Begitu indahnya bila kita memiliki hati yang bersih, pikiran yang selalu positif, dan tindakan yang lurus. Kita akan memandang diri kita penuh dengan rasa syukur. Apapun yang kita miliki dan terima, semua dikembalikan lagi kepada Allah. Karena Allah akan memberikan nikmat yang lebih banyak lagi bila hamba-Nya bersyukur pada-Nya.
Minggu, 25 Desember 2011
Ketenangan itu ada pada pengakuan, kejujuran, dan penerimaan diri ...
by: Zain Fuad Abdullah
Pengakuan adalah tidak menyalahkan orang lain.
Penerimaan diri adalah tidak merasa menjadi orang lain.
Pengakuan adalah tidak menyalahkan orang lain.
Penerimaan diri adalah tidak merasa menjadi orang lain.
Pernahkah Anda mengalami,
ketika Anda berbuat baik pada seseorang, tapi orang tersebut tidak
membalas kebaikan Anda? Namun ternyata, اَللّهُ hadirkan seseorang yang
begitu baik kepada Anda padahal Anda nyaris tidak pernah berbuat baiik
kepa...da orang itu, pernahkah Anda mengalaminya?
Atau, Anda bersalah atau menzalimi sesuatu atau seseorang yang ada di alam semesta ini, tapi orang atau zat yang Anda zalimi tersebut tidak membalas kezaliman yang Anda lakukan. Namun demikian, di titik lain, Anda menemukan orang-orang yang lain atau semesta lainnya yang menzalimi Anda, padahal Anda tak pernah menzalimi mereka, pernahkah Anda mengalaminya?
Inilah sebuah "keterhubungan" yang invisible, sebagian orang mungkin tak mampu melihat keterhubungannya. Padahal semua yang ada di semesta ini "terhubung", hanya saja "logika" kasat mata kita tak mampu melihat keterhubungan itu.
Atau, Anda bersalah atau menzalimi sesuatu atau seseorang yang ada di alam semesta ini, tapi orang atau zat yang Anda zalimi tersebut tidak membalas kezaliman yang Anda lakukan. Namun demikian, di titik lain, Anda menemukan orang-orang yang lain atau semesta lainnya yang menzalimi Anda, padahal Anda tak pernah menzalimi mereka, pernahkah Anda mengalaminya?
Inilah sebuah "keterhubungan" yang invisible, sebagian orang mungkin tak mampu melihat keterhubungannya. Padahal semua yang ada di semesta ini "terhubung", hanya saja "logika" kasat mata kita tak mampu melihat keterhubungan itu.
Misalkan,
si A menzalimi si B, si B menzalimi si C, si C menzalimi si D dan
seterusnya sampai si X menzalimi si Y, dan "ujung-ujung"nya si Y
menzalimi si A. Nah, mungkin si A akan heran karena "ujug-ujug" si Y
menzaliminya. Si A belum mampu...
melihat keterhubungan bahwa sebenarnya si Y menzaliminya diawali dari
dirinya menzalimi si B, lalu si B menzalimi si C dan seterusnya.
Sehingga AKUI saja bahwa sebenarnya semua kezaliman yang menimpa kita adalah lantaran "dulu" kita pernah menzalimi seseorang atau sesuatu tapi kita tak sempat "mentralisirnya" dengan istighfar, taubat atau sedekah.
So, Sahabatku semua, mari akui saja bahwa kitalah Sang Pelaku, bukan Sang Korban.
Salam Pengakuan
Kang Zain
www.cahaya-semesta.com
Sehingga AKUI saja bahwa sebenarnya semua kezaliman yang menimpa kita adalah lantaran "dulu" kita pernah menzalimi seseorang atau sesuatu tapi kita tak sempat "mentralisirnya" dengan istighfar, taubat atau sedekah.
So, Sahabatku semua, mari akui saja bahwa kitalah Sang Pelaku, bukan Sang Korban.
Salam Pengakuan
Kang Zain
www.cahaya-semesta.com
PENGUBAH BASMALAH MATI MENGENASKAN
Bismillahir rahmanir rahim
Ashabul Firdaus hadir kembali dengan memposting Raja Al Hakim Al Fathimy yang merupakan sosok pemimpin yang sombong dan mengaku Tuhan layaknya Fir'aun. Bahkan ia telah berani mengubah kalimat basmalah.
Nauzubillah...
○○○
Pada suatu masa, ada seorang penguasa dinasti Fathimiyyah bernama Al Hakim Al Fathimy membangun sebuah masjid jami' di kota Kairo. Namun pada masa akhir kekuasaannya, ia berubah menjadi seorang penguasa yang berfikiran menyimpang, sombong dan murtad. Ia congkak hingga mengaku dirinya sebagai tuhan dan menganjurkan rakyatnya untuk menyembahnya.
Rupanya raja itu silau dengan kemajuan kerajaan yang dia pimpin.
Karena begitu congkaknya, Al Hakim berani sekali mengubah kalimat Basmalah.
Kalimat
Bismillahirrahmanirrahim
digantinya dengan Bismilhakim
arrahmanirrahim.
Ia pun bahkan mengumpulkan rakyatnya untuk mengimani hal itu.
"Wahai rakyatku, mulai saat ini siapa saja yang beriman kepadaku, maka akan aku beri hadiah," demikian sambutannya dihadapan rakyat.
"Sebaliknya, siapa saja yang tidak melakukannya, maka hukuman akan menanti kalian," imbuh dari raja congkak itu.
Nauzubillah min zalik.
Semua rakyat tidak bisa berbuat apa-apa. Diantara mereka terpaksa beribadah kepada Allah SWT, Sang Pencipta Alam secara sembunyi-sembunyi karena takut akan ancaman itu. Namun, tidak sedikit pula dari rakyat yang ikut mengimani Raja Al Hakim sebagai tuhan.
Hingga tibalah waktunya, dimana musim panas meliputi wilayah kerajaan tersebut. Pada saat itulah, Allah Azza Wa Jalla menunjukkan bahwa Dia-lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, melalui makhluk ciptaan-Nya yang lemah bernama lalat. Allah SWT menunjukkan bahwa hanya Dia satu-satunya yang berhak diyakini sebagai Tuhan Yang Maha Esa, bukan dirimu wahai Al Hakim.
Tiba-tiba saja begitu banyak lalat yang mengerubuti raja Al Hakim. Seluruh pengawal dan pelayannya berusaha sekuat tenaga dan dengan segala upaya mengusir lalat-lalat itu dari tubuh Al Hakim, namun semua tak berguna.
Al Hakim yang mengaku tuhan itu tak mampu berbuat apa-apa. Kesombongan dan kecongkakanny tak terdengar lagi. Ia lari tunggang langgang untuk menghindari hewan lemah seperti lalat itu.
Pada saat yang mengkhawatirkan itu, ada seorang qari' yang membaca ayat suci Al Qur'an dengan suara yang keras dan indah untuk didengar.
Ayat Al Qur'an yang dibacanya tersebut adalah surat Al Hajj ayat 73.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺿُﺮِﺏَ ﻣَﺜَﻞٌ
ﻓَﺎﺳْﺘَﻤِﻌُﻮﺍ ﻟَﻪُ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺗَﺪْﻋُﻮﻥَ
ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟَﻦْ ﻳَﺨْﻠُﻘُﻮﺍ ﺫُﺑَﺎﺑًﺎ ﻭَﻟَﻮِ
ﺍﺟْﺘَﻤَﻌُﻮﺍ ﻟَﻪُ ﻭَﺇِﻥْ ﻳَﺴْﻠُﺒْﻬُﻢُ ﺍﻟﺬُّﺑَﺎﺏُ
ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻻ ﻳَﺴْﺘَﻨْﻘِﺬُﻭﻩُ ﻣِﻨْﻪُ ﺿَﻌُﻒَ
ﺍﻟﻄَّﺎﻟِﺐُ ﻭَﺍﻟْﻤَﻄْﻠُﻮﺏُ
Artinya:
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah
(pulalah) yang disembah."
(QS.Al Hajj: 73).
Qari' itu melanjutkan lagi bacaannya dengan ayat berikutnya,
ﻣَﺎ ﻗَﺪَﺭُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻟَﻘَﻮِﻱٌّ ﻋَﺰِﻳﺰٌ
Artinya:
mereka tidak Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha Perkasa.
(QS. Al Hajj: 74).
Ayat-ayat yang dibacakan oleh hamba Allah tersebut kontan saja membuat para pengikut dan rakyat raja Al Hakim tersentak kaget. Keyakinan mereka menjadi goyah. Ayat-ayat itu seolah-olah sengaja diturunkan untuk mendustakan dan membantah pengakuan raja Al Hakim selama ini.
Kerumunan lalat itu telah menyadarkan orang banyak akan kebodohan mereka dengan mengikuti seruan Al Hakim. Lalat-lalat itu benar-benar telah menjadi tentara-tentara Allah SWT. Tidak menyakiti memang, namun serbuan lalat-lalat itu bisa menggoyahkan kekuasaan sang penguasa.
Raja Al Hakim akhirnya jatuh tersungkur dari singgasananya.
Raja sombong itu akhirnya lari dan mati mengenaskan dalam pelariannya.
○○○
Sumber:
Kitab Tsamarat Al Auraq oleh Ibn Hujjat Al Hamawy.
https://www.facebook.com/m.t.tamam#!/photo.php?fbid=285228591522705&set=at.221378411241057.52623.214540681924830.100001930895742&type=1&theater
Menjadi pribadi yang bermanfaat: Nilai Muhasabah
Seorang
muslim tidak seharusnya hanya berwawasan sempit dan terbatas, sekedar
pemenuhan keinginan untuk jangka waktu sesaat. Namun lebih dari itu,
seorang muslim harus memiliki visi & planing untuk kehidupannya yang
lebih kekal abadi.
Karena orang yang sukses adalah orang yang
mampu mengatur keinginan singkatnya demi keinginan jangka panjangnya.
Orang bertakwa adalah orang yang ‘rela’ mengorbanka...n keinginan duniawinya, demi tujuan yang lebih mulia, ‘kebahagian kehidupan ukhrawi.’
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT seringkali mengingatkan hamba-hamba-Nya
mengenai visi besar ini, diantaranya adalah dalam QS. Al-Hasyr/ 59 : 18 –
19
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti
orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa
kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. Tiada
sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga;
penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung.”
sumber : pembinaanpribadi.blogspot.com
Kisah Suami Buta
Ada sepasang suami isteri,
dimana sang isteri adalah wnt yg sgt amat cantik, tanpa aib sedikit pun.
Dan suaminy sgt Mencintai, bgtu juga isterinya.
Dihari2 itu, sdg maraknya τersebar pnyakit kulit,yang akibatnya merusak keindahan kulit.. & sang isteri merasa dirinya τertular & wajahnya mulai hancur dimakan penyakit. Dikala itu,
sang suami sdg brada diluar & blm mgetahui bhw isteriny τerserang pnyakit kulit tsb.
Dalam perjalanan pulang, sang suami mgalami kecelakaan yg akibatny suami mjd buta.
dari hari ke hari....
sang isteri yg pada mulany bidadari berubah mjd wnt yg amat jelek & myeramkan namun sang suami tak bisa melihat & khdupan mrk ϐerjalan spt biasa dgn pnuh kasih sayang & cinta spt awal mrk menikah.
Βerjalan 40 Ƭhn,sang isteri meninggal & sang suami sgt amat bersedih & mrasa khilangan. Di pemakaman sang suami ☺rang τrakhir yg keluar dari kuburan sang isteri.
Ktika berjalan,
dtglah se☺rang menyapa,
"pak, bpk Мau kemana???
Jwb sang suami," saya Мαu pulang"..
М'dengar jwban tsb, orang tsb bersedih dgn keadaan sang suami buta & sendiri.
Ľalu orang tersebut berkata..,
"bknkah bpk buta & selalu bergandeng'an dgn sang isteri? Gimana skrg bpk mau pulang sendiri?"
Jwb sang suami "sbnrny saya †idak buta, selama 40 tahun saya hanya berpura² buta agar isteri saya †idak minder atau rendah diri Kalo saya mgetahui bhw dia sakit & wajahnya Brubah mjd menakutkan"..
PESAN MORAL:
Τerima pasangan kamu apa adanya dgn segala kekurangan & kelebihanny krn Κita bkn м'cari ☺rang yg sempurna ttp bgm Mencintai pasangan Κita dgn cara yg sempurna dlm situasi & kondisi apapun... itulah cinta yg sempurna" :)
Repost from : Ninja Muslim, that Spirit Never Die^^
copas dari blognya bpk M Taufiq Tamam
http://mymasdep.blogspot.com/2011/12/kisah-suami-buta.html
dimana sang isteri adalah wnt yg sgt amat cantik, tanpa aib sedikit pun.
Dan suaminy sgt Mencintai, bgtu juga isterinya.
Dihari2 itu, sdg maraknya τersebar pnyakit kulit,yang akibatnya merusak keindahan kulit.. & sang isteri merasa dirinya τertular & wajahnya mulai hancur dimakan penyakit. Dikala itu,
sang suami sdg brada diluar & blm mgetahui bhw isteriny τerserang pnyakit kulit tsb.
Dalam perjalanan pulang, sang suami mgalami kecelakaan yg akibatny suami mjd buta.
dari hari ke hari....
sang isteri yg pada mulany bidadari berubah mjd wnt yg amat jelek & myeramkan namun sang suami tak bisa melihat & khdupan mrk ϐerjalan spt biasa dgn pnuh kasih sayang & cinta spt awal mrk menikah.
Βerjalan 40 Ƭhn,sang isteri meninggal & sang suami sgt amat bersedih & mrasa khilangan. Di pemakaman sang suami ☺rang τrakhir yg keluar dari kuburan sang isteri.
Ktika berjalan,
dtglah se☺rang menyapa,
"pak, bpk Мau kemana???
Jwb sang suami," saya Мαu pulang"..
М'dengar jwban tsb, orang tsb bersedih dgn keadaan sang suami buta & sendiri.
Ľalu orang tersebut berkata..,
"bknkah bpk buta & selalu bergandeng'an dgn sang isteri? Gimana skrg bpk mau pulang sendiri?"
Jwb sang suami "sbnrny saya †idak buta, selama 40 tahun saya hanya berpura² buta agar isteri saya †idak minder atau rendah diri Kalo saya mgetahui bhw dia sakit & wajahnya Brubah mjd menakutkan"..
PESAN MORAL:
Τerima pasangan kamu apa adanya dgn segala kekurangan & kelebihanny krn Κita bkn м'cari ☺rang yg sempurna ttp bgm Mencintai pasangan Κita dgn cara yg sempurna dlm situasi & kondisi apapun... itulah cinta yg sempurna" :)
Repost from : Ninja Muslim, that Spirit Never Die^^
copas dari blognya bpk M Taufiq Tamam
http://mymasdep.blogspot.com/2011/12/kisah-suami-buta.html
Simulasi "Melepaskan"
Cobalah Anda tarik nafas yang dalam, tahan sbentar...tahan lebih lama
lagi...terus tahan.... dan jangan dilepaskan... hehe..becandaa...
Nah, kami khawatir kalau anda mengikuti intruksi kami tersebut maka
justru nyawa Anda yang lepas. itu sebabnya, lepaskan saja apa pun yang
memang harus dilepaskan... dan biarkanlah Allah yang menentukan apa yang
semestinya harus anda lepa ...skan dalam hidup ini.... melepaskan itu akan menguatkan Anda...
Orang yang enggan melepaskan berarti ia sedang "membunuh" dirinya dalam ketidaksadarannya... Lepaslah, ikhlaslah....
Salam simulasi Melepaskan
copas dari : Spiritual Sinergi Semesta (S3)
Cobalah Anda tarik nafas yang dalam, tahan sbentar...tahan lebih lama lagi...terus tahan.... dan jangan dilepaskan... hehe..becandaa...
Nah, kami khawatir kalau anda mengikuti intruksi kami tersebut maka justru nyawa Anda yang lepas. itu sebabnya, lepaskan saja apa pun yang memang harus dilepaskan... dan biarkanlah Allah yang menentukan apa yang semestinya harus anda lepa ...skan dalam hidup ini.... melepaskan itu akan menguatkan Anda...
Orang yang enggan melepaskan berarti ia sedang "membunuh" dirinya dalam ketidaksadarannya... Lepaslah, ikhlaslah....
Salam simulasi Melepaskan
Hidup ini proses
Hidup ini proses "Mengikatkan" dan proses "Melepaskan".
Hidup ini proses "Memasukkan" dan proses "Mengeluarkan".
Hidup ini proses "Mendapatkan" dan proses "Menghilangkan".
Itu sebabnya, orang yang enggan Melepaskan, Mengeluarkan, dan
Menghilangkan maka sampah beban di jiwanya akan menumpuk, yang membuat
berat kehidupannya.
Dan "Proses Hidup" harus tetap berlangsung,
baik bagi yang "enggan" atau yang "ikhlas. Maka PILIHLAH, lebih suka
melepaskan atau (terpaksa) dilepaskan, lebih suka mengeluarkan atau
(terpaksa) dikeluarkan, lebih suka menghilangkan atau (terpaksa)
dihilangkan?
copas dari : Spiritual Sinergi Semesta (S3)
Nisan Berlumur Darah (Cerita Rakyat Martapura - Kalimantan Selatan)
Mashor adalah pemuda yang bertempat tinggal di desa yang sekarang sekitar Pekauman danTeluk Selong. Mashor
berasal dari keluarga yang miskin, tetapi mempunyai pendidikan yang
tinggi dan budi akhlaknya tinggi. Dia mempunyai keahlian membaca
Al-Quran yang sangat indah didengar. Mashor sebagai orang yang tidak
mampu ikut bekerja di rumah Fatimah sebagai pembantu.
Fatimah merupakan gadis dari keluarga sangat kaya. Mereka tinggal di seberang desa Mashor, mungkin sekarang daerah Kampung Melayu. Orang tuanya merupakan pedagang yang mempunyai hubungan dagang keluar daerah. Terutama daerah Singapura.
Mashor sebagai pembantu mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukannya seperti menimba air, memotong kayu, dan lain-lain. Hari demi hari, bulan demi bulan itu saja yang dilakukannya untuk membiayai hidup dan orang tuanya. Selama beberapa tahun Mashor bekerja dirumah kaya itu membuat Fatimah secara tidak sadar jatuh cinta kepadanya begitu juga sebaliknya. Tetapi karena adat yang menjaga ketat pertemuan antara perawan dengan bujangan membuat hubungan mereka tidak diketahui oleh keluarga.
Mashor sadar percintaan mereka pasti akan ditentang oleh keluarga Fatimah yang memegang adat keluarga. Mereka hanya akan menikahkan anak gadisnya hanya dengan orang yang sederajat dan mempunyai hubungan keluarga bangsawan dan pasti tentu harus pilihan keluarga.
Tetapi Cinta di hati tidak bisa menolaknya. Tidak lama kemudian hubungan mereka mulai diketahui orang tua Fatimah. Betapa marahnya orang tua Fatimah mengetahui hal itu. Mereka memutuskan untuk menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan Mashor menjaga kebun karet dan ladang keluarga Fatimah di seberang sungai.
Kebun karet ini berada jauh dari rumah Fatimah, menujunya hanya bisa dengan perahu “jukung” karena melewati sungai yang kecil. Mashor diberikan pondok kecil untuk berteduh dan melakukan kegiatan sehari-hari. Setiap hari dia bekerja merawat kebun karet tersebut. Setiap hasil karet hanya orang suruhan keluarga Fatimah saja yang mengambilnya. Dia tidak diberikan kesempatan untuk ke rumah sang Majikan.
Fatimah mengetahui kabar Mashor hanya dengan meminta keterangan acil ijah, pembantu yang sering mengatarkan beras buat Mashor.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan satu buah kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut. Niat Muhdar disambut baik oleh keluarga Fatimah, mereka sepakat untuk mengadakan perkawinan besar-besaran. Hal ini tidak menjadi beban bagi Muhdar karena kakayaannya.
Fatimah sangat menentang niat orang tuanya yang menjodohkannya dengan Muhdar. Dia kenal betul perangai Muhdar. Walaupun kaya tetapi dia tidak mempunyai budi pekerti dan ilmu agama sebaik Mashor. Tetapi dia harus menjalankan dua pilihan yang sangat berat. Di satu sisi dia mempunyai pilihan dan cinta yang diyakininya membawa kebahagian di dunia dan di akhirat yaitu hidup bersama Mashor. Di satu sisi dia harus mengikuti perintah orang tuanya, dia sadar menyakiti hati orang tua adalah perbuatan yang durhaka. Akhirnya Fatimah pasrah terhadap perjodohan ini. Perjodohan yang dilandasi oleh harta, hubungan keluarga bukan oleh Cinta. Mashor yang berada jauh tidak mengetahui perjodohan ini. Semuanya yang datang ke gubuk Mashor bekerja selalu menutupinya. Mereka tidak ingin dipecat majikan jika menceritakan hal tersebut.
Akhirnya acara pernikahan dimulai, Muhdar datang dengan beberapa kapal besar yang membawa mas kawin atau jujuran. Ada kapal yang membawa isi kamar lengkap, ada kapal yang membawa perhiasan emas dan batu permata, ada kapal yang membawa pakaian wanita yang sangat indah-indah. Bagi mereka semua itu hal biasa, karena bisnis dagang keluarga ini ke Singapura berupa batu permata dan kain. Mereka mempunyai banyak pelanggan di Singapura. Pada jaman tersebut sungai Martapura digunakan sebagai jalur perdagangan. Kapal-kapal besar pedagang Martapura sering berangkat membawa barang dagangan ke Pulau Jawa dan Sumatera hingga Singapura dan Malaysia. Sesuai dengan jalur perdagangan dunia antara Malaysia dan pulau Sumatera.
Pada malam harinya ketika semua kelelahan. Muhdar dan Fatimah tidur di kamar penganten. Belum sempat malam pertama itu terjadi ternyata rumah Fatimah terbakar akibat api dapur lupa dimatikan. Muhdar lari keluar dengan segera tanpa memperdulikan Fatimah. Api semakin membesar Fatimah terjebak di dalamnya.
Mashor yang belum tidur melihat dari kejauhan warna merah di langit yang menadakan kebakaran. Dia yakin kebakaran itu berada di rumah Fatimah. Tanpa peduli aturan majikannya yang tidak memperbolehkannya mendekati rumah dia langsung berlari mengambil jukung. Setelah sampai di rumah Fatimah dia diberitahu bahwa Fatimah terjebak di dalamnya.
Dengan kekuatan Cintanya dia terobos api dan menemukan Fatimah pingsan karena terlalu banyak menghirup asap. Dia angkat Fatimah melewati api yang besar. Dengan badannya dia melindungi Fatimah dari api dan kayu rumah yang berjatuhan. Setelah dia bawa keluar Mashor disambut Muhdar dengan merebut Fatimah dari pangkuan Mashor. Dengan demikian Mashor akhirnya mengetahui perkawinan tersebut. Belum sempat dia mendapatkan penjelasan, Mashor pingsan karena terlalu banyak luka bakar yang dialaminya.
Keluarga Fatimah memerintahkan agar Mashor dirawat kembali di gubuknya tempatnya bekerja. Dan menginginkan agar peristiwa heroic ini jangan sampai diketahui Fatimah.
Subuh harinya mashor tidak bisa bertahan. Dia meninggal karena luka yang terlalu parah. Setelah sholat dzuhur dia dimakamkan di daerah perkebunan karet tersebut. Atau tepatnya sekarang berada di desa Tungkaran. Makam Mashor sederhana dengan nisan ulin. Untuk mencegah babi hutan kuburannya juga dipagar bambu.
Semuanya berada di pemakaman, baik teman-teman Mashor maupun keluarga Fatiamah. Tetapi Fatimah tidak mengetahui kematian ini. Dia masih lemah di kamar rumah Muhdar. Dia masih bertanya di dalam hati bagaimana dia bisa selamat, suaminya sendiri meninggalkannya saat kebakaran itu terjadi.
Sewaktu malam hari pertanyaan itu dikeluarkannya pada Acil Ijah yang sejak kecil merawatnya. Acil Ijah tahu betul perasaan Fatimah kepada Mashor. Karena tidak dapat mendustai tuannya yang sejak kecil dia pelihara tersebut akhirnya dia ceritakan peristiwa kebakaran itu.
Fatimah yang sangat rindu Mashor akhirnya menanyakan keberadaan Mashor. Dengan sangat hati-hati Acil Ijah menceritakan kematian Mashor dan memberitahukan letak kuburannya. Dia berjanji menemani Fatimah besok untuk ziarah ke kuburan Mashor.
Fatimah Sangat terpukul hatinya mengetahui pemuda yang melindungi dan dicintainya telah tiada. Menangislah Fatimah sejadinya. Setelah semua orang terlelap tidur, jam 3subuh tanpa sepengetahuan yang lain Fatimah keluar rumah. Dia tidak dapat menyimpan perasaan rindu dan dukanya. Tanpa menunggu siang dia bertekad harus menemukan ke kuburan Mashor. Dia tidak yakin kekasihnya sudah meninggal jika tidak menemukan kuburannya langsung. Dia seberangi sungai Martapura dan berjalan menyisir jalan setapak. Dia masih ingat letak kebun karet keluarganya ketika ayahnya pernah mengajak sewaktu kecil. Malam itu hari hujan dengan deras tetapi tidak menyurutkan hati Fatimah, di dalam hatinya hanya ada satu nama Mashor. Di pikirannya hanya ada satu wajah Mashor, pemuda yang sangat mengerti dirinya. Setelah tiba di kebun karet keluarganya, Fatimah tanpa sadar dan mungkin karena ilusi yang muncul karena obsesinya bertemu Mashor, dia melihat Mashor berdiri tersenyum kepadanya di tengah rintikan hujan. Tanpa berpikir panjang Fatimah berlari ingin memeluk tubuh kekasihnya melepaskan segala kerinduannya. Fatimah menabrak tubuh lelaki itu hingga terjatuh tanpa disadari pagar yang terbuat dari bambu yang melindungi kuburan Mashor menusuk tubuh Fatimah tepat di dadanya. Darah mengucur dan menetes di atas kubur Mashor dan melumuri nisannya. Fatimah meninggal dengan senyum dia yakin menemukan cintanya.
oleh: M. Jazuli Rahman
Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/
https://www.facebook.com/#!/notes/strawberry/nisan-berlumur-darah-cerita-rakyat-martapura-kalimantan-selatan/10150538373560180
Fatimah merupakan gadis dari keluarga sangat kaya. Mereka tinggal di seberang desa Mashor, mungkin sekarang daerah Kampung Melayu. Orang tuanya merupakan pedagang yang mempunyai hubungan dagang keluar daerah. Terutama daerah Singapura.
Mashor sebagai pembantu mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukannya seperti menimba air, memotong kayu, dan lain-lain. Hari demi hari, bulan demi bulan itu saja yang dilakukannya untuk membiayai hidup dan orang tuanya. Selama beberapa tahun Mashor bekerja dirumah kaya itu membuat Fatimah secara tidak sadar jatuh cinta kepadanya begitu juga sebaliknya. Tetapi karena adat yang menjaga ketat pertemuan antara perawan dengan bujangan membuat hubungan mereka tidak diketahui oleh keluarga.
Mashor sadar percintaan mereka pasti akan ditentang oleh keluarga Fatimah yang memegang adat keluarga. Mereka hanya akan menikahkan anak gadisnya hanya dengan orang yang sederajat dan mempunyai hubungan keluarga bangsawan dan pasti tentu harus pilihan keluarga.
Tetapi Cinta di hati tidak bisa menolaknya. Tidak lama kemudian hubungan mereka mulai diketahui orang tua Fatimah. Betapa marahnya orang tua Fatimah mengetahui hal itu. Mereka memutuskan untuk menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan Mashor menjaga kebun karet dan ladang keluarga Fatimah di seberang sungai.
Kebun karet ini berada jauh dari rumah Fatimah, menujunya hanya bisa dengan perahu “jukung” karena melewati sungai yang kecil. Mashor diberikan pondok kecil untuk berteduh dan melakukan kegiatan sehari-hari. Setiap hari dia bekerja merawat kebun karet tersebut. Setiap hasil karet hanya orang suruhan keluarga Fatimah saja yang mengambilnya. Dia tidak diberikan kesempatan untuk ke rumah sang Majikan.
Fatimah mengetahui kabar Mashor hanya dengan meminta keterangan acil ijah, pembantu yang sering mengatarkan beras buat Mashor.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan satu buah kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut. Niat Muhdar disambut baik oleh keluarga Fatimah, mereka sepakat untuk mengadakan perkawinan besar-besaran. Hal ini tidak menjadi beban bagi Muhdar karena kakayaannya.
Fatimah sangat menentang niat orang tuanya yang menjodohkannya dengan Muhdar. Dia kenal betul perangai Muhdar. Walaupun kaya tetapi dia tidak mempunyai budi pekerti dan ilmu agama sebaik Mashor. Tetapi dia harus menjalankan dua pilihan yang sangat berat. Di satu sisi dia mempunyai pilihan dan cinta yang diyakininya membawa kebahagian di dunia dan di akhirat yaitu hidup bersama Mashor. Di satu sisi dia harus mengikuti perintah orang tuanya, dia sadar menyakiti hati orang tua adalah perbuatan yang durhaka. Akhirnya Fatimah pasrah terhadap perjodohan ini. Perjodohan yang dilandasi oleh harta, hubungan keluarga bukan oleh Cinta. Mashor yang berada jauh tidak mengetahui perjodohan ini. Semuanya yang datang ke gubuk Mashor bekerja selalu menutupinya. Mereka tidak ingin dipecat majikan jika menceritakan hal tersebut.
Akhirnya acara pernikahan dimulai, Muhdar datang dengan beberapa kapal besar yang membawa mas kawin atau jujuran. Ada kapal yang membawa isi kamar lengkap, ada kapal yang membawa perhiasan emas dan batu permata, ada kapal yang membawa pakaian wanita yang sangat indah-indah. Bagi mereka semua itu hal biasa, karena bisnis dagang keluarga ini ke Singapura berupa batu permata dan kain. Mereka mempunyai banyak pelanggan di Singapura. Pada jaman tersebut sungai Martapura digunakan sebagai jalur perdagangan. Kapal-kapal besar pedagang Martapura sering berangkat membawa barang dagangan ke Pulau Jawa dan Sumatera hingga Singapura dan Malaysia. Sesuai dengan jalur perdagangan dunia antara Malaysia dan pulau Sumatera.
Pada malam harinya ketika semua kelelahan. Muhdar dan Fatimah tidur di kamar penganten. Belum sempat malam pertama itu terjadi ternyata rumah Fatimah terbakar akibat api dapur lupa dimatikan. Muhdar lari keluar dengan segera tanpa memperdulikan Fatimah. Api semakin membesar Fatimah terjebak di dalamnya.
Mashor yang belum tidur melihat dari kejauhan warna merah di langit yang menadakan kebakaran. Dia yakin kebakaran itu berada di rumah Fatimah. Tanpa peduli aturan majikannya yang tidak memperbolehkannya mendekati rumah dia langsung berlari mengambil jukung. Setelah sampai di rumah Fatimah dia diberitahu bahwa Fatimah terjebak di dalamnya.
Dengan kekuatan Cintanya dia terobos api dan menemukan Fatimah pingsan karena terlalu banyak menghirup asap. Dia angkat Fatimah melewati api yang besar. Dengan badannya dia melindungi Fatimah dari api dan kayu rumah yang berjatuhan. Setelah dia bawa keluar Mashor disambut Muhdar dengan merebut Fatimah dari pangkuan Mashor. Dengan demikian Mashor akhirnya mengetahui perkawinan tersebut. Belum sempat dia mendapatkan penjelasan, Mashor pingsan karena terlalu banyak luka bakar yang dialaminya.
Keluarga Fatimah memerintahkan agar Mashor dirawat kembali di gubuknya tempatnya bekerja. Dan menginginkan agar peristiwa heroic ini jangan sampai diketahui Fatimah.
Subuh harinya mashor tidak bisa bertahan. Dia meninggal karena luka yang terlalu parah. Setelah sholat dzuhur dia dimakamkan di daerah perkebunan karet tersebut. Atau tepatnya sekarang berada di desa Tungkaran. Makam Mashor sederhana dengan nisan ulin. Untuk mencegah babi hutan kuburannya juga dipagar bambu.
Semuanya berada di pemakaman, baik teman-teman Mashor maupun keluarga Fatiamah. Tetapi Fatimah tidak mengetahui kematian ini. Dia masih lemah di kamar rumah Muhdar. Dia masih bertanya di dalam hati bagaimana dia bisa selamat, suaminya sendiri meninggalkannya saat kebakaran itu terjadi.
Sewaktu malam hari pertanyaan itu dikeluarkannya pada Acil Ijah yang sejak kecil merawatnya. Acil Ijah tahu betul perasaan Fatimah kepada Mashor. Karena tidak dapat mendustai tuannya yang sejak kecil dia pelihara tersebut akhirnya dia ceritakan peristiwa kebakaran itu.
Fatimah yang sangat rindu Mashor akhirnya menanyakan keberadaan Mashor. Dengan sangat hati-hati Acil Ijah menceritakan kematian Mashor dan memberitahukan letak kuburannya. Dia berjanji menemani Fatimah besok untuk ziarah ke kuburan Mashor.
Fatimah Sangat terpukul hatinya mengetahui pemuda yang melindungi dan dicintainya telah tiada. Menangislah Fatimah sejadinya. Setelah semua orang terlelap tidur, jam 3subuh tanpa sepengetahuan yang lain Fatimah keluar rumah. Dia tidak dapat menyimpan perasaan rindu dan dukanya. Tanpa menunggu siang dia bertekad harus menemukan ke kuburan Mashor. Dia tidak yakin kekasihnya sudah meninggal jika tidak menemukan kuburannya langsung. Dia seberangi sungai Martapura dan berjalan menyisir jalan setapak. Dia masih ingat letak kebun karet keluarganya ketika ayahnya pernah mengajak sewaktu kecil. Malam itu hari hujan dengan deras tetapi tidak menyurutkan hati Fatimah, di dalam hatinya hanya ada satu nama Mashor. Di pikirannya hanya ada satu wajah Mashor, pemuda yang sangat mengerti dirinya. Setelah tiba di kebun karet keluarganya, Fatimah tanpa sadar dan mungkin karena ilusi yang muncul karena obsesinya bertemu Mashor, dia melihat Mashor berdiri tersenyum kepadanya di tengah rintikan hujan. Tanpa berpikir panjang Fatimah berlari ingin memeluk tubuh kekasihnya melepaskan segala kerinduannya. Fatimah menabrak tubuh lelaki itu hingga terjatuh tanpa disadari pagar yang terbuat dari bambu yang melindungi kuburan Mashor menusuk tubuh Fatimah tepat di dadanya. Darah mengucur dan menetes di atas kubur Mashor dan melumuri nisannya. Fatimah meninggal dengan senyum dia yakin menemukan cintanya.
oleh: M. Jazuli Rahman
Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/
https://www.facebook.com/#!/notes/strawberry/nisan-berlumur-darah-cerita-rakyat-martapura-kalimantan-selatan/10150538373560180
Senin, 19 Desember 2011
Arti dari 3K, memahami status yang sulit dipahami
Sebelumnya saya menulis status seperti ini :
...................
3K penentu Kualitas diri kita : Karakter, Kapasitas, dan Kapabilitas.
Agama adalah Kunci Karakter.
- Aqidah untuk Karakter Dalam (Invisible)
- Ibadah untuk Karakter Tengah (Invisible-Visible)
- Akhlak untuk Karakter Luar (Visible)
Karakter adalah bahan dasar untuk membangun Kapasitas.
dan, Kapasitas adalah wadah yang akan diisi oleh Kapabilitas.
.................
Ada sahabat yang minta penjelasan atas satus ini, dan inilah penjelasan singkatnya.
Bentuk dari Gelas adalah Kapasitas Anda. Bisa 200ml, atau bahkan bisa 1 liter. Itulah kapasitas Anda. Dan isi dari Gelas itu mencerminkan Kapabilitas Anda. Artinya, walaupun Anda memiliki Kapasitas 1000 ml, tapi Anda hanya mengisinya dengan Air Bening 100 ml, maka Anda akan dikalahkan oleh orang yang hanya memiliki kapasitas sebesar 250 ml tapi telah mengisinya dengan 200 ml air bening.
...
Atau, jika isinya sama-sama 200 ml, maka tinggal dilihat, apakah yang Anda isi, madu ataukah racun, permata ataukah batu. Nah itu pun akan mencerminkan kapabilitas Anda.
...
Sedangkan Karakter Anda adalah Bahan dasar dari Gelas tersebut. Kalau bahan dasarnya yang biasa-biasa saja, maka kalau di isi oleh sesuatu yang luar biasa, maka akan terlihat "ganjil". Sayangkan kalau gelas yang hanya terbuat dari beling biasa di isi oleh crystal permata yang nilainya miliaran rupiah. Crystal yang mahal akan indah kalah di simpan di dalam wadah yang bisa melindunginya.
...
Nah, itu sebabnya Karakter kita adalah pelindung atas apapun yang hadir dalam kehidupan kita. Dan Karakter kita sangat bergantung kepada kualitas dari Aqidah, Ibadah, dan Akhlak kita.
...
Aqidah adalah hal yang tidak terlihat (invisible), ia terbenam di dalam jiwa terdalam kita. Ibadah adalah hal yang terlihat tapi keikhlasan dalam melakukannya tidak terlihat, ikhlas atau tidak hanya Allah yang paham (Visible-Invisible). Dan Akhlak adalah hal yang terlihat di permukaan, apakah ia orang yang berprilaku baik atau tidak, benar atau tidak, sesuai syari'at atau tidak (Visible).
...
Demikian penjelasan singkat atas status kami. Semoga berkenan.
...
Wallahu a'lam
KZ
www.cahaya-smeesta.com
https://www.facebook.com/note.php?note_id=10150320403022472
...................
3K penentu Kualitas diri kita : Karakter, Kapasitas, dan Kapabilitas.
Agama adalah Kunci Karakter.
- Aqidah untuk Karakter Dalam (Invisible)
- Ibadah untuk Karakter Tengah (Invisible-Visible)
- Akhlak untuk Karakter Luar (Visible)
Karakter adalah bahan dasar untuk membangun Kapasitas.
dan, Kapasitas adalah wadah yang akan diisi oleh Kapabilitas.
.................
Ada sahabat yang minta penjelasan atas satus ini, dan inilah penjelasan singkatnya.
Bentuk dari Gelas adalah Kapasitas Anda. Bisa 200ml, atau bahkan bisa 1 liter. Itulah kapasitas Anda. Dan isi dari Gelas itu mencerminkan Kapabilitas Anda. Artinya, walaupun Anda memiliki Kapasitas 1000 ml, tapi Anda hanya mengisinya dengan Air Bening 100 ml, maka Anda akan dikalahkan oleh orang yang hanya memiliki kapasitas sebesar 250 ml tapi telah mengisinya dengan 200 ml air bening.
...
Atau, jika isinya sama-sama 200 ml, maka tinggal dilihat, apakah yang Anda isi, madu ataukah racun, permata ataukah batu. Nah itu pun akan mencerminkan kapabilitas Anda.
...
Sedangkan Karakter Anda adalah Bahan dasar dari Gelas tersebut. Kalau bahan dasarnya yang biasa-biasa saja, maka kalau di isi oleh sesuatu yang luar biasa, maka akan terlihat "ganjil". Sayangkan kalau gelas yang hanya terbuat dari beling biasa di isi oleh crystal permata yang nilainya miliaran rupiah. Crystal yang mahal akan indah kalah di simpan di dalam wadah yang bisa melindunginya.
...
Nah, itu sebabnya Karakter kita adalah pelindung atas apapun yang hadir dalam kehidupan kita. Dan Karakter kita sangat bergantung kepada kualitas dari Aqidah, Ibadah, dan Akhlak kita.
...
Aqidah adalah hal yang tidak terlihat (invisible), ia terbenam di dalam jiwa terdalam kita. Ibadah adalah hal yang terlihat tapi keikhlasan dalam melakukannya tidak terlihat, ikhlas atau tidak hanya Allah yang paham (Visible-Invisible). Dan Akhlak adalah hal yang terlihat di permukaan, apakah ia orang yang berprilaku baik atau tidak, benar atau tidak, sesuai syari'at atau tidak (Visible).
...
Demikian penjelasan singkat atas status kami. Semoga berkenan.
...
Wallahu a'lam
KZ
www.cahaya-smeesta.com
https://www.facebook.com/note.php?note_id=10150320403022472
"Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree"
Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang
seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika.
Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak
pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang
baik. Dia sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak
dan isterinya.
Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia
mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota
besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai
bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling,
drug. Dia menikmati semuanya.
Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.
Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan
menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia
tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan
menghukum dia tiga tahun penjara.
Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia
merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk
menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia.
Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.
Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin
sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan
menulis, "Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku.
Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan?
Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning
bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila
aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku."
Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerimasurat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya?
Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White
Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka
meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-
pelan...kita mesti lihat apa yang akan terjadi..."
Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak
berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.
Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya...
Dia tidak melihat sehelai pita kuning...
Tidak ada sehelai pita kuning....
Tidak ada sehelai......
Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning....bergantungan di pohon
beringin itu...Ooh...seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!!!!!!!!!!!
NOTE: Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika.
Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang
penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around
the Old Oak Tree", dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973,
langsung menjadi hits pada bulan April 1973.
ini liric dari lagu tersebut:
I'm coming home I've done my time And I have to know what is or isn't mine
If you received my letter Telling you I'd soon be free Then you'd know just
what to do If you still want me If you still want me Oh tie a yellow ribbon
'Round the old oak tree It's been three long years Do you still want me If I
don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree I'll stay on the bus,
forget about us Put the blame on me If I don't see a yellow ribbon 'Round
the old oak tree Bus driver please look for me 'Cause I couldn't bare to see
what I might see I'm really still in prison And my love she holds the key A
simple yellow ribbon's all I need to set me free I wrote and told her please
Oh tie a yellow ribbon 'Round the old oak tree It's been three long years Do
you still want me If I don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree
I'll stay on the bus, forget about us Put the blame on me If I don't see a
yellow ribbon 'Round the old oak tree Now the whole damn bus is cheering And
I can't believe I see A hundred yellow ribbons 'Round the old, the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=243411399019351&set=a.243411292352695.78110.222358621124629&type=3&theater
seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika.
Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak
pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang
baik. Dia sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak
dan isterinya.
Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia
mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota
besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai
bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling,
drug. Dia menikmati semuanya.
Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.
Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan
menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia
tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan
menghukum dia tiga tahun penjara.
Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia
merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk
menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia.
Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.
Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin
sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan
menulis, "Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku.
Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan?
Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning
bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila
aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku."
Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerimasurat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya?
Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White
Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka
meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-
pelan...kita mesti lihat apa yang akan terjadi..."
Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak
berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.
Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya...
Dia tidak melihat sehelai pita kuning...
Tidak ada sehelai pita kuning....
Tidak ada sehelai......
Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning....bergantungan di pohon
beringin itu...Ooh...seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!!!!!!!!!!!
NOTE: Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika.
Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang
penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around
the Old Oak Tree", dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973,
langsung menjadi hits pada bulan April 1973.
ini liric dari lagu tersebut:
I'm coming home I've done my time And I have to know what is or isn't mine
If you received my letter Telling you I'd soon be free Then you'd know just
what to do If you still want me If you still want me Oh tie a yellow ribbon
'Round the old oak tree It's been three long years Do you still want me If I
don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree I'll stay on the bus,
forget about us Put the blame on me If I don't see a yellow ribbon 'Round
the old oak tree Bus driver please look for me 'Cause I couldn't bare to see
what I might see I'm really still in prison And my love she holds the key A
simple yellow ribbon's all I need to set me free I wrote and told her please
Oh tie a yellow ribbon 'Round the old oak tree It's been three long years Do
you still want me If I don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree
I'll stay on the bus, forget about us Put the blame on me If I don't see a
yellow ribbon 'Round the old oak tree Now the whole damn bus is cheering And
I can't believe I see A hundred yellow ribbons 'Round the old, the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=243411399019351&set=a.243411292352695.78110.222358621124629&type=3&theater
Langganan:
Postingan (Atom)