SMILE...^_^

Selasa, 11 Januari 2011

Ketenangan



Ketenangan adalah kebutuhan jiwa. Tidak perduli ia kaya, miskin, tua dan muda. Orang rela mengeluarkan banyak uang demi memeperoleh ketenangan, menempuh perjalanan ribuan kilometer untuk menemukan sosok tubuh yang mencintai, yang menenangkan jiwa. Bahkan ketenangan itu sangat berharga, melebihi barang berharga lainnya.

Pribadi yang tenang bukan berlaku lamban. Tenang adalah cermat berpikir dan hati-hati dalam memilih. Tenang menyampaikan kabar buruk dengan cara yang bijak, penyampaian fakta keras dengan cara yang lembut. Tenang juga adalah realisasi sebuah kerumitan dengan cara sederhana, pemberitahuan berita panas dengan cara yang dingin dan atau penolakan berat dengan cara yang ringan,

Cara mendapatkan ketenangan abadi adalah menjadikan diri kita intim berhubungan dengan Tuhan, bersama Allah SWT. Ketenangan inilah yang menjadi obat dari segala penyakit hati dan kekacauan hidup.

Luangkan waktu menyimak nasehat Ibnu Mas’ud, . seorang Shahabat Nabi Saw. Suatu hari beliau didatangi seseorang yang menginginkan nasihatnya, karena jiwanya sedang gundah dan resah.

“Kalau penyakit itu menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat.

Pertamadatangi tempat orang membaca Al Qur’aan. Bacalah kitab itu, atau, dengarkan baik-baik orang yang membacanya. Keduadatangi kumpulan orang-orang di majelis hikmah yang di sana mengingatkan hati kepada Allah. Ketiga,cari waktu dan tempat sunyi. Sendirian di sana menyembah Allah: lewat tengah malam, saat orang sedang tidur nyenyak, bangunlah mengerjakan shalat lail, minta kepadaNya agar jiwamu tenang, tenteram dan ikhlasmu timbul”.

Orang tersebut melaksanakan nasihat Ibnu Mas’ud. Ia berwudlu, kemudian membaca Al-Qur’an dengan khusyu', lalu ia merasakan perubahan. Jiwanya terasa tenang, hatinya tentram, pikirannya kembali jernih. Ketenangan benar-benar menyelimutinya.

Memang, hanya seseorang yang pernah panik dan gundah saja yang bisa merasakan nikmatnya sebuah ketenangan. Beruntunglah pribadi yang mengambil pelajaran dari kesalahan, tetapi juga tidak pernah menyesali sesuatu yang sudah lewat, yang mungkin timbul atas kekurangtenangan sikap dalam memilih desain masa depan.

Ketenangan itu menghapus segala rasa khawatir tentang sakit atau pahitnya kehidupan. Ia yakin bahwa sumber dari ketenangan itu berasal dari Allah SWT, yang selalu menemani dan menyambut hamba yang memohon. Ketenangan selalu hadir, karena menghadirkan Allah dalam setiap aktivitasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar