Dulu sebelum dia menjadi seperti iniPernah memanggil penjual mangga
Yang kebetulan lewat di depan rumahnya
Dan mulailah dia memilih mangga2 itu
Sesudah itu mulailah dia menawar
Hanya dengan selisih dua ribu rupiah
Laki2 itupun membatalkan niatnya
Untuk membeli lima kilo mangga
Laki2 tua penjual mangga itu pergi
Dengan hati yang pasti kecewa
Karena memang tidak mungkin
Menjual tanpa untung sepeserpun
Seorang perempuan tua keluar
Memanggil kembali penjual mangga itu
Bertanya berapa harga mangga itu
dua puluh dua ribu utnuk 5 kilo mangga
Perempuan itu mengeluarkan uang
Tiga lembar puluhan ribu masih baru
Diberikannya ke penjual mangga itu
'Kembaliannya buat bapak' katanya
Perempuan itu meletakkan mangga
Di depan laki2 muda cucunya itu
'makan mangga itu dan bayangkan'
'kamu jadi penjual mangga itu'
Laki2 itu terkejut mendengarnya
terbayang beratnya 2 keranjang
Penuh dengan mangga di pundaknya
Berjalan di teriknya matahari
Terbayang kembali bagaimana dia
Jika membeli mangga di super market
Tanpa menawar dengan harga lebih mahal
Hanya untuk kebanggaan dan keakuannya
(Beberapa tahun kemudian)
Laki2 itu sudah siap berangkat kerja
Duduk di teras menghabiskan tehnya
Matanya tiba2 tertumbuk pada sesuatu
Penjual sapu dan peralatan dapur
Dipanggilnya perempuan tua itu
Ditawarnya dua buah sapu ijuk
Yang dia sebenarnya masih punya
Sepuluh ribu untuk dua sapu
Diambilnya uang dari dompetnya
Tiga lembar puluhan ribu baru
Diberikannya ke perempuan itu
'yang dua puluh buat mak sarapan'
Laki2 itu cepat2 masuk ke dalam
Di lihatnya dari balik jendela rumah
Perempuan yang masih kebingungan
Dan air mata nya pun menetes
TAMPARAN ITU MASIH BERBEKAS
DI SISI HATINYA YANG MEMERAH
MALU KARENA KETAMAKAN
DAN KESOMBONGAN KEAKUANNYA
I LOVE YOU ... OMA !
By : Demsy Coupers
Yang kebetulan lewat di depan rumahnya
Dan mulailah dia memilih mangga2 itu
Sesudah itu mulailah dia menawar
Hanya dengan selisih dua ribu rupiah
Laki2 itupun membatalkan niatnya
Untuk membeli lima kilo mangga
Laki2 tua penjual mangga itu pergi
Dengan hati yang pasti kecewa
Karena memang tidak mungkin
Menjual tanpa untung sepeserpun
Seorang perempuan tua keluar
Memanggil kembali penjual mangga itu
Bertanya berapa harga mangga itu
dua puluh dua ribu utnuk 5 kilo mangga
Perempuan itu mengeluarkan uang
Tiga lembar puluhan ribu masih baru
Diberikannya ke penjual mangga itu
'Kembaliannya buat bapak' katanya
Perempuan itu meletakkan mangga
Di depan laki2 muda cucunya itu
'makan mangga itu dan bayangkan'
'kamu jadi penjual mangga itu'
Laki2 itu terkejut mendengarnya
terbayang beratnya 2 keranjang
Penuh dengan mangga di pundaknya
Berjalan di teriknya matahari
Terbayang kembali bagaimana dia
Jika membeli mangga di super market
Tanpa menawar dengan harga lebih mahal
Hanya untuk kebanggaan dan keakuannya
(Beberapa tahun kemudian)
Laki2 itu sudah siap berangkat kerja
Duduk di teras menghabiskan tehnya
Matanya tiba2 tertumbuk pada sesuatu
Penjual sapu dan peralatan dapur
Dipanggilnya perempuan tua itu
Ditawarnya dua buah sapu ijuk
Yang dia sebenarnya masih punya
Sepuluh ribu untuk dua sapu
Diambilnya uang dari dompetnya
Tiga lembar puluhan ribu baru
Diberikannya ke perempuan itu
'yang dua puluh buat mak sarapan'
Laki2 itu cepat2 masuk ke dalam
Di lihatnya dari balik jendela rumah
Perempuan yang masih kebingungan
Dan air mata nya pun menetes
TAMPARAN ITU MASIH BERBEKAS
DI SISI HATINYA YANG MEMERAH
MALU KARENA KETAMAKAN
DAN KESOMBONGAN KEAKUANNYA
I LOVE YOU ... OMA !
By : Demsy Coupers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar