SMILE...^_^

Minggu, 08 Juli 2012

MELATIH “ELING LAN WASPODO” DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA – By Arif Rh


MELATIH “ELING LAN WASPODO” DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA – Bagian 1


Di facebook entah kapan saya lupa saya pernah menulis status begini, “Tuhan tidak pernah memberikan sampah dalam perjalanan hidup kita”. Semua yang kita alami adalah bagian dari puzlle yang harus kita susun menjadi gambar utuh. Semua kejadian yang kita alami adalah mutiara berharga. Sebagai contoh begini. Dulu pernah berada di dunia Ilmu Kebatinan. Saya bisa menjungkalkan orang dari jarak jauh, mecahin batu bata pake kepala, melihat cahaya aura tubuh manusia dan lain sebagainya. Saya dulu pernah menjalankan bisnis MLM. Ah, mengalami banyak sekali jatuh bangun di situ. Setelah saya mengenal dunia pengembangan diri saya pikir semuanya hanya pengalaman yang tidak ada hubungannya dengan apa yang saya tekuni. Saya pikir keduanya hanya sekedar untuk cerita-cerita saja.

Ternyata setelah saya selami lebih jauh, semua pengalaman mistik saya waktu mendalami Ilmu Kebatinan itu sangat terkait erat dengan dunia fisika quantum. Terkait juga dengan dunia pikiran dan emosi. Kemudian, semua pengalaman gagal di MLM selama 3 tahun mendidik sikap saya menjadi lebih baik. Mendidik saya dalam menghadapi ribuan audience. Ya, Tuhan telah meletakkan rahasia dalam kehidupan kita sendiri. Semua pertanyaan kita sudah diberikan jawabannya dalam perjalanan hidup yang sudah dilalui. Hanya saja tidak semua orang SADAR. Di sini lah akhirnya saya mulai sedikit memahami mengapa kakek dan nenek moyang kita kaman dulu berpesan, ELING LAN WASPODO. Saya sudah sejak sekolah dasar mendengar kata ELING LAN WASPODO tapi gak mengerti maksudnya.

Apa sih ELING LAN WASPODO? Bagi anda yang tidak ngerti bahasa Jawa mungkin bingung. Tapi kenyataannya yang ngerti bahasa Jawa juga belum tentu paham loh he he. Ya, saya ini contohnya. Awalnya saya tidak paham. Untuk mencari padanan kata ELING LAN WASPODO dalam kosakata Bahasa Indonesia agak susah. Kalo diterjemahkan sih jadi begini, INGAT DAN WASPADA. Cuman maknanya jadi “kering”. Jadi saya sertakan di sini juga padanan kata dalam Bahasa Inggrisnya. Kata ELING itu setara dengan kata CONSCIOUS, sedangkan kata WASPODO itu setara dengan kata AWARENESS. Jadi ELING LAN WASPODO adalah sebuah keadaan diri dimana kita INGAT, SADAR dan SEPENUHNYA MENGAMATI SECARA JELI. Konsekuensinya, seseorang yang sudah ELING LAN WASPODO tidak hanya INGAT semua kejadian dalam hidup. Ia juga BISA MELIHAT POLA-POLANYA, sebagaimana yang sudah sedikit saya singgung dalam catatan sebelumnya berjudul QUANTUM PREDICTION. Semua catatan saya saling terkait ya, jadi kalau ada kosakata atau penjelasan yang belum dipahami mohon anda mampir ke catatan-catatan saya yang lainnya he he.

Sebagaimana yang juga saya sampaikan pada catatan sebelumnya alam semesta ini menurut para ilmuwan berdesain FRACTAL. Namun ada hal yang belum sempat saya sampaikan pada sebelumnya mengenai fractal ini. Kenapa sih disebut fractal? Ternyata alam semesta ini paradoks alias memiliki sifat yang berlawanan sekaligus dan membaur. Dalam hal ini alam semesta ini sebenarnya CHAOS alias KACAU dan TIDAK TERATUR. Namun ternyata dibalik KEKACAUAN (chaos) dan KETIDAKTERATURAN itu alam semesta memiliki KETERATURAN. Ya, KETIDAKTERATURAN YANG TERATUR. Mumet gak anda? He he he he he. Jadi alam semesta ini CHAOS sekaligus COSMOS. Ups saya lupa menjelaskan apa itu cosmos? Cosmos adalah sebuah istilah yang menandakan adanya keteraturan. COSMOS adalah lawan kata dari CHAOS. Jadi saya ulangi sekali lagi ya, alam semesta itu CHAOS SEKALIGUS COSMOS sebagaimana YIN dan YANG. BERLAWANAN tetapi MENYATU. Nah perhatikan gambar di bawah ini.


Gambar di atas adalah contoh gambar FRACTAL yang dibuat dengan komputer. Gambar itu TIDAK TERATUR SEKALIGUS TERATUR. TIDAK BERPOLA SEKALIGUS ADA POLANYA. Buktinya, jika salah satu bagian manapun dari gambar itu dizooom berapa juta kali pun, akan selalu ketemu ketemu “pola yang sama” persis dengan bentuk utuhnya. Kalo anda bingung cari video di youtube tentang fractal. Hebatnya, rahasia alam semesta yang sangat tinggi ini sudah dikuasai oleh nenek moyang kita dalam SENI BATIK. Beberapa seni batik kuno yang dibuat SECARA MANUAL DESAINNYA FRACTAL. Bagaimana mereka membuatnya? Saya juga pusing menjawabnya. Intinya begini, karena alam semesta itu TIDAK TERATUR YANG TERATUR maka kita bisa melihat POLANYA. Orang yang eling lan waspodo bisa melihat KETERATURAN dari KETIDAKTERATURAN ini. Ia bisa melihat GAMBAR UTUH dari puzzle kejadian dalam kehidupannya yang dia kira terjadi acak.

Bersambung ke bagian 2 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)


MELATIH “ELING LAN WASPODO” DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA – Bagian 2



Nah lalu bagaimana melatih diri agar “eling lan waspodo”? Menjadi “eling lan waspodo” bagi saya adalah sebuah pembelajaran seumur hidup. Ada beberapa hal yang bisa dipahami melalui nasihat, bacaan atau pelatihan namun ada pula yang hanya bisa dipahami dengan mengalami sendiri dalam kehidupan. Sehingga, satu-satunya tempat yang paling sempurna untuk berlatih ya di universitas yang bernama kehidupan ini. Lha terus bagaimana donk? Eits, sabar donk. Meskipun demikian, saya terus bereksperimen dan mencari kira-kira sarana apa yang paling pas digunakan untuk pembelajaran “eling lan waspodo” ini. Meskipun tidak sempurna sebagaimana kehidupan riil, saya yakin pasti ada sebuah sarana simulasi sebagai pondasi pemahaman awal. Setelah lama saya mencari-cari akhirnya pilihan saya jatuh pada permainan ular tangga. Hah?! Itukan permainan “anak-anak”? Ya, anda tidak salah baca. Permainan ular tangga itu bisa kita gunakan sebagai sarana melatih “eling lan waspodo”.

Masih ingat permainan ular tangga khan? Itu loh yang kotak-kotak dimana kita melempar dadu dan berjalan sesuai angka dadu yang kita peroleh sampai finish di angka terakhir. Nah dalam prosesnya ada ular dan tangga. Bila dalam kotak yang kita lalui ada tangga, maka kita mengalami percepatan. Bila kotak yang kita lalui ada ular maka kita akan melorot turun ke kotak tertentu yang letaknya jelas di baris bawah. Yang akan membuat kita lama sampai ke kotak finish. Oke deh biar anda ingat betul sama permainannya saya upload gambarnya. Perhatikan gambar berikut ini.




Oke. Setelah lihat gambar di atas sudah ingat khan? Lalu apa saja hal-hal keren dalam permainan ular tangga ini sehingga permainan ini cocok dijadikan simulasi pembelajaran “eling lan waspodo? Ini beberapa hal hal keren tersebut :
  1. Dalam permainan ini ada lemparan dadu. Ini cocok sebagai simbol adanya ketidakpastian dalam kehidupan. Dalam hidup kita bermain dengan probabilitas alias kemungkinan alias resiko. Lemparan dadu ini juga bisa melambangkan keberuntungan dan juga kesialan.
  2. Dalam permainan ini ada ular. Ini cocok sebagai simbol kegagalan dalam hidup, kesulitan atau rintangan. Ular ini bisa melatih bagaimana menghadapi kecemasan dan kekhawatiran. Karena saat bermain biasanya ada rasa takut kena ular dan kita harus melorot ke bawah. Bahkan kadang muncul sebuah rasa trauma ketika kita melorot berulang-ulang di kotak tertentu.
  3. Dalam permainan ini ada tangga. Ini cocok sebagai simbol prestasi dan kesuksesan dalam hidup. Juga melambangkan kemudahan dan mukjizat. Saat bermain biasanya membuat kita berharap terus mendapatkan tangga agar cepat sampai kotak finish.
  4. Dalam permainan ini ada aturan. Ini cocok sebagai simbol adanya hukum alam semesta atau hukum kehidupan yang mengatur jalannya permainan.
  5. Dalam permainan ini ada lawan tanding. Ini cocok sebagai latihan bagaimana sikap kita menghadapi persaingan dalam kehidupan. Dengan adanya lawan tanding ini kita akan mengalami bagaimana rasanya mengalami kekalahan dan mengalami kemenangan.
Saat kita memulai permainan maka kita harus bisa menerima sepenuhnya 5 hal di atas. Terutama sekali kita harus menerima adanya ULAR dan TANGGA. Tidak mungkin kita memainkan permainan ULAR dan TANGGA tapi hanya mau TANGGAnya saja. Ini bisa melatih kita untuk MENERIMA KEHIDUPAN APA ADANYA yang DUALITAS. Ada ULAR dan ada TANGGA. Ada SIANG dan ada MALAM. Ada GAGAL dan ada SUKSES. Nah orang yang belum “eling lan waspodo” tidak bisa menerima keadaan ini. Mereka hanya ingin suksesnya dan tidak mau prosesnya. Ibaratnya, mereka main ular tangga hanya ingin sampai di kotak finishnya tapi tidak mau melewati kotak-kotak berisi gambar ularnya. Bahkan mereka sama sekali tidak mau melempar dadunya. Kan lucu tho? He he he he.

Saat permainan di mulai, maka selanjutnya kita juga dilatih mengelola gerak pikiran dan perasaan kita. Spiritualitas kita juga diuji. Apakah sepanjang permainan kita cenderung mendo’akan lawan kita yang baik-baik ataukah kita lebih sering mendo’akan lawan kita kena jebakan ular supaya gagal sampe finish? Apakah kita memainkan permainan dengan rasa cemas kena jebakan ular ataukah optimis dapat tangga? Secara umum pola yang kita amati adalah kita lebih sering pakai FORCE atau POWER?

Bersambung ke bagian 3 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)




MELATIH “ELING LAN WASPODO” DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA – Bagian 3



Walah. Lagi-lagi soal force dan power? Ya, mudah-mudahan anda tidak bosan dengan konsep ini. Karena ketika sudah membahas soal bagaimana mengelola getaran pikiran dan perasaan (vibrasi), maka yang paling simple dan aplikatif adalah konsep force dan power. Dalam pemahaman saya, “eling lan wapodo’ itu juga ketika kita selalu sadar dan jeli apakah kita sedang menggunakan force atau power? Setelah sadar kita berada di zona force, kita segera switch alias pindah ke zona power. Nah dengan bermain ular tangga otomatis akan muncul pikiran dan perasaan tertentu.

Jadi, selama melakukan permainan ini kita punya kesempatan untuk MENGAMATI dinamika pikiran dan perasaan kita sendiri. Kita juga bisa MENCATAT lalu MEMETAKAN secara JELI apakah kita lebih dominan di zona force atau zona power? Dan bukan hanya itu. Bahkan dari pengalaman pribadi dan beberapa orang yang melakukan permainan ini kita pun bisa MELIHAT DAMPAK penggunaan force dan power terhadap hasil permainannya. Mari kita lihat beberapa sharing pengalaman beberapa orang yang saya peroleh di dunia nyata dan lewat dunia maya setelah mereka mencoba permainan ular tangga sambil mengamati force dan power :

Zakiyah D. Aziz (istri saya) :
“Wkwkwk ... Awalnya ga percaya ... Setelah main empat kali baru mudeng ... Memang ketika pake force nampak cepat setelah diatas mlorot, dan berkali2 mlorotnya sampe bosen untuk mengulang ... Tapi kalau pake power, menikmati permainannya, meski pun mlorot tetep enjoy bermain hingga selesai tanpa banyak mlorot ... Thx suami, aku lbh faham skg....wkwkwkwk :)”

Bapak Sabik Emhaqi (teman di facebook) :
“Coba maen ular tangga via pc ... xixixixi ketawa sendiri ... mas arif, pertama main lawan computer aku pake force ... harus harus harus ... eh udah nyampe atas malah … jatuh paling dasar ... maen yang ke 2 gunakan power menikmati sekali permainan ... computer sdh jauh ke lantai 3 ... ngga lama saya naik ke kolom menjelang garis finish ... dan finish ... hakikat force and power ...”

Muhammad Imron (teman di facebook) :
“Sya bru za slese main ular tangga m istriq ms. Td wkt istriq nympek ktak 99 langsung kna ular mrosot tk ktawain:-D … eh gliran q yg udh dkotak 96 q lempar dadu muncul angka 3 jd q jg ikut mlorot kbwah deh (ktularan vibrasi istriq) hmmmm ...?”

Theo Raditya (teman di facebook) :
“Pak arif,udah coba main uler tangga...mantap,main ama temen,aku coba pke power dia force,eeh dpt angka 100 cuma 1 kali mlorot..begitu dibalik,mlorot mulu lebih dari 3 kali ckckckc”

Bagaimana pengalaman saya sendiri? Setelah saya memainkan ular tangga, pengalaman saya sama dengan pengalaman teman-teman yang saya kutip di atas. Saat saya TERLALU TEROBSESI yang terjadi saya banyak kena “jebakan ular” dan akhirnya lama sampai ke kotak finish. Sementara saat saya menikmati perjalanan saya kotak per kotak. Saya tidak terlalu terobsesi dengan KEINGINAN SAMPAI di kotak finish, perjalanan saya malah lancar. Saat bermain ular tangga dengan istri saya, dia melihat langsung bagaimana saya dengan menggunakan zona power sampai di kotak finish dengan cepat tanpa terkena “jebakan ular” sama sekali. Namun ketika diulangi lagi biasanya JADI TIDAK BISA. Mengapa?

Karena mulai terjebak force yang berbeda “casing”. Saat mengulangi kita sudah ada perasaan, “AH PASTI SUKSES KAYAK YANG TADI HI HI HI”, “AH SAYA KAN SUDAH JAGO PAKE POWER”. Atau bisa juga pikiran dan perasaan begini,“GUE HARUS TUNJUKIN NIH SAMA DIA, MALU GUE KALO GAK BISA”. Nah waktu saya untuk kesekian kalinya memainkan ular tangga dan disaksikan istri saya, di awal saya sudah bilang sama istri saya, “niy aku baru mau mulai udah force banget, hasratnya ingin membuktikan bahwa saya jago dan ahli soal force dan power, supaya saya tidak malu sama kamu". Dan benar, perjalanan saya penuh kena “jebakan ular”.

Contoh nyatanya misalnya seseorang yang awalnya BEJAT jadi sholeh tapi kemudian menjadi SOMBONG karena MERASA PALING SHOLEH. Ini jebakan yang luar biasa “licin”. Lebih licin dibandingkan jebakan ular itu sendiri. Sebagaimana kata sahabat saya mas Aris Amnoor (sahabat saya di facebook), “rendah hati yang ditonjol-tonjolkan pun pada hakikatnya adalah juga kesombongan”. Ya itu benar sekali. Ini bentuk force yang “sangat halus”, butuh “eling lan waspodo tingkat tinggi.




Bersambung ke bagian 4 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)




MELATIH “ELING LAN WASPODO” DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA – Bagian 4 (tamat)




Pada saat jeda antara catatan bagian 3 dan 4 ini, saya mendapatkan beberapa inbox para sahabat facebook yang praktek alias mencoba memainkan ular tangga. Ada yang kisahnya sama dengan kisah-kisah yang saya share di bagian 3 dan ada pula yang berbeda. Nah di bagian ini kita akan bahas kisah-kisah yang beda itu. Kok beda? Maksudnya bagaimana? Jadi beberapa rekan facebook yang mengirimkan pesan ke inbox saya menceritakan bahwa mereka merasa sudah pake zona power kok tetep kalah terus? Padahal rekan tandingnya pakai zona force? Apakah ada step yang keliru? Atau bagaimana? Menjawab pertanyaan ini saya uraikan beberapa hal penting rekan-rekan.

Pertama :
Harus dicek kembali apakah benar pengamatan kita terhadap pikiran dan perasaan kita saat memainkan ular tangga itu. Kadang kita merasa sudah berada di zona power padahal sesungguhnya masih berada di zona force. Demikian juga sebaliknya. Amati secara jeli. Karena FORCE ini kadang “menyamar secara halus” sehingga terlihat sebagai power. Susah? Gak juga. Tapi ya inilah gunanya BERLATIH he he he. Kan gak lucu kalo kita mengklaim bahwa kita sudah ikhlas tapi masih “nagih”, kok saya ndak menang? Padahal saya sudah ikhlas loh? Kok saya ndak kaya? Padahal sudah sedekah loh?. Wuahahahaha. Dari permainan ini kita perlu secepatnya bercermin. Jangan-jangan dalam kehidupan nyata saya kayak begitu itu?!

Kedua :
Bahwa permainan ular tangga ini UTAMANYA kita GUNAKAN untuk MELATIH “ELING LAN WASPODO” termasuk terhadap GERAK PIKIRAN DAN PERASAAN kita, bukan MENDIDIK, MENJANJIKAN HARUS PASTI MENANG dan CEPAT. Meskipun DAMPAKNYA BISA DEMIKIAN. Statement saya ini sebenarnya menegaskan kembali bahwa KEAJAIBAN ITU TIDAK IDENTIK DENGAN TERKABULNYA KEINGINAN.

Ketiga : 
Bahwa permainan ular tangga ini menyadarkan kita semua ada FAKTOR yang TIDAK TAMPAK. Ada sebuah KUASA yang berada di luar kita. Ya siapa lagi yang saya maksud kalau bukan DIA YANG MAHA HIDUP. Ini selaras dengan apa yang saya sampaikan di catatan sebelumnya berjudul TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA. Dalam catatan itu saya sampaikan bahwa kita adalah CO-CREATOR alias wakilnya SANG “CAPTAIN” CREATOR. Nah UPAYA TERBAIK kita sebagai CO-CREATOR adalah MEMANCARKAN VIBRASI yang sebaik mungkin. Sisanya ya urusan DIA YANG MAHA MENENTUKAN he he he. Dengan demikian kita menjadi sosok yang bertanggungjawab dalam kehidupan dan gak gampang dikit-dikit nyalahin TUHAN. Sebelum kita katakan bahwa INI KEHENDAK TUHAN ya kita CEK dulu bagaimana VIBRASI kita. Dominan POWER atau FORCE? Jika benar-benar sudah DOMINAN POWER dan hasilnya berbeda dengan pengharapan, ya itu baru kita katakan INI KEHENDAK YANG MAHA KUASA.

Keempat :
Bahwa permainan ular tangga ini kembali menyadarkan kita bahwa HUKUM KEHIDUPAN tidak hanya HUKUM RESONANSI VIBRASI. Ada juga yang namanya HUKUM PEMBELAJARAN. Ya, dengan melorotnya kita kena “jebakan ular” memberikan kesempatan kepada kita untuk berlatih “legowo” alias menerima “keterpurukan” kita itu APA ADANYA. Dan kita juga menerima sepenuh hati bahwa ITU memang YANG TERBAIK. Yo memang “wis kudune mlorot” he he he.

Kelima :
Bahwa permainan ular tangga ini membuktikan bahwa antara SUKSES dan BAHAGIA itu BEDA. Ilmunya pun BEDA. Bahagia adalah menikmati proses permainan ular tangga itu. Memainkan permainan dengan perasaan damai. Dapet “tangga” tenang. Keplorot “jebakan ular” tetap tenang. Enjoy saja. Tidak cemas dengan jebakan-jebakan ular di depannya. Tidak iri lihat lawannya lebih sering dapet tangga. Tidak mengolok-olok ketika lawannya keprosot “jebakan ular”. Dan kalau menang juga gak lebay dan sombong. Sementara itu, sukses dalam permainan ular tangga bisa kita simbolkan dengan kemenangan atau sampai duluan di kotak finish. Bisa saja ada yang cepat sampai finish tapi saat memainkan SUPER TEGANG. Dan dalam kehidupan nyata kita bisa melihat banyak yang kaya raya tapi mengalami tekanan jiwa. Bahkan hal-hal yang sudah dicapainya dan dikumpulkannya habis semua untuk sekedar menyembuhkan jiwanya. Nah dalam hidup idealnya kita menikmati keduanya. Ya SUKSES, ya BAHAGIA. Meraih sukses DENGAN bahagia. Bukan, meraih sukses AGAR bahagia.

Sampai di sini mungkin ada yang protes. Lha kalau begitu buat apa paham konsep power dan force? Toh gak menentukan menang juga. Lha ini tunggu dulu. Yang tidak semua sadari adalah bahwa ketika BANYAK ORANG apalagi JUTAAN bahkan MILYARAN orang DOMINAN MENGGUNAKAN FORCE maka akan terjadi “kerusakan vibrasi” di alam semesta, terutama di bumi. Karena tidak harmoninya vibrasi ini, maka alam semesta yang didesain TUHAN ini secara otomatis akan berupaya MENYEIMBANGKAN DIRINYA SENDIRI dengan sebuah cara. Apa itu? Cara itu sering disebut orang sebagai BENCANA ALAM. Ya, anda tidak salah baca. Cara semesta untuk menyeimbangkan kerusakan vibrasi itu adalah BENCANA ALAM. Hal ini akan saya bahas di catatan saya selanjutnya berjudul, “BENCANA ALAM, POLA VIBRASI DAN HUKUM KESEIMBANGAN”. Jadi saya mengajak, mari kita DOMINAN berada di ZONA POWER. Terus ELING LAN WASPODO. Sampai jumpa di catatan selanjutnya.




Tamat.

Salam Quantum.

ARIF RH
(The Happiness Consultant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar