Salam Sahabatku yang sudah selalu sadar, tercerahkan,
Sadar karena sesungguhnya kita adalah bagian dari Zat Illahi, setetes
percikan dari ZatNya. Kesadaran inilah merupakan obat sungguh mujarab
melepaskan diri dari kemelekatan hal-hal duniawi yang menjadi penyakit
pemikiran, penyakit badan, penyakit kehidupan, penyakit ilusi dan juga penyakit
reinkarnasi pemikiran yang negatif. Tercerahkan ketika akhirnya menemukan
kesadaran tersebut setelah melepaskan diri dari keterikatan pemikiran dan
keakuan (kesombongan merasa memiliki).
Kita ditugaskan olehNya, berasal dari tiada apa-aoa, yang tiada keterikatan
apapun sehingga lautan samudera ZatNya mencukupi dari segala penjuru manapun
tiada hambatan. Namun pita pikiran yang tadinya seperti kita beli kaset di toko
kaset yang tiada rekaman, melompong mulailah membatasi dan menjadikan kita
siapa. Pita kaset pikiran yang berawal terekam ketika ke-2 orangtua
berhubungan, dan jadilah zygot, tumbuh menjadi janin selama 8-9 bulan. Kecuali
saya, baru 7 bulan sudah brojol pas acara sekatenan Solo, karena gak betah di kandungan,
dan keluar ketika malam satu suro.
Rekaman pikiran yang menjadikan mental, karakter dan perilaku sehari-hari.
Rekaman pikiran yang sangat mempengaruhi kesehatan tubuh, sistem tubuh, atau
bila tidak mampu mengelolanya menjadikan penyakit berdatangan. Rekaman pikiran
yang akhirnya sistem makrokosmos semesta layaknya komputer canggih
mempertemukan hal yang sama, resonansi satu sama lain manusia yang memiliki
kesamaan pemikiran.
Rekaman pemikiran yang seperti kaset, bila isinya lagu mendayu-dayu penuh
rintihan maka esok haripun akan tetap sama lagunya. Lagu lama.
Rekaman pemikiran yang akan terus begitu saja diperdengarkan, kejadiannya
sehari-hari, tiada perubahan, bila tidak mau “merubahnya”, sadar untuk mengubah
rekaman ini menjadi lagu yang penuh kelimpahan kebahagiaan, semangat, lagu maju
tak gentar untuk meraih pemikiran kaya, sehat, bahagia, selamat, rajin
menabung, jujur dan tidak sombong.
Rekaman pikiran yang menjadikan kamu adalah “apa” hingga detik ini.
***
Berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah, ZatNya. Kata ilmuwan
semua berasal dari debu.
Tiada manusia yang gentayangan menakuti di pohon-pohon gelap atau kuburan.
Karena ruh akan kembali kepadaNya. Namun kemana pemikirannya, rekaman kaset
yang penuh dengan kejadian, esmosi es tung tung juga kecerdasannya,
pengetahuannya, mentalnya, karakternya yang hebat atau ide dan gagasannya.
Kemana larinya rekaman pemikiran tersebut…… itulah yang gentayangan. Milyaran
pemikiran itulah yang gentayangan di kuburannya.
Sehingga banyak sarjana-sarjana yang tadinya lempeng-lempeng aja, lha pas
seneng ziarah ke kuburan seseorang. Sebulan kemudian di depan rumahnya, ada
plang tulisan. Jadi mbah dukun. Konon katanya dia dapat “pangsit” ketika pas
laper saat ziarah kuburan. Alamajang…..
Dia kerasukan “sesuatu ya” di kuburan itu dari orang yang sudah meninggal
itu, yang gak tahunya ketika hidupnya dulu adalah seorang mbah dukun.
Pemikiran mbah dukun sudah reinkarnasi ke sarjana itu, sehingga sering
disebut sarjana kuburan.
Ingat pola pikir, apa yang Anda pikirkan akan menarik pemikiran tersebut
dari pemikiran yang gentayangan di semesta dari orang-orang sebelumnya.
Itu makanya, banyak pemahaman agama yang melarang ziarah, terutama kaum
perempuan. Karena umumnya perempuan sangat empati……mikirnya macem-macem. Melihat
kuburan, mikirnya macem-macem, takutlah, ngeri lah, bla-bla. Maka itu akan
menarik pemikiran sejenis (resonansi) dan masuklah ke dalam pemikirannya.
Kesurupan deh…. pemikiran negatifnya.
Namun mereka yang “ngerti”, justru ziarah kubur dengan niat positif,
berpikiran sisi positifnya, luarbiasanya ahli kubur itu yang dulu luarbiasa
bermanfaat bagi orang banyak, cerdas, berpengetahuan, dan berbudi luhur. Mereka
memikirkan sisi positif ini, dan alhasil tersedotlah sruuuuut sruput seluruh
pemikiran positif tersebut, jadilah orang ziarah itu kelak memiliki pemikiran
positif yang sama.
Sama halnya dengan maraknya kerasukan siswa-siswa di berbagai kota yang
berteriak-teriak, cemas, putus asa. Kenapa bro? Karena para siswa itu stress
tertekan dengan kondisi pendidikan di sekolah yang membebani agar mencapai
nilai maksimal dan lulus. Beban sehari-hari dari sekolah, belum lagi dari
rumah, muka garang dan suara geledek mama papahnya (simbok bapake nya), yang
kepingin anaknya unggul. Pemikiran tertekan, cemas, putus asa inilah yang
menarik milyaran pemikiran di semesta dari orang-orang terdahulu yang bernasib
sama. Resonansi.
Kenapa juga gak dibalik….. seseorang gak pernah belajar sebelumnya seperti
seseorang yang gak kenal belajar psikologi, sugesti, motivasi, pencerahan,
kesadaran, psikoterapi hingga berbagai terapi juga dunia usaha, projek
kontraktor, dan lain-lain keunikan knowledge. Tetapi kok ya bisa sendiri?
Otodidak. Yuuk kita balik seperti kisah diatas, yang ini namanya kerasukan
pemikiran positif dari seseorang. Karena satu frekuensi gelombang, resonansi
akibat memikirkan, antusias, dengan apa yang mau diraih diatas. Dia kerasukan
pemikiran positif. Kesurupan yang bagus.
***
Semua berawal dari bikinnya dulu….
Saya pernah baca sebuah review pengalaman seorang doktor atau professor
(lupa namanya). Beliau menceritakan pengalamannya dengan anak-anaknya yang
semuanya doktor dan berprofesi “a”. Beliau bersama istrinya sepakat untuk
berpikir kelak anaknya adalah seorang doktor dan profesinya adalah “a”.
Ternyata di kemudian hari, apa yang mereka pikirkan tentang anaknya itu
terjadi, persis sama seperti apa yang mereka pikirkan ketika awal menikah dan
saat “berhubungan”.
Inilah yang persis diajarkan agama untuk membaca do’a ketika berhubungan.
Karena inilah bibit awal dari anak itu kelak seperti apa. Ingat, kita adalah
apa yang terekam dalam pikiran hingga saat ini.
Saya banyak belajar dari semua orang yang datang kepada saya untuk
konseling. Banyak kasus aneh yang tidak masuk akal, kasus metafisik, kulit
bersisik, perut suka gelembung seperti balon, bahkan ada yang mengeluarkan
darah dan seabrek-abrek lainnnya.
Temenku ketika mengandung, pernah shock melihat ada orang dipukuli sehingga
berdarah-darah kepalanya, bonyok. Ketika dia melahirkan, anaknya terkena
gangguan saraf otaknya.
Temenku ketika mengandung, gak pernah betah dirumah, maunya kabur ke rumah
orangtuanya. Biasalah, masalah rumah tangga di awal pernikahan, proses
menyamakan gelombang. Stress, tertekan, bingung, maunya cerai meyuyu, dan
maunya kabur-kaburan teyus. Ketika melahirkan, dan anaknya tumbuh beberapa
tahun kemudian, itu anaknya pecicilan, gak bisa diam, gak bisa fokus, gak betah
di rumah, dan bla-bla-bla persis seperti apa pemikiran ibunya dulu.
Seorang sukses datang ke saya, mengeluhkan kakinya yang sering sakit, namun
sudah dicheck secara medis dalam puluhan tahun hingga kini, ternyata tidak ada
gangguan apapun. Saya browsing deh pemikirannya, saya baca pikirannya.
Kemampuan membaca pemikiran yang “otodidak” ngerti sendiri karena saya pernah
mengagumi seorang guru yang memahami seperti ini. Dan terjadilah “kerasukan
pemikiran yang sama”. Hal ini akan kita bahas pada episode selanjutnya.
Ternyata dalam pembacaan tersebut ada kisah pernah kecelakaan jatuh dari
motor.
Lalu saya tanya dia, lha katanya gak pernah mengalami kecelakaan motor. Dan
ternyata setelah di check ke ibunya dulu, ketika mengandung pernah melihat
orang terdekat jatuh dari motor. Halah….inilah yang terekam dalam pemikiran
ibunya dan menular kepada dia ketika dalam kandungannya. Maka
dilepaskan letupan emosi kejadian tersebut, dan berangsur-angsur membaik.
Hal yang sama juga pada kisah terapi seorang temen mahakosmos, ada
seseorang yang bahunya sakit namun secara medis tidak ketemu apa penyebabnya.
Gak tahunya ada rekaman kisah pernah tertimpa pohon yang jatuh. Padahal dia
tidak pernah mengalami kisah tertimpa pohon. Bisa jadi pemikiran ini terekam
oleh orangtuanya dan tertular kepada anaknya. Setelah rekaman emosi peristiwa
tersebut dilepaskan, ya betapa kaget dia. Hilang semua sakitnya yang sudah
diderita sejak kecil.
Benarlah apa kata pepatah, bibit bebet bobot gak jauh dari orangtuanya.
Apa yang membentuk “apa kita hingga hari ini” adalah apa yang terekam dalam
pemikiran. Semuanya berawal dari orangtua ketika menikah dulu. Apa yang mereka
pikirkan tentang masa depan rumah tangganya, masa depan anak-anaknya kelak,
dreaming mereka tentang anak-anaknya. Dan apa yang mereka lihat sepanjang awal
menikah dulu. Maka semua pemikiran ini akan tertular kepada anak-anaknya kelak,
dimulai dari waktu berhubungan, terbentuknya zygot, janin dalam
kandungan.
Semua bbitnya berawal dari awal pernikahan dan masa berhubungan kedua
orangtua.
Dan ketika jadilah janin dalam kandungan ibu, apapun yang dilihat,
didengar, dirasakan, diperbuat (perilaku) ibunya dulu semua akan persis sama
dengan anaknya kelak ketika terlahir.
Benarlah pepatah, surga dibawah telapak kaki ibu. Pola pemikiran, mental,
karakter awal dari seorang bayi terbentuk oleh cara berpikir dan cara
berperilaku ibunya ketika mengandung dulu. Kalau ibunya berpikiran surga,
keajaiban rejeki, kecerdasan, ide brilian, keberuntungan, keselamatan,
keberkahan, dan pola pola baju yang indah, maka anaknya kelak seperti
itulah apa adanya. Allah sesuai sangkaan hambanya., banget deh.
Sahabat, kalau sudah terlanjur dulu bikin anak gak pakai pemikiran,
perencanaan, dreaming, dan membentuknya ketika saat berhubungan dan saat dalam
kandungan calon jabang bayi ini. Ya mudah saja….. bikin lagi.
Yang sudah terlanjur karena sudah aki-aki dan nini nini, ya ajari deh ke
anaknya. Kalo bikin lagi, terlalu….
Yang masih jomblo, kesian deh lo….. apalagi yang bujang lapuk, itu karena
pemikiranmu sendiri. Ketahuilah, mau menikah atau tidak menikah itu
adalah karena rekaman pemikiranmu sendiri.
Dan sudah banyak yang tadinya menjomblo….nyaris permanen, akhirnya
tersadarkan… Kini sudah tersenyum bahagia merajut hari esok bersama
keluarganya.
Juga yang akan berbahagia nih cie-cie-cie, karena sudah tersadarkan
bahwa masa depan itu indah bersama keluarga sendiri. Karena sudah malu,
disalamin sama temen-temennya. Salam ya buat keluargamu. Halah…..kagak tahu
apa, gue jomblo. Karena malunya sudah “zero limit”, kepepet,
makanya jadi bangun deh semangatnya. Gue harus menikah.
Ikhlas…ikhlas…ikhlas… Titik!
Masak sih, elo kalah sama pikiran negatif sendiri, akibat melihat para
jomblo permanen dan tertular. Hidup itu indah untuk dilalui
menit demi menit, hari demi hari.
Sekarang sudah tanggal 11 Juni 2012, dan besok akan muncul lagi hari baru,
semua baru. Karena semesta alam itu terus berputar, selalu baru dan dinamis.
Masak sih…. jadi tanggalan lama meyuyu. Itu namanya
kalender mbah gue!
Nanti jadi manusia antik, manusia kuno, tanggalan lama, lho!
Salam ikhlas.
mas kris
—————————————————————————————————————————
REINKARNASI PIKIRAN………………iiiiiiih seyem (bagian 2)
Salam sahabatku yang terus tersadarkan untuk “berubah” lebih baik,
Melanjutkan tulisan “Reinkarnasi Pemikiran bagian 1″, saya mau sharing yang
seyem-seyem nih….
Bagi yang belum baca Reinkarnasi Pemikiran bagian 1, pliss deh baca dulu,
supaya nyambung dan tidak menimbulkan praduga yang mengotori pemikiran.
Sahabatku, kita adalah setetes percikanNya dalam spirit (yang menghidupi)
apapun yang ada di badan lahir batin ini. Kesadaran inilah yang menjadikan
berbagai penyakit akibat reinkarnasi pemikiran negatif/jahat yang membawa
penyakit, semrawutnya kehidupan, dan bejibun permasalahan jadi terbirit-birit
dan akhirnya menjauh. Kesadaran kembali ke NOL, setelah melenyapkan reinkarnasi
pemikiran yang terlanjur installed dalam pita pikiran.
Saya banyak kedatangan kasus yang tak masuk akal dan akhirnya saya
terperangah sendiri.
Dahulu saya kebingungan dengan berdatangan kasus “pikiran berganda” dalam
psikologi. Ketika muncul pikiran yang baik, maka semuanya normal saja. Namun ketika
muncul pikiran yang satu lagi dan berkebalikan, jadilah dia luarbiasa
berkebalikan dengan hal-hal positif.
Kasus yang mengerikan adalah pelajaran dari seseorang yang telah mengidap
pembekuan darah, sejak kecil selalu keluar darah dari hidung, mulut, muntah
darah, buang air pendarahan, bahkan pecah pembuluh darahnya. Beliau sudah
kemana-mana sejak kecil hingga umurnya yang setua itu. Semuanya nihil solusinya
baik secara medis maupun dari sisi terapi spiritual agama. Sudah tidak
terhitung berapa rumah sakit besar dan kecil, dan semuanya kebingungan
analisisnya. Demikian juga dengan ahli terapi alternatif maupun mereka yang
ahli spiritual.
Beliau akhirnya datang suatu malam ke mahakosmos setelah membaca website
mahakosmos dari seorang alumni di tahun 2009, namun baru tergerak beberapa
tahun kemudian setelah guru spiritualnya meninggal dan berpesan harus pergi ke
barat. Obatnya ada di daerah barat, nanti ketemu dengan orang yang belajar
mengenal diri dan kesadaranNYA.
Terbukalah semua penyebabnya karena ketika datang dia langsung memeluk
seperti seorang yang pernah bertemu dan bercerita dalam “trance”, reinkarnasi
pemikiran yang lain. Seorang manager yang sadar, duduk, bercerita, namun
pemikirannya sudah switch on ke pemikiran yang satu lagi dari orang-orang
terdahulu. Dalam istilah psikologi barat, disebut Past Life Regression.
Bedanya, metode past life ditidurkan dan diajak ke pemikiran yang satu lagi.
Namun kisah ini, nyata, dengan sadar, mata terbuka, duduk dan kadang berdiri,
namun pemikirannya seperti berada di masa lalu.
Sebagaimana tulisan bagian pertama, bahwa bibit pemikiran yang mengisi pita
pikiran adalah berawal dari orangtua ketika mereka berhubungan intim. Nah,
pikiran sahabat itu cerita bahwa dia seperti tertarik dan masuk ke pasangan
yang sedang berhubungan. Pikiran itu tidak tahu kenapa dia ditugaskan masuk ke
pasangan yang sedang “intim” tersebut. Dan baru terjawab kemudian, karena ada
resonansi pemikiran dari pasangan tersebut.
Pikiran itu menempati janin hingga membesar dalam kandungan dan akhirnya
keluar.
Pikiran itu cerita semuanya secara detail bahwa dia adalah pemikiran dari
seorang yang negatif di masa lalu, dari zaman nabi Adam hingga cerita menjadi
pemikiran seorang pertapa yang kemudian mencabuli muridnya sendiri karena tidak
kuasa menahan nafsu, hingga menjadi pemikiran seorang pembesar suatu kerajaan
di zaman Raden Mas Said yang dikenal dengan sebutan Sunan Kalijogo dan
seterusnya.
Intinya pikiran tersebut adalah pemikiran negatif yang pernah ada di setiap
zaman. Dan pemikiran tersebut selalu hinggap (hukum tarik menarik) dengan
siapapun yang berpikiran “sejenis. Dan ketika hinggap di pemikiran seseorang
yang menjadi “pembesar” dan belajar ke para sunan-sunan penyebar Islam di jawa.
Pikiran itu sudah disadarkan untuk “tercerahkan”, namun tetap mbalelo sehingga
badannya terkena penyakit parah.
Dan pikiran itu hinggaplah di sahabat yang datang ke saya, sejak hubungan
intim kedua orangtuanya. Sebagaimana bibit pemikiran, maka bila masuk ke dalam
pita pikiran seseorang maka semua permasalahannya akan ikut terbawa. Jadilah si
bayi ini terlahir, dan besar dengan karakter pemikiran tersebut. Demikian juga
penyakitnya yang mengerikan. Gimana gak ngeri, seringkali pecah pembuluh
darahnya, dan meleleh darahnya keluar. Gabruk di pembaringan, berhari-hari
hingga lukanya kering sendiri. Dan begitu seterusnya.
Juga kepribadian ganda, seseorang yang baik namun seringkali berubah
“berkebalikan”, dan mengerikan ngomongnya ngawur tanpa tata krama, menyesatkan,
jauh dari nilai positif. Bahkan berperilaku anti positif. Orangtua diusir,
pasangan rumah tangga diusir, dan cenderung kriminal.
Setelah saya analisis, rupanya bibitnya sudah tertanam sejak dalam
kandungan dulu. Dan semakin akumulasi menarik pemikiran sejenis dari
orang-orang terdahulu dan akhirnya berkarakter “anti positif”.
Akhirnya terjadi pergulatan pemikiran antara yang baik dan yang
berkebalikannya. Kalau pemikiran yang anti positif ini menguat dengan akumulasi
perbuatan, yang menarik pemikiran sejenis. Dan menguasai diatas 80%, maka saya
duga sulit untuk mengalahkan pemikiran positifnya.
Biasanya akan muncul pemikiran-pemikiran lain yang ikut nimbrung tertarik.
Begitu banyak kasus yang sejenis, saya duga dan banyak mendapat solusinya.
Penyakit kronis, penyakit aneh yang tidak kunjung sembuh bertahun-tahun adalah
reinkarnasi dari pemikiran orang-orang terdahulu yang tersedot / tertarik ke
dalam pita pikiran seseorang.
Demikian juga dengan kerabat saya, dan begitu banyak penyakit kejiwaan
berat, setelah saya analisis dengan “Mind Reading”, ternyata semua berawal dari
awal pernikahan.
Itu makanya kasus-kasus kejiwaan berat, umumnya para psikolog akan bertanya
“apakah ada keluarga yang pernah mengalami hal serupa?”
Dalam reinkarnasi pemikiran, ketika seseorang selalu melihat kasus gangguan
kejiwaan dalam keluarganya dan terekam kuat dalam dirinya. Maka pemikiran
tersebut akan download and transfer. Atau biasa disebut: “energi itu menular
atau berpindah”
Saya banyak kasus dari keluarga psikolog yang ternyata keluarganya
bermasalah sama dengan satu pasiennya. Tetapi saya melihatnya itu tidak satu
pasien namun nyaris semua pasiennya menularkan energi pemikiran dalam gelombang
pikirannya sang psikologi ini dan tertularlah ke keluarga yang disayangi karena
“networking pemikiran”.
Demikian juga kasus yang anaknya “maaf” tumbuh dengan gangguan pemikiran,
keterbelakangan mental. Umumnya karena awal pernikahannya tidak direstui, atau
banyak permasalahan hingga pikirannya tertekan luarbiasa. Pikiran tertekan
itulah yang menarik pikiran sejenis dari orang-orang terdahulu yang bertebaran
di alam semesta. Dan masuklah ketika berhubungan suami istri saat pertemuan
antara sperma dan sel telur menjadi zygot. Bibit pikiran itu sudah bersemayam
di zygot.
Pikiran yang paling rentan mengalami depresi adalah perempuan. Inilah yang
paling menular ke janin yang dikandungnya.
Pikiran yang sehat maka badannya sehat. Pikiran sangat mempengaruhi apapun
yang terjadi pada badan jasmaninya.
Seorang yang menjaga keluarganya yang sakit payah berminggu-minggu, karena
tidak mampu menjaga pemikiran. Maka banyak terjadi, ketika yang ditungguinya
itu membaik dan boleh pulang ke rumah. Lha, dia gantian masuk rumah sakit.
Saya banyak ketemu kasus penyakit aneh, luka tidak sembuh-sembuh, “maaf”
korengan, ternyata penyebabnya ya karena perilakunya yang negatif. Perilaku
negatif tentu berawal dari pemikiran yang menjadi karakter. Pikiran ini menarik
pemikiran yang sejenis dari orang-orang terdahulu. Dan masuklah, pemikiran
tersebut lengkap dengan penyakit yang pernah dideritanya.
Saya pernah ketemu kasus aneh juga, hingga kulitnya bersisik, rambut di
badannya seperti “maaf” gorilla. Atau perilakunya seperti binatang. Setelah
saya masuki alam pemikirannya dan “Mind Reading”, jujur saya kaget mas bro.
Karena kok bisa pemkiran binatang masuk ke dalam pemikirannya.
Atau benar istilah: “manusia berkelakuan binatang…..”
Demikian juga dalam dunia persilatan “ghoib” yang dulu pernah saya lampaui.
Bagaimana menyerap kekuatan ilmu binatang. Maka jadilah dia jurusnya seperti
binatang, dengan kekuatan yang sama persis. Dan lucunya, kok ya bawaannya jadi
laper meyuyu. Makannya banyak. Rakus seperti binatang.
Itulah agama melarang untuk mencampuri urusan ghoib yang bukan
pengetahuannya. Atau sangat melarang berkecimpung dalam alam klenik. Mereka ada
sebagaimana dijelaskan dalam berbagai ayat agama. Juga bagi yang bisa
mengenalinya. Namun kalau pemikiran kita terkoneksi yang kayak begituan,
baiknya jangan deh. Keyakinanmu adalah keyakinanmu, keyakinanku adalah
keyakinanku. Dalam bahasa psikologi spiritual ala mahakosmos, yang klenik
berada di gelombang frekuensinya, aku berada dalam frekuensi “tanpa frekuensi”
alias NOL alias yang ada hanya Allah SWT.
***
Sahabat, betapa penting kita harus bisa mengelola pikiran sejak dini.
Selalu positif agar yang tertarik kepada pita pikiran kita adalah semua hal
positif dari hamba-hamba Allah terdahulu.
Itulah makna membaca sholawat atau mengagumi Rasulullah dalam agama Islam,
atau mengagumi semua nabi-nabi. Kekaguman dan kecintaan kita pada orang-orang
terdahulu yang sholeh, maka akan menarik pemikiran mereka yang positif.
Pemikiran mereka yang luarbiasa itu juga jumlahnya milyaran, banyak
spesifikasi khususnya yang bisa menular ke dalam pemikiran kita.
Kalau Anda mengagumi kerasnya, tegasnya, maka semua pemikiran tersebut akan
merasuki pita pikiran Anda. Dan tanpa disadari, karakter berubah persis dengan
apa yang dikaguminya.
Berpikirlah tentang nilai-nilai positifnya yang unik.
Berpikirlah tentang ide dan gagasannya.
Berpikirlah tentang kesholehannya
Berpikirlah tentang perilakunya yang baik dan selalu menebar manfaat
Berpikirlah tentang keajaiban rejekinya.
Berpikirlah tentang ketauhidannya.
Milyaran pemikiran psoitif bertebaran, siap reinkarnasi dalam pemikiran
Anda.
Namun syaratnya botol yang terisi penuh itu harus dibersihkan.
Pita kaset yang sudah penuh itu harus dibersihkan.
Agar bisa mengisi penuh dan maksimal.
Namun lebih baik lagi, isilah kedalam pita pikiran anak-anak Anda.
Isilah ketika Anda mulai menikah, merancang rumah tangga, dan merancang
“apa” anak-anak Anda.
Isilah ketika sedang berhubungan suami istri, ‘apa” anak-anak anda.
Hidup adalah perencanaan yang baik dan itu pilihan.
Salam ikhlas,
mas kris
mas kris
RUMAH MOTIVASI-KONSELING-TERAPI
MAHAKOSMOS
085715244100
085715244100
REINAKARNASI PIKIRAN………………….(bagian 3)
Salam Sahabatku yang selalu tersadarkan untuk lebih baik,
Tiada hasil yang didapat tanpa kerja keras dan niat. Dahulu saya ingin
sembuh namun tidak mau pergi ke dokter atau terapi. Dahulu saya ingin pinter
namun tidak mau pergi ke sekolah. Dahulu saya ingin kaya, tapi tidak mau bekerja.
Dahulu saya ingin menguasai berbagai pengetahuan dari seorang yang mumpuni,
namun tidak mau mendatanginya. Semuanya hanya berharap melalui buku-bukunya,
sms atau inbox. Semua sia-sia….. Ternyata hanya kerja kerjas dan kerja cerdas
(niat, pola pikir) baru bisa tercapai.
Niat ku untuk bergerak mendatangi yang dimaksud itulah kuncinya…..
Mendatangi sekolah untuk belajar. Mendatangi orang sukses untuk belajar sukses.
Mendatangi seorang berpengetahuan untuk bisa sepertinya. Ternyata niat dan
mendatangi itu proses download and transfer yang diinginkan itu berjalan,
mengubah diri lahir batin. Tidak banyak yang diberikan oleh mereka yang
kutemui, namun niatku menjadikan kerja otak-hati menyerap semua yang kuinginkan
dari mereka, download and transfer.
***
Sudah makanan sejak tahun 2000 saya kok ya selalu didatangi kasus pemikiran
berganda, kepribadian ganda, trance/kesurupan mulai kasus ringan hingga berat
sampai “maaf” buka baju…bikin seyem aja. Seseorang yang baik namun berubah
menjadi orang lain. Bahkan sewaktu saya “mangkal” di SWARA CINTA BSD, saya
ketemu kasus seseorang bisa berubah ganda dengan 5 kepribadian berbeda. Untung
saja, kepribadian itu tidak ekstrim, cenderung baik, sehingga pikiran yang
masuk ke sebut saja si Asiong itu bisa dilepaskan satu persatu kecuali
kepribadian aslinya.
Syukur banget mas bro, skill membaca pikiran, memasuki alam pikiran
seseorang itu sangat membantu. Belajar karena kerja keras dan kerja cerdas
mendatangi orang yang memiliki “knowledge” itu, download and transfer. Bukan datang
seketika, gubraaaak, atau baca buku.
Asiong ini adalah seseorang yang melihat dan mengalami kasus Semanggi dulu.
Karena frekuensi yang sama, ketakutan luarbiasa, banyak pikiran-pikiran
beterbangan juga dari para korban yang masuk kedalam alam pikirannya (pita
pikiran), jumlahnya ada 4 pikiran. Karena sudah belasan tahun hingga tahun 2011
pikiran itu menjadi akumulasi dan menjadi karakter/kepribadian yang kuat.
Juga banyak kedatangan anak-anak atau orang yang konon didatangi oleh
orangtuanya atau leluhurnya. Saya juga pernah mengalami begitu….. Konon
katanya, orangtuanya sedang duduk di ruangan tamu, atau lagi di ruangan yang
lain.
Atau kadang trance/kesurupan orangtuanya, saya pernah kedatangan seseorang
dari ciputat yang “ngeri”. Ketika ketemu saya, dia trance sampai puluhan kali
dari puluhan orang-orang yang berbeda. Semuanya ingin ngomong sama saya,
konsultasi, he..he..
Bahkan yang seyem lagi, pernah saya ditonjok, ditendang, dan beberapa orang
yang badannya gede-gede mental semua. Cuma sama saya, karakter ganda itu senyum
senyum manis pas-pasan. Ganjen. Lenjeh.
Apakah semua diatas itu ruhnya yang gentayangan?
Mas bro and sis, saya sudah kenyang kasus seperti ini. Janganlah merusak
“akidah”. Ruh itu urusan DIA, Allah SWT. Kita, yang dinamakan ruh, adalah
percikan setetes dari samuderaNya. Sulit kita menerjemahkan dalam bahasa
pikiran.
Asal rumah kita, kampung halaman kita adalah di sisiNya, samudera DzatNya,
atau kata ilmuwan disebut semua berasal dari debu-debu. Debu tak nampak namun
nampak.
“Sebagaimana orang yang kangen pengin pulang ke rumah, yang menghalangi
untuk pulang adalah PIKIRAN”
Pikiran ibarat kancil bandel yang selalu meloncat-loncat, penuh emosi hawa
nafsu, banyak kepinginannya. Itulah yang bikin lupa akan tujuan pulang ke
rumah, kampung halamannya.
Sama saja ketika seseorang kangen mau ke rumah, mau pulang cepat ketemu
anak istri. Lha ditengah jalan, ketemu yang “asyik-asyik”, jadi lupa deh dengan
tujuan semula.
Karena memikirkan yang asyik-asyik, sekelilingnya, maka tersedotlah semua
pemikiran yang bertebaran di semesta alam. Pemikiran dari orang-orang
terdahulu.
Tadinya orang baik, gara-gara sebulan sering ke rumah temen yang doyan
judi. Lha, sebulan kemudian pemikirannya jadi doyan judi.
Tadinya karyawan baik, lha gara-gara sering ketemu mas kris ngomongin
rejeki datang darimana saja, apapun yang disentuh menjadi rejeki. Gak tahunya,
beberapa bulan kemudian keluar kerja, dan sukses jadi pengusaha. Halah….
Tadinya berpenyakitan, lha gara-gara sering ketemu motivator sehat.
Beberapa minggu kemudian badannya ikutan sehat.
Tadinya orang tak termotivasi, namun gara-gara sering ketemu pertemuan
orang sukses. Beberapa bulan kemudian jalan kehidupannya berubah, mulai sukses
untuk bangkit maju.
PIKIRAN ITU MENULAR, bisa download and transfer ketika kita fokus dan
berkeinginan kuat seperti pemikiran itu.
Kasus kebalikannya, saya banyak kedatangan master terapi juga pelakon
spiritual yang dikalahkan oleh PIKIRANNYA, sehingga sakit pikirannya/jiwanya.
Pita pikirannya kerasukan pemikiran negatif yang ekstrim dari pemikiran orang
sebelumnya yang pernah hidup di masa lalu. Wah, kacau deh. Ngomongnya
amburadul, menyesehatkan, anti positif.
Pemikiran negatif extrim inilah yang disebut: Setan yang terkutuk dalam
bahasa agama.
Maka berlindunglah kepada Allah SWT atau Tuhanmu dari godaan ini. Dengan
cara jagalah pikirannya, pita pikirannya (alam pemikiran) dengan selalu mengisi
dengan hal-hal positif atau mengisi dengan sebutanNya. Nama-namaNya yang baik.
***
Kamu adalah dirimu sendiri, yang merupakan bagian dari samuderaNya. Yang
menghalangi untuk mengenal dirimu sendiri adalah PIKIRAN.
Maka diajarilah oleh agama, untuk selalu rutin sholat malam, hingga
sepertiga malam terakhir. Disuruh tidur, dan bangun pas sepertiga malam yang
jelas saja PIKIRANMU sedang “hang” di gelombang teta-delta. Nyaris lenyap.
Sehingga kamu menghadap Tuhanmu dengan PIKIRAN NYARIS LENYAP. Pikiran lenyap,
maka dirimu yang mengambil alih badan dan pemikirannya.
Itulah kalau lagi puasa, supaya gak mikir yang macem-macem dan menarik
pemikiran yang macem-macem “pula”. Diperintahkanlah oleh agama untuk “bobo
siang”. Bobo dibilang dapet pahala. Supaya pikiranmu jangan bikin masalah baru
dan merusak tujuan ibadah puasa. Puasa dalam rangka proses melenyapkan…..
BAGAIMANA KAMU BISA MENGENALI DIRIMU SENDIRI, SEMENTARA MASIH BERMAIN
DENGAN PIKIRAN. RAHASIA MENGENAI DIRIMU, RUH NYA, TIDAK BISA DIJANGKAU DENGAN
PEMIKIRANMU.
Ibarat ilmuwan menemukan rahasia kehidupan, ternyata bentuk kehidupan
terkecil adalah sel. Dan dalam sel ada inti sel yang dikelilingi oleh pusaran
energi (proton, neuton, elektron). Ketika dibedah lagi intinya, ternyata lenyap
gak ada apa apanya. Bagaimana membedah yang gak ada apa-apanya. PIKIRAN GAK
BISA MENJANGKAU. Akhirnya muncullah teori-teori pemikiran yang disebut ruang
waktu, black hole, quantum, dan lain sebagainya.
Banyak yang mengagung-agungkan teori ilmuwan. Padahal DIA yang menghidupi
semesta sudah ada, SEBELUM TEORI ITU DIKETEMUKAN.
RUH yang menghidupi badan ini ditugaskan olehNya dengan suatu tugas, maka
jadi seimbanglah tatanan semesta. Mereka yang positif di jalan kebaikan, yang
katanya merupakan kata hatinya di jalan itu, sebenarnya itu adalah KEINGINAN
RUH. Setelah tugas selesai, jasadnya mati, maka Ruh ya urusanNya akan kembali
kepadaNya.
Kemana pikirannya? Ide-idenya, gagasannya, karakternya, kepribadiannya,
bahkan ilmu pengetahuannya, keahliannya selama jasadnya masih hidup dulu.
Mas Bro, ada seseorang sukses dalam membuat resep makanan di suatu daerah.
Kemudian dia meninggal, halah gak ada lagi deh yang bisa mencicipi masakannya
yang uenak.
Gak tahunya, beberapa tahun kemudian muncul seseorang muda yang sama persis
membuat racikan makanannya, gayanya, tastenya, dan apapun pernak perniknya. Kok
bisa ya….
Dia adalah reinkarnasi dari si ahli resep makanan itu.
Pemikiran si ahli makanan itu yang download and transfer ke anak muda itu
karena sangat mengagumi si ahli makanan itu dan kepingin jadi dia. Kepingin
ahli seperti dia.
Seorang engineer yang sarjana saja gak lulus di sebuah group perusahaan
besar di negeri ini, sangat mengagumi seorang ahli konstruksi di zaman lalu.
Perjalanan ahli konstruksi itu konon kurang dihargai “imbalannya”.
Ternyata si engineer ini sekarang memiliki kemampuan ahli konstruksi dengan
pada staffnya yang sarjana S1 dan S2. Kerasukan keahlian dan pengetahuan si
ahli kontruksi tersebut. Dia adalah reinkarnasi dari satu sisi pemikiran si
ahli konstruksi itu. Sangat tidak beruntung, ternyata, dia juga reinkarnasi
sisi kurang dihargai atau imbalannya dari tempatnya bekerja. Sama persis dengan
kejadian kurang dihargainya keahlian dari si ahli konstruksi pujaannya tersebut
di masa beberapa tahun silam.
Sama persis dengan kejadian trance/kesurupan seseorang dari orangtua,
saudara-saudaranyanya yang sudah meninggal. Itu terjadi karena ada “connection
link” antara pemikiran dia dengan orangtua serta saudara-saudaranya. Maka
berlakulah hukum LOA, tersedot semua pemikiran tersebut. Ketika trance,
ternyata yang merasuki hanya berpengetahuan terbatas, setelah saya tanya
berbagai sisi, katanya lupa.
Gaya bicara, intonasi suara persis sama dengan orang yang sudah meninggal
dunia itu, dan juga tahu beberapa kasus. Namun banyak sisi lain yang dia cuma
melongo, gak tahu, lupa.
Artinya, seseorang yang kesurupan itu hanya download and transfer satu
pemikiran dari kerabatnya yang sudah meninggal dunia tersebut. Tidak
keseluruhan dari milyaran pemikiran yang merupakan satu kesatuan di alam
pemikirannya saat itu.
***
Banyak orang dibilang reinkarnasi dari Raja A, panglima perang A, ratu dari
kerajaan A, biksu A, dan seabrek-abrek lain. Yang reinkarnasi adalah
pemikirannya. Satu sisi pemikirannya. Itulah kenapa kalau ketika
trance/kesurupan, kalau ditanya ya tidak bisa menjawab semua hal. Hanya tahu
satu sisinya saja dari apa yang di download and transfer.
Ya bisa jadi, karena barangkali orangtuanya dulu sangat mengagum
tokoh-tokoh tersebut, namun mengagumi satu sisi pemikirannya saja.
KENAPA REINKARNASI AKAN SALING BERTEMU
Rekaman pemikiran di pita (alam pikiran), menjadikan pertemuan yang “tidak
pernah kebetulan”. Seseorang yang dimotivasi: kamu adalah KAYA, KAYA, KAYA.
Maka akan bertemu dengan orang-orang yang berpikiran sama. KAYA.
Mereka yang kerasukan reinkarnasi pemikiran dari seorang panglima perang
kerajaan A, maka akan bertemu dengan pemikiran orang yang pernah ditemuinya
pada masa lalu. Bisa jadi akan ketemu dengan orang yang kerasukan pemikiran
istrinya dulu, anaknya dulu, bahkan musuhnya dulu.
Pertemuan pemikiran masa lalu yang bertemu di wadak/tubuh masa sekarang,
adalah dalam rangka menyelesaikan hutang piutang urusan yang belum selesai.
Halah…..bersambung. Maaf ya……ada urusan dulu.
Salam ikhlas,
mas kris
———————————————————————————————————————
REINKARNASI PIKIRAN, KENAPA SATU
SAMA LAIN AKAN BERTEMU (bagian 4)
Salam sahabatku yang selalu tersadarkan untuk merubah diri lebih baik,
KENAPA REINKARNASI PEMIKIRAN AKAN SALING BERTEMU
Rekaman pemikiran di pita (alam pikiran), menjadikan pertemuan yang “tidak
pernah kebetulan”. Seseorang yang dimotivasi: kamu adalah KAYA, KAYA, KAYA.
Maka akan bertemu dengan orang-orang yang berpikiran sama. KAYA.
Mereka yang kerasukan reinkarnasi pemikiran dari seorang panglima perang
kerajaan A, maka akan bertemu dengan pemikiran orang yang pernah ditemuinya
pada masa lalu. Bisa jadi akan ketemu dengan orang yang kerasukan pemikiran
istrinya dulu, anaknya dulu, bahkan musuhnya dulu.
Pertemuan pemikiran masa lalu yang bertemu di wadak/tubuh masa sekarang,
adalah dalam rangka menyelesaikan hutang piutang urusan yang belum selesai.
Atau bahkan banyak sekali yang curhat begini, “Mas, saya pernah ke suatu
tempat, kok ya saya merasa badan gak enak, kacau, limbung….bla bla bla dan
sebagainya? Kenapa ya mas, padahal saya belum pernah ke tempat itu…..?”
Atau pada suatu forum, saya pernah diundang oleh komunitas spiritual
penekun hypnotherapy past life. Nah tiba-tiba orang yang selalu dijadikan
“bahan” ditidurkan dan dibrowsing past lifenya itu, kerasukan pemikiran dari
sekitarnya. Dan sambil matanya merem, dia marah-marah sama saya. Seolah seperti
pernah bertemu di waktu lampau. Saya dimaki-maki, katanya dia dan
teman-temannya sudah tahu apa maksud saya datang ke kota ini. Dan mengancam
awas, besok mereka akan membantai saya………”
Sahabat apa yang terjadi,
Saya sudah waspada sekali esoknya, namun pada menjelang sore, saya
merasakan vibrasi kuat menghantam tengkuk saya ketika saya “jalan-jalan wisata”
di suatu benteng kuno. Saya limbung, dan berusaha kuat sambil masuk zone
“Netral” di lubang semesta. Serangan vibrasi tak nampak seperti terhambat
dinding tak nampak. Bahasa saya, beda “zone”.
Saya bergegas pulang ke hotel, dan di mobil waduh rasanya gak karuan.
Hantaman tadi dari berbagai penjuru benar-benar bikin limbung. Istilah orang
sekarang namanya disantet nih. Di kamar hotel, gak pake mikir langsung aja saya
gubrak terlelap. Pikiran saya terbang, seperti mental ke masa silam. Barangkali
sejam saya merasakan sakit luarbiasa, hingga titik tersadarkan. Inilah
pentingnya Zone Awareness, saya tersadarkan untuk keluar dari sakit yang tidak
nyaman ini. Segera saya “zikir” istilah agama saya, saya masuk “blackhole
semesta”, dan dari balik layar ku hanya diam, memandang serangan vibrasi itu.
Keluarlah jurus “vacuum cleaner”, silahkan dicerna dengan pemikiran fisika.
Bayangkan bila ada ruangan bertekanan, kemudian dilubangi…maka energi akan
tersedot ke lubang itu.
Black hole semesta menyedot vibrasi energi negatif tersebut, dan blasss
lenyap. Spontan, badan saya kembali fit seperti semula, seperti tiada apapun.
Dalam bahasa agama, makanya kalau ada serangan “negatif”, was was, sihir,
sugesti negatif, segeralah engkau ingat TUHAN.
Apakah saya disantet di kota ini? Kalau ngomong beginian sejak tahun 2000,
seminggu 3x, saya kenyang menghadapi kasus begini. Pasien saya sudah tidak
kehitung, mereka yang sudah menyerah habis puluhan juta, ratusan juta karena
kasus sihir, kalau sudah habis kok ya dapat rekomendasi nama saya. Baik hanya
vibrasi energi, ataupun wujud nyata, seperti gumpalan energi menjadi memadat,
api menyambar, ular di muka, kalajengking di tempat tidur, dan banyak lagi
hingga pernah berdarah-darah, muntah darah berminggu-minggu, dan “mati suri”
akhirnya selalu berada di kondisi “zero limit”, ikhlas, berserah total, mau
mati sekarang ya alhamdulillah, masih diberi tugas…ya bersyukur dan akan lebih
baik lagi. Selalu mengalami ” Zero limit” lah yang membuatku mengenali rahasia
di balik rahasia.
Sesungguhnya kasus diatas terjadi, karena pikiran yang menjadi karakter dan
merasuki pemikiran kita sejak orangtua berhubungan itu, maka menyimpan semua
kejadian “ketupan emosi”.
Sahabat yang belum pernah ke kota A, namun kok terjadi letupan emosi
luarbiasa. Karena pikiran yang ada dalam pita pikirannya itu pernah mengalami
“sesuatu” kisah yang berujung pada letupan emosi.
Sahabat yang ketemu seseorang baru dikenal, namun kok terasa “deg-degan”,
ya bisa jadi pikirannya dulu pernah ketemu dengan pikiran orang tak dikenal
tersebut.
Atau seseorang yang sudah berkeluarga namun kok ya gak merasakan sensasi
bahagia, namun begitu ketemu seseorang lain, maka seperti mengenalnya lama
sekali dan langsung merasa luarbiasa bahagia. Bisa jadi, pikirannya pernah
bertemu dengan pikiran orang itu sebagai kekasih, atau suami istri.
Atau selalu mengalami serangan ghoib, bisa jadi pikirannya pada masa lalu
adalah seorang raja yang menguasai banyak wilayah, menaklukkan wilayah dan
tentu banyak pikiran-pikiran bertebaran yang tidak suka dengan dia, dendam,
sakit hati sama dia. Dan ketika pikiran itu ada pada seseorang masa kini, maka
dia akan selalu mengalami serangan tak nampak, vibrasi negatif bila mengunjungi
tempat-tempat atau wilayah yang dulu pernah dikunjungi oleh pikirannya.
Banyak saya menemui kasus sakit aneh puluhan tahun, sehingga selama itu
diagnosis kedokteran pun jadi berubah-ubah dan tidak kunjung sembuh. Umumnya
karena pikirannya adalah pernah menjadi panglima perang dan pernah membunuh
ribuan orang di masa itu. Kenapa pikiran itu merasuki seseorang di masa ini?
Itu terjadi karena orangtuanya dulu sewaktu menikah punya dreaming anaknya
kelak seperti apa, karakternya apa, dan itu resonansi dengan pikiran si
panglima perang yang bertebaran. Dan ternyata, panglima perang itu dulu pernah
mengidap penyakit atau sering terluka parah dalam setiap peperangan. Halah,
yang dirasuki pikirannya akan mengalami demikian sakitnya.
Atau pasangan yang belum punya anak lalu berobat ke mbah-mbah. Maka mindset
mereka akan menarik pemikiran seseorang yang senang “perdukunan”. Alhasil,
anaknya kelak ya jadi aneh deh. Kasus seperti ini banyak terjadi, anaknya
diganggu oleh sesuatu tak nampak yang mengikuti atau hal-hal aneh.
Apapun itu, apapun pemikiran yang sudah terlanjur installed dalam pita
pikiran, maka akan saling bertemu pada kisah kehidupan sekarang ini. Seperti
layaknya komputerisasi canggih yang saling terhubung jaringannya. Maka akan
saling bertemu.
Semua pemikiran yang pernah bertemu di masa lalu, dan ketika sekarang
pemikiran itu tersedot oleh pikiran seseorang di masa kini. Maka semua
pemikiran di masa lalu akan saling bertemu kembali di masa sekarang, dalam
bentuk badan yang berbeda.
Tentu saja akan membawa letupan emosi, dan inilah yang harus diselesaikan.
Ada seorang peserta pelatihan yang juga memiliki keanehan penyakit, selalu
muncul ketakutan luarbiasa, sesak, kejang-kejang sejak kecil. Setelah saya baca
rekaman pemikirannya, ternyata pemikirannya adalah pemikiran seseorang yang
pernah ditangkap dalam peperangan sejak kecil, ditahan bertahun-tahun,
dicambuk, dan akhirnya dihukum mati berapa puluh tahun kemudian. Artinya selama
dalam tahanan, dia sungguh shock, traumatik, dengan berbagai siksaan.
Pantas saja, si peserta ini mengalami traumatik hebat yang tidak diketahui
asal usulnya.
Banyak kasus, penyakit menahunnya sembuh seketika ketika saling memaafkan
dengan seseorang baru dikenalnya. Ternyata, orang yang baru dikenal tersebut
adalah pemikiran seseorang yang pernah menyakiti dia di masa lampau sehingga
menjadi sakit hati luarbiasa lalu sakit. Dan pemikiran itu merasuki si pasien
itu sejak kecil dan jadilah ikutan sakit.
ITULAH PENTINGNYA KENAPA KITA HARUS SILATURAHIM SALING MEMAAFKAN, SIAPA
TAHU ADA SANGKUTAN PEMIKIRAN YANG ADA PADA PITA PIKIRAN INI.
Saya pun melanglangbuana dari satu kota ke kota lain, dalam rangka tugas
yang ‘TIDAK PERNAH DIMINTA”, bukan rencana saya, tapi skenario kehidupan
memberikan tugas demikian. Ternyata sekaligus untuk meminta maaf kepada
siapapun yang kutemui. Maaf lahir batin. Bertemu dengan pemikiran yang pernah
ada kasus di masa lampau. Silaturahim saling memaafkan dan itu menjadikan
pemikiranku sekarang tenang.
Ketenangan, yang tidak berada pada energi (+) dan tidak juga energi (-).
Berada di tengah-tengah pada satu titik yang akhirnya tersedot ke dalamnya.
Salam sadar,
mas kris
“mengalami banyak hal aneh sejak kecil, namun hanya diam saja…tidak tahu
harus ngomong sama siapa….. pasti gak percaya dan kini sudah terjawab sudah
pada usia persis 40 tahun sekarang”
LIFE…..BEGIN AT FORTY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar