WAHAI SUAMIKU CINTAILAH AKU APA ADANYA
Wahai suamiku yang baik,
Aku mungkin tidak secantik wanita itu
yang sering kau sebut namanya di depanku
yang sebenarnya membuat hatiku berkeping-keping
setiap engkau memuji kecantikan dirinya
jauh dibanding diriku walaupun aku adalah istrimu
Wahai suamiku yang sabar,
Aku memang sering berkata kasar kepadamu
bahkan sering marah kepadamu untuk hal sepele
Maafkan aku yang masih belajar menata hati
Dan kau tahu aku dibesarkan tidak dengan cinta yang tulus
Maka ijinkan aku mengobati kasarnya diriku padamu
Selimuti aku dengan maaf dan ampunanmu yang hangat itu
Masih kuingat ucapmu agar aku memaafkan salah mereka
Wahai suamiku yang sholeh,
Aku bisa jadi wanita yang tidak tahu diuntung sedunia
Sebab masih sering aku menolak ajakanmu berjamaah
Kala larut malam bersujud atau mengaji tadabbur Al Quran
Padahal seribu wanita sholehah mendambakan itu
Seribu kataku,
bukan seratus,
sepuluh
atau empat orang
Dan aku masih saja tidak berubah dan enggan menemanimu
Wahai suamiku yang miskin,
Aku tahu betapa sulitnya rezeki bumi engkau cari
Sedang bagiku amat sangat mudahnya dunia aku raih
Allah mengujiku, itu katamu.
Dan engkau tetap jujur, terus berusaha dan bersabar
Dan Allah juga menguji aku, wahai suamiku
Sebab sudah berapa banyak wanita yang menjadi durhaka
Menentang suaminya yang sedang terpuruk
sedang dia berjaya dan angkuh sombong
seolah kakinya tidak menginjak bumiNya
dan dia tidak berjalan dibawah matahari milikNya
Dan aku tidak seperti itu suamiku, tidak
Sungguh di depan Allah aku lebih miskin darimu
bahkan dari senyum tulusmu juga sabarmu atasku
yang marahku selalu kau jawab dengan sabar,
lalu menegakkan sholat dengan khusyuk
terus mengaji dan mendoakan kebaikan bagiku
aku menangis menyesal setiap itu terjadi
Wahai suamiku,
Aku mencintaimu justru karena engkau miskin
Tapi engkau lebih sholeh dariku
Tapi engkau lebih sabar dariku dan
Engkau lebih baik hatinya dibanding lelaki manapun
yang masih hidup di dunya ini
Suamiku, cintailah aku apa adanya
Aku menjaga diri untukmu, karena perintahNya
Karena besarnya rasa cintaku kepadamu
Lalu kau ingatkan agar aku lebih mencintai Allah
Jangan berhenti menyayangiku, suamiku
peluklah aku dan jangan pernah lepaskan
Suamiku, akan kubawa cintamu kemana aku kan pergi
pintaku cium aku terakhir kalinya
sebelum aku pergi padaNya
Pulang bersama Izrail suatu hari nanti
Wahai suamiku yang baik,
Aku mungkin tidak secantik wanita itu
yang sering kau sebut namanya di depanku
yang sebenarnya membuat hatiku berkeping-keping
setiap engkau memuji kecantikan dirinya
jauh dibanding diriku walaupun aku adalah istrimu
Wahai suamiku yang sabar,
Aku memang sering berkata kasar kepadamu
bahkan sering marah kepadamu untuk hal sepele
Maafkan aku yang masih belajar menata hati
Dan kau tahu aku dibesarkan tidak dengan cinta yang tulus
Maka ijinkan aku mengobati kasarnya diriku padamu
Selimuti aku dengan maaf dan ampunanmu yang hangat itu
Masih kuingat ucapmu agar aku memaafkan salah mereka
Wahai suamiku yang sholeh,
Aku bisa jadi wanita yang tidak tahu diuntung sedunia
Sebab masih sering aku menolak ajakanmu berjamaah
Kala larut malam bersujud atau mengaji tadabbur Al Quran
Padahal seribu wanita sholehah mendambakan itu
Seribu kataku,
bukan seratus,
sepuluh
atau empat orang
Dan aku masih saja tidak berubah dan enggan menemanimu
Wahai suamiku yang miskin,
Aku tahu betapa sulitnya rezeki bumi engkau cari
Sedang bagiku amat sangat mudahnya dunia aku raih
Allah mengujiku, itu katamu.
Dan engkau tetap jujur, terus berusaha dan bersabar
Dan Allah juga menguji aku, wahai suamiku
Sebab sudah berapa banyak wanita yang menjadi durhaka
Menentang suaminya yang sedang terpuruk
sedang dia berjaya dan angkuh sombong
seolah kakinya tidak menginjak bumiNya
dan dia tidak berjalan dibawah matahari milikNya
Dan aku tidak seperti itu suamiku, tidak
Sungguh di depan Allah aku lebih miskin darimu
bahkan dari senyum tulusmu juga sabarmu atasku
yang marahku selalu kau jawab dengan sabar,
lalu menegakkan sholat dengan khusyuk
terus mengaji dan mendoakan kebaikan bagiku
aku menangis menyesal setiap itu terjadi
Wahai suamiku,
Aku mencintaimu justru karena engkau miskin
Tapi engkau lebih sholeh dariku
Tapi engkau lebih sabar dariku dan
Engkau lebih baik hatinya dibanding lelaki manapun
yang masih hidup di dunya ini
Suamiku, cintailah aku apa adanya
Aku menjaga diri untukmu, karena perintahNya
Karena besarnya rasa cintaku kepadamu
Lalu kau ingatkan agar aku lebih mencintai Allah
Jangan berhenti menyayangiku, suamiku
peluklah aku dan jangan pernah lepaskan
Suamiku, akan kubawa cintamu kemana aku kan pergi
pintaku cium aku terakhir kalinya
sebelum aku pergi padaNya
Pulang bersama Izrail suatu hari nanti
Oleh : Irfan Hidayat// Irfan Dive
copas dr fb nya Bang Irfan Dive ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar