SMILE...^_^

Senin, 23 Mei 2011

‎** Kebaikan dan Ketidakbaikan **


Apakah kebaikan akan selalu mendapatkan balasan kebaikan? Ya, pada akhirnya! Tetapi sebelum mencapainya, pasti ada ketidakbaikan yang mengiringi.

*
Apakah jalan kebaikan yang ditempuh akan selalu lancar dan tanpa hambatan dan tentangan?

Dimanapun, hidup tak selalu putih bersih. Sebab sang hitam akan mengiringi.

Tetapi bagi mereka yang bijak, hitam atau ketidakbaikan bukanlah untuk dijauhi dan lantas dijadikan musuh jahanam. Tetapi dipandang juga sebagai kebaikan.

Bila tidak ada ketidakbaikan bagaimana ada yang namanya kebaikan?
Jangan menolak ketidakbaikan dan tidak perlu berbangga dalam kebaikan.
Bila kecerahan hati telah dicapai, maka akan adil memandang dan menghadapi fenomena kehidupan ini.

Aku merenungkan dan mengambil pelajaran atas peristiwa yang terjadi.
Ketika seorang murid baru yang masih temperamental berselisih dengan dua murid lain yang terganggu dengan sikapnya.

Bukannya menyalahkan murid baru yang pengganggu dengan sikapnya, Sang Guru justru menasehati kedua muridnya yang lebih lama.

“Sahabatku, ketika engkau merasa terganggu dengan sikap ketidakbaikan orang lain, sesungguhnya dirimu masih menyimpan ketidakbaikan itu. Lalu mengapa engkau harus menyalahkan ketidakbaikan itu?

Bukan ketidakbaikan orang lain yang mengganggumu, tetapi ketidakbaikan dirimulah yang mengganggumu sendiri. Engkau yang lebih dulu belajar dan sedikit mengerti, seharusnya bisa memahami.”

Awalnya kedua murid merasa Sang Guru tidak adil, tetapi kemudian dapat menerima dan menyadari kesalahan mereka bersikap kepada murid baru tersebut.

Kepada murid barunya Sang Guru berpesan,”Sahabatku, tidak perlu kecewa dengan ketidakbaikan yang ada dan orang lain tidak memahami, karena engkau ada kebaikan juga padamu. Belajarlah dari ketidakbaikan itu, agar engkau ingat akan kebaikan yang ada pada dirimu!”

Dalam perjalanan hidup yang penuh kebaikan, Sang Guru sendiri mengalami ketidakbaikan. Niat tulus dan baik yang dikembangkan, tak jarang pula dipahami oleh ketidakbaikan disekitarnya.

Ada saja yang tidak menerima keberadaan Sang Guru dan menyebarkan berita bohong tentang padepokannya sebagai tempat mengajarkan kesesatan.

Bahkan pernah terjadi, padepokannya hendak dibakar sekelompok orang yang iri hati dan ancaman hendak dibunuhpun tidak dapat dihindari.

Sang Guru tetap tegak berdiri dalam keyakinannya untuk menyebarkan kebaikan dan kebenaran nurani kepada siapapun tanpa sekat yang membelenggu keegoan.

Memang kebaikan dan kebenaran tak lepas untuk disalahpahami dan dianggap sesat oleh orang-orang yang masih diliputi kesesatan. Niat baik saja belum tentu akan disikapi dengan baik oleh mereka yang tidak memiliki niat baik. Sang Guru menghadapi semua penghinaan dan kesalahanpahaman dengan kejernihan pikiran dan kebersihan hatinya.

Dengan senyuman dan kasih Sang Guru meredakan emosi dan kekerasan hati orang-orang yang bersikap tidak baik dan menentangnya.
Sang Guru tidak pernah menyalahkan atas sikap mereka. Hanya menyalahkan dirinya yang menimbulkan semua ini.

Atas semua ini, Sang Guru berkata kepadaku,”Setiap manusia pasti memiliki kebaikan dan kelembutan hati, ketika dapat menyentuhnya, maka akan timbul kesadaran pada dirinya!”

Sang Guru tidak membedakan manusia antara baik dan tidak baik. Tetapi ia menyadarkan dirinya untuk memandang setiap manusia sebagai kekasihnya.

Sang Guru tidak bersikap terhadap apa yang ia terima. Karena itu, baik kebaikan maupun ketidakbaikan akan tetap dibalas dengan keluhuran budinya.
Ia tidak terikat oleh yang bernama pamrih.

“Sahabatku, membalas kebaikan dengan kebaikan, siapapun dapat melakukannya. Itu yang biasa terjadi. Tetapi bila bisa membalas ketidakbaikan dengan kebaikan, maka itu akan menunjukkan karakter dirimu!”
Kembali Sang Guru memberikan pesan kepadaku yang membuat aku intropeksi diri akan sikap hatiku selama ini.

Aku baru menjadi manusia awam yang baru hanya bisa membalas kebaikan dengan kebaikan dan membalas ketidakbaikan dengan ketidakbaikan.

“Malu ah!” Bisik hati kecilku.

http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/01/10/kebaikan-dan-ketidakbaikan-50k-aku-dan-sang-guru/
copas dr fb nya mba Rien Marini
* Jika dirasa bermanfaat dipersilahkan utk tag, copas atau share langsung...Jazakumullah khairan katsiro Wa barakallahu fiikum....^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar