SMILE...^_^

Sabtu, 22 Mei 2010

Menjadi orangtua yang amanah *ust Danu*

Assalamu’alaikum wr. wb.



Saudaraku yang dicintai oleh Allah, kita orang tua, kadang-kadang kita arogan kepada anak-anak kita. Anak-anak kita diharuskan oleh kita itu mematuhi setiap perkataan kita. Padahal kalau kita boleh jujur belum tentu semua perkataan, semua keinginan kita itu sama seperti apa yang ada dalam Al Qur’an dan Ash Sunnah. Kita lupa bahwa di dalam keluarga inilah kita harus bentuk keluarga yang sakinah, keluarga yang saling pengertian antara kita orang tua dan anak-anak kita.

Bagaimana cara kita menjadi orang tua yang amanah, amanah dari Allah Ta’ala dimana kita diberi anak, kita diberi tanggung jawab. Melakukan apa-apa yang sudah diwajibkan oleh Allah kepada kita sebagai orang tua.

Kalau kita mempunyai anak, kita diminta dan wajib untuk memberi makan anak kita. Kalau anak kita sudah diberi makan, kita harus wajib memberikan anak kita pakaian yang santun. Kalau sudah masanya diberi pendidikan, kita wajib memberikan pendidikan kepada anak kita. Pendidikan formal dan atau pendidikan agama seperti apa yang diinginkan oleh Allah Ta’ala, agar anak kita menjadi anak yang sholeh atau sholehah. Kita wajib memberikan pendidikan kepada anak-anak kita hingga anak kita beranjak akhil balikh dan akhirnya anak kita menikah karena Allah Ta’ala.

Saudaraku yang dicintai oleh Allah, seberapa banyak kita mengucap kalau kita tidak sepaham dengan anak kita. “Wahai anakku engkau sudah aku sekolahkan, engkau sudah pandai, engkau sudah aku beri pendidikan yang layak. Tapi kamu tidak menginginkan apa yang orang tuamu inginkan.”

“Engkau sudah aku beri makan, engkau sudah aku beri pakaian. Tapi engkau belum memberikan kepada orang tuamu sesuatu yang berguna”. Naudzubillaahi min dzalik.

Saudaraku, kalau kita berucap seperti itu kepada anak-anak kita, itu adalah dosa di hadapan Allah Ta’ala.

Sama seperti kita disuruh sholat oleh Allah Ta’ala dan wajib kita lakukan. Kalau seumpamanya doa kita belum dikabulkan oleh Allah Ta’ala, apakah kita patut berkata “Ya Allah aku telah sholat, ya Allah aku telah shodaqoh, ya Allah aku telah berpuasa tapi mengapa doaku belum Engkau kabulkan?”. Naudzubillaahi min dzalik.


Jangan kita lakukan saudaraku, itu dosa.


Kewajiban adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Kewajiban itu yang akhirnya nanti membuat kita akan mendapatkan amal di akhirat. Itulah ciri kita, ciri kita sebagai seorang muslim yang harus kita lakukan kepada Allah Ta’ala.


Bagaimana kita menjadi orang tua yang amanah, bagaimana nanti kita menjadi orang tua yang disayang oleh Allah Ta’ala, bagaimana kalau kita nantinya didalam keluarga kita penuh dengan kata-kata yang kotor, penuh dengan makian. Allah Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang berbuat jahil. Allah tidak menyukai umatnya yang berkata-kata yang tidak baik dan akhirnya doa kita tidak dikabulkan.


Saudaraku, kita harus menyadari, menjadi orang tua tanggung jawabnya adalah sungguh-sungguh berat. Tetapi dibalik beratnya kita sebagai orang tua, Allah akan memberikan amal kita cukup besar jika kita senantiasa berjalan di jalan Allah Ta’ala.


Saudaraku, marilah kita menjadi orang tua yang amanah, yang melakukan apa-apa yang diwajibkan kita sebagai orang tua dan menyayangi keluarga kita. Jangan umbar nafsu kita, untuk memaksa isteri, suami, atau anak-anak kita, atau keluarga kita yang lain dengan setan, dengan nafsu yang ada dalam diri kita. Marilah kita menjadi orang tua yang amanah.

Demikian saudaraku semoga bermanfaat, amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

http://akhlakmuliacenter.com/site/index.php?%2FSiraman-Qalbu%2FMenjadi-orangtua-yang-amanah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar