SMILE...^_^

Sabtu, 04 Juni 2011

RENUNGAN: Tak Ada Yang Bisa Menggantikan Allah Bagimu


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
=====================

Suatu ketika, di luar waktu shalat ada seorang lelaki masuk masjid. Ternyata di sana ada bocah yang berusia 10 tahun. Ia sedang shalat dengan khusyu'. Lelaki itu duduk menunggu, hingga bocah itu selesai dari shalatnya.

Lelaki itu mendatanginya seraya mengucapkan salam, "Kamu anak siapa, nak?" tanya lelaki itu. Bocah itu langsung menundukkan kepala dan butiran air matanya meleleh di pipinya. Sejurus kemudian ia mengangkat kepalanya dan menjawab, "Paman, aku anak yatim piatu; tak ada ayah, tak ada ibu."

Lelaki itu merasa iba padanya, dan bertanya, "Apakah kamu mau menjadi anakku?" Bocah itu balik bertanya, "Apakah paman akan memberiku makan, jika aku lapar?" "Ya," jawab lelaki itu. "Apakah paman akan memberiku pakaian, jika aku telanjang?," tanya bocah itu lagi. "Ya" jawab lelaki itu. "Apakah paman akan menyembuhkanku, jika aku sakit?" tanya bocah itu kemudian.

Lelaki itu menjawab, "Anakku, aku tidak mungkin bisa melakukan hal itu" Bocah itu bertanya lagi, "Apakah paman akan menghidupkanku, jika aku mati?" Lelaki itu menjawab lagi, "Aku tidak mungkin bisa melakukan hal itu."

"Kalau begitu paman" kata bocah itu kemudian, "Biarkanlah aku diurus oleh (Tuhan) Yang menciptakan diriku. Dia-lah Yang Memberiku petunjuk; Dia-lah Yang Memberiku makan dan minum; Dialah Yang Menyembuhkanku, jika aku sakit; dan Dia-lah Yang Mengampuni kesalahanku kelak di hari pembalasan."

Lelaki itu kemudian diam dan pergi meninggalkannya seraya bergumam, "Aku percaya kepada Allah. Barangsiapa yang berserah diri kepada-Nya, Niscaya Dia akan mencukupi kebutuhannya."


Ref. (rahasia wanita paling bahagia di dunia) 
------------------------------

Saudaraku yang dicintai Allah

Jika bocah itu menyerahkan pengurusan dirinya pada Yang Maha Menciptakan dirinya, mengapakah kita masih bergantung pada orang lain, mengapakah kita masih yakin kalau nasib kita ditentukan oleh orang lain?
Jika bocah itu percaya pada kekuasaan Allah, mengapa kita harus percaya pada ramalan bintang/zodiak, meminta jimat-jimat sebagai pelindung, percaya dengan paranormal yang menurut mereka dapat mengetahui masa depan kita sedang mereka sendiri tidak tahu kapan mereka akan di ambil nyawanya?

Lalu kenapa saat tumpuan hidup kita pergi meninggalkan kita seakan-akan bumi ini berhenti berputar, seakan tidak ada lagi penolong untuk kita, seakan tidak ada lagi tempat kita bergantung, tidak ada lagi tempat untuk kita berlindung dan seakan kita melupakan Allah yang setiap saat menjaga kita walau diri ini telah berlumur dosa, mengapakah kita selalu beranggapan seakan-akan nikmat yang kita peroleh semata-mata karena kerja keras kita, karena pemberian dari orang tua kita, karena pemberian kekasih/suami/istri kita?
Lalu kita larut dalam depresi yang berkepanjangan, stres, menyalahkan orang lain, selalu merasa kesal, meratapi hidup, merasa menjadi manusia paling menyedihkan di dunia, hanya meratap, meratap dan meratap, enggan melakukan aktivitas, bahkan enggan untuk melanjutkan hidup...Naudzubillah.

Sesungguhnya sebelum nafas kita sampai di tenggorokan, nikmat Allah akan terus dan terus mengalir. Cuma terkadang kita melihat dari sisi yang berbeda, terkadang kita selalu melihat dari apa yang hilang dan dari apa yang tidak kita miliki, sehingga kita lebih banyak mengeluh dari pada bersyukur. Apalah artinya kesedihan yang kita alami saat ini dibandingkan nikmat yang telah kita terima selama ini.

Nikmat Allah itu lebih baaanyak ketimbang hal-hal yang kita keluhkan. Percayalah hanya pada Alloh.


(Tebarkan sayang dan cinta pada setiap makhluk yang ada di bumi)
Barakallahu fiikum
Semoga Bermanfaat
Wassalamu'alaikum Wr. Wb


-yuli-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar