SMILE...^_^

Senin, 19 Desember 2011

Belajar Pola Pikir dari orang yang membeli tanahku.....

Salam Sahabat Mahakosmos,
Terima kasih ya Allah, aku ikhlas dan mengerti sudah.  Setelah aku tobat nasuha pada 31 Mei 2000, Engkau telah menunjukkan jutaan peristiwa nyata dan jalan kepada hamba.  Engkau telah membersiihkan badan ini sehingga selalu buang-buang air (dehidrasi) tak terkendalikan nyaris seminggu 3x dalam waktu 7 tahun terus menerus. Penyakit yang menguras kotoran badan hingga tumor dan muntah darah.  Dan dulu Engkau membersihkan penghasilan hamba yang begitu mudah didapat, harta, dan beberapa perusahaan telah Engkau renggut yang pasti telah tercemar dengan "asal usul mendapatkannya".    Aku ikhlas menerimanya dan Engkau tukar dengan rahasiaMu yang menakjubkan dalam perjalanan kehidupan.
Ketika hamba bertanya kepadaMu mengenai kemudahan rejeki,  Engkau mengajarkan pola pikir dan rahasia Quantum Rejeki, membersihkannya dan melepaskan hijabnya (penghalangnya).
Ketika takdir menuntunku untuk menjual harta (sebuah bidang tanah) yang kuperoleh dari masa lalu dan dibersihkan.   Tiba-tiba aku ingin sekali mendatangi tanah tersebut pagi-pagi buta, dan berangkatlah aku esoknya.
Aku ketemu di jalan menuju tanahku dengan seorang aki-aki 70tahun, ngobrol khas betawi pinggiran di rumahnya.  Lepas, penuh gurauan.
Aku cerita  soal tanah yang mau dilepas karena mau ditukar dengan lahan baru di daerah lain,  tiba-tiba beliau masuk rumah dan bawa segepok uang beberapa puluh juta.
"Nih.....bawa panjernya, mumpung gua ada duit, nanti keburu habis"
Aku tambah kaget, rupanya beliau minat  membeli tanah itu, katanya lagi pas banget dia baru dapat rejeki dadakan.
"Kok kebetulan yang gak kebetulan ya..........." batinku, ruang quantumku, jagat kecilku menyembul.
Ya Allah, pola pikirku lama yang telah kucabut dan kuganti di ruang quantum:  "Allah yang menjadikanku selalu beruntung, yang kuinginkan selalu ada, nyata, mudah dan selamat",   ternyata terjadi nyata lagi.   Selalu nyata.
Aku tahu betul aki-aki itu, dan tahu betul bahwa dia sekolah SD saja gak makan, pekerjaan gak punya,  pakaiannya maaf selalu lusuh, sarungan, dan sepanjang hidup dihabiskan dengan "nongkrong' dan "ngobrol-ngobrol" sama siapa saja yang "gak kebetulah" selalu datang kepadanya.
Bagi orang sukses perkotaan, terlihat dia orang kalahan, gak sekolah, gak kenal perkantoran, gak kenal bank,  gak pernah ikutan UMPTN.  Boro-boro, makan SMP aja gak pake.
Tetapi aku tahu,  banyak orang lulusan universitas, dan bahkan banyak S2 yang masih jadi kontraktor,  ngontrak sana sini, pindah-pindah tempat kontrakan.  Hutang kartu kredit segunung, habislah masa hidupnya buat nyicil hutang.   Atau punya rumah, namun seumur dia bekerja mengejar-ngejar rejeki, cuma habis buat nyicil rumah.     Tetapi bergaya.... metropolitan.  Habis modal buat gaya.
Tetapi si aki-aki ini, rejekinya bagus, rejeki selalu datang padanya tanpa hambatan seperti burung yang gak kenal makan sekolah, gak kenal kantoran tapi bisa beranak pinak dan bahagia selalu.    Dia punya anak banyak, tetapi bisa memberikan warisan tiap anak  sebuah rumah dan usaha kecil.  Dia punya tanah dimana-mana, hasil dari rejeki yang datang sendiri.   Tanahnya ada yang buat pemancingan, pemakaman umum, ruko-ruko kecil dan lain-lain.
"Mas, elu tahu kan gua begini-begini aja dari dulu, kagak makan sekolahan karena kehidupan orangtua,  kerjaan juga gak jelas,  bukan siapa-siapa dah, tetapi gua punya prinsip dari kecil"
Gak usah elu nyari rejeki, biarin rejeki nyari elu......itu yang gua yakini dari kecil, katanya.
Elu tahu......kerjaan gua hanya silaturahim, berbuat baik sama siapa saja,  dan selebihnya ya nongkrong dah, ngopi ngobrol ngalor ngidul.   Gua mah gak kayak orang-orang, yang mondar-mandir sibuk banget....
Gak tahu kenapa, ada aja yang datang ke gua silih berganti,  minta jualin rumah, tanah, barang......  dan gua juga gak tahu kenapa kemudian ada orang yang nanya sama gua minta info.
Jadinya gua sering dapat rejeki gabrukan.
"Lah busyet dah.... motivator kondang sudah bilang begitu,  kini seorang aki-aki yang kagak makan sekolahan, kerja juga gak jelas, rupanya punya pola pikir dan mental yang telah diaplikasikan sejak 60an tahun lalu......."
Pola Pikir dan Mental,  "Bukan mencari rejeki, tetapi Rejeki yang mencariku"
Pola Kebiasaan,  silaturahim dan berbuat baik sama siapa saja.
Orang yang gak makan sekolahan, gak kenal kantoran dan pekerjaan saja.....Sistem QuantumNYA telah bekerja dengan pola pikir dan batin si aki-aki.
Apalagi bila orang itu makan sekolahan, keren, pinter, cerdas,   rasanya bila sejak kecil dia berpola sama,   dia akan jauh lebih sukses.
Terima kasih wahai pemilik skenario kehidupan.
Salam Ikhlas,
mahakosmos

https://www.facebook.com/groups/110840218022/doc/10150521130693023/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar