by: Zain Fuad Abdullah
Pengakuan adalah tidak menyalahkan orang lain.
Penerimaan diri adalah tidak merasa menjadi orang lain.
Pengakuan adalah tidak menyalahkan orang lain.
Penerimaan diri adalah tidak merasa menjadi orang lain.
Pernahkah Anda mengalami,
ketika Anda berbuat baik pada seseorang, tapi orang tersebut tidak
membalas kebaikan Anda? Namun ternyata, اَللّهُ hadirkan seseorang yang
begitu baik kepada Anda padahal Anda nyaris tidak pernah berbuat baiik
kepa...da orang itu, pernahkah Anda mengalaminya?
Atau, Anda bersalah atau menzalimi sesuatu atau seseorang yang ada di alam semesta ini, tapi orang atau zat yang Anda zalimi tersebut tidak membalas kezaliman yang Anda lakukan. Namun demikian, di titik lain, Anda menemukan orang-orang yang lain atau semesta lainnya yang menzalimi Anda, padahal Anda tak pernah menzalimi mereka, pernahkah Anda mengalaminya?
Inilah sebuah "keterhubungan" yang invisible, sebagian orang mungkin tak mampu melihat keterhubungannya. Padahal semua yang ada di semesta ini "terhubung", hanya saja "logika" kasat mata kita tak mampu melihat keterhubungan itu.
Atau, Anda bersalah atau menzalimi sesuatu atau seseorang yang ada di alam semesta ini, tapi orang atau zat yang Anda zalimi tersebut tidak membalas kezaliman yang Anda lakukan. Namun demikian, di titik lain, Anda menemukan orang-orang yang lain atau semesta lainnya yang menzalimi Anda, padahal Anda tak pernah menzalimi mereka, pernahkah Anda mengalaminya?
Inilah sebuah "keterhubungan" yang invisible, sebagian orang mungkin tak mampu melihat keterhubungannya. Padahal semua yang ada di semesta ini "terhubung", hanya saja "logika" kasat mata kita tak mampu melihat keterhubungan itu.
Misalkan,
si A menzalimi si B, si B menzalimi si C, si C menzalimi si D dan
seterusnya sampai si X menzalimi si Y, dan "ujung-ujung"nya si Y
menzalimi si A. Nah, mungkin si A akan heran karena "ujug-ujug" si Y
menzaliminya. Si A belum mampu...
melihat keterhubungan bahwa sebenarnya si Y menzaliminya diawali dari
dirinya menzalimi si B, lalu si B menzalimi si C dan seterusnya.
Sehingga AKUI saja bahwa sebenarnya semua kezaliman yang menimpa kita adalah lantaran "dulu" kita pernah menzalimi seseorang atau sesuatu tapi kita tak sempat "mentralisirnya" dengan istighfar, taubat atau sedekah.
So, Sahabatku semua, mari akui saja bahwa kitalah Sang Pelaku, bukan Sang Korban.
Salam Pengakuan
Kang Zain
www.cahaya-semesta.com
Sehingga AKUI saja bahwa sebenarnya semua kezaliman yang menimpa kita adalah lantaran "dulu" kita pernah menzalimi seseorang atau sesuatu tapi kita tak sempat "mentralisirnya" dengan istighfar, taubat atau sedekah.
So, Sahabatku semua, mari akui saja bahwa kitalah Sang Pelaku, bukan Sang Korban.
Salam Pengakuan
Kang Zain
www.cahaya-semesta.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar