SMILE...^_^

Senin, 18 Juni 2012

KAWRUH BEGJA


PEGUNUNGAN MANDIANGIN 
KALIMANTAN SELATAN
13 JUNI 2012




Ki Ageng Suryo Mentaram telah mewariskan kepada kita tentang KAWRUH BEGJA, yaitu sebuah tuntunan untuk hidup bahagia. Begja disini bukanlah bejo yang diartikan beruntung, namun Begja yang artinya Bagio atau Bahagia.

Ada  orang yang bekerja dan ingin mengumpulkan uang, ada yang belajar terus, ada yang ikut training terus, ada yang mengikuti kegiatan spiritual, ada yang menekuni jalan meditasi. Ada yang memutuskan jadi guru, dokter, perawat, trainer, cendikiawan, dan liannya. Kalau kita urut tujuan intinya, mereka ingin bahagia dalam hidupnya.

Kita semua menginginkan bahagia.

Namun dalam perjalanan menggapai kebahagiaan tersebut, banyak orang terjebak dengan ranjau yang bernama keinginan.

Keinginan itulah yang menjauhkan manusia dari rasa bahagia.

Bahagia itu sederhana dan tidak memerlukan alasan apapun juga. Kita menjadi bahagia bukan karena. Karena punya uang maka kita bahagia. Karena kita bisa pergi ke luar negeri maka kita bahagia. Karena kita punya pekerjaan maka kita bahagia. Karena bisa wisata setiap minggu maka kita bahagia. Sekali lagi bahwa bahagia itu bukan karena.
Bahagia itu sebuah keputusan, karena kitalah yang memutuskan mau bahagia atau tidak. Kita tidak mau bahagia sebelum punya uang banyak, kita tidak mau bahagia sebelum punya pekerjaan dengan gaji tinggi, itu semua merupakan sebuah keputusan.

Karena bahagia merupakan sebuah keputusan, maka kita bahagia walaupun. Walaupun punya uang sedikit namun saya bahagia, walaupun tidak bisa pergi ke luar negeri namun saya bahagia, walaupun pekerjaan saya gajinya rendah namun saya bahagia. Dengan ini kita menyadari bahwa bahagia adalah walaupun.

Kalau ada pertanyaan untuk anda, “Apakah selama ini dalam perkawinan anda merasa bahagia?”
Dalam menjawab pertanyaan tersebut ini, tergantung kepada keputusan anda terhadap bahagia tersebut.
Ketika anda memutuskan untuk tidak bahagia, maka seluruh persepsi anda memandang perkawinan anda menjadi negative dan menyakitkan.
Ketika anda memutuskan untuk bahagia, maka seluruh persepsi anda memandang perkawinan anda menjadi positif dan menyenangkan.

Begitu pula dengan pekerjaan, apakah anda merasa bahagia dengan pekerjaan anda? Tentunya jawabannya adalah tergantung keputusan anda untuk memandang persepsi bahagia, yaitu sayabahagia karena atau bahagia walaupun!

Yang jelas, apabila kita meletakkan bahagia berada di luar diri kita, maka apabila alasan untuk bahagia tersebut hilang maka bahagia kita akan ikut hilang. Contohnya adalah, “Saya bahagia karena mempunyai pekerjaan bagus”. Nah suatu saat apabila pekerjaan bagus tersebut hilang dan berpindah posisi, apakah kebahagiaan juga akan turut hilang?

Kebahagiaan ada di dalam diri manusia sendiri, maka dari itu ia tidak tersentuh oleh apapun dari luar diri. Tidak ada alasan yang dapat menjadikan diri kita bahagia, karena kita harus memutuskan bukan mencari alasan.

Seseorang yang sudah dapat menemukan sumber kebahagiaan dalam dirinya sendiri, maka ia tidak terpengaruh oleh pasang surut gelombang kehidupan. Ia tidak akan beralasan untuk rasa bahagianya, karena rasa bahagia tidak perlu alasan apapun juga.

Saya yakin, bahkan sangat yakin bahwa setelah membaca artikel ini, anda sudah memutuskan untuk bahagia, dan kebahagiaan anda bukan bahagia karena, namun kebahagiaan walaupun.

Salam cerdas Indonesia
Agung Webe
http://www.agungwebe.net


Tidak ada komentar:

Posting Komentar