah mengarungi dunia dalam diri kita, jembatan penghubung kesadaran antara dunia luar dan dunia dalam adalah nafas! Banyak dari kita yang tidak menyadari peran penting dari nafas. Kita anggap nafas hanyalah menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida saja. Bahkan kita tidak menyadari bahwa semua kesan dari luar yang ditangkap oleh pikiran tersebut dibawa oleh nafas.

Sekarang coba perhatikan kembali nafas anda. Seberapa cepat irama nafas anda? Tentu saja dengan kejujuran anda sendiri dapat merasakan bahwa irama nafas anda saat ini termasuk cepat, sedang atau pelan.
Atau anda dapat mendengar hembusan nafas anda sendiri? Entah pada saat menarik nafas atau menghembuskan nafas, anda dapat mendengar hembusannya?
Bila irama nafas anda cepat atau anda dapat mendengar hembusan nafas anda, ketahuliah bahwa ada yang tidak beres dalam diri anda.

Sekarang saatnya anda memperbaiki seluruh anasir dalam diri anda. Bila hal ini telah anda lupakan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan selama ratusan, ribuan atau jutaan tahun yang lalu ( artikel ke sebelas ) karena anda saat ini sedang ‘amnesia’.

Kita tidak bisa hidup dengan anasir tanah saja yang menonjol, atau anasir api saja yang menonjol, atau apapun salah satu yang menonjol. Kesemua anasir pembentuk diri harus dalam komposisi yang pas. Bagaimana kita mengetahui bahwa ada ketidakseimbangan anasir dalam diri kita?
Beberapa poin ini bisa anda gunakan sebagai bahan refleksi diri:
  • Tanah : kekurangan anasir ini menyebabkan tidak membumi, tidak logis, ego tinggi, dan mau menang sendiri
  • Api      : kekurangan anasir ini menyebabkan pesimis, gampang loyo, tidak bersemangat, dan malas
  • Air       : kekurangan anasir ini menyebabkan emosi tinggi, gampang marah, salah mengambil keputusan
  • Udara  : kekurangan anasir ini menyebabkan banyak keraguan, takut akan masa depan, selalu merasa bersalah

Teknik ini adalah untuk memperbaiki anasir diri melalui nafas adalah:
  • Menarik nafas lewat hidung dan keluarkan lewat hidung adalah untuk anasir tanah
  • Menarik nafas lewat hidung dan keluarkan lewat mulut adalah untuk anasir air
  • Menarik nafas lewat mulut dan keluarkan lewat hidung adalah untuk anasir api
  • Menarik nafas lewat mulut dan keluarkan lewat mulut adalah untuk anasir udara

Anda cukup menganalisa diri anda, saat ini anasir apa yang perlu anda perbaiki. Kemudian sediakan waktu 5 – 10 menit. Duduk tenang, tutup mata anda dan lakukan pernafasan yang sesuai dengan kondisi yang anda perlukan.


Salam Jernih & Damai
Agung Webe – http://www.agungwebe.net
Dubai, 14 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar