Seorang wanita muda memberi sedekah kepada seorang ibu miskin, katakanlah Rp.100.000.
Ibu itu, setelah menyisihkan sebagiannya untuk membayar uang sekolah anaknya, membeli beras dan lauk pauk untuk makan keluarganya di warung dekat rumah.
Pemilik warung, setelah menerima uang dari ibu itu, membeli lagi bahan pokok dari pedagang di pasar untuk menambah dagangannya.
Pedagang pasar membutuhkan suplai barang dari petani yang menjual hasil pertaniannya.
Supaya hasil panen bagus dan memuaskan, petani membeli pupuk di pabrik yang memiliki ribuan karyawan yang harus digaji.
Setelah menerima gaji dari pabrik tempatnya bekerja, ada karyawan yang menghidupi keluarganya, orangtuanya, bahkan ada sebagian yang memberikan sedekah kepada orang lain.
Begitulah, kalau diteruskan dengan lebih lengkap, rantai sedekah ini akan sangat panjang dan melibatkan banyak orang.
Yang tidak pernah anda bayangkan adalah, bagaimana uang 100.000 yang diberikan wanita tadi telah berpindah tangan dan membawa banyak kebaikan. Tentu saja sebesar atom sekalipun, kebaikan itu akan dilihat oleh-Nya.
Mungkin, inilah salah satu alasan kenapa sedekah itu berbalas sampai 700x lipat bahkan tidak terhingga karena manfaat uang itu terus bergulir ke tangan banyak orang.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allahadalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S 2:261)
Nah, setelah melihat manfaat sedekah kita untuk orang lain, masihkah kita berat bersedekah? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar