SMILE...^_^

Minggu, 08 Juli 2012

Sebuah Mitos tentang Universe


Lihatlah ke atas langit di halaman rumah. Di atas sana tampak bintang-bintang. Perhatikan lagi bintang-bintang yang berdekatan, ia dinamakan gugusan bintang. Bila cuaca sangat terang, akan terlihat satu bintang dengan sinar yang terang dan lebih besar dari lainnya, itulah planet Mars, planet yang terdekat dengan Bumi.

Bila kita tembus lagi bintang-bintang tersebut, kita di planet Bumi ini terdapat dalam satu orbit mengelilingi Matahari bersama planet-planet lainnya. Dan inilah yang kita kenal dengan system tata surya kita.
System tata surya kita berada dalam satu Galaxy yang bernama Bima Sakti. Artinya galaxy Bima Sakti ini dihuni oleh banyak system tata surya yang belum kita kenal. Dan kita mengenal bahwa hanya Bumilah planet yang dapat dihuni oleh kehidupan seperti kita sekarang.
Yang lupa definisi Galaxy, Galaxy adalah (saya ambil dari Wikipedia) sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
Bila kita keluar dari Galaxy Bima Sakti, ternyata ditemukan beberapa Galaxy lagi. Dan kemungkinan di dalam masing-masing Galaxy terdapat beberapa system tata surya. Di alam semesta kita, telah ditemukan 100 miliar Galaxy yang teramati.

100 miliar Galaxy!
Gila, banyak banget ya di alam semesta kita ini ada 100 miliar Galaxy. Dan di Galaxy Bima Sakti sendiri diperkirakan mencapai 160 miliar planet. Wow! Di system tata surya kita hanya mengenal 8 planet yang mengelilingi Matahari, dan ternyata keluar dari tata surya kita dan masuk dalam Galaxy kita yaitu Bima Sakti terdapat 160 miliar planet!
160 miliar planet itu baru yang terdapat di Galaxy Bima Sakti, bagaimana dengan planet-planet yang terdapat di Galaxy lainnya di alam semesta kita ini? Kalau kita sederhanakan, setiap galaxy terdapat 160 miliar planet dan jumlah galaxy adalah 100 miliar, maka kira-kira jumlah planet di alam semesta kita adalah 16.000 miliar!
Dengan jumlah 16.000 miliar planet itu, kita masih ‘ngotot’ bahwa kehidupan seperti kita saat ini hanya terdapat di planet Bumi saja?

Alam semesta yang bisa kita teliti dan masuk dalam criteria alam semesta kita mempunyai 100 miliar Galaxy. Bila kita keluar dari system galaxy di alam semesta kita, maka kita akan keluar dari apa yang sekarang kita namakan alam semesta kita dan masuk dalam alam semesta yang lain.
Artinya, alam semesta juga tidak tunggal.
Bagaimana bila ternyata terdapat jutaan alam semesta? Dimana setiap alam semesta mempunyai miliaran Galaxy dan setiap Galaxy mempunyai miliaran planet?
Setiap alam semesta mempunyai system kehidupan, seperti yang kita kenal di alam semesta kita saat ini dimana kita mengenal 7 law of universe. Ada 7 hukum alam semesta di system alam semesta kita. Dan 7 law of universe ini hanya berlaku di alam semesta kita yang mempunyai 100 miliar galaxy dan 16.000 miliar planet!

Bila alam semesta ini tidak tunggal, maka alam semesta kita berdampingan dengan alam semesta lainnya yang jumlahnya belum diketahui oleh para ilmuwan, namun mungkin saja sudah diketahui oleh para guru kehidupan. Dalam jumlah alam semesta yang banyak dan setiap alam semesta mempunyai aturan main sendiri, maka sangat mungkin sekali bahwa kehidupan seperti kita sekarang juga terdapat di alam semesta di luar alam semesta kita.
Dengan begitu kehidupan bisa saja sedang berjalan secara parallel!
Apa yang dibungkus oleh agama mengenai alam setelah kematian dengan nama-nama yang spesifik, bisa jadi itu adalah metafora dari alam semesta lain dimana kehidupan juga sedang berjalan.
Bila kehidupan parallel sedang berjalan, maka dimanakah ujung dari perjalanan kehidupan ini? Tentu saja sangat jauh dan bukan sekedar apa yang dinamakan surga atau neraka. Svarga atau Narakabisa jadi adalah nama salah satu planet di salah satu alam semesta di luar alam semesta kita. Dan ada juga alam semesta yang merupakan alam ‘transit’ dimana kehidupan bisa memilih untuk melanjutkan kemana. Tempat transit tersebut biasa disebut dengan nama Barzah atau Bardo.

Kehidupan, artinya bisa meloncat setelah apa yang dinamakan kematian di alam semesta kita, dan memilih untuk singgah di salah satu alam semesta pilihannya, dan nanti selanjutnya melanjutkan untuk melewati semua alam semesta yang ada. Dan masuk ke alam di luar alam semesta  yang ada.
Planet Bumi dengan system gravitasi yang ada memang membuat kehidupan yang singgah menjadi ‘amnesia’ akan asal usulnya. Kekuatan dahsyat yang dipunyai terlupakan, dan ia bermula lagi menjadi tidak tahu apa-apa untuk belajar berkembang biak.
Beberapa ‘pribadi tinggi’ yang cerdas yang bisa dengan sengaja melintasi alam semesta dan singgah dimanapun planet yang ia harapkan, sering turun ke Bumi untuk mengingatkan kehidupan akan sebuah kekuatan dahsyat yang dipunyai untuk menghadapi kehidupannya. Namun tentu saja, karena ini adalah arena permainan, maka ‘pribadi tinggi’ itu juga mempunyai dua kubu yaitu kubu putih dankubu hitam. Dan Bumi yang mempunyai atmosfer serta gaya gravitasi yang mendukung untuk menggelar permainan menjadi arena yang menarik untuk sebuah laboratorium!
Ketertarikan akan materialisasi menjadi ciri utama kehidupan dengan grativasi seperti Bumi. Dan walaupun itu adalah sebuah jerat untuk kemelekatan dengan kehidupan sekarang, itupun dicetuskan oleh ‘pribadi tinggi’ yang turun ke planet Bumi. Mereka membongkar rahasia-rahasia materialisasi melalui kekuatan pikiran yang sangat biasa sekali dilakukan di alam semesta di luar alam semesat kita saat ini.
Bila ini dilakukan di luar alam semesta dengan planet yang tidak mempunyai kekuatan gravitasi seperti di Planet Bumi, mungkin hal tersebut tidak menjadi kemelekatan. Yang menjadi masalah adalah dengan system gravitasi planet Bumi, mewujudkan angan-angan dengan metode kekuatan pikiran adalah hal yang menarik sekali!

Loncatan kehidupan bisa sangat mungkin terjadi. Saat kematian fisik tiba, beberapa ‘pribadi tinggi’ yang datang dari alam semesta lainnya akan menghampiri dan menawarkan pengetahuan untuk peta perjalanan setelah tidak menggunakan tubuh fisik lagi. Hal ini terjadi karena sepanjang hidupnya dengan fisik, manusia tidak belajar perjalanannya setelah kematiannya. Banyak yang mempercayai dogma setelah kematian seperti keyakinannya semasa hidup, padahal yang disampaikan semuanya adalah metafora yang perlu dikaji ulang. Para ‘pribadi tinggi’ yang turun menyampaikan sesuatu tentu saja disesuaikan bahasa dengan jamannya.
Pada saat kelahiran, itulah terciptanya tempat bagi loncatan kehidupan dari alam semesta di luar alam semesta kita untuk menikmati permainan di planet penuh gravitasi ini. Dan kabarnya planet Bumi adalah tempat terfavorit untuk singgah dan bermain-main!
Saya ulangi kabar ini: Dan kabarnya planet Bumi adalah tempat terfavorit untuk singgah dan bermain-main!
Masalahnya adalah gravitasi yang ada di planet Bumi ini menjadikan amnesia! Sehingga setiap kehidupan yang muncul perlu belajar keras untuk mengingat dirinya kembali dan mengingat kemana ia akan menuju setelah persinggahan untuk permainan ini.

Malam ini sangat terang untuk memandang bintang-bintang di atas langit sana. Mitos tentang universe ini datang untuk anda, dikabarkan dari kehidupan yang sama dan parallel dengan waktu anda saat ini.
Atau mungkin salah satu teman anda adalah makhluk dari alam semesta di luar alam semesta kita. Cermati tutur katanya, isi bicaranya. Biasanya mereka punya pandangan sangat jauh ke depan karena mereka memang mengetahuinya dan mereka tidak ‘terjerat’ dengan aneka permainan yang ada di Planet Bumi ini.
Karena banyak kehidupan mengalami amnesia di planet Bumi ini, hanya mereka yang ‘turun’ dari alam semesta di luar alam semesta kita yang akan mengenali satu dan lainnya, karena mereka punya tanda untuk saling mengenali.

Salam weekend untuk mitos tentang universe.


Agung webe







PEGUNUNGAN MANDIANGIN
JUNI 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar