SMILE...^_^

Rabu, 29 Desember 2010

dan bawalah "ketulusan" itu pada puncaknya....



Nyanyian alam membaringkan jiwa pada kerinduan – kerinduan yang alami, namun sungguh tak pernah ku temui smua itu di sini. Kalupun ingin menghadirkan salah satu sisi yang hidup dengan alami, sungguh itu membutuhkan waktu yang lebih mengerti dan memahami.



Kehidupan ataupun cinta, semua sama saja. Kadang terkemas dengan kata dan kalimat sederhana, atu terletak pada rangkaian kata yang indah  mewarnai kelam – kelam hati yang mati.



Kehidupan dan Cinta, smua tak butuh beribu janji atu kata – kata yang “ mengiming – imingi” agar kita terbuai. Seorang bijak berkata bahwa “kesuksesan dan keberhasilan yang utama ada dalam alam tindakan, dan ia tak akan terpola jelas jika hanya dalam alam angan atu impian, meskipun banyak yang berkata dengan slogan lama “ hidup berawal dari mimpi….” hidup berawal dari mimpi, yah itu benar karena dengan bermimpi yang besar seorang yang bijak dan adil dalam ruang – ruang hidupnya sendiri, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan impian – impian tersebut.



Namun dalam hidup pun kita akan berjuang , dimana  perjuangan itu tak butuh waktu yang berselang 2tahun, 3 tahun atau bahkan berpuluh tahun, akan tetapi kita musti dapat berjuang dan berusaha melakukan yang terbaik selama kehidupan ini berlangsung.


Apapun yang menjadi tema dalam kesabaran, keikhlasan, ketulusan, tidak lain dan tidak bukan adalah tentang Kehidupan & Cinta.


Tak jarang ku temukan selokan dan keterjalan kisah – kisah orang terdekat yang menjadikan tulisan ini hidup dan bernyawa pada hati yang benar – benar dapat merasakannya.




 Dan di atas putihnya kertas itu,
kejujuran dapat berbicara tentang semuanya…,
biarlah lisan pena mengurai kata hatinya…,
dan ia akan tampak hitam jika hanya kau pendam…

biarlah lukisan tentang cinta ini, tentang kasih sayang ini akan lebih sempurna dengan corak hitam ataupun kelabu di atasnya…
karena semua tak sama….
Karena smua berbeda….
Dan kehidupan itu akan terasa lebih damai ketika hati dan jiwa mampu memahami dengan sebaik mungkin arti kata dan rasa “empati”.

Percayalah,
Bahwa ketika kau mampu menguasai rasa “empati” maka tak akan menunggu lama satu hati dapat kau pahami…, bahkan terkadang mereka merasa bahwa kita yang berempati ini lebih “mengerti” diri mereka dari pada diri mereka sendiri.




Yah, walaupun terkadang terasa aneh karena kadang kita yang disebut lebih mengerti keadaan orang lain ini pun luput untuk bisa memahami  diri kita sendiri. ^_^ . Mungkin karena itulah Tuhan menciptakan manusia secara berpasangan, Tuhan memberikan kita kelemahan dan kekuarangan, karena agar kita dapar berfikir tentang keseimbangan. Wallahu Alam.




 is life, all co exist…complementing each other




Modal kehidupan yang terbesar, yang akan kita bawa ke dalam tujuan yang mulia ini adalah bukan dari materi yang harus kita miliki dengan jumlah yang cukup besar, bukan juga  atas tahta yang mungkin sekarang kita dapatkan karena dengan ijin-NYA. BUKAN dan BUKAN.


Tapi tahukah apa itu modalnya?


Yah benar…. Modal terbesar adalah dari diri kita sendiri.dengan segala tekad, kemauan, niat atas impian, cita – cita begitupun dengan harapan yang tengah kita rajut. Karena sekecil apapun harapan yang ada, yakinlah selemah apapun hati jika masih memiliki harapan, jiwa itu tak akan mungkin mati diterpa badai dan cobaan.



Karena diantara sejuta ragu dia masih punya niat dia berani meskipun dengan kelemahan yang menjadikannya  merapuh. Itulah jika kita percaya akan sebuah “iman”. Dan mungkin seseorang yang seperti itu jauh akan lebih kuat dari orang yang selama ini merasa hebat karena dia bias membeli kekuatan dan kekuasaan dengan kesombongannya, Nauzdubillah!!



Sekeras appaun persoalan hidup,  tetap saja kita tidak akan pernah bias melawan arus alam. Semua tertuliskan, semua telah di gariskan, walaupun ada takdir atu nasib dengan qalam-NYA bahwa “Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, sehingga ia merubah dirinya sendiri”. Itulah juga jawaban mengapa kita harus tetap bersabar, berusaha meskipun titik nadir telah melemah tiada daya. Dan dengan iman kita mampu untuk bertahan. Tak ada kaum dari kita maupun sebelumnya yang maukan hidup dalam kesengsaraan, tidak ada.  Hidup tak akan pernah berhenti hanya sampai di sini walaupun kita mematahkan hati kita sendiri dalam keterpurukkan.



So…., Kebersediaan kita untuk bertindak, kemampuan kita untuk berupaya dan bersabar, dan ikhlas, itu sangat berpengaruh dengan seberapa bias kita sanggup untuk bertahan. Ingtkah? Jalan kebaikkan tak ada yang tak penuh rintangan, godaan, ujian dan cobaan, semua aral, semua terjal, melintang, dan kadang membuat kita jenuh. Nah, saat itulah kita akan benar –  benar merasa bahwa iman kita sedang teruji. Dan hanyalah orang yang beriman sajalah yang mampu bertahan dan kuat untuk menghadapi ujian, rasa percaya dan keyakinannya utuh ia sandarkan pada sang Pencipta. Mampukah kita? Kita tidak akan pernah tahu jika kita tidak mencoba. ^_<



Seseorang membutuhkan kesedihan agar ia mengenal arti kebahagiaan….
Seseorang memerlukan rasa amarah ketika ia menghadapi keegoisan, agar ia tahu apa arti berbagi dan bertoleransi…
Seseorang tidak akan pernah kuat  jika ia tak pernah merasa jatuh , sakit dan kembali bangkit….



Tentang cinta maupun kehidupan….


Semua berkesinambungan, semua memiliki daya lebih dan kurang. Hidup ini begitu SEMPURNA atas isi – isi yang terkadang kita abaikkan. Padahal kebanyakkan dari yang “kecil” itulah kita tumbuh menjadi pribadi yang besar. ^_^.



Jangan pernah kita merasa “sudah” memberikkan yang terbaik, jika smeua yang tengah kita beri dan bagi itu adalah karena ada tujuan tersendiri ( egois).  Karena kehidupan ini adalah untuk selalu dipelajari dan dipahami, hingga kita mengal sebenar – benarnya arti dari “pengertian”. Banyak orang yang mengerti, tapi tidak faham dalam bersikap dan memutuskan persoalan, sebab itulah kita dianjurkan untuk selalu belajar, jangan cepat puas dengan apapun yang dapat kita raih, karena untuk mempertahankan suatu yang baik itu jauh lebih sulit daripada sebelum kita mendapatkannya. Wallahu Alam.



“Pengertian adalah ilmu kehidupan…..”

*Mario Teguh*



“Kesederhnaan dalam Hidup adalah Kesempurnaan dalam beriman…..”

*Ratih Septiana*




Ratih Septiana


Bali
Sabtu. 11 Nov 2010
18.35 wita

copas dr ukhty d fb ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar