SMILE...^_^

Senin, 13 Agustus 2012

KNOWING THE FUTURE ; MENGINTIP BILIK RAHASIA MASA DEPAN .....BY ARIF RH

KNOWING THE FUTURE ; MENGINTIP BILIK RAHASIA MASA DEPAN – Bagian 1


Ide untuk menulis catatan dengan topik ini sebenarnya sudah cukup lama. Apalagi setelah tahun lalu saya berjumpa dengan seorang sahabat yang mengajari sebuah metode yang menarik. Metode ini bisa menerka masa depan seseorang. Ya, saya tidak mengada-ada. Jika anda tidak percaya, maka demikianlah pula dengan saya pada awalnya. Saya sendiri pun yang membuktikan sendiri metode itu masih bingung dan heran, kok bisa? Saya merasa beruntung sekali pada saat itu mengingat proses beliau memperoleh metode ini tidak mudah dan beliau bagikan kepada saya secara cuman-cuma. Pesan beliau begini :

"JANGAN AJARKAN SEMBARANGAN METODE INI. Bahkan SAYA DILARANG MENJADIKAN METODE ITU SEBAGAI MATERI PELATIHAN untuk public, apalagi saya jual."

Setelah saya renungkan baik-baik saya mengerti memang sebaiknya ini tidak diajarkan. Bahkan saya pun boleh dibilang hampir tidak pernah menggunakannya meskipun sudah menguji keakuratannya beberapa kali. Kehidupan bagi saya justru menjadi indah saat membiarkan masa depan tetap sebagai misteri. Biarkan berjalan alami. Karena mengetahui masa depan kadang justru merusak keindahan kehidupan itu sendiri.

Nah mungkin anda penasaran. Metode seperti apa sih yang saya peroleh itu? Hmmm, itu adalah sebuah metode untuk menerka prospek KARIR / BISNIS seseorang. Apakah akan berhasil atau tidak di masa mendatang ketika itu dijalani. Ah itu kan karena sugesti? Hei tunggu dulu. Dengan metode ini saya pernah menguji metode itu secara “blind”, dan hasilnya akurat. Jadi ceritanya begini, ada beberapa orang yang sedang sangat galau tentang apa karir dan bisnis yang mereka jalani. Mereka menghubungi saya untuk meminta saran saya.

Situasi dan kondisi itu saya jadikan sebuah kesempatan untuk melakukan pengujian. Beberapa orang itu menuliskan beberapa bisnis / karir di kertas. Saya masih ingat ada beberapa dari mereka menuliskan 10 karir / bisnis. Sebagai catatan di sini, saya tidak mengatakan kepada beberapa orang itu metode apa yang saya gunakan. Saat menggunakan metode ini saya tidak boleh menunjukkannya di hadapan orang yang bersangkutan. Kemudian saya memberikan mereka saran bahwa ini recommended dan yang itu not recommended. Nah yang bikin saya kaget adalah bahwa saran-saran saya itu tepat. Tepat bagaimana maksudnya?

Ternyata mereka juga menuliskan beberapa karir / bisnis mereka yang telah rugi atau bangkrut. Dan rekomendasi saya untuk beberapa karir mereka yang sudah rugi atau bangkrut alias gak jalan adalah NOT RECOMMENDED. Mereka bilang, “kok bisa pas banget yo mas?”. Lha saya dalam hati juga kaget. Saya ndak tahu apa-apa soal karir / bisnis mereka loh. Saya sama sekali tidak tahu bisnis / karir yang mereka tulis itu sudah dijalani atau belum. Saya juga sama sekali tidak tahu mana yang bangkrut dan berhasil. Inyong ora ngerti apa-apa, suerr !!!

Namun dari beberapa sample di atas saya masih ada keraguan. Mungkin itu sebuah kebetulan. Oleh karenanya saya mengujicoba metode itu dengan cara lain. Apa yang saya lakukan? Saya memilih beberapa orang yang saya kenal dan tanpa sepengetahuan mereka saya “menerka” bagaimana masa depan bisnis / karir yang mereka jalani. Setelah saya menggunakan metode itu, hasilnya semua subyek yang saya pilih sebagai sample itu GAGAL di karir / bisnisnya masing-masing. Saya simpan hasil dugaan itu di dalam hati. Waktu berlalu. Setelah beberapa bulan kemudian apa yang terjadi? COCOK, PERSIS, AKURAT !!!


Asli saya tambah bingung dengan cara kerja metode itu. Soalnya sangat-sangat sederhana. Terlalu sederhana untuk tingkat akurasi yang seperti ini. Nah mulai dari sini muncul sebuah godaan dalam diri saya. Apa godaannya? Ya godaannya adalah suka iseng menduga-duga karir / bisnis orang. Inilah BAHAYANYA mempelajari metode ini. Karena jika saya tidak kuasa mengontrol keinginan menduga-duga itu saya bisa menggagalkan banyak orang untuk BERPROSES dalam suatu bidang kehidupan. Meskipun memang benar yang dijalani itu akan gagal, pasti ada sebuah proses pembelajaran di situ. Dan itu bisa hilang kalo saya tergoda untuk memberitahu di awal begini, “EH ITU JANGAN DI LAKUKAN, ITU BAKALAN GAGAL !!!”.

Dari ujicoba yang terakhir itu saya mengambil kesimpulan bahwa metode itu sangat akurat. Namun setelahnya muncul beberapa pertanyaan dalam diri saya, misalnya :
  1. Apakah saat menggunakan metode itu saya benar-benar mengakses informasi dari masa depan?
  2. Jika memang demikian apakah masa depan hanya satu macam saja?
  3. Jika hanya ada satu masa depan, lalu untuk apa manusia diberikan kehendak bebas? Percuma donk? Lha wong kalo udah “digariskan” gagal ya pasti gagal kok?
  4. Atau jangan-jangan JUSTRU dugaan saya ini juga mempengaruhi / mengubah alur kehidupan orang lain meskipun saya tidak mengkomunikasikannya dengan orang tersebut?
  5. Jika benar, apakah ini salah satu penjelasan logis mengapa ramalan itu berbahaya dan dilarang?
Banyak sekali pertanyaan liar dalam diri saya. Saya terus mencari, hingga catatan ini ditulis pun saya masih belum mendapatkan jawaban final. Namun setidaknya hingga saat ini, akhirnya saya menemukan sebuah dimensi pemahaman baru, bahwa alam semesta SANGAT PARADOKS cara kerjanya.

Bersambung ke bagian 2 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)



KNOWING THE FUTURE ; MENGINTIP BILIK RAHASIA MASA DEPAN – Bagian 2



Sangat paradoks? Maksudnya bagaimana? Paradoks itu artinya memiliki sifat-sifat berlawanan atau kontradiktif di dalam dirinya untuk satu aspek yang sama. Nah dalam catatan ini kita sedang membahas aspek, “bisakah masa depan sebagai bagian dari alam semesta ini kita duga?” Di sini lah kita menemukan beberapa hal yang sangat paradoks di alam semesta, yaitu bahwa :
  1. Alam semesta MEMILIKI POLA-POLA TERTENTU. Dengan demikian sangat mungkin dan bahkan sangat mudah menduga masa depan.
  2. Alam semesta memiliki sifat SANGAT TIDAK BERATURAN dan PENUH KETIDAKPASTIAN. Dengan demikian sangat sulit untuk menduga masa depan.
  3. KEPUTUSAN kita MENGUBAH KETIDAKPASTIAN di alam semesta menjadi REALITA. Dengan demikian, apapun yang kita duga tentang masa depan dengan syarat-syarat tertentu bisa menjadi sebuah kejadian yang nyata.
Mari kita perhatikan tiga hal di atas. Sangat kontradiktif satu-sama lain khan? Itu yang saya bilang sebagai sangat paradoks. Ah jangan-jangan hanya salah satu saja dari ketiganya yang benar. Khan kebenaran tidak mendua apalagi mentiga? Oh tidak begitu. Fakta tentang ketiganya adalah sama-sama benar. Jadi kata siapa kebenaran itu tidak mendua atau mentiga? Mari kita renungan kalimat dari Pakar Fisika Quantum yang bernama Niels Bohr, “The opposite of a correct statement is a false statement. But the opposite of a profound truth may well be another profound truth”. Apa artinya? Artinya, “Kebalikan dari pernyataan yang benar adalah pernyataan yang salah. Namun kebalikan dari kebenaran yang mendalam mungkin juga adalah kebenaran yang mendalam.” Bahasa inggris saya gak bagus-bagus amat jadi saya pake google translate itu menerjemahkannya he he.

Di sini saya akan mengulang kembali beberapa pertanyaan yang sudah saya uraikan di bagian 1. Jadi masa depan itu bisa di duga atau tidak? Kalau tidak bisa diduga, mengapa dugaan saya dengan metode yang saya pelajari bisa sangat akurat? Atau jangan-jangan dugaan saya tentang masa depan itu ikut meng-create reality? Hmm, sebelum kita menarik kesimpulan mari kita bahas satu per satu.




Alam semesta MEMILIKI POLA-POLA TERTENTU
Jika anda sudah membaca catatan saya sebelumnya yang berjudul “KEAJAIBAN FRACTAL ; TUHAN MELETAKKAN RAHASIA DI DEPAN MATA KITA SETIAP HARI, anda tentu sudah paham bahwa alam semesta ini MEMILIKI POLA. Dengan sifat berpola tersebut kita bisa MENDUGA APA YANG AKAN TERJADI DI MASA DEPAN. Bila anda jatuhkan sebuah benda di bumi, maka JATUHNYA benda itu PASTI KE BAWAH. Bila anda lakukan berulang-ulang akan tetap seperti itu. Itulah yang namanya POLA. Dengan pola yang anda kenali itu maka sebelum anda menjatuhkan sebuah benda, ANDA tentu SUDAH TAHU BAHWA JATUHNYA PASTI KE BAWAH.

Sifat alam semesta yang memiliki pola ini memudahkan manusia untuk membuat rencana dan membuat antisipasi. Misalnya, jika polanya setiap enam bulan sekali berganti musim dari musim hujan ke musim kemarau maka kita bisa merencanakan kapan kita akan masa panen dan kapan kita akan masa tanam. Kapan kita harus mempersiapkan cadangan air. Karena adanya sifat alam semesta yang pasti itulah maka ada yang disebut ILMU EKSAKTA alias ILMU PASTI.

Pada pembahasan ini mau tidak mau kita perlu membahas sedikit tentang ilmu fisika Newtonian. Apa itu? Yaitu pendekatan dalam ilmu fisika dengan cara pandang yang dipelopori Sir Isaac Newton. Inti dari Fisika Newtonian adalah bahwa alam semesta ini diatur dengan hukum-hukum yang PASTI. Dengan adanya hukum-hukum yang pasti itu alam ini bekerja dengan sangat teratur. Ini yang menyebabkan mengapa setiap planet bisa ber-rotasi dan ber-revolusi dengan ukurannya masing-masing. Bahkan bisa diduga dengan perhitungan bahwa komet Halley itu melintas dalam jangkauan penglihatan kita setiap 76 tahun sekali. Dan contoh yang paling gampang dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan adanya pola yang pasti di alam semesta ini kita bisa memiliki kalender. Kita bisa menentukan kapan bulan syawal, kapan bulan ramadhan dengan mengamati pola-pola di alam semesta.

Nah dari sudut pandang ini kita bisa melihat alam semesta ini sangat pasti. Jadi SANGAT MUNGKIN menduga masa depan. Minimalnya kita bisa membuat dugaan secara umum sebagaimana saya membuat dugaan berdasarkan POWER atau FORCE. Kalau menggunakan POWER PASTI BEGINI, kalau menggunakan FORCE PASTI BEGITU. Anda yang sudah bermain ular tangga tentu sudah membuktikan keakuratannya. Namun tunggu dulu, ternyata di alam semesta juga ada yang namanya ANOMALI. Bukankah sekarang ini musim lebih sulit diduga dan keluar dari pola-pola yang ada selama ini? Yang seharusnya sudah musim kemarau eh kok masih hujan terus. Di alam semesta juga ada ketidakpastian.

Bersambung ke bagian 3 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)




KNOWING THE FUTURE ; MENGINTIP BILIK RAHASIA MASA DEPAN – Bagian 3

Alam Semesta Memiliki Sifat PENUH KETIDAKPASTIAN
Kita awali pembahasan dengan sebuah kalimat dari pakar fisika quantum Niels Bohr. Apa kata beliau?“Prediction is very difficult, especially about the future”. Artinya, “Membuat prediksi / peramalan adalah sangat sulit, terutama tentang masa depan”. Lho? Bukankah kalau batu kita jatuhkan ke bumi kita bisa meramalkan / memprediksi jatuhnya PASTI ke bawah? Tunggu dulu. Di bagian ini kita sudah masuk ke wilayah yang berbeda dengan pembahasan sebelumnya. Kini, kita masuk ke “dunia atom” dan bahkan masuk ke dunia yang “jauh lebih halus” dari atom.

Ternyata perilaku-perilaku alamiah yang ditemukan di sana sangat berbeda dengan apa yang kita temukan di level material. Jika pada level material perilaku kehidupan diatur oleh hukum-hukum alam yang sifatnya PASTI, di “dunia halus” justru diatur oleh hukum KETIDAKPASTIAN atau hukum PROBABILITAS. Benar memang batu yang anda jatuhkan di bumi itu pasti PERILAKUnya jatuh ke bawah, tapi partikel penyusun batu yang anda jatuhkan itu perilakunya tidak bisa diprediksi sebagaimana anda memprediksi jatuhnya batu. Mulai mumet? Bagoooos ha ha ha.

Ketika kita membahas soal ketidakpastian maka nama Warner Heisenberg perlu kita libatkan di sini. Siapa beliau? Beliau adalah salah seorang pakar fisika quantum. Beliau lah yang pertama kali menggunakan istilah prinsip ketidakpastian. Darimanakah dan apa dasarnya kok Warner Heisenberg menyatakan soal ketidakpastian itu? Perhatikan gambar berikut ini.




Penjelasan dari gambar tersebut adalah begini. Pada waktu Heisenberg menyatakan prinsip ketidakpastian ini, Albert Einstein tidak setuju. “Tuhan tidak bermain dadu”, itu kata Einstein. Nah di sini kita tidak membicarakan soal siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam perdebatan tersebut. Namun dari hasil eksperimen pernyataan Heisenberg ini bisa dibuktikan. Bagaimana pembuktiannya? Pembuktiannya dimulai dari sebuah pertanyaan sederhana, “Jika atom itu benar benar ADA sebagai sebuah entitas yang berdiri sendiri, maka setidak-tidaknya ia pasti memiliki lokasi dan gerak tertentu”.

Ternyata yang terjadi adalah begini, “KITA TIDAK DAPAT MENGETAHUI DIMANA KEBERADAAN ATOM DAN BAGAIMANA IA BERGERAK DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN”. Dari hasil tersebut artinya, ketika kita mengetahui keberadaan atom maka kita tidak mengetahui bagaimana pergerakannya. Dan jika kita mengetahui pergerakannya, kita tidak mengetahui dimana keberadaannya. Ini berarti juga kita TIDAK BISA atau SANGAT SULIT untuk MELAKUKAN PREDIKSI / PERAMALAN tentang BAGAIMANA PERILAKU suatu ATOM di MASA DEPAN nya dalam sebuah percobaan tententu. Karena di dunia atom (atau dunia yang jauh lebih halus dari itu) karena di sana yang ada adalah samudera probabilitas.

Saya tidak tahu apakah anda memahami uraian saya di atas atau tidak. Yang penting point utama yang wajib anda “tangkap” adalah tentang SAMUDERA PROBABILITAS di dunia atom. Lalu apa relevansinya dengan kehidupan kita? Bukankah segala sesuatu “tersusun” dari atom? Dalam hal ini, kejadian apapun di masa depan bukankah juga terdiri dari “atom-atom”? Konsekuensi tentang SAMUDERA PROBABILITAS ini akhirnya membawa kita pada kesadaran bahwa MASA DEPAN ITU BUKAN HANYA SATU MACAM saja, melainkan TIDAK TERHINGGA jumlahnya. Saya ambil sebuah contoh. Jika saat ini anda baru saja disakiti dan ditinggalkan oleh orang yang sangat anda cintai, apa yang akan terjadi pada masa depan anda? Dengan konsep SAMUDERA PROBABILITAS jawabannya adalah begini, semua masa depan anda apapun itu sudah ada dan tidak terhingga jumlahnya, misalnya :
  1. Anda menjadi depresi sangat akut dan tewas karena bunuh diri
  2. Anda suka mabuk-mabukan bahkan mabuk beneran
  3. Anda menulis kisah menyedihkan anda dan menjadi novel yang best seller
  4. Anda semakin rajin beribadah, dan lain sebagainya tidak terhingga jumlahnya
Nah, semua masa depan anda yang tidak terhingga jumlahnya itu SUDAH ADA namun semuanya MASIH MENJADI PROBABILITAS atau KEMUNGKINAN. Jika anda pernah membaca catatan sebelumnya saya memandang kehidupan ini seperti kalkulator. Saya akan sampaikan ulang inti uraian saya di catatan saya sebelumnya. "Bahwa operasi penjumlahan apapun, pembagian apapun, perkalian apapun dengan angka apapun sudah ada di dalam kalkulator itu, bahkan sebelum kalkulatornya kita nyalakan, bahkan sebelum kalkulatornya kita beli dari toko. Apapun yang muncul di layar kalkulator itu adalah KENYATAAN. Namun bukankah apapun yang akan muncul di layar itu TERGANTUNG TOMBOL APA SAJA YANG KITA TEKAN”. Dari uraian ini yang saya pahami dari LAUH MAHFUDZ adalah begini Bahwa SEMUA KEJADIAN APAPUN MEMANG SUDAH “DITULIS” oleh TUHAN. TAPI SUATU KEJADIAN AKAN MENJADI AKTUAL ATAU TIDAK JUGA MELIBATKAN KEHENDAK BEBAS KITA UNTUK MEMILIH ATAU MENGAMBIL KEPUTUSAN”.

Bersambung ke bagian 4 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)



KNOWING THE FUTURE ; MENGINTIP BILIK RAHASIA MASA DEPAN – Bagian 4 (tamat)



KEPUTUSAN Kita MENGUBAH KETIDAKPASTIAN Di Alam Semesta Menjadi REALITA
Alam semesta itu penuh dengan ketidakpastian / kemungkinan tiada batas. Sampai kapan demikian? Sampai kita memutuskan untuk mengamati / mengobservasinya. Supaya lebih jelas, mari kita simak bersama uraian seorang pakar fisika quantum yaitu Niels Bohr berikut ini :

“Dunia atom yang tidak jelas dan samar hanya meruncing menjadi realitas kongkrit jika suatu pengamatan dilakukan. Tanpa observasi, atom adalah hantu. Ia menjadi materi jika anda mencarinya. Dan anda dapat memutuskan apa yang harus dicari. Carilah tempatnya dan anda akan menemukan atom di suatu tempat. Carilah geraknya dan anda akan menemukan atom memiliki kecepatan. Akan tetapi, anda tidak dapat memperoleh keduanya. Realitas yang menjadi fokus perhatian observasi tidak dapat dipisahkan dari pengamat dan pilihannya terhadap strategi pengukuran.”

Jika kita cermati pernyataan Niels Bohr tersebut jelas bahwa keputusan kita, termasuk keputusan kita dalam menduga, keputusan dalam berprasangka apalagi keputusan dalam melakukan suatu tindakan ikut andil dalam menciptakan realita di masa depan. Dalam permainan ular tangga hal ini jelas sekali bisa kita buktikan. Dadu yang sifatnya sangat probabilistik pun ternyata dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan kita. Pada titik ini saya kira sangat selaras dengan sebuah Hadits Qudsi yang menyatakan bahwa TUHAN SESUAI DENGAN PRASANGKA HAMBANYA. Pembahasan saya pada point ini tidak terlalu panjang. Selengkapnya anda bisa membaca catatan saya sebelumnya yang berjudul TERPESONA DI ZONA QUANTUM ; TUHAN MELIBATKAN KITA MEWUJUDKAN REALITA.

Nah sekarang mari kita rangkai penjelaskan ketiga point di atas. Dalam kasus di awal catatan ini dimana dengan sebuah metode khusus saya bisa menduga masa depan karir seseorang itu penjelasannya bagaimana? Terutama pada saat saya bisa menduga masa depan karir / bisnis seseorang tanpa saya mengkomunikasikan hasilnya kepada yang bersangkutan. Jika saya mengkomunikasikan hasilnya kepada yang bersangkutan, bisa jadi itu karena yang bersangkutan meyakini apa yang saya sampaikan sehingga ketidakpastian di alam semesta menjadi pasti karena orang tersebut meyakininya. Nah jika saya melakukannya tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan bagaimana mungkin bisa akurat?

Saya sangat meyakini bahwa yang benar-benar tahu tentang masa depan ya hanya TUHAN YANG MAHA TAHU. Namun karena dalam prosesnya kita dilibatkan, disitulah saya mencoba menalar. Apalagi ketika hasil pengukuran saya dengan metode saya itu gagal dan benar-benar terjadi kepada para subject percobaan saya. Sempat muncul sebuah “rasa bersalah”. Jangan-jangan mereka semua ini gagal karena saya juga? Mengapa saya berpikir demikian? Karena dalam kenyataannya ada pengaruh yang sangat besar dari orang lain terhadap alur kehidupan kita. Seperti misalnya pengaruh orang tua terhadap anak dan pengaruh suami terhadap istri atau sebaliknya. Ketidaksetujuan atau ridho orangtua terhadap anak, dan ridho suami terhadap istri atau sebaliknya jelas sangat berpengaruh khan? Ya, dan ini pun dibahas dalam ajaran semua agama.

Jadi apa kesimpulannya? Tunggu dulu. Anda tahu mengapa lanjutan catatan ini saya pending lama sekali? Baru kali ini saya bingung menyelesaikan ending sebuah catatan dan membuat kesimpulan. Sehingga saya mengambil jeda waktu untuk kembali melakukan “riset kecil” terhadap metode prediksi masa depan karir / bisnis yang saya uraikan di sini. Dalam waktu jeda itu saya akhirnya bisa menyimpulkan bahwa akurat atau tidaknya metode tersebut dalam membuat prediksi sangat sangat dipengaruhi prasangka saya. Jika prasangka saya x maka hasilnya akan x, jika prasangka saya y maka hasilnya akan y. Saat saya bisa benar-benar bebas dalam prasangka apapun alias netral baru metode ini akurat. Nah masalahnya mencapai keadaan netral ini tidak mudah, apalagi sosok orang yang masa depan karir / bisnisnya mau saya prediksi sudah saya kenal.

Jadi saya simpulkan bahwa masa depan sebenarnya bisa kita “intip”. Karena pada dasarnya apapun yang terjadi di masa depan adalah resultan / totalitas dari ketiga variable di atas yaitu POLA + PROBABILITAS + KEPUTUSAN (PRASANGKA). Variable POLA bisa kita lihat dari kejadian-kejadian di masa lalu. Variable PROBABILITAS memberikan kita harapan akan tepatnya prediksi kita. Namun ada tembok yang sangat sangat halus tapi sangat sangat tebal yang bisa menghalangi kita untuk mengintip masa depan, yaitu variable terakhir itu, KEPUTUSAN / PRASANGKA. Siapapun yang bisa membebaskan dirinya dari segala prasangka akan bisa mengintip masa depan secara akurat dan apa adanya. Pertanyaannya, apa mungkin manusia bisa bebas dari prasangka? Saya tidak tahu jawaban pastinya. Oleh karenanya saya memilih untuk berprasangka yang baik saja. Sampai jumpa dalam catatan selanjutnya.

Tamat.

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar