SMILE...^_^

Selasa, 11 Januari 2011

BUNDA, BANGUNKAN "SENJA" DI ESOK NANTI

BUNDA, BANGUNKAN "SENJA" DI ESOK NANTI
______________________________________________

Hujan deras siang tadi masih menyisakan gerimis di luar sana, suaranya lirih namun teratur, indah sekali. Pun bagiku yang masih menatap kosong ruangan ini, bersama gadis yang cantik sekali, secantik namanya, Senja.
Senja adalah putriku satu-satunya, yang teramat aku cintai dengan segenap rasa yang aku punya.

~:~:~:~
"Bundakok belum tidur jugaSenja kan sudah."

"Iyakalau ngantuk Bunda pasti tidurSenja belum ngantuk?"

"Belumkalau gitu boleh Senja nanya Bun?"

"Kenapa sayang?"

"Bundakata orang sabar itu ada batasnyalalu kalau kita sudah mencapai batas kesabaran itu bagaimanaMisalnya kalau kita merasa sakitdimana kita tahu kalau kita sudah berada di batas kesabaran untuk menahan rasa sakit itu?"

"Sayangitu kan kata sebagian manusiakita dengar perkataan ALLAH saja ya.
Sekarang ALLAH telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahanMaka jika ada diantaramu 100 orang yang sabarniscaya mereka akan dapat mengalahkan 200 orang kafirdan jika diantaramu ada 1.000 orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan 2.000 orangdengan seizin ALLAHDan ALLAH beserta orang-orang yang sabar.1)
Nahberarti kalau kita ingin bersama ALLAHberarti sabar itu tak boleh ada batasnyaMungkin bagi Bunda dan kamu,sabar itu sangat sulitsetidaknya kita belajar untuk bersabar.
Oiyabetapa banyak kemenagan yang diraih justru karena kesabarancontohnya perang BadarKita pun merayakan hari kemenangan setelah berlatih kesabaran dalam berpuasa selama sebulan bukan?
Bahkan Thomas Alfa Edison tidak akan menjadi penemu kalau dia membatasi kesabarannya."

"Heheee... Senja jadi maluBundatapi apa iya Senja bisa bersabar ya kalau misalnya Senja sakit tapi tidak ada Bunda disini?"

"Tentu saja sayangKalau menurut Bundaselama kamu percaya bahwa ALLAH tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.2)maka semua hal akan terasa biasa saja.
Mungkin tidak mudahtapi bukan berarti kita tidak bisa melewatinya."

"Iya Bundatapi kadang Senja sedih kalau misalnya suatu saat Senja harus kuliah di tempat yang jauhBunda yang jadi sendirian.
Kenapa ya Bunkalau menurut Senjajauh lebih sedih melihat orang yang kita sayangi sedih daripada kita sendiri yang sedang sedih."

"Bunda juga begitutapi bukankah kita mencintai orang lain itu dalam rangka mencintai ALLAH NakJadi yang terpenting buat kita adalah bagaimana orang itu juga dicintai oleh ALLAHBagaimana kita berusaha menjadikan diri kita membawa kebaikan buatnyaHanya hati yang menentukan jarak.
Kalaupun suatu saat Senja berada jauh dari Bunda, apakah berarti Bunda akan kehilangan cinta itu?
Tidak sayangBunda mencintaimu karena ALLAHjadi Bunda akan siap melepaskanmu untuk jauh dari Bundatapi Bunda tak akan sekalipun membiarkanmu jauh dari ALLAH."

"Bundaaaaa...... Senja sayaaaang sama Bunda."

"And I love u more than you know Hun....."

~:~:~:~
"BundaSenja sudah mulai ngantukBangunkan Senja di esok hari yasebelum SubuhSenja mau shalat dulu sebelum Subuh."

"Insya ALLAHTidurnya sambil tersenyum ya Nak.
Kata orang kalau kita tidur sambil tersenyummaka hati akan menjadi lebih lapanglalu kita akan bangun pagi dengan perasaan yang lebih lapang pula."

"Iya Bunda."

Aku melihatnya terlelap perlahan. Dia benar-benar menutup matanya sambil tersenyum, cantik sekali. Lalu pandanganku beralih ke sebuah tas di meja itu. Didalamnya ada hasil pemeriksaaan terakhir keadaannya.
Hatiku perih sekalikanker darah itu entah sudah berapa lama membuatnya sakit.
Tapi putriku tak pernah mengeluhbahkan dia yang menguatkanku.
Entah kenapa malam ini aku tak mengantuk sama sekali.
Aku ingin menatapnya sampai ia bangun nanti.

"Senjasudah jam 3Senja mau bangun sekarang atau pas Subuh saja?"

"Hoahem... iya BundaSenja bangun sekarang sajaTunggu Senja wudhu dulu ya Bunda."

"Iya." 

~:~:~:~
Gadisku bertadarus hingga Subuh.
Dan Subuh kali itu tak akan pernah kulupakan.
Ketika aku selesai mengucapkan salamSenja sudah roboh,Senja ternyata sudah pergi menghadap Penciptanya.
Ternyata ini adalah shalat terakhirku bersamanya, tapi aku berharap akan dipertemukan lagi dengannya……
Suatu saat nanti.

Senja, mungkin aku telah kehilanganmu, tapi tak ada yang harus selalu aku tangisi.
Bukankah terlalu lama menangisi perpisahan berarti menyesali perjumpaan?
Bahkan aku sangat bersyukur meskipun akhirnya harus kehilanganmu, sebab merasa kehilangan berarti kita telah diberi kesempatan untuk merasa memilikimu.
Ya, aku bersyukur -kepada-NYA- pernah ada bersamamu.

1) QS. Al-Anfaal [8] ayat 66
2) QS. Al-Baqarah [2] ayat 286


copas dr bang ALV VIN ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar