Ada sebuah materi paling berkesan yang saya dapatkan dari mentor saya Ippho Santosa. Dalam sebuah kesempatan dia menceritakan langsung kepada saya tentang "Titik Terendah"
Anda sedang berada di titik terendah?
- Gagal
- Bankrut
- Sakit
- Teraniaya
- Ditipu
- Ditinggalkan
Selain introspeksi, baiknya Anda juga bersyukur. Betul sekali, bersyukur. Lho kok bisa? Karena saat Anda sedang berada di titik terendah, sebenarnya pada masa yang sama Anda juga berada di titik tertinggi. Di mana kemungkinan besar Anda sedang mesra-mesranya dengan Allah, Zat Yang Maha Tinggi. Ini menurut Ippho Santosa dan sahabatnya, Muhammad Rofiq. Tidak percaya? Coba deh perhatikan fenomena-fenomena berikut ini:
- Ka’bah
- Sujud
- Tawadhu (rendah hati)
- Berdoa dan berzikir dengan suara rendah
- Teraniaya
- Masa-masa sulit
Apa persamaannya? Ternyata semuanya berada di titik terendah!
- Bukankah Ka’bah –bangunan yang paling mulia di muka bumi ini– berada di lembah?
- Bukankah ketika manusia sedang bersujud, sedang tawadhu, sedang berdoa dan berzikir dengan suara rendah, sedang teraniaya, dan sedang melalui masa-masa sulit, dia tengah dekat-dekatnya dengan Allah? Doa mereka begitu mudahnya terjawab dan terkabulkan. Subhanallah!
Jadi, titik terendah bukanlah sesuatu untuk dikeluhkan. Melainkan, untuk diintrospeksi dan disyukuri. Makanya, bagi Anda yang sedang berada di titik terendah, setulus hati saya mengucapkan, “Selamat! Anda mendapat tiket VIP untuk bersama Allah.”
----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar