SMILE...^_^

Sabtu, 08 Januari 2011

LAYAKKAH KITA DICINTA......??

LAYAKKAH KITA DICINTA......??

Sahabat,
bertanyalah kita.
Hari ini.
Sejenak saja.

Kepada diri sendiri. Tentang sebuah lambang keberartian dan makna hidup yang sangat mendalam, yaitu kelayakan untuk dicintai.

Maka, layakkah kita dicintai?....

Sahabat, 
Layak dicintai adalah lambang keberartian. Sebab, cinta tak dipersembahkan untuk padang jiwa yang hampa. Tidak juga untuk karya-karya yang tak bermakna. Hanya bila kita berguna, maka kita layak dicintai. Hidup tak akan memberi ruang untuk orang - orang yang kikir, yang hanya bisa merusak dan tak pernah bisa membangun. Yang hanya pandai menghianati, menyakiti dan tak pernah berdaya untuk merajut kembali. Yang hatinya beku dan pernah mampu mengilhami. Hanya bila kita berarti, maka kita layak dicintai.

Nilai umum dari orang yang layak dicintai adalah kemanfaatan dirinya bagi kehidupan, bagi sesama, dan bagi keberlangsungan hidup diri dan orang lain. Bila daya manfaat dan keberartian merupakan labuhan cinta, maka sumber mata air keberartian itu ada pada kejujuran, dalam pengertiannya yang sangat luas. 

Sahabat,
Pada setiap jengkal wilayah sosial kita, selalu ada tempat untuk bertanya tentang itu : LAYAKKAH KITA DICINTAI..??

Seperti seorang istrii,
ada banyak karunia pada status itu. Tapi bukan karena status itu semata kita layak dicintai. Tapi pada apa yang kita ciptakan dengan status itu, pada kejujuran keistrian kita. Ketulusan untuk berkorban, berupa manfaat untuk orang-orang yang ada di rumah kita sendiri.

Sahabat,
Lihatlah anak-anak kecil disekeliling kita.
Polos.
Lugu.
Dan tak berdosa.
Maka, anak-anak selalu layak untuk dicintai dengan sepenuh hati. Orang-orang tua bahkan rela berkorban apa saja demi anak mereka. Sebab anak-anak itu selalu memancarkan ketulusan.
Tak ada dusta
Tak ada khianat
apalagi dengki dan hasad....
Itulah mengapa Al-Quran menamai mereka dengan "qurrota a'yun", yang indah dipandang mata. Sebab, sejujurnya disana ada ketulusan yang tak berbicara dengan kata-kata. Disana ada kejernihan yang memantulkan cahaya.

Sahabat,
Karenanya, kelayakan untuk dicintai pada dimensi yang paling mendalam adalah kemampuan seorang manusia untuk bisa mengerti apa yang seharusnya dilakukan sebagai seorang hamba yang diciptakan Allah di muka bumi ini. Yang kelak akan mati, lalu dimintai pertanggungjawaban. Maka, ia akan memburu cinta-Nya, agar layak dicintai.

Dan pada perburuan cinta itu, akan berhamburanlah amal-amal kebaikannya, untuk orang-orang yang ada disekelilingnya. Maka, profesi dan status tak kuasa membendung aliran kebaikan-kebaikan itu. Sebab, profesi dan status itu hanya lorong-lorong tempat orang-orang yang layak dicintai itu mengalirkan arus kebaikannya.

Sahabat,
bertanyalah kita
hari ini
sejenak saja
tentang hiruk pikuk pergulatan hidup yang kita jalani....
tentang rumah tangga yang berbilang tahun kita lalui......
atau 
tentang kerja-kerja duniawi yang menguras akal budi
disela oleh mimpi dan keinginan untuk memliliki bertumpuk rezeki
atau
tentang perburuan jabatan yang berlumur ketidakadilan
atau tentang belajar di meja-meja buku yang tak kunjung usai, ditingkahi malas dan lambaian jalan yang merajuk merayu.....

ADAKAH SEMUA ITU MENGANTARKAN KITA MENJADI ORANG YANG LAYAK DICINTAI....??





)I(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar